Hi teman, pernah kah merasa bingung atau khawatir saat gadget kalian yang berisi data penting tiba-tiba bermasalah?
Saya pernah lho, asli bingung banget. Saking bingungnya sampai menguras tenaga, huffff.
Saya jadi kepikiran nih. Sebagai orang yang bekerja di lapangan, nampaknya selain harus memiliki kondisi fisik yang kuat, peralatan perang kami juga harus tangguh, terutama smartphone karena gadget tersebut yang paling sering digunakan sebelum bekerja di laptop.
Itu sebabnya saya merasa senang banget ketika mengetahui smartphone dengan kriteria tersebut telah hadir di Indonesia.
Saya akan menceritakan lebih lanjut tentang smartphone tangguh tersebut, namun saya ingin menceritakan terlebih dahulu mengapa saya dan mungkin rekan-rekan lainnya juga sangat membutuhkan smartphone tangguh yang dapat membawa kami menembus batas.
Ini cerita saya.
Bekerja Dekat dengan Alam
Kita kenalan dulu ya dengan profesi yang saya tekuni saat ini, yaitu Penyuluh Pertanian yang bertugas di Kabupaten Bogor.
Kami memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang setiap minggunya wajib mengunjungi petani, kelompok tani, dan memonitoring agroekosistem untuk memastikan tidak ada permasalahan di lapang.
Terus nih, pada tau kan sebutan untuk Bogor itu apa?
Yap benar sekali: kota hujan. *dijawab sendiri LOL
Jadi Bogor tuh walaupun sedang kemarau, masih ditemukan hujan meskipun intensitasnya jarang. Nah kalau sedang musim hujan, intensitas air yang turun pasti tinggi, bisa sampai banjir di perkotaan.
Saat ini saya bekerja di wilayah yang dekat dengan kaki Gunung Salak, yaitu di Kecamatan Tamansari. Di lokasi ini kalau sedang masanya musim hujan, dari pagi hari biasanya sudah turun hujan, atau sekitar jam 11 siang sudah mulai berkabut, lalu diikuti dengan mendung dan hujan.
Nah pada bulan November 2022 lalu, saya dan tim mendapatkan tugas ke Desa Sukaresmi untuk melakukan ubinan padi bersama rombongan peneliti dan POPT (Pengamat Organisme Pengganggu Tanaman).
Kondisi cuaca saat itu memang sudah mendung dari pagi, namun kami tetap harus melaksanakan tugas. Saat itu saya membawa laptop karena setelah ubinan selesai, saya harus melakukan penggalian data digital marketing pertanian melalui laptop dengan melibatkan petani.
Sekitar jam 1 siang, hujan mulai turun cukup lebat. Sementara kami harus segera beranjak dari tempat tersebut untuk melanjutkan tugas lainnya. Tim kemudian dibagi dua, saya ditugaskan untuk mengantar POPT kembali ke kantor, sementara teman saya mengantar tamu peneliti ke desa lainnya.
Saya sempat menepi sebentar bersama teman untuk melihat GPS karena desa yang kami kunjungi ini bukan merupakan wilayah binaan saya, sehingga saya harus melihat rute melalui penunjuk arah online agar tidak tersesat.
Saya juga mengabarkan ke rekan kantor dan mengirimkan gambar kondisi saat itu, sambil bertanya seperti ini: "gaesss gimana kondisi di sana? hujan gede gak? di sini lebat banget".
Ternyata hujan saat itu merata, karena rekan kantor menjawab bahwa di sana juga sedang hujan lebat.
Singkat cerita, alhamdulillah saya dan rekan POPT tiba di kantor dengan selamat walaupun baju saya ternyata basah sampai selutut kaki padahal sudah menggunakan jas hujan.
Dan dimulailah pengalaman suram ini.
Saya segera membuka laptop untuk melanjutkan pekerjaan. Rupanya upaya saya untuk melindungi laptop kurang berhasil, karena air hujan ternyata menembus masuk ke dalam LCD.
