• Home
  • About
  • Disclosure
  • Achievement
  • Green Activity
    • Agriculture
    • Environment
    • Forestry
  • Random
    • Advertisement
    • Contest
    • Reportage
    • Review
    • Tip and Tutorial
    • Others

EVRINASP

Menghijaukan Bumi Melalui Tulisan

in Reportage

Belajar Agroindustri di Kebun Sunpride

(Last Updated On: September 22, 2019)




Senang sekali rasanya kalau dapat berkunjung ke kebun Sunpride untuk belajar budidaya tanaman, prosesing buah hingga mencoba produknya. Setelah kemarin kita mengenal PT Nusantara Tropical Farm (PT NTF) sebagai sister company PT Sewu Segar Nusantara (PT SSN), sekarang saya akan bercerita mengenai kunjungan lapang ke kebunnya langsung.

Nah, kemarin itu saya sempat membaca komentar dari teman-teman tentang produk Sunpride yaitu pisang Cavendishnya. Jadi banyak yang menganggap kalau pisang Cavendish ini merupakan produk impor, itu salah besar lho saudara-saudari, pisang Cavendish ini murni dihasilkan oleh PT NTF lalu dikemas dan didistribusikan oleh PT SSN dengan label Sunpride. So, produknya benar-benar 100% buah lokal nusantara, termasuk pepaya, jambu kristal, nanas honi dan buah naga. Eh, melonnya juga ding, tapi bekerjasama dengan petani lokal. Sama aja kan yes, y owes daripada nanti jadi panjang kali lebar, mending kita mulai cerita kunjungan lapangan yang sudah saya tulis berikut ini.

Melihat Prosesing Pisang Cavendish di Kebun Sunpride

Seperti yang sudah saya ceritakan pada postingan sebelumnya kalau pisang menjadi komoditas utama yang diusahakan oleh PT NTF dan PT SSN. Jadi lokasi kunjungan lapangan pertama kami saat itu ke pembibitan tanaman pisang, ke lapangan yang dekat dengan prosesing hingga packagingnya. Letak tempat pembibitan tanaman pisang dekat dengan kebun yang mengelilingi. Meskipun saat itu cuaca cukup panas, kami sangat antusias untuk belajar lebih dalam mengenai pembibitan tanaman pisang.

kebun-sunpride

kebun-sunpride

Dari hasil pemaparan oleh salah satu staf di pembibitan, diketahui bahwa bibit pisang Cavendish ini diperbanyak dengan cara kultur jaringan (PT NTF sendiri memang memiliki laboratorium kultur jaringan). Selama kurang lebih satu tahun, bibit tumbuh dalam botol kultur jaringan. Setelah itu, bibit dalam botol kuljar dapat ditransplantasi ke pembibitan hingga berumur 3 bulan. Nah selama menunggu masa 3 bulan ini, olah tanah sudah dilakukan. Dalam 1 hektar lahan terdapat 2400 tanaman pisang dengan kebutuhan pupuk kandang sebanyak 10 kg per tanaman. Jadi, kebutuhan pupuk per ha untuk tanaman pisang sebanyak 240 ton. Waw banyak banget ya pemirsah.

Kunci budidaya pisang yang baik adalah terpenuhinya kebutuhan air, pemupukan dan terawatnya setiap lembar daun. Jumlah daun yang dianggap bagus adalah 12 lembar daun pisang per pohon, kalau daunnya kurang dari 12 maka segera dilakukan tindakan perbaikan budidaya. Untuk pengairannya sendiri, dulu PT NTF menggunakan pesawat yang menyemprotkan air, tapi seak tahun 2012 sudah menggunakan Canon Spray agar penyiraman dapat merata.

