Melalui laptop ini, seorang data scientist dapat terlahir
Sebuah cerita dari seorang calon data scientist
Halo teman, perkenalkan nama saya Evrina
Untuk yang baru kenal, saat ini saya sedang menempuh pendidikan Magister Inovasi Regional (MIR) di Universitas Padjadjaran.
Untuk yang sudah kenal dan sering melihat postingan saya tentang kuliah, mohon doanya ya teman supaya pendidikan yang sedang saya tempuh saat ini dapat berjalan lancar tanpa hambatan, aamiin.
Well, saya ingin cerita dulu tentang pendidikan yang sedang saya jalani. Kuliah yang sedang saya jalani ini merupakan beasiswa dari PemKab Bogor dengan harapan lulusan dari Magister Inovasi Regional dapat menjadi seorang innovator di bidangnya masing-masing. Bidang saya adalah pertanian dengan profesi yang saya tekuni saat ini adalah penyuluh pertanian.
Saya tertarik mengikuti kuliah ini karena seorang penyuluh dituntut untuk beradaptasi terhadap perkembangan digital seperti artificial intelligent, big data, internet of thing, smart robotics, dan teknologi 3D printing.
Wuihhhh keren juga ya, dunia pertanian ternyata tidak hanya soal pupuk, benih, dan tanaman. Tetapi juga harus menguasai IT dan semua hal yang berhubungan dengannya.
Pada pendidikan magister yang sedang saya jalani ini, saya mengambil konsentrasi data science. Saya pikir melalui konsentrasi ini, saya bisa menjadi seorang ahli data yang dapat menelurkan sebuah konsep demi terciptanya sebuah inovasi, baik inovasi kebijakan, inovasi program, ataupun inovasi teknologi. Lebih tepatnya sih menjadi seorang perencana atau programmer di pemerintahan, itu dalam pikiran saya.
Tetapi saat memasuki semester kedua, saya kaget banget ketika melihat daftar mata kuliah yang harus dijalani (karena ini merupakan kelas kerjasama dengan PemKab Bogor, maka mata kuliahnya sudah dipaketkan). Semua mata kuliah ini mengarahkan saya untuk benar-benar menjadi seorang data scientist.
Seorang data scientist yang lebih dari seorang perencana atau programmer.
Ini lho daftar mata kuliah saya di semester kedua Magister Inovasi Regional Universitas Padjadjaran:
Jauh banget kan ya dari dunia pertanian. Kalau dilihat, daftar mata kuliah di atas keren banget, begitu kata seorang kakak kelas yang ikutan sit in supaya bisa menyerap ilmu-ilmu data science.
Ada beberapa mata kuliah di semester dua yang saya sukai seperti Image Analytics dan Artificial Intelligent for Innovation karena materinya menarik. Nah ada dua mata kuliah lainnya yang juga saya sukai tetapi saya harus berjuang keras agar bisa mengikuti karena terkait dengan dunia coding-mengcoding yang belum pernah saya pelajari, yaitu Data Analytics and Big Data dan Python untuk Praktisi.
Rata-rata mata kuliahnya memang berkaitan dengan python yang sedang in saat ini.
Python? Apa itu?
Pokoknya itu sebuah bahasa pemograman yang cukup membuat saya bolak-balik mengulang materi dan bikin penasaran kalau misalnya belum berhasil merunning hasil penulisan codingan pythonnya.
Kira-kira saya bisa tidak ya? Jawabannya harus bisa sih karena sudah nyemplung di pendidikan yang dipilih, maka harus menyelesaikannya dengan baik.
Nah, untuk menjadi seorang data scientist maka harus didukung oleh laptop yang mumpuni karena seorang data scientist bekerja melalui laptopnya.
Berdasarkan pengalaman para dosen yang sudah menjadi pakar di big data, seorang data scientist ini harus siap sedia ketika harus menganalisis data di manapun dan kapanpun. Sehingga laptop yang mumpuni wajib banget dimiliki.
So, laptop seperti apa yang dapat mendukung kinerja seorang data scientist? Ini salah satunya, yaitu:
ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400)
Ada beberapa keunggulan dari ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) yang cocok untuk mendukung kinerja seorang data scientist. Yuk kita lihat satu per satu.