Sontak rekan-rekan kantor mengatakan agar segera mematikan laptop supaya tidak konslet. Wah bukan main saya langsung bingung mengingat data penelitian ada di dalam laptop. Sayapun langsung bergegas mencari solusi agar laptop normal kembali.
Sore harinya saya mendapat kabar kalau smartphone teman saya juga bermasalah lantaran kemasukan air hujan.
Lah kok bisa? Iya karena dia juga harus membuka penunjuk arah online saat mengantarkan rombongan peneliti di tengah hujan deras. Layarnya terkena percikan air hujan yang mungkin berasal dari air yang menetes dari jas hujan serta dari tangan yang basah saat bersentuhan dengan layar smartphone.
Demikian salah satu cerita sedih kami sebagai orang yang bekerja di lapangan. Ketika gadget bermasalah tentu akan mengganggu kinerja, ditambah harus mengeluarkan biaya untuk memperbaikinya.
Itu sebabnya saya sangat menyambut baik kehadiran gadget yang tangguh untuk mendukung kinerja kami di lapangan. Terutama smartphone, seperti halnya ZenFone 9 yang tangguh dengan berbagai keunggulan.
Alhamdulillah ASUS telah meluncurkan smartphone tersebut. Saya sendiri sudah menghighlight beberapa keunggulan dari ZenFone 9 yang menurut saya: inilah jawaban yang kami cari akan sosok smartphone tangguh.
Pertama yang Saya Sukai dari ZenFone 9: Tangguh, Anti Air dan Debu
Ketika menyaksikan launching ZenFone 9, perhatian saya langsung tertuju pada fitur ketangguhannya. Ini nih yang saya cari, smartphone tangguh yang tahan dibawa bekerja ataupun berkarya di lapangan.
Ketangguhan dari ZenFone 9 tak perlu diragukan lagi berkat kualitas material yang premium. Layar pada ZenFone 9 diproteksi dengan Corning Gorilla Glass Victus yang membuatnya empat kali lebih antigores dibanding kompetitor dan tangguh saat jatuh dari ketinggian sampai 2 meter.
Body-nya juga sudah tersertifikasi IP68 sehingga sudah anti air dan debu. Desainnya yang sleek dan clean, diperkuat mid-frame dengan material matte aluminum dengan tombol multifungsi ZenTouch di sisinya, untuk gesture control yang lebih lengkap.
Sekarang saya akan memperlihatkan foto ketika sedang melakukan pengamatan padi seperti foto di bawah ini. Awalnya saya akan memotret tanaman sample secara keseluruhan (foto kiri), baru kemudian memotretnya hingga ke batang bawah untuk memeriksa apakah ada hama dan penyakit tanaman yang menyerang. Foto di sebelah kanan memperlihatkan tanaman padi yang terserang hama penggerek batang.
Beberapa aktivitas pengamatan tersebut memerlukan dukungan smartphone sehingga saya harus tetap membawa gadget tersebut ke tengah-tengah sawah untuk memotret kondisi agroekosistem secara keseluruhan.
Saya harus hati-hati jangan sampai smartphone jatuh ke lahan padi yang kondisinya kadang macak-macak (agak berair) atau sedang tergenang air. Bahaya deh kalau smartphone sudah jatuh ke tanah sawah. Tetapi jika smartphone saya adalah ZenFone 9, kekhawatiran saya jadi berkurang berkat ketangguhannya.
Keunggulan kedua yang saya sukai dari ZenFone 9 adalah ukurannya yang compact sehingga mudah digenggam oleh tangan dan membuat smartphone tidak mudah jatuh. Keunggulan ini penting banget buat saya yang sering membawa smartphone untuk pengamatan di lahan kering maupun lahan basah.
Saya sudah pernah mengalami smartphone terjatuh ketika pengamatan, syukurnya saat itu jatuh di lahan kering ubi jalar. Meskipun lahannya kering, bukan berarti tidak beresiko terhadap smartphone yang jatuh. Sebab sehari sebelumnya cuaca di sekitarnya hujan sehingga membuat tanah menjadi agak lengket menempel di sepatu jika terinjak. Nah smartphone saya yang jatuh saat itu pun terkena tempelan tanah sehingga saya harus membersihkannya.
