.
.
.
.
The Edge of Beyond
ASUS The Edge of Beyond telah berlangsung di Jakarta pada hari Selasa tanggal 15 Agustus 2017 lalu. Melalui acara tersebut, ASUS memperkenalkan enam notebook terbarunya yang semuanya didesign khusus bagi para pengguna dengan tema Less is The New Luxury. Salah satu notebook yang diluncurkan pada hari itu adalah ASUS ZenBook Pro UX550 yang merupakan perangkat ultrabook untuk para konten kreator terutama bagi mereka yang berkutat di ranah videografi. Untuk mendukung pembuatan konten kreatif tersebut, ASUS yang meraih TOP Brand Award untuk kategori bisnis notebook di 2017 telah membuat perangkat yang mendukung para kreator.
Nah, pada kesempatan tersebut, saya berkesempatan langsung untuk memegang dan merasakan bagaimana pengalaman jika menggunakan ASUS ZenBook Pro UX550 dalam menghasilkan kreatifitas sehari-hari. Mau tau bagaimana kesan saya setelah hampir seharian bersama dengan ASUS ZenBook Pro UX550? Simak pemaparan saya berikut ini ya.
Body Ramping, Design Elegant
Asik Buat Dibawa Ke Mana Saja
ASUS ZenBook Pro UX550 yang saya pegang waktu itu berwarna hitam dengan lingkaran Zen Circle pada covernya. Zen Circle tersebut membuat ultrabook yang memiliki spesifikasi memadai untuk keperluan olah grafis ini menjadi tampak elegant. Setau saya kalau perangkat yang memiliki spesifikasi gahar umumnya tidak terlalu mementingkan design, namun tidak bagi ASUS ZenBook Pro UX550 yang didesign elegant sehingga membuat user nampak berkelas. Apalagi body ultrabook ini terbuat dari bahan metal yang kokoh dan premium dengan logo ASUS yang dapat menyala ketika notebook dihidupkan. Perfect!.
Selain itu, body dari ASUS ZenBook Pro UX550 ini juga sejalan dengan konsep yang diangkat oleh ASUS yaitu Less is The New Luxury yang memiliki body ramping dan berbobot ringan sehingga asik jika ultrabook ini dibawa ke mana saja.
ZenBook pro memiliki layar NanoEdge 15.6 inci dengan ketebalan ultrabook hanya 1,89 cm saja dan berbobot kurang dari 1,8 kg. Aspek tersebut membuat para konten kreator dapat membawanya untuk bekerja di mana saja dan kapan saja. Pekerjaan seperti menyunting naskah, menggubah komposisi musik ataupun melakukan editing video jadi lebih mudah tidak terasa berat lagi jika membawa notebook untuk berkarya.
Seperti saya nih yang ke mana-mana hampir membawa notebook. Maklum pekerjaan saya sebagai fasilitator masyarakat menuntut saya untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Jika ada waktu luang, saya akan segera membuka notebook untuk menulis, membuat design grafis pendukung tulisan hingga mengedit video. Saya jadi ingat, ada beberapa bahan video yang menunggu untuk diedit segera. Melakukan editing video dengan ZenBook Pro UX550 ini bakalan asik apalagi sambil nongkrong di cafe. Seru!.
.
.
.
.
Tersedia Fitur Keamanan yang Sekaligus Membuat Nyaman
Memiliki notebook kesayangan membuat saya terkadang jadi over protective. Kalau sedang di kantor dan harus meninggalkan meja kerja untuk suatu keperluan, maka saya akan meletakkan notebook di dalam tas agar tidak ada yang mengutak-atik. Soalnya dulu pernah ketika saya meninggalkan laptop di atas meja, ternyata ada rekan kerja yang sedang memakai notebook saya tanpa izin terlebih dahulu, apalagi saat itu rekan saya tersebut membuka file foto yang menurut saya sangat privacy. Karena pengalaman tidak enak tersebut akhirnya saya menggunakan password untuk mengaktifkan notebook.
Hanya saja nih, setelah mengaktifkan password pada notebook saya pernah lupa kombinasi passwordnya sehingga tidak bisa mengaktifkan notebook dan harus menginstall ulang sistem operasinya. Sejak itu, saya tidak memakaikan password lagi dan cukup meletakkan notebook ke dalam tas jika saya tinggal untuk sementara.