Laptop dengan Performa Kencang untuk Kelancaran Aktivitas Olah Data dan Multitasking
Sewaktu saya masih di semester satu, seorang professor data science mengatakan bahwa kalau mau menjadi seorang data scientist maka harus memiliki laptop dengan performa kencang. Soalnya data scientist bekerja untuk data bervolumenya besar yang umumnya bersifat time series.
Data ini akan diolah dengan software-software data science seperti Tableu, Orange Mining, Rapid Miner, Visual Studio Code, dan lain-lain yang cukup memakan memory apalagi kalau sudah bermain bahasa pemograman. Dan seorang data scientist karena mengolah data cukup banyak dan besar, maka harus terbiasa dengan yang namanya multitasking.
Nah, Zenbook 14X OLED (UX5400) ini dapat menjadi alternatif pilihan karena dibekali dengan hardware modern. Laptop modern ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) sudah diperkuat oleh prosesor Intel® Core™ generasi ke-11 terbaru dan juga Intel® Iris® Xᵉ graphics yang membuatnya tidak hanya andal untuk mendukung kebutuhan komputasi sehari-hari tetapi juga powerful untuk multitasking.
Agar semakin kencang untuk menyokong kegiatan multitasking, laptop ini juga sudah dilengkapi dengan memori berkapasitas hingga 16GB. Tidak hanya itu, Zenbook 14X OLED (UX5400) juga dibekali dengan penyimpanan berupa PCIe SSD yang memiliki performa tinggi serta kapasitas ekstra lega yaitu hingga 1TB. Dengan demikian jadi tidak perlu khawatir dengan kapasitas dan performa penyimpanan di Zenbook 14X OLED (UX5400).
Tidak hanya itu, apabila ingin menggenjot performa Zenbook 14X OLED (UX5400) lebih kencang lagi, ASUS telah memberikan fitur bernama ASUS Intelligent Performance Technology (AIPT) yang hadir dengan tiga mode performa yang bisa dipilih yaitu Performance Mode, Balance Mode, serta Whisper Mode. Di Performance Mode, prosesor dapat dipacu dayanya hingga 40W untuk menghadirkan performa yang lebih kencang.
Aman Berlama-Lama di Depan Laptop Berkat ASUS OLED
Namanya juga data scientist, sudah pasti bekerjanya selalu di depan layar laptop. Seorang data scientist dapat berlama-lama di depan layar karena memang tahapan untuk pengelolaan data ini cukup banyak mulai dari persiapan data, pemilahan data, olah data, hingga membuat conclusionnya. Kemudian data scientist juga harus menyajikan data tersebut menjadi sebuah tampilan sebuah data yang enak dan mudah untuk dibaca oleh client sebagai bahan kajian. Karena bekerja sehari-hari dengan laptop, maka memerlukan laptop yang aman dan nyaman untuk kesehatan mata sehingga produktivitas dalam bekerja tetap terjaga.
Zenbook 14X OLED (UX5400) merupakan salah satu laptop yang telah menggunakan layar berteknologi ASUS OLED yang dapat meningkatkan produktivitas penggunanya. Semua laptop yang menggunakan layar ASUS OLED telah mengantongi sertifikasi low blue-light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland. Artinya, layar Zenbook 14X OLED (UX5400) tidak hanya lebih aman untuk kesehatan penggunanya, tetapi juga lebih nyaman saat digunakan. Berkat fitur tersebut, pengguna Zenbook 14X OLED (UX5400) dapat bekerja lebih lama tanpa membuat mata mudah lelah.
Tidak hanya menjaga kesehatan mata, layar ASUS OLED juga dapat menghadirkan kualitas visual terbaik. Tidak hanya melalui dukungan fitur HDR yang tersertifikasi oleh VESA, ASUS OLED juga mampu mereproduksi warna yang sangat kaya dengan color gamut mencapai 100% pada color space DCI-P3. Tingkat akurasi warna yang dihasilkan juga sangat tinggi dan sudah berstandar industri melalui sertifikasi PANTONE Validated Display.
Wah bakalan asik nih kalau saya dapat melakukan olah image analytics dengan menggunakan Zenbook 14X OLED (UX5400). Sehabis mengcoding, bisa langsung cek deh perubahan warna pada gambar yang sedang diolah.
