Last Updated on October 17, 2019 by evrinasp
Untuk kesekian kalinya PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kembali membuktikan komitmen untuk membantu berbagai pihak dalam memajukan Indonesia baik dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia hingga konservasi alam dalam program Bakti BCA.
Pada hari Senin tanggal 19 Desember 2016 telah dilakukan penyerahan donasi dari BCA kepada WWF Indonesia bagi program pelestarian penyu serta donasi untuk membeli alat operasi katarak kepada SPBK Perdami guna memberantas penyakit katarak di berbagai daerah di Indonesia.
Bapak Jahja Setiaatmadja selaku Presiden Direktur BCA menyampaikan bahwa penyerahan donasi tidak hanya melihat bagaimana BCA-nya saja tetapi juga diharapkan dapat mengajak atau menginspirasi institusi lain untuk terlibat dalam aktivitas CSR demi kepentingan masyarakat. BCA memberikan dukungannya dalam pemberantasan buta katarak karena memberikan efek yang luar biasa bagi keberlangsungan hidup pasien. Penanganan penyakit ini sebenarnya tidak terlalu sulit hanya saja membutuhkan peralatan serta tenaga yang berdedikasi penuh untuk menanggulanginya. Itu sebabnya BCA merasa terpanggil untuk mendukung program tersebut dan sangat mengapresiasi dedikasi dari Perdami yang telah memperjuangkan kesehatan mata masyarakat khususnya di daerah-daerah yang jauh dari pusat kota.
Bapak Jahja Setiaatmadja kemudian melanjutkan pemaparannya mengenai konservasi penyu di mana BCA sangat mendukung kegiatan konservasi yang dilakukan oleh WWF Indonesia. Dukungan ini berdasarkan kepada fakta bahwa Indonesia adalah suatu negara yang menjadi tempat tinggal hewan langka seperti penyu yang membutuhkan uluran tangan kita untuk keberlangsungan hidupnya. Fauna seperti penyu tergolong unik karena setelah menetas akan bergerak ke tempat persinggahan lalu berenang menuju tempat lain yang lebih jauh. Kemudian berdasarkan insting alaminya, penyu akan kembali ke tempat asal untuk bertelur kembali.
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Benja Mambai selaku Acting CEO WWF Indonesia yang menyebutkan bahwa di tempatkan di manapun saat penyu menetas, maka dia akan tetap berjalan ke satu arah menuju tempat persinggahan. Baru nanti kalau sudah lebih besar, dia akan mengembara hingga ke tempat yang lebih jauh. Bapak Benja mencontohkan dari tempatnya melakukan konservasi penyu di pantai Papua. Penyu Belimbing yang beratnya mencapai 800 kg diberikan semacam satelit pada tempurungnya pada saat pelepasan. Berkat alat tersebut, WWF dapat memantau penjelajahan penyu hingga ke beberapa wilayah. Ternyata arah penjelajahannya sangat jauh mulai dari kepulauan Maluku untuk mencari makan, Australia, New Zealand, Filipina hingga California.
Acting CEO World Wildlife Fund Indonesia Bapak Benja MambaiAda satu hal yang perlu kita perhatikan bahwa ternyata dari 7 jenis spesies penyu yang ada di dunia, 6 diantaranya ada di Indonesia mulai dari penyu berukuran besar (penyu belimbing), penyu sisik, penyu hijau, dan jenis lainnya. Hal ini tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi Indonesia dan sudah sepatutnya kita bergerak bersama untuk memberikan perlindungan karena keberlangsungan penyu saat ini dihadapkan oleh berbagai macam masalah, diantaranya adalah:
- Eksploitasi daging dan telur penyu yang masih tinggi oleh manusia.
- Ancaman predator, ketika penyu naik ke daratan dan bertelur di pantai, predator seperti biawak mengancam keberlangsungan telur penyu.
- Habitat penyu terganggu akibat aktivitas pembangunan yang membuka hutan pantai.
Nah, kerjasama antara WWF Indonesia bersama BCA yang sudah berlangsung selama lebih dari 5 tahun ini berusaha untuk menjaga penyu yang menjadi kebanggaan bersama. Bentuk kegiatan yang dilakukan dalam program konservasi penyu ini diantaranya:
- Memastikan bahwa pendaratan penyu ke pantai tidak akan diganggu oleh manusia.
- Menjaga telur penyu dari gangguan predator.
- Memastikan keamanan pertumbuhan anak penyu (tukik) hingga dia mampu berenang ke laut dengan selamat.
Kerjasama ini tidak bisa dilakukan sendiri, harus dilakukan secara bersama mengingat angka harapan hidup dari anak penyu tergolong rendah. Dari ratusan anak penyu yang mulai hidup di lautan tingkat keberhasilannya tidak lebih dari 20%. Itu sebabnya program konservasi penyu harus terus dilakukan agar keberadaannya tidak punah.