Smartphone yang saya miliki saat ini ukurannya juga cukup besar, sehingga agak repot kalau sedang pengamatan di lapang. Terkadang saya harus hati-hati menaruhnya di saku agar tidak jatuh.
Ketika sedang pengamatan padi di sawah yang macak-macak
Smartphone saya masukkan ke dalam saku kiri (kalau di gambar telihat di kanan)
Lain ceritanya nih, jika smartphone yang saya miliki adalah ZenFone 9 yang dirancang sebagai ponsel ringkas karena dapat membuat pengguna melakukan kontrol cepat dan mudah, bahkan hanya dengan satu tangan.
ASUS merancang ponsel ini dengan layar 5,9 inci dengan panjang kurang dari 14,8 cm dan lebar kurang dari 7 cm sehingga bisa digenggam satu tangan dan muat di saku. Zenfone 9 sudah dirancang dengan dimensi X-Y yang lebih kecil tetapi dapat memuat komponen yang lebih besar berkat penempatan pada angle yang tepat dan back-cover yang unik untuk memaksimalkan volume internal.
Tidak hanya itu, ASUS juga membekali dengan ZenUI 9 yang memberikan performa lebih cepat dan smooth, sekaligus lebih pintar, serta sudah disesuaikan untuk penggunaan satu tangan yang lebih mudah. Dengan antarmuka ini, Zenfone 9 lebih mudah dinavigasi, dilengkapi dengan tool Edge untuk menemukan aplikasi favorit dengan lebih cepat.
Kamera yang Bikin Produktif Banget
Zaman sekarang sepertinya serba visualisasi ya, sebab kata orang: “no pic, hoax!”. Pekerjaan saya mengharuskan untuk menyetorkan laporan minimal dalam bentuk foto setiap harinya. Belum lagi kalau diminta untuk membuat video oleh atasan atau rekan kantor.
Kebetulan smartphone yang saya miliki sering dipakai untuk membuat konten bagi kepentingan kantor. Saya tidak masalah karena saya juga senang membuat konten, apalagi untuk dunia pertanian.
Itu sebabnya saya membutuhkan smartphone dengan dukungan kamera yang berkualitas dan ASUS mengerti hal tersebut karena Zenfone 9 diperkuat formasi kamera depan dan belakang berkualitas pro dari SONY.
Kamera utama 50MP ultra-wide angle dari SONY IMX766 pada ZenFone 9 diperkuat teknologi 6-axis Hybrid Gimbal Stabilizer dan Autofocus untuk pengambilan gambar yang lebih stabil dan bebas guncangan. Kamera ini mampu merekam video 8K/24fps dengan OIS/EIS. Kamera ini juga mampu merekam foto 16MP dengan light sensitivity yang lebih tinggi menggunakan filter warna Quad Bayer dan perekaman hingga 50MP pada kondisi terang.
Adanya fitur tersebut, membuat alat perang saya menjadi berkurang, saya tidak perlu lagi membawa gimbal!
Lalu saya juga membutuhkan smartphone dengan tingkat ketajaman yang cukup tinggi terutama ketika harus memotret hama serta penyakit tanaman yang umumnya berukuran kecil. Sehingga terkadang saya harus jongkok atau membungkuk supaya kamera smartphone benar-benar menangkap hal yang saya butuhkan.
Sekali lagi ASUS mengerti hal tersebut dan mengabulkannya melalui ZenFone 9.
Kamera kedua 12MP ultra-wide pada ZenFone 9 dengan sensor SONY IMX363 mendukung fotografi makro dan disertai fitur autofocus. Kamera ini mampu merekam video 4K/60fps dengan EIS dan koreksi distorsi yang real-time. Kamera ini juga mampu merekam foto makro dengan fokus sampai jarak 4cm. Wow!
Perlu kita diketahui nih: Zenfone 9 menjadi ponsel pertama yang menggunakan sensor SONY IMX663 sehingga mampu melakukan autofocus dengan cepat berkat dual PDAF.