Selain itu, fitur lain yang menarik dari layar Zenbook 14X OLED (UX5400) adalah laptop tersebut mengusung rasio layar 16:10 beresolusi 2.8K (2880x1800) yang membuat ruang kerja semakin luas dan berpengaruh langsung pada produktivitas. Ditambah fitur touchscreen atau layar sentuh, melakukan navigasi di Zenbook 14X OLED (UX5400) pun menjadi sangat mudah dan intuitif.
ScreenPad™ 2.0
Zenbook 14X OLED (UX5400) Dukung Multitasking Berkat ScreenPad™ 2.0
Sewaktu menyetting software Visual Studio Code untuk bahasa pemograman Python, saya berulang kali bolak-balik membuka layar lainnya sehingga kadang jadi lupa, tadi sedang mengerjakan apa. Kadang sampai membuka dua layar, tetapi cukup membuat pusing juga. Akan lebih baik memang ada layar lainnya tanpa mengganggu layar utama .
Nah di Zenbook 14X OLED (UX5400) terdapat ScreenPad™ 2.0 yang merupakan fitur yang membedakan Zenbook 14X OLED (UX5400) dengan sebagian besar laptop premium lainnya. Tampil sebagai layar kedua sekaligus touchpad, ScreenPad™ 2.0 dibekali berbagai fitur yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas kinerja sehari-hari.
Misalnya nih, Fitur Quick Key yang memungkinkan pengguna untuk mengakses berbagai shortcut secara lebih cepat tanpa harus menghafal kombinasi tombol di keyboard. Quick Key juga dapat dikustomasi sesuai dengan aplikasi yang sedang berjalan dan dapat mempermudah pengguna saat beraktivitas.
Laptop dengan Desain Ringkas dan Ringan untuk Mobilitas
Tidak hanya data scientist sih, sepertinya era digital ini menuntut siapapun untuk memiliki mobilitas yang tinggi sehingga membutuhkan laptop yang mudah dibawa ke manapun untuk bekerja di manapun.
Zenbook 14X OLED (UX5400) mendukung hal tersebut karena memiliki desain yang ringkas dan ringan dengan ketebalan hanya 16,9 mm dan bobot hanya 1,4 Kg membuat laptop ini mudah dan nyaman untuk dibawa bepergian.
Layar Zenbook 14X OLED (UX5400) yang berukuran 14-inci memiliki dimensi bodi sekelas laptop 13-inci berkat teknologi NanoEdge Display yang memungkinkan bezel layar laptop menjadi sangat tipis hanya 3mm pada kedua sisi layarnya. Selain itu, bezel tersebut juga membuat Zenbook 14X OLED (UX5400) memiliki layar dengan screen-to-body ratio hingga 92%.
Untuk mendukung mobilitas, laptop ini telah mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar US Military Grade (MIL-STD 810H). Beberapa pengujian ekstrem seperti tes jatuh, tes getaran, hingga tes operasional pada lingkungan ekstrem telah berhasil dilewati oleh Zenbook 14X OLED (UX5400).
Nah, Zenbook 14X OLED (UX5400) juga didesain sangat nyaman saat digunakan karena mengususng mekanisme 180⁰ ErgoLift Hinge. Laptop ini tidak hanya dapat dibuka hingga 180⁰, tetapi juga dapat mengangkat bodi utamanya yang membuat pengguna semakin nyaman ketika pada mode penggunaan clamshell.
.
.
.
Kapasitas Daya Baterai dan Dukungan Konektivitas
Laptop ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) dibekali baterai berkapasitas lebih besar, yaitu 63Whr yang memiliki daya tahan baterai yang lebih panjang. Kapasitas baterai yang besar ini didukung dengan fitur fast charging dengan kemampuan pengisian baterai hingga 50% dalam 30 menit. Benar-benar mendukung mobilitas banget deh.
Untuk urusan konektivitas, ASUS memberikan Zenbook 14X OLED (UX5400) opsi konektivitas yang sangat lengkap. Dimulai dari konektivitas menggunakan kabel, Zenbook 14X OLED (UX5400) hadir dengan beragam port yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai perangkat. Berbagai port seperti HDMI 2.0, USB 3.2 Gen2 Type-A, hingga MicroSD dan 3.5mm combo audio jack akan memudahkan pengguna untuk beraktivitas tanpa harus bergantung pada dongle.