Ada 2 lokasi yang menjadi tempat program konservasi penyu laut dengan merehabilitasi hutan sebagai tempat ideal bagi penyu untuk bertelur yaitu di Pangumbahan, Ujung Genteng Sukabumi dan Aroen Meubanja, Aceh. Program ini sudah mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah (pemda) setempat serta masyarakat yang bergerak di bidang konservasi. Hal ini menandakan bahwa BCA tidak hanya mendukung upaya konservasi WWF Indonesia saja, tetapi juga mendukung pemda dan masyarakat dalam upaya pelestarian.
Dukungan BCA juga diberikan kepada Perdami guna pembelian dua buah mikroskop dalam membantu operasi buta katarak di Indonesia khususnya di daerah-daerah. Katarak adalah suatu kebutaan yang dapat direhabilitasi dengan bantuan operasi. Hanya saja untuk melakukannya dibutuhkan tenaga dan peralatan yang memadai. Perdami memiliki tenaga dengan dedikasi tinggi namun masih kekurangan dalam hal peralatan khususnya mikroskop. Untuk itu pada tahun ini BCA kembali memberikan donasinya bagi pemberian dua buah mikroskop yang dapat membantu keberhasilan operasi katarak. Sebelumnya pada tahun 2014, BCA telah menyumbang 1 buah mikroskop senilai Rp. 385 juta yang dilanjutkan dengan bantuan 13 alat bantu operasi serta 2 alat biometri senilai Rp. 450,45 juta kepada Perdami agar masyarakat yang mengalami buta katarak dapat sembuh kembali.
Perwakilan dari SPBK Perdami Bapak Ari JatikusumaDiketahui berdasarkan data dari Puslitbangtan Pemberantas Penyakit, Badan Litbangkes Depkes RI, katarak menjadi salah satu penyebab kebutaan sebesar 0.78% di antara penyebab kebutaan lainnya. Buta katarak menjadi penyakit degenerative pada usia lanjut meskipun sebanyak 16% dari buta katarak di Indonesia terjadi pada usia produktif yaitu di usia 40-54 tahun. Katarak pada lensa mata juga masih menjadi salah satu penyebab utama 50% kebutaan di Indonesia. Itu sebabnya pemerintah bersama berbagai instansi termasuk BCA secara bersama mengupayakan agar angka penderita katarak dapat menurun di Indonesia.
BCA telah memperlihatkan bahwa pembangunan yang dilakukan tidak hanya terfokus pada kegiatan perekonomian saja, namun juga upaya peningkatan kesehatan masyarakat hingga pelestarian flora serta fauna. Diharapkan apa yang sudah dilakukan oleh BCA dapat menginspirasi instansi atau lembaga lain untuk turut serta melakukan hal serupa demi keberlangsungan hidup manusia serta keseimbangan alam di dalamnya.
Lidya says
Ternyata operasinya pakai mikroskop ya dan harganya mahal. Semoga dengan adanay dukungan seprti ini bisa mengurangi angka kebutaan
evrinasp says
aamiin mbak, iya harganya mahal ya mbak, makanya masih kekurangan peralatan memadai
Rudi Chandra says
Semoga acara-acaranya sukses.
Amin…
evrinasp says
terimakasih ya
cumilebay says
Salut sama CSR nya BCA yang terus membantu sesama
evrinasp says
iya mas cumi, sering sekali membantu kegiatan sosial dan pelestarian alam
Levina says
Itu penyunya cakep ya Mbak yg difoto slide. Warna biru? Itu penyu belimbing?
Ternyata penyu bisa sampai 800kg ya, aku hanya tahunya penyu penyu yang kecil begitu..
evrinasp says
iya penyu belimbing itu yang besar, perlu banyak orang untuk mengangkatnya
winny says
kalau mau ikut anggota wwf indonesia gmna caranya mbak?
evrinasp says
kurang tau ya mbak, coba deh buka website wwf indonesia, sepertinya ada cara untuk jadi voluteernya
andyhardiyanti says
Wuihhh salut nih sama BCA dan program-program keren yang dilaksanakannya. Semoga besok-besok pada ngadain event apa gitu di Lombok #ngarep
evrinasp says
haha, aamiin, Lombok sedang mendunia nih
Vico Bagoes says
Wuih, BCA emang keren baik dari pelayanannya hingga membantu untuk sesama..
evrinasp says
iya setuju sekali ๐
paint teflon says
selain pelyanan yang prima bca selalu memberikan donasikan untuk hal hal yang positif
evrinasp says
iya benar sekali ๐
Lily Kanaya says
Baru tau kalo anak penyu itu disebutnya tukik, senang perusahaan besar seperti BCA (bank favorit) turut membantu WWF ๐
evrinasp says
iya mbak, bakti BCA terbagi kemana-mana termasuk untuk hal lingkungan
Salman Faris says
Penyu ini merupakan salah satu hewan langka, jadi mesti kudu wajib di lestarikan ๐
evrinasp says
wajib banget salman, semoga keberadaannya tidka punah karena ternyata proses perkembangbiakannya peluangnya kecil ya