Kamera depan ini mampu merekam foto hingga 12MP dan video 4K/30fps atau FHD/60fps dengan EIS. Tidak hanya mampu melakukan zoom, pengguna juga bisa melakukan selfie dengan tingkat kedalaman yang tinggi dan lebih tajam.
Dengan formasi kamera selengkap dan secanggih ini, kita dapat melakukan perekaman foto dan video dalam mode pro. Sehingga akan memiliki lebih banyak pilihan kustomisasi dan setup untuk menghasilkan foto maupun video yang diinginkan. Kita juga dapat melakukan manual setting untuk focus, ISO, kecepatan shutter, EV, dan white balance, serta perekaman dalam RAW. ASUS juga menyediakan fitur baru Light-trail mode (BETA) yang memungkinkan penggunaan manual shutter atau melakukan preset shutter time untuk merekam objek bergerak dan menghasilkan efek cahaya yang menarik, seperti lalu lintas malam hari, light graffiti, memotret air terjun, dan sebagainya.
Performa yang Powerful
Gadget dengan kinerja cepat dan powerfull tentu menjadi idaman para pengguna dalam mendukung aktivitas yang serba cepat. ASUS telah membekali prosesor flagship Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform pada smartphone yang compact ini untuk menghadirkan performa yang lebih smooth dan responsif.
Walaupun memiliki performa yang gahar, ponsel ini tetap adem lho berkat teknologi cooling system yang sudah diperbaharui dengan vapor chamber berteknologi tinggi dan fitur penyebaran panas, sehingga memungkinkan untuk menghasilkan performa tinggi tanpa kenaikan suhu berlebihan. Untuk meminimalisir potensi bottleneck, Zenfone 9 dilengkapi LPDDR5 RAM sampai 16GB dan UFS3.1 storage.
Konektivitas pada smartphone ini paling ngebut dengan Wi-Fi 6E untuk menghasilkan konektivitas yang lebih stabil, lebih cepat, bahkan pada kondisi crowded. Multiple-antenna setup di dalamnya sudah di-upgrade dengan teknologi HyperFusion untuk menyajikan konektifitas simultan antara Wi-Fi dan seluler, yang mengarahkan pengguna pada koneksi dengan sinyal terbaik.
Kemudian baterai berkapasitas 4300mAh untuk penggunaan seharian lebih sudah tertanam pada ZenFone 9 yang menggunakan teknologi STP (Specific Tab Process) seperti halnya pada ROG Phone 6. Hal tersebut memungkinkan baterai diisi dari middle and out sehingga menurunkan impedansi dan kenaikan suhu selama pengosongan dan pengisian daya yang membuat smartphone ini dapat menggunakan adaptor HyperCharger 30W. Berkat hal tersebut, dapat memberikan daya baterai yang lebih lama dan pengisian ulang yang lebih cepat.
Kalian suka gaming? Tenang, Zenfone 9 sudah dibekali aplikasi Game Genie untuk meningkatkan gaming experience. Dashboard Game Genie versi terbaru di ZenUI 9 menyajikan pengalaman gaming seperti yang dapat dinikmati pengguna ROG Phone 6.
Hiburan Nyaman dan Maksimal
Berkat Dukungan Layar serta Audio Berkualitas
Selain untuk menghasilkan kinerja, smartphone juga menjadi sahabat sejati saya untuk melepas lelah sambil menonton dan mendengarkan suara oppa-oppa BTS nan merdu.
"Yoooo army mana suaranyaaaa?"
Belum lagi kalau saya harus marathon menonton drakor aka drama koreaaah, saya butuh smartphone dengan high resolution, akurasi warna yang tinggi, dan tentunya nyaman di mata.
Supaya kalau lihat wajahnya Presdir Kang langsung cling, seger lagi deh, berkat gambarnya yang super jelas.
Layar AMOLED 5,9 inci
ZenFone 9 mendukung kepentingan entertainment banget berkat kehadiran layar AMOLED 5,9 inci yang layak disebut sebagai layar flagship karena panelnya mampu menghasilkan akurasi warna yang tinggi. Untuk mempertahankan akurasi warna yang tinggi, bahkan di outdoor, panel layar ini memiliki tingkat brightness sampai 800 nits (100% APL) dan peak maximum brightness 1100 nits.