Laptop ini juga dibekali dengan dua port USB Type-C Thunderbolt™ 4. Port modern tersebut tidak hanya hadir dengan kecepatan transfer data yang tinggi, yaitu hingga 40Gbps, tetapi juga dapat digunakan untuk menghubungkan monitor tambahan dengan dukungan resolusi hingga 8K. Port tersebut juga telah mendukung fitur USB Power Delivery sehingga dapat digunakan untuk mengisi daya baterai melalui adapter charger maupun power bank.
Sementara untuk konektivitas nirkabel, Zenbook 14X OLED (UX5400) mengandalkan WiFi 6 yang memberikan kecepatan transfer data lebih tinggi dan stabil sehingga memastikan pengguna dapat selalu terkoneksi ke internet dengan mudah dan nyaman.
Tuh kan saya sudah panjang lebar menyimpulkan semua fitur serta keunggulan dari ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400). Masih banyak sebenarnya keunggulan dan fitur lainnya, jika masih penasaran dapat mengakses ke website resmi ASUS. Untuk spesifikasi lengkapnya saya sematkan di akhir tulisan ya.
Nah kesimpulannya adalah:
ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) ini cocok banget buat siapapun yang membutuhkan laptop dengan performa kencang, nyaman untuk mata dengan tampilan layar yang memukau, mendukung multitasking, ringan dan tipis untuk dibawa ke mana saja dengan kapasitas baterai besar dan pengisian daya yang super cepat.
Dan terakhir nih, saya percaya bahwa melalui laptop ini seseorang dapat terlahir menjadi data scientist karena ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) telah menghadirkan fitur-fitur yang sangat membantu pekerjaan seorang data scientist. Semoga saya di antaranya: ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) dan Lahirnya Seorang Data Scientist. Aamiin.
Main Spec. | Zenbook 14X OLED (UX5400) |
CPU | Intel® Core™ i7-1165G7 Processor 2.8 GHz (12M Cache, up to 4.7 GHz) |
Operating System | Windows 10 Home |
Memory | 16GB LPDDR4X |
Storage | 1TB M.2 NVMe™ PCIe® 3.0 SSD |
Display | 14" (16:10) OLED 2.8K (2880x1800) 90Hz 400nits DCI-P3:100% NanoEdge display, PANTONE Validated Display, VESA TrueBlack HDR, TÜV Rheinland eye care certified, 92% screen to body ratio
ScreenPad™ 2.0 (FHD+ (2160 x 1080) IPS-level Panel) |
Graphics | Intel® Iris Xe Graphics,
NVIDIA® GeForce® MX450, 2GB GDDR6 |
Input/Output | 1x USB 3.2 Gen 2 Type-A, 2x Thunderbolt™ 4 supports display and power delivery, 1x HDMI 2.0b, 1x 3.5mm Combo Audio Jack, Micro SD card reader |
Camera | 720p HD camera |
Connectivity | Wi-Fi 6 (802.11ax) + Bluetooth 5.0 (Dual band) 2*2 |
Audio | Built-in speaker, Built-in array microphone, harman/kardon certified |
Battery | 63WHrs, 3S1P, 3-cell Li-ion |
Dimension | 31.12 x 22.12 x 1.69 ~ 1.69 cm |
Weight | 1.4Kg |
Colors | Lilac Mist, Pine Grey |
Price | Rp23.999.000 |
Warranty | 2 tahun garansi global |
Bai Ruindra says
Halo, terima kasih ya sudah mengikuti ASUS Zenbook 14X OLED (UX5400) Writing Competition. Semoga mendapatkan hasil yang terbaik ya!
evrinasp says
terima kasih Bai, sukses juga
Apri Ani says
Pikabitaeun ini spek laptop, keren eum.. Mudah2n kita bisa jadi data analist yg bener2 ahli ya.. dan bisa mengamalkan ilmu yg sedang kita pelajari skrang untuk pembangunan di Kab Bogor khususnya dan di manapun umumnya.
evrinasp says
aamiin, iya teh, saya ge pingin ini ganti lepi ke ZenBook
duniamasak says
waaah, kalo denger kata Phyton aku langsung mendadak pusing hahaha tapi seru untuk dipelajari
evrinasp says
sama, saya juga puyeng banget haha