Kemudian dari masa tanam sejak pindah dari pembibitan, tanaman pisang baru akan keluar jantung (bunga) pada umur 6 bulan. Setelah keluar jantung hingga 11 minggu ke depan, pisang sudah dapat dipanen. Sepanjang pengamatan saya ketika melihat tanaman pisang yang berjejer di sana, semuanya menggunakan kertas untuk menutup buah dan menggunakan bambu untuk menahan agar tanaman pisang tidak tumbuh. Saking banyaknya buah yang dihasilkan, membuat tanaman pisang tidak terlalu kuat menahan beban sehingga membutuhkan penyangga.

kebun-sunpride

Dari lapangan, kita menuju ke prosesing buah pisang. Nah ini yang menarik banget untuk disimak. Pisang hasil panen tidak boleh diletakan sembarangan karena akan merusak kualitas buah. Jadi setelah dipanen, pisang digantungkan pada rel panjang dengan kondisi masih tertutup kertas. Nanti pisang tersebut ditarik dengan menggunakan katrol menuju ruang prosesing. Teman saya yang bernama Fadli, karena dia olahragawan, tertarik untuk menarik 10 buah tandan pisang. Pada awalnya cukup berat namun setelah katrol berjalan, maka terasa ringan. Terbayang ya, bagaimana petugas panen membawa pisang tersebut dari kebun yang bloknya cukup jauh dengan tetap menjaga kualitas buah agar tidak rusak.

kebun-sunpride

Setelah masuk ke ruang prosesing, pisang akan dibagi menjadi beberapa buah sesuai dengan ukuran (dan saya lupa nama-nama ukurannya *hadeuh). Setelah itu buah pisang dimasukkan ke dalam bak air dan dikering anginkan dengan menggunakan blower. Setelah kering, pisang diberi label atau dimasukkan kardus sesuai dengan keperluan.

kebun-sunpride

kebun-sunpride

kebun-sunpride

Perlu diketahui kalau pisang Cavendish ini sudah dieksport ke luar negeri lho seperti Korea, Jepang dan Jeddah. Standard kualitas untuk pengiriman eksport maupun pasar dalam negeri itu sama, yang membedakan hanya perlakukan teknis selama pengiriman untuk menjaga kualitas. Waktu itu kami ditunjukan container besar lengkap dengan pendinginnya, ternyata itu khusus untuk pengiriman luar negeri. Benar-benar dijaga deh teknisnya untuk menghindari yang namanya Green Soft atau proses pematangan buah yang terlalu cepat namun kondisi fisik masih terlihat hijau.

Sekarang percaya kan kalau pisang Cavendish yang sering kita lihat itu merupakan hasil karya anak bangsa?.

Produksi Pisang Cavendish @SunprideID #BuahPastiSunpride #evrinablog #Lampung #Sunpride #traveling #vacation #adventure #fruits #myadventure #Indonesia #PiknikFruitaholic #KebunSunpride #fruitaholic #fruitaholicoftheyear

A video posted by Evrina Budiastuti (@evrinasp) on Aug 24, 2016 at 2:25am PDT

Berkunjung ke Kebun Buah Naga di Kebun Sunpride

Nah, selain menghasilkan buah utama seperti pisang, jambu kristal dan nanas honi, PT NTF juga memproduksi buah naga dengan luasan 8 ha. Sama seperti tanaman lainnya, buah naga yang sudah muncul juga dilindungi dengan kantong kertas lho. Teman-teman perlu tau nih, dibalik kelezatan buah naga yang kita makan, ada jasa besar sebagian orang dibaliknya karena proses pembungaan buah naga itu terjadi di malam hari. Dan untuk mengawinkan bunga tersebut agar menghasilkan buah, maka perlu bantuan manusia secara manual. Byuuuhh….ternyata tidak semudah itu kan menghasilkan buah berkualitas.

kebun-sunpride

kebun-sunpride

Kebun Buah Naga dan Jambu Kristal @SunprideID #BuahPastiSunpride #evrinablog #Lampung #Sunpride #traveling #vacation #adventure #fruits #myadventure #Indonesia #PiknikFruitaholic #KebunSunpride #fruitaholic #fruitaholicoftheyear

A video posted by Evrina Budiastuti (@evrinasp) on Aug 24, 2016 at 2:30am PDT

Prosesing Nanas Honi di Kebun Sunpride

Ini juga sama parahnya, saya sampai geleng-geleng kepala melihat begitu besarnya pengorbanan para pembudidaya buah nanas. Bayangkan, semua buah nanas yang masih hijau itu juga dibungkus dengan kantong kertas. Ya kalau pisang, jambu, atau buah naga masih lebih mudah. Ini buah nanas, terbayang deh ketusuk duri ketika memasang kanting kertas tersebut. Pantes buah nanas yang dihasilkan begitu manis dan terjaga, terimakasih ya bapak ibu yang sudah bersusah payah menjaga kualitas buah sejak awal *terharu.