Kalau saya menggunakan ASUS ZenBook Pro UX550 sepertinya hal tersebut tidak akan terjadi karena terdapat fingerprint yang menjadi fitur keamanan. Dengan menyentuhkan jari saja maka pad yang tersedia, maka notebook sudah aktif untuk digunakan. Saya tidak perlu repot lagi ya untuk memasang password dan hanya saya saja tentunya yang dapat mengaktifkan notebook kesayangan.
Kemudian nih seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa ZenBook Pro UX550 dapat digunakan kapan saja dan di mana saja seperti saat sedang bekerja dalam keadaan kondisi minim cahaya. Keyboard yang menyala memungkinkan pengguna untuk tetap bekerja dengan nyaman. Rasa nyaman saat bekerja terutama saat mengetik semakin terjamin berkat travel distance pada keyboard sebesar 1,5 mm. Rasanya wide tidak membuat kaku saat mengetik.
Dipersenjatai dengan Prosesor yang Memiliki Performa Tinggi
Ultrabook untuk para konten kreator ini, berbasis sistem operasi Windows 10 Pro yang dipersenjatai dengan dukungan prosesor terkuat berbasis Intel Quad Core i7 generasi ke-7. Kartu grafis gaming Nvidia Pascal GTX seri 10 dengan video memori GDDR5 sebesar 4GB juga disematkan pada ultrabook yang didesain khusus untuk kebutuhan olah grafis tinggi hingga 3D gaming. Komponen kartu grafis tersebut adalah chip yang biasanya ada di lini notebook gaming ROG. Maka dengan menyematkannya pada ZenBook akan mengombinasikan dua aspek yaitu portabilitas dan performa yang tinggi.
Spesifikasi penting lainnya untuk mendukung kinerja dengan performa tinggi adalah dengan hadirnya prosesor Intel Core i7- 7700HQ berkecepatan 2,8GHz yang dapat ditingkatkan hingga 3,8GHz. Prosesor quad-core bertenaga ini juga mendukung Hyper-Threading Technology sehingga mampu mengerjakan 8 tugas sekaligus. Multitasking sekali ya, umumnya kreator kan tidak hanya cukup membuka satu aplikasi atau satu software tertentu saja sehingga berkreasi dengan ZenBook Pro UX550 sangat membantu sekali tentunya.
Kemampuan Audio yang Keren
ASUS ZenBook UX550 mendukung kreatifitas para insan kreator terutama bagi mereka yang sering menghasilkan karya di bidang audio maupun musik. Ultrabook ini memiliki kemampuan audio yang baik berkat kerjasama ASUS dengan Harman/Kardon. Ada empat buah speaker yang terletak di notebook yang membuat suaranya sangat kencang dan powerfull. Bersama teman, saya telah mencoba speaker ASUS ZenBook UX550 yang ternyata memang memiliki suara kencang dan mampu menggema dalam satu ruangan meskipun volumenya hanya di setting 70% saja.
Kapasitas Memory yang Mendukung
Memori utama ZenBook Pro UX550 menggunakan RAM DDR4 2400MHz sebesar 16GB yang lebih dari cukup untuk mendukung kerja kreatif si pengguna. Untuk kapasitas penyimpanan sendiri ASUS telah memasangkan SSD berbasis PCIe berkapasitas lega hingga 1TB yang memiliki kecepatan 3 kali lebih cepat dibandingkan dengan SATA SSD. Penyimpanan berbasis PCIE SSD ini akan terasa manfaatnya saat dioperasikan karena sangat cepat dan handal.
Konektivitas yang Mendukung
Dukungan konektivitas yang mumpuni diperlukan untuk memindahkan bahan file yang akan dikreasikan ataupun sebaliknya memindahkan hasil pekerjaan. ASUS ZenBook Pro UX550 dilengkapi dengan dua buah USB Type C berfitur Thunderbolt, dua buah USB type A, port HDMI, combo audio jack dan micro SD card reader. Lengkap semua deh ya jadi mudah kalau mau transfer file ini-itu atau menyambungkan notebook ke perangkat lainnya. Selain beberapa konektivitas di atas, ASUS juga memberikan tambahan live dongle pada paket pembelian yang terdiri dari kumpulan port penting sehingga user tidak perlu lagi membawa konektor apapun saat berpergian. Cocok ya untuk para kreator yang memiliki mobilitas tinggi.
Sistem Pendingin Atasi Overheat
Banyak orang yang mengkhawatirkan terjadi overheat pada perangkat notebook tipis yang dimilikinya. Untuk mengatasi hal tersebut ASUS telah menempatkan dua buah fan dengan 3 heatpipe untuk mendinginkan komponen CPU dan juga GPU ZenBook Pro UX550. Dengan adanya dual fan dan tiga heatpipe tersebut, ASUS menjamin ZenBook Pro UX550 tidak akan mengalami panas yang berlebihan walaupun memiliki body yang slim.