Kecepatan Respon yang Tinggi
Tidak hanya itu, keuntungan lain yang bisa dinikmati pengguna pada layar Zenfone 9 adalah kecepatan responnya yang tinggi untuk pengalaman menikmati berbagai konten dengan visual yang lancar dan mulus. Ponsel ini sudah diperkuat refresh rate 120Hz yang ultra-smooth, touch-sampling rate 240Hz, dan response time hanya 1ms. Pengguna akan merasakan pengalaman sebagaimana yang diharapkan dari ponsel flagship yang lebih besar dan lebih mahal.
Layar Format 20:9
Layar pada Zenfone 9 juga sudah menggunakan format 20:9 untuk keseimbangan yang lebih baik antara aktivitas menikmati konten-konten video maupun melakukan browsing Internet dan gaming. Berkas multimedia, teks, maupun game, dalam format high resolution, akan tampak luar biasa di layar ini berkat diamond PenTile subpixel matrix dengan resolusi FHD+ (2400x1080) yang bisa memberikan densitas piksel sampai 445 ppi.
SGS Eye Care Display
Nah ini saya tak perlu khawatir jika harus marathon saat ngedrakor, karena layar ZenFone 9 sudah tersertifikasi SGS Eye Care Display untuk emisi blue-light yang lebih rendah sehingga lebih nyaman di mata. Layar ini juga sudah mendukung DC Dimming, Always-on Display, dan menawarkan empat pilihan refresh rate, yaitu 120Hz, 90Hz, 60Hz, dan Auto.
Layar yang kece, juga perlu didukung oleh audio yang impresif.
Smartphone ini tidak hanya memiliki dua speaker linier yang masif dan didukung oleh Qualcomm AqsticTM smart amps, tetapi juga dilengkapi dengan jack audio 3.5mm yang menggunakan Qualcomm Aqstic DAC terbaru. Bersama dengan sound tuning dari Dirac, Zenfone 9 memberikan pengalaman audio yang impresif.
Dual speaker pada Zenfone 9 dilapisi Dbass foam ball untuk memberikan kedalaman suara ekstra. Tiap speaker sudah diperkuat Qualcomm Aqstic WSA8835 amp yang powerful. Dari pengujian, Zenfone 9 mampu memproduksi bass 50% lebih besar dibandingkan kompetitor.
Penggemar headphone 3.5mm bakal dipuaskan dengan output Hi-res Audio yang mampu dihasilkan oleh ponsel ini. Audio jack ini bahkan sudah menggunakan Qualcomm® AqsticTM WCD9385 DAC terbaru dan menghasilkan dynamic range dan low distortion yang luar biasa.
Bagi para gamers yang ingin bermain di ZenFone 9, speaker bawaan maupun headset ASUS ROG sudah disetting untuk mendukung game mode. Mode ini menerapkan penyetelan audio khusus game dalam frekuensi tertentu, sehingga lebih mudah untuk mendengar suara yang penting dalam game, seperti langkah kaki.
Zenfone 9 juga sudah dilengkapi aplikasi AudioWizard yang bisa diset dengan cepat di quick setting, untuk mengoptimalkan dan meningkatkan kualitas audio pada Zenfone 9. Antarmukanya menampilkan 10-band equalizer yang mudah diatur serta pilihan audio style: Dynamic, Music, Cinema, dan Game.
Dah lah, lengkap ya keunggulan yang ditawarkan oleh smartphone terbaru dari ASUS ini.
Nah, ASUS menyediakan empat pilihan warna pada Zenfone 9 yaitu MoonLight White, Sunset Red, Starry Blue, dan Midnight Black, dengan tekstur permukaan yang tidak hanya terlihat indah tapi juga membuat ponsel ini lebih kukuh digenggam.
Apabila saya memiliki ZenFone 9, saya tetap dapat bergerak dikala hujan ataupun musim kemarau, karena Body-nya sudah tersertifikasi IP68 sehingga sudah anti air dan debu.