Setelah dipanen, buah nanas dibawa ke prosesing untuk dibersihkan. Awalnya buah nanas dicelupkan ke dalam air agar luntur lah out debu-debu intan. Lalu disikat agar lebih kinclong dan dikering anginkan dengan menggunakan blower. Setelah kering, nanas honi diberikan pelindung dari jaring busa dan diberi label untuk menghindari benturan. Tetap ya dijaga kualitasnya agar tetap cantik seperti saat panen.

kebun-sunpride

kebun-sunpride

kebun-sunpride

kebun-sunpride

kebun-sunpride

Pada tahun 2017 nanti, PT NTF sudah menetapkan target untuk menghasilkan 1.5 juta box nanas honi. Target ini sesuai dengan meningkatnya permintaan, khususnya untuk pasar ekspor ke Jepang. Jangankan di Jepang, menurut Ibu Lutfhi, Manager Marketing and Communication PT SSN, nanas honi ini banyak diminta oleh konsumen dalam negeri lho. Sampai PT SSN sendiri kewalahan menanggapi permintaan pasar.

Produksi Nanas Honi @SunprideID #BuahPastiSunpride #evrinablog #Lampung #Sunpride #traveling #vacation #adventure #fruits #myadventure #Indonesia #PiknikFruitaholic #KebunSunpride #fruitaholic #fruitaholicoftheyear

A video posted by Evrina Budiastuti (@evrinasp) on Aug 24, 2016 at 2:49am PDT

Prosesing Jambu Kristal di Kebun Sunpride

Kebun buah kristal yang ada di PT NTF letaknya dekat dengan kebun buah naga. Jambu kristal sendiri merupakan produk unggulan ketiga yang diusahakan oleh PT NTF dengan luas lahan sebesar 154 ha. Setiap 1 ha terdapart 1200an tanaman dan setiap satu tanaman dapat menghasilkan 30-34 buah jambu kristal. Sama seperti buah sebelumnya, buah jambu kristal ini juga dibungkus satu per satu lho. Gimana terbayang tidak? Dibalik kelezatan dan kerenyahan si jambu kristal ini lagi-lagi ada jasa beberapa orang yang memelihara kualitas. Apalagi tanaman ini membutuhkan pemelihara agar rajin memangkas ranting. Semakin rajin memangkas, maka akan semakin banyak berbuah.

kebun-sunpride

kebun-sunpride

kebun-sunpride

Setelah buah jambu kristal dipanen, maka segera mungkin buah dibawa ke prosesing. Buah jambu kristal memiliki mesin grading yang disesuikan dengan berat buah sehingga memudahkan untuk packaging. Grading ini diperlukan untuk konsumen yang menghendaki ukuran tertentu. Kalau teman-teman sukanya buah jambu kristal yang ukuran besar, sedang, atau kecil? Kalau saya lebih suka yang kecil, jadi enak dikrauk-krauk *eh.

Produksi jambu kristal @SunprideID #BuahPastiSunpride #evrinablog #Lampung #Sunpride #traveling #vacation #adventure #fruits #myadventure #Indonesia #PiknikFruitaholic #KebunSunpride #fruitaholic #fruitaholicoftheyear

A video posted by Evrina Budiastuti (@evrinasp) on Aug 24, 2016 at 3:19am PDT

Prosesing Pepaya Calina di Kebun Sunpride

Pepaya adalah komoditas nomor 5 yang diusahakan oleh PT NTF dengan luasan 21 ha. Untuk proses budidaya dan packagingnya sendiri tidak terlalu rumit seperti buah-buahan sebelumnya. Cukup dengan menggunakan kertas Koran saja maka sudah dapat dipacking. Lho kok gitu? Iya karena kulit pepaya lebih kuat dibandingkan buah lainnya, that’s why saya juga menyukai buah ini.

kebun-sunpride

kebun-sunpride

kebun-sunpride

Oh iya, for your information nih, buah pepaya yang dikenal dengan nama California itu sejatinya bukan bernama California, yang benar adalah Calina. Lho kok gitu Ev? Lha iya wong pemulianya Prof Dr Ir Hj Sriani Sujiprihati yang menemukan varietas ini dengan nama pepaya Calina kok. Tapi entah mengapa disebut dengan California oleh pasar, katanya sih biar lebih keren dan kebarat-baratan. Padahal nama aslinya adalah Calina, kasian kan penemunya, apalagi sang professor telah tiada maka sudah sepatutnya kita menghargai jasanya. Susah lho menemukan sebuah varietas, minimal 7 tahun lamanya hingga terbentuk varietas unggul baru *begini nih kalau anak pertanian udah ngomong.