Mendukung Mobilitas Berkat Daya Tahan Baterai dan Kemampuan Fast Charging
Bagi orang yang memiliki tingkat mobilitas tinggi pasti memerlukan perangkat yang mendukung sehingga dapat membantu pekerjaan setiap saat. Sama seperti halnya seorang kreator yang mungkin perlu menyelesaikan pekerjaannya dengan segera terlebih saat ide datang menghampiri. ZenBook Pro UX550 mendukung itu semua berkat daya tahan baterai yang mencapai 10 jam dalam kondisi pemakaian normal. Selain itu kemampuan fast chargingnya membuat pengguna dapat mengisi baterainya kembali hingga 60 persen dalam waktu 49 menit saja. Jadi tidak perlu khawatir lagi ya jika harus segera menyelesaikan pekerjaan dalam keadaan mobilitas tinggi, di manapun dan kapanpun dapat menghasilkan karya bersama ZenBook Pro.
Investasi
untuk Lebih Kreatif
Untuk menghasilkan sebuah karya tidak hanya cukup berhenti pada sebuah ide yang unik saja, tetapi juga termasuk pada bagaimana cara kita mengeksekusi ide tersebut menjadi sebuah sajian kreatifitas yang menarik. Perangkat yang saya gunakan saat ini seperti notebook, kamera, dan smartphone telah banyak membantu saya menelurkan prestasi baik di lingkungan kantor maupun dunia blogging yang saya geluti. Jika saya bersanding dengan ZenBook Pro UX550, saya yakin dapat menghasilkan karya yang lebih fantastik lagi dari sebelumnya.
Belajar Design Grafis Lebih Mendalam
Waktu itu saya pernah mengutarakan niat kepada seorang teman untuk belajar lebih mendalam lagi dunia grafis dan juga video editing. Tetapi teman saya tersebut kemudian berkata sebelum belajar, perangkat pendukungnya harus diupgrade dulu karena notebook yang saya gunakan saat ini terlalu berat apabila diinstall software untuk mengolah grafis dan juga video. Perkataan teman saya tersebut benar adanya karena saya pernah mengalami beberapa kali lag saat melakukan video editing sehingga cukup mengganggu saat sedang menghasilkan sebuah kreasi. Jika saya memiliki ZenBook Pro akan lain lagi ceritanya ya, melakukan video editing, mengolah grafis, atau multitasking lainnya tidak akan terganggu.
Tidak Khawatir Jika Dibawa Bepergian
Berat yang ringan, terdapat fitur keamanan, baterai kuat, disertai dengan fast charging membuat saya tidak ragu untuk membawa ZenBook Pro saat bepergian. Terutama disaat pekerjaan menumpuk namun harus keluar kota karena suatu keperluan. Dulu saya sempat memilah perangkat apa yang saya bawa untuk menghindari berat barang bawaan saat bepergian. Dengan ZenBook Pro, saya masih bisa membawa perangkat lainnya seperti kamera maupun tripod untuk mendukung pekerjaan.
Baiklah teman-teman, bagi yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai spesifikasi lengkap dari ASUS ZenBook Pro UX550, berikut adalah spesifikasinya:
Main Spec. | ASUS ZenBook Pro UX550VE/UX550VD |
CPU | Intel® Core™ i7-7700HQ Processor 2.8 GHz (6M Cache, up to 3.8 GHz) |
OS | Windows 10 Pro / Windows 10 Home |
Memory | 16GB DDR4L 2400MHz |
Storage | 1TB / 512GB PCIe SSD |
Display | 15,6" IPS Touch UHD 4K (3840x2160) / FHD Touch (1920x1080) Corning® Gorilla® Glass, 60Hz refresh rate, wide 100% sRGB color gamut, 178° wide-view, ASUS Eye Care for up to 30% blue-light reduction, 7,3mm-thin bezel with 83% screen-to-body ratio in 14” chassis |
Graphics | Nvidia GTX1050Ti/ GTX1050 4GB VRAM GDDR5 |
Input/Output | 2x USB 3.0 Type-C, glass-covered with intelligent palm-rejection touchpad, Precision touchpad (PTP) support with up to four-finger smart gestures, side-mounted for convenience fingerprint sensor, 2x USB 3.0, 1x HDMI, 1x combo audio jack, 1x micro USB card reader |
Camera | VGA Web Camera |
Connectivity | 802.11ac Wi-Fi; IEEE 802.11 a/b/g/n compatible, Bluetooth® 4.1 |
Audio | SonicMaster Premium quad speaker stereo audio with surround-sound, Harman Kardon-certified, smart amplifier for maximum audio performance, array microphone with Cortana voice-recognition support, 3.5mm headphone jack |
Weight | 1.8Kg |
Accesories | carry bag & USB3.0 to RJ45 cable |
Dimension | 36.5 x 25.1 x 1.89 cm |
Keyboard | full-size backlit with 1.5mm key travel keyboard |
Special Design | Alumunium alloy body, diamond cut, elegant and modern lines, iluminated logo |
Battery | 73Wh 8-cell lithium-polymer battery, up to 14 hours battery life, fast-charge technology: 60% in 49 mins |
Colors | Black |
Warranty | 2 Tahun Garansi Global senilai Rp1.500.000 |
Demikian cerita pengalaman saat merasakan sendiri ZenBook Pro UX550 yang membuat saya ingin memilikinya. Melalui notebook ini, para kreator dapat dengan mudah menuangkan idenya untuk menghasilkan karya yang berkualitas. Sebelum diakhiri, tonton video saya yang ada di bawah ini ya. Sampai jumpa.