Berkat body ZenFone 9 yang compact, saya juga dapat mengatasi kekhawatiran akan smartphone yang mungkin mudah terlepas dari tangan ketika berjalan di persawahan. Kalaupun terjatuh, ada Corning Gorilla Glass Victus yang mampu melindunginya.
Jika saya memiliki ZenFone 9, saya ingin memotret dan merekam lebih banyak lagi konten-konten untuk dunia pertanian, baik itu untuk keperluan kantor maupun pribadi. Kamera yang disematkan pada ZenFone 9 menjadi teman terbaik untuk menghasilkan visual yang indah.
Dan saya juga akan membiarkan rekan-rekan untuk mencoba ZenFone 9, supaya resonansi terjadi agar mereka mengerti dan merasakan sendiri ketangguhan yang hadir dalam diri ZenFone 9.
Menjadi orang lapangan itu harus tahan deraan, termasuk gadget pendukungnya yang tahan air, tahan debu, dan kuat dalam genggaman. Seperti ZenFone 9 yang tangguh, sehingga dapat mengantarkan pemiliknya untuk menembus batas.
Demikianlah cerita kali ini. Semoga bermanfaat ya dan jadilah orang yang tangguh.
Apabila ingin mengetahui spesifikasi ZenFone 9 lebih lengkap, saya sudah menyematkannya pada akhir tulisan. Sampai jumpa pada postingan berikutnya.
“Artikel ini diikutsertakan dalam ASUS Zenfone 9 Blog Writing Competition di Blog Widyanti Yuliandari”
ASUS Zenfone 9
Warna | Midnight Black
Moonlight White Sunset Red Starry Blue |
Layar | 5.9" 1080x2400 (20:9), 445 ppi
Samsung AMOLED 120 Hz display 112% DCI-P3, 151% sRGB, Delta E<1, HDR10+ |
CPU dan GPU | Snapdragon® 8+ Gen 1 Mobile Platform
CPU clock speed sampai 3.2 GHz dengan Qualcomm® Adreno™ 730 GPU |
Memory & storage |
RAM: 6 / 8 / 16 GB – LPDDR5
ROM: 128 / 256 GB – UFS 3.1 |
Baterai | 4300 mAh high-capacity battery dengan 30W HyperCharge adapter |
Teknologi Wireless | WiFi 6E Qualcomm® WCN6856 (802.11a/b/g/n/ac/ax, 2x2 MIMO)
Bluetooth® 5.2 dengan dukungan untuk Snapdragon Sound™ dan Qualcomm® aptX™ Adaptive, aptX™ Lossless Wi-Fi Direct NFC |
Kamera | Kamera belakang
50 MP Sony® IMX766 sensor dengan Gimbal OIS, 2x2 OCL, PDAF 12 MP Sony® IMX363 sensor, Dual PDAF Kamera depan 12 MP Sony® IMX663 Sensor, Dual PDAF Fitur-fitur 6-Axis Hybrid Gimbal Stabilizer Light Trail Mode (Beta) Mendukung 8K/4K video recording Audio HDR recording |
Audio | Dual stereo speaker dengan Qualcomm® amplifiers
3.5 mm headphone jack dengan Qualcomm Aqstic™ WCD9380 Audio optimization by Dirac |
Video recording | 8K UHD (7680 x 4320) video pada 24 fps + EIS
4K UHD (3840 x 2160) video pada 30 / 60 fps + EIS 1080p FHD video recording pada 30 / 60 fps + HyperSteady |
Sensor | Accelerator, E-Compass, Proximity, Ambient light sensor, fingerprint sensor, Gyro (support ARCore), Hall Sensor |
SIM cards | NANO SIM/NANO SIM 2 choose 2, support DSDV 5G+5G (sim1, sim2 support LTE exchangeable) |
Navigation | GNSS support GPS (L1/L5), Glonass (L1), Galileo (E1/E5a), BeiDou (B1/B2a), QZSS (L1/L5) and NavIC (L5) |
Operating system | Android™ 12 with ASUS ZenUI 9 |
Dimensi | 146.5 x 68.1 x 9.1 mm |
Bobot | 169 g |
Leave a Reply