Itu sebabnya saya berterimakasih sekali kepada Sunpride yang secara berani mengubah nama pepaya California menjadi Calina di label barunya. Sunpride sangat sadar akan peran dan jasa para peneliti yang menghasilkan buah-buahan lokal nusantara. Meskipun bisa saja pasar menjadi turun akibat mengubah nama, tapi hal itu tetap dilakukan demi menghargai jasa Prof Sriani Sujiprihati yang menemukan pepaya Calina.

Jadi kalau nanti ada yang bertanya tentang apa bedanya California dengan Calina pada dasarnya sama saja, ya itu juga produknya, hanya saja nama yang benar adalah Calina. Begitu ya teman-teman.

Baiklah sekian ya perjalanan saya selama satu hari mengunjungi kebun Sunpride di Lampung. Keesokan harinya tinggal jalan-jalan cantik aja bersama dengan teman-teman Sunpride yang akan saya ceritakan pada postingan berbeda. Semoga bermanfaat ya teman-teman. Salam sehat bersama buah lokal nusantara *lanjut makan buah lagi.

kebun-sunpride




Filed Under: Reportage Tagged With: buah-buahan, jambu kristal, kebun sunpride, nanas honi, pisang cavendish, SUNPRIDE

Previous Post: « Berkunjung ke PT Nusantara Tropical Farm (Kebun Sunpride)
Next Post: Berhasilkah Indonesia Menjadi Raja Pangan di Dunia? »

Reader Interactions

Comments

  1. 1 detik aja says

    September 25, 2016 at 5:50 pm

    mantap mbak 🙂 sukses pertania

    Reply
    • evrinasp says

      September 26, 2016 at 8:54 am

      terimakasih ya 😀

      Reply
  2. Ade anita says

    September 25, 2016 at 9:41 pm

    Ini gak jauh dari pekerjaanmu sebagai penyuluh pertanian ya Ev.. pasti dirimu enjoy banget jalan2 di perkebunan ini

    Reply
    • evrinasp says

      September 26, 2016 at 8:54 am

      iya mbak alhamdulillah, makanya aku antusias banget

      Reply
  3. Agung Han says

    September 26, 2016 at 6:01 am

    Prosesnya detil dan terkontrol
    pantas kalau Sunpride berkualitas
    smoga next bisa menjejakkan kaki di kebun Sunpride Lampung – amin

    Reply
    • evrinasp says

      September 26, 2016 at 8:55 am

      aamiin ayo mas ke kebun sunpride, mesti terpukau deh

      Reply
  4. rita dewi says

    September 26, 2016 at 7:25 am

    Wah asyik banget ya mbak bs jalan2 di perkebunan. Ternyata utk menghasilkan buah yg berkualitas itu mmg diperlukan ketekunan dan ketelatenan yg tinggi ya. Makasih infonya?

    Reply
    • evrinasp says

      September 26, 2016 at 9:56 am

      iya mbak rita, ada jasa besar para penjaga kualitas di belakangnya, jadi jangan dibuang2 ya buahnya, buat aku aja *eh

      Reply
  5. Astrid Prasetya says

    September 26, 2016 at 7:35 am

    Baiklah Mba Ev, kali berikutnya saya akan sebut pepaya Calina dan bukan pepaya California lagi. Keren ih liputannya, lengkap dan terpercaya.. mantafff

    Reply
    • evrinasp says

      September 26, 2016 at 9:58 am

      terimakasih mbak astrid sudah mampir ke blog aku, disayang yah pepayanya

      Reply
  6. Kang Nurul Iman says

    September 26, 2016 at 8:34 am

    Waduh serunya mbak dapat ilmu dan pengalaman baru tentang agroindustri, saya juga jadi pengen belajar bagaimana cara menjalankannya.