Ini kelas atas dan keren bangeet 🙂
buat kreator untuk beraktivitas menghasilkan karya bai
Layar 4k dan touch-screen, corning gorilla glass pulak. Keren bgt! Oantes raditya dika milihnya yg iniii
soalnya emang cocok buat kreator noe, mendukung banget dan slim pulak
Kapan ya saya bisa punya … 😐
kapan atuh ya om hehe
Kapan ya saya bisa punya … (2) 🙁
sama, kapan ya haha
Laptopnya keren nih kalau di tukar sama laptop saya (ASUS A45UQ). Jadi ngebayangin pas dipakai buat desain 3D sama buat video animasi Arsitektur, pasti enak dan nyaman saat proses rendering gambar.
Iya, aku juga pingin punya asus pro, andai bisa hiksss
ZenBook Pro UX550 keren ya, dan as usual tawaran Asus nggak pernah overpriced. Mudah-mudahan ada rejeki buat gantiin laptop nganu yang mau karatan.
Saya juga pingin punya laptop baru hikssss
aku salfok sama rekan kerjanya yang ga sopan mba Ev hahaha kok kesel y berani banget buka2 leptop orang pengen jitak 😀 keren yah mb Ev dah kyk HP ada fitur fingerprintnya jadi buat yang suka lupa password ga masalah aman semuaaaa mantap ni leptop 🙂
Iya pernah ada kaya gitu waktu di kantor lama, makanya mending dimatiin sekarang laptopnya kalo lafi ditinggal
Keren banget nih.
Jadi pengen satu.
Aku satupun belum punyaaa
pengen punyaa.. butuh laptop baru untuk ngeblog.. hehee
Samaaaaa
Makin pro deh kalau berkarya pake ZenBook Pro. Apa aja bisa dikerjakan pake notebook ini ya Ev.
Iya mbak, kita kapan dapetnya ya mbak
Asus makin keren neh, kan jadi pengen. Spesifikasinya juga mantep teh.
Samaaaaa aku juga mauuu
Wah ini mah cocok banget buat aku!…
tapi budgetnya gak cocok… Boleh gak ya minta satu ke asusnya!…
tar kau promosiin deh asus biar makin creadhible
Aku juga mau, tapi belum dapet juga hikssss
*glek* mau bgt ih 😀
Samaaa tapi gak berjodoh, hiksss
Halo mbak, apa kabar?
Saya pengguna laptop asus nih mbak. Lucunya ini asus bekas anak saya di akhir masa kuliahnya di jurusan IT. Laptop asus ini pake prosesor i3, tidak ada keluhan selama ini.
Btw, sekarang anak saya tsb sudah kerja jadi konsultan IT. Ketika ditawari laptop dari kantornya, dia memilih laptop asus lagi. Lupa saya seri-nya, tapi prosesornya sudah i7. Saya bingung, dia koq cinta banget sama asus.
Salam,
Halo pak asa, wah bagus tuh pak. Soalnya asus awet sih pak, jadi dipakai terus deh
ulasan mengenai zenbook pro ux550 nya lengkap banget.. jadi mupeng neh, tapi harganya itu loh 🙁
Sama, akupun pingin, hikssss
Wah ini kalau di install software software berat pun tetap lancar dipakainya
Begitulah