    Reply
    • evrinasp says

      September 26, 2016 at 10:45 am

      seru sekali kalau punya luas lahan seluas itu memang

      Reply
    • evrinasp says

      September 27, 2016 at 6:19 am

      silahkeun, banyak ilmu di sana yang bisa kita dapatkan

      Reply
  7. Inayah says

    September 26, 2016 at 9:03 am

    Whaaaa anak Fateta banget ini. Sayangnya di Sumatera ya kalau mau fieldtrip jauh

    Reply
    • evrinasp says

      September 27, 2016 at 6:17 am

      haiii anak fateta, hehe, iya tapi sekalian main ke waykambas kan bisa

      Reply
  8. herva yulyanti says

    September 26, 2016 at 9:35 am

    wow mantep sekali mba, itu pohon pisangnya mesti ada 12 lembar plus pupuk yang digunain 240 ton onde mande buanyak tenan y mba. Pantesan enak banget ni Pisang.
    Oiya saya niat banget ngitung yang kebon Jambunya mba jika ada 154 ha dimana 1 ha ada 1200 pohon dan tiap pohon menghasilkan 30 buah jambu, ditotal berarti bisa menghasilkan 5.544.000 buah jambu *fantastisssss. lemparin 1 pohon deh kerumah 😀
    Dan yang pepaya emang betul mba aqu taunya pepaya California ^^

    Makasi liputannya mba, nambah suka sama produk sunpride dan saya bangga produk lokal makasi bwt petani yang merawatnya dengan baik *dah kayak pidato :p

    Reply
    • evrinasp says

      September 26, 2016 at 11:44 am

      wuihhh panjang lebar, menyimak sekali tulisan ku yang satu ini, terimakasih ya mbak herva, senang sekali ada yang tertarik dengan liputan saya yang satu ini, sayapun mau kalo punya pohon jambu satu aja, sayangnya aku belum berhasil membudidayakannya sendiri nih

      Reply
  9. farid nugroho says

    September 26, 2016 at 10:25 am

    semua made in Indonesia. semoga bisa ikut sukses kaya sunpride 😀

    Reply
    • evrinasp says

      September 26, 2016 at 10:46 am

      aamiin, semoga bisa punya kebun paling tidak 1 ha untuk berkebun sendiri 😀 *mimpi

      Reply
  10. Uci says

    September 26, 2016 at 11:09 am

    Seruu,aku suka mbaa. Jadi kaya gitu yaa pohon buah naga. Itu si pohon pisangnya, punya indikator dari daun ya.. Bisanya cuma makannya aja :)) budidayanya ternyata panjang ya mba Ev

    Reply
  11. yurmawita says

    September 26, 2016 at 11:23 am

    wehhh..mba itu pisang dibungkusnya masih mentah, terus matengnya pas diperjalanan gitu ya mba ev?
    soalnya kalo udah di stand aja udah pada mateng-mateng

    Reply
  12. Wood Pellet says

    September 26, 2016 at 1:09 pm

    wah enak mbak jalan-jalan ke kebun buah, pasti pulangnya dibawain oleh2 banyak ya. 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      September 27, 2016 at 6:27 am

      alhamdulillah, sudah ke kebun buah pun senang

      Reply
  13. Timo says

    September 26, 2016 at 4:47 pm

    Ternyata setelah panen, ada prosesnya juga ya utk jaga kualitasnya 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      September 27, 2016 at 6:25 am

      pastinya, produk pertanian begitu memang, dari tanam sampai panen hingga ke tangan konsumen

      Reply
  14. Levina Mandalagiri says

    September 27, 2016 at 6:46 am

    Iih senengnya. Ini bisa dikunjungi keluarga ga Mbak. Anak-anak pasti suka, sekaligus sebagai ajang pembelajaran. Wisata sambil belajar. Hehe

    Reply
    • evrinasp says

      September 27, 2016 at 5:52 pm

      kalau keluarga aku kurang tau, paling untuk pendidikan ya, bikin surat dulu untuk berkunjung

      Reply
  15. Akhmad Muhaimin Azzet says

    September 27, 2016 at 6:24 pm

    Keren banget ya, Mbak, tentu saya juga seneng banget kalau bisa berkunjung. Terutama saya kepengin banget mengetahui tentang pengembangan melalui kultur jaringan.

    Reply
    • evrinasp says

      October 2, 2016 at 6:45 am

      iya kuljarnya kemarin gak kesana pak, soalnya waktunya terbatas, lagi pula harus steril kalau mau ke sana

      Reply
  16. indah nuria says

    September 28, 2016 at 4:57 pm

    segeeer banget yah liat buah-buahnya mba..di NYC juga buah segar banyak bangeet..jadi semangat makannya 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      October 2, 2016 at 6:35 am

      iya apalagi di sana, teknologinya sangat-sangat mendukung mbak

      Reply
  17. Chrisma says

    February 14, 2017 at 1:26 pm

    Salam kenal mbak….

    Mbak saya mau tanya, waktu kunjungan dijelasin ga, limbah tanaman pisangnya (setelah panen, kan batang, tandannya terbuang) diapakan atau dikemanakan? Apakah ada contact person dari NTF ya? Saya butuh untuk penelitian saya (contact di website tidak terbalas). Terima kasih.

    Reply
    • evrinasp says

      February 17, 2017 at 11:32 am

      salam kenal juga, kebetulan saya ke sana bareng tim Sunpride jadi kalau kontak langsungnya kurang paham, saya dengar jika ingin magang atau penelitian di sana bis alangsung kontak ke email atau nomor kantornya, untuk limbah pisangnya saya belum tanya waktu karena tidak kepikiran ya

      Reply
  18. Alvian says

    February 17, 2017 at 4:20 pm

    Keren banget ya SunPride, dari awal hinggal akhir proses terjaga kualitasnya…
    Semoga semakin banyak agroindustri yang seperti itu di Indonesia ini 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      February 17, 2017 at 5:12 pm

      aamiin jaya terus pertanian Indonesia

      Reply
  19. fatihagus says

    April 10, 2017 at 3:33 pm

    Mbak coba berkunjung lagi ke kebun sanpride / PT. Nusantara tropical farm, Packing house kita udah memasuki tahap penyetandaran mbk, untuk pisang kita sudah dapet sertifikat GLOBAL G.A.P, untuk nanas, pepaya dll akan menyusul, jadi packing house udah lebih bagus dari foto – foto itu hehehe.. di packing house 04 sudah ada outometic waigher, berkunjung lagi aja hehehehe….

    Reply
  20. hanif says

    May 21, 2017 at 5:41 pm

    mbak itu untuk pemupukan pepaya sama seperti pisang atau tidak, berapa ya mba untuk takaran penggunaan pupuk pada pepaya?

    Reply
    • evrinasp says

      May 23, 2017 at 4:40 am

      Waduh kalau untuk takaran tepatnya saya kurang tau untuk skala industry, pasti ada SOP nya sendiri, paling kalo mau pakai dosis umum saja

      Reply
  21. Pande Dodik Sukadana says

    May 26, 2017 at 6:42 pm

    Hai Evrina, Salam hijau dari Bali. Tumben saya baca blog sampai 3artikel berturut-turut,..*Mungkin karena isi blognya keren binggo..makanya jadi betah..hehehe.. oya, saya enggak biasa ketik komentar panjang-panjang..jadi buat say hallo saja dulu. di Instagram bisa lirik usaha kecil-kecilan saya di Bali, @pepaya_calina 🙂 Salam.

    Reply
    • evrinasp says

      May 28, 2017 at 4:51 pm

      Salam kenal ya, semoga tulisannya bermanfaat. Tadi mampir ke IG nya tapi gak nemu foto pepaya calinanya

      Reply
  22. dimasadi says

    June 6, 2017 at 10:32 am

    keren keren….saya seneng lihatnya, adi terinspirasi sekolah smk saya mau tak jadiin kebun buah…kuljarnya juga ada…bisa jadi inspirasi nih…asik

    Reply
    • evrinasp says

      June 8, 2017 at 10:40 am

      Alhamdulillah ayo bergerak, kita budidaya tanaman sekaligus penghijauan

      Reply
  23. roombaseagriculture says

    August 21, 2017 at 2:12 pm

    keren mbak. saya juga petani jambu kristal. menguntungkan sekali lhoo memang. kalau berkunjung kesana kira-kira bagaimana mbak, mau jalan2 sekalian belajar lebih jelas.

    Reply
    • evrinasp says

      August 26, 2017 at 6:11 am

      harus melayangkan surat dulu, ini tidak bisa untuk kunjungan pribadi tapinya

      Reply
  24. Ulfah says

    April 14, 2020 at 6:56 am

    Ini air nya menggunakan kimia tdk? seperti tayangan di tv tentang pedangan nakal.

    Reply
    • evrinasp says

      April 26, 2020 at 10:29 pm

      harusnya tidak memakai kimia, nanti buah or tanamannya keracunan juga dong

      Reply

Trackbacks

  1. Pengalaman Menginap Semalam di Novotel Lampung says:
    October 3, 2016 at 11:11 am

    […] Baca juga: Belajar Agroindustri di Kebun Sunpride […]

    Reply
  2. Keindahan Laut Pantai Mutun dan Pulau Tangkil di Teluk Lampung says:
    October 4, 2016 at 6:13 am

    […] sehari sebelumnya saya dengan Tim Sunpride berkunjung ke Kebun Sunpride di Way Kambas dan menginap di Novotel Lampung, keesokan harinya kami melanjutkan perjalanan ke […]

    Reply
  3. Meet Up Ceria Fruitaholic Bersama Sunpride - Evrina Budiastuti says:
    February 18, 2017 at 12:42 pm

    […] Baca Tulisan ini ya: Belajar Agroindustri di Kebun Sunpride […]

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

evrina-profile

I am Evrina, an agricutural extension officer, blogger, and hiker.

More about me...

Quote

Cara memuji paling indah adalah dengan mendoakan. Cara mencela paling mulia adalah dengan memberi teladan.

— Salim A. Fillah

Categories

  • Advertisement
  • Agriculture
  • Contest
  • Environment
  • Forestry
  • Others
  • Reportage
  • Review
  • Tip and Tutorial

Archives

2021

  • – February (2)
    • Cara Membuat Podcast Melalui Smartphone ala evrinasp.com
    • 5 Makanan Penyebab Jerawat yang Harus Dihindari

2020

  • + December (2)
  • + October (3)
  • + September (3)
  • + August (2)
  • + July (2)
  • + June (2)
  • + May (6)
  • + April (3)
  • + March (1)
  • + February (1)
  • + January (2)

2019

  • + November (2)
  • + October (5)
  • + September (6)
  • + August (4)
  • + July (1)
  • + June (2)
  • + May (1)
  • + March (3)
  • + February (3)
  • + January (2)

2018

  • + December (4)
  • + November (2)
  • + October (4)
  • + September (6)
  • + August (3)
  • + July (2)
  • + June (3)
  • + May (2)
  • + April (3)
  • + March (5)
  • + February (4)
  • + January (5)

2017

  • + December (5)
  • + November (5)
  • + October (2)
  • + August (5)
  • + July (5)
  • + June (7)
  • + May (11)
  • + April (8)
  • + March (6)
  • + February (8)
  • + January (6)

2016

  • + December (8)
  • + November (10)
  • + October (8)
  • + September (13)
  • + August (9)
  • + July (5)
  • + June (9)
  • + May (4)
  • + April (10)
  • + March (9)
  • + February (15)
  • + January (8)

2015

  • + December (12)
  • + November (12)
  • + October (22)
  • + September (21)
  • + August (10)
  • + July (21)
  • + June (16)
  • + May (4)
  • + April (5)
  • + March (2)
  • + February (2)
  • + January (4)

2014

  • + December (3)
  • + November (1)
  • + October (4)
  • + September (2)
  • + August (2)

Evventure Blog

Footer

evrinasp

Surga yang tersisa dari Kota Bogor : @agroeduwisat Surga yang tersisa dari Kota Bogor : @agroeduwisataorganikmulyaharja 

Saya pikir sawah di Kota Bogor sudah tinggal sedikit sekali. Ternyata masih ada hamparan luas yang tidak terlihat dari keramaian. Itulah yang menjadikannya seperti surga yang tersisa di tengah kota. Ibarat kata, seperti sebuah telaga yang tersembunyi dari rimbunan pepohonan.

Lokasi edukasi pertanian organik sekaligus wisata ini sedang tutup pada masa PPKM, tetapi masih bisa reservasi apabila ingin mengunjungi dan belajar di sana *cmiiw.

Selain keindahan dan kesejukan lokasinya, saya justru tertarik dengan sosok yang menumbuhkan lokasi nan eksotis ini.

Mereka bersinergi, mulai dari #Petani, kerja keras sang #PenyuluhPertanian @imamhanafi131, kreativitas karang taruna dan taruna tani, hingga dukungan masyarakat dan aparat pemerintah dari tingkat RT RW, desa, kecamatan, kotamadya, sampai peran instansi BPTP Jabar.

Satu kata: Keren.

Nanti akan saya ulas di channel2 evrinasp.com

Colekin @bppsdmp 

#agroeduwisataorganikmulyaharja #mulyaharja #petanikeren #pertanianorganik #padiorganik #kotabogor #visitbogor #kolaborasikeren
Mumpung lagi #workfromhome dan semestakung, mendin Mumpung lagi #workfromhome dan semestakung, mending ngemil buah supaya imunnya nambah.

Nih ada Nanas Honi yang dicemil langsung aja udah enak apalagi dijadiin rujak.

Eh iya Nanas Honi ini selain sudah sertifikasi Global GAP, ternyata juga ada varian yang organiknya lho. Info ini saya dapat sewaktu gathering #fruitaholic kemarin via zoom bersama @sunprideid. Kuy ke IG Sunpride langsung untuk info lebih lanjut ya.

#nanashoni #pineapple #nanas #sunpride
#OOTD kalau lagi online #dirumahaja. Ini juga sam #OOTD kalau lagi online #dirumahaja.

Ini juga sambil siap-siap dan atur jadwal supaya enggak ketinggalan:

🎉 Built for Brilliance - ASUS ZenBook Flip S / ZenBook Flip 13 / ZenBook S Launch
📅 tanggal 23 February 2021 
🕗 pukul 20.05 WIB
📺 kita bisa menyaksikan di Metro TV dan YouTube ASUS Indonesia.

Sudah sejak lama saya bercita-cita kepingin punya ZenBook, secara ZenBook ini emang laptop impian sih karena dari segi design aja sudah stylish, ringan, tipis, dan premium. Ibarat kata walau belum mandi tapi nenteng ZenBook, tetap aja keren 😬. 

Kalau soal performa, ZenBook juga dibekali berbagai macam fitur yang mendukung kinerja serta mobilitas si pengguna. Apalagi ZenBook yang akan dilaunching ditenagai oleh prosesor 11th Gen Intel Core, makin sangar tapi tetap stylist elegant deh.

Yuk ikutan juga gaesss @aprikull @eloktavia @asriani_mulyaningsih

@asusid #ZenBookOOTD #ASUSAja #1IntelEvo #BuiltforBrilliance
Serba serbi minta tolong fotoin buat barbuk kerjaa Serba serbi minta tolong fotoin buat barbuk kerjaan: 

🧕 : Punten tolong fotoin buat dokumentasi
👨 : siap

Pas dicek: muka tertutup, harusnya difoto jadi video durasi 00:00 😅 

Tapi emang salah yang ngasih komando sih, alias saya sendiri.

Dah senyumin aja, yg penting beres, alhamdulillah 😁.

#oranglapangan #narsis #fotoindong #dokumentasi #penyuluhpertanian #metime #kopi #janjijiwa
Peace di ladang kemangi Itu kerja apa foto-foto? Peace di ladang kemangi 

Itu kerja apa foto-foto? Kerja dongggg Coba tengok Aja Di @evrinappl

#tetapmaskeran #jagajarak #dilapangan #oranglapangan #myjobmyadventure
Terima kasih @asusid ditunggu ya karya selanjutnya Terima kasih @asusid ditunggu ya karya selanjutnya. Lini VivoBook ini bagi saya selalu menggambarkan pribadi yang ceria,  colorful namun tetap powerful. Seperti apa ya lini VivoBook yang akan dilaunching tahun ini? Kita tunggu saja.

🎵 Fast and Run by Nico Staf

#ASUS #VivoBook #gift #gongxifacai #laptop #asusaja
Load More... Follow on Instagram

Follow me on Twitter

My Tweets

Evrinasp.com Fanpage

Evrinasp.com Fanpage
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2021 · Market theme by Restored 316