Bulan November 2023, seperti biasa saya melakukan monitoring agroekosistem di wilayah binaan. Pada salah satu lahan kelompok tani, sudah terlihat beberapa petak lahan yang mulai melakukan pengolahan tanah untuk ditanami padi. Sedangkan petak lainnya masih tetap seperti semula karena pada lahan tersebut merupakan lahan khusus untuk ditanami palawija dan berbagai macam tanaman hortikultura seperti sayuran daun, sayuran buah, hingga jagung manis. Tanaman jagung manis merupakan salah satu jenis komoditas yang sedang banyak ditanam oleh para petani di kelompok tani tersebut sebagai persiapan menyambut tahun baru.
“Kan biasanya kalau tahun baru, orang-orang pada bakar jagung bu, jadi mending tanam jagung manis” kata Pak Ujang sewaktu saya tanya sedang tanam apa bulan ini.
Syukurlah tanaman jagung manis Pak Ujang tampak baik-baik saja. Kalaupun ada hama penyakit, masih dapat ditanggulangi oleh Pak Ujang. Apalagi Pak Ujang sudah menerapkan prinsip pengendalian hama terpadu (PHT) pada usaha taninya, sehingga dapat meminimalisir serangan tersebut.
Berbeda dengan Pak Ujang, Pak Amung yang merupakan ketua kelompok tani belum menanam jagung manis. Beliau tidak mengejar musim panen di tahun baru ini dan mulai akan menanam setelahnya.
“Saya mau nanem nanti bu habis tahun baru aja, ini lagi bingung mau tanam benih jagung manis apa ya?” tanya Pak Amung kepada saya.
Saya mencoba memecahkan permasalahan tersebut dengan membantu melakukan penelusuran terkait benih jagung manis sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan. Dari beberapa pilihan, ada benih jagung yang tak asing bagi Pak Amung, benih tersebut diproduksi oleh perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia dengan Cap Panah Merah.
Benih Jagung Manis Cap Panah Merah
Jagung manis merupakan salah satu komoditas tanaman yang banyak ditanam oleh petani. Hasil panen dari komoditas ini banyak diminati karena dapat diolah menjadi berbagai macam produk pangan, mulai dari cemilan, sebagai lauk-pauk, minuman, hingga langsung dikonsumsi sebagai jagung rebus.
Terdapat dua jenis benih jagung manis yaitu benih jagung manis varietas bersari bebas (VBB) dan varietas hibrida. Namun, jenis yang banyak ditanam oleh petani adalah jagung varietas hibrida karena jenis ini lebih mudah ditemukan oleh petani di kios-kios tani. Selain itu, varietas hibrida memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan VBB.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2021 Tentang Sumber Daya Genetik dan Pelepasan Varietas Tanaman Perkebunan, varietas hibrida adalah keturunan pertama (F1) yang dihasilkan dari persilangan antara 2 (dua) atau lebih galur tetua homozigot yang secara genetik berbeda untuk tanaman semusim dan/atau antar populasi berbeda untuk tanaman tahunan.
Varietas hibrida dikenal dengan keunggulan seperti berdaya hasil tinggi dan memiliki penampilan yang seragam sehingga lebih disukai oleh petani. Nah, salah satu jenis jagung manis hibrida yang dikenal oleh petani berasal dari benih jagung manis Cap Panah Merah milik PT East West Seed Indonesia yang baru-baru ini telah merelease varietas hibrida terbaru untuk benih jagung manis dengan nama NB SUPER F1.
Sebagai perusahaan benih sayuran terpadu pertama di Indonesia, PT East West Seed Indonesia kembali menghadirkan inovasinya dengan meluncurkan benih jagung manis hibrida NB SUPER F1 Cap Panah Merah. Peluncuran ini dilaksanakan di Desa Kubang Putat, Brebes, Jawa Tengah, pada tanggal 27 November 2023.
NB SUPER F1 dmemiliki umur panen yang genjah karena cepat berbuah sehingga siap dipanen dalam waktu 67 hari setelah tanam terutama di dataran rendah. Selain itu, benih jagung manis NB SUPER F1 Cap Panah Merah ini juga memiliki potensi panen yang besar, yaitu sekitar 17-22 ton per hektar dan hasil baby corn yang melimpah, yaitu sekitar 80 -110 kg/kemasan, sehingga mampu menjawab keresahan para petani akan hasil panen. Untuk hasil baby corn yang melimpah, juga bisa menggantikan biaya benih dan menanam. Jagung NB SUPER F1 ini memiliki rasa yang manis dan daya simpan yang panjang.
Keunggulan benih jagung manis Cap Panah Merah memang tidak diragukan lagi. Dapat dikatakan bahwa lebih dari tiga dekade, PT East West Seed Indonesia selalu menyediakan benih yang sehat dengan kemurnian genetika tinggi serta daya kecambah yang baik untuk mendapatkan hasil yang tinggi sesuai dengan permintaan konsumen dan menjadi kunci sukses petani Indonesia.
Keberhasilan PT East West Seed Indonesia dalam memimpin pasar industri benih sayuran di tanah air, tak luput dari tangan dingin Bapak Glenn Pardede, sang Managing Director, yang berhasil melakukan transformasi bisnis secara besar-besaran pada PT East West Seed Indonesia.
Untuk melakukan pengembangan benih, PT East West Seed Indonesia telah menempatkan tenaga ahli profesional yang telah berpengalaman di bidang pemuliaan tanaman dan perbenihan. Hasil penelitian dan pengembangan benih sayuran ini diproduksi, diproses, dikemas, dan dipasarkan untuk petani Indonesia dengan merek dagang Cap Panah Merah yang mampu menjawab kekhawatiran para petani dengan menyediakan benih berkualitas tinggi.
Merek dagang Cap Panah Merah sendiri tidak asing bagi para petani di wilayah binaan saya karena benih ini hampir tersedia di seluruh toko pertanian baik di tingkat desa maupun kecamatan. Selain itu, benih dengan Cap Panah Merah juga tersedia secara online sehingga mudah untuk memperolehnya.
Dalam acara peluncuran benih jagung manis NB SUPER F1 Cap Panah Merah di Desa Kubang Putat, Brebes, Jawa Tengah tersebut, Bapak Glenn Pardede mengungkapkan harapannya agar benih Jagung manis NB SUPER F1 ini, dapat menjadi sumber yang menguntungkan bagi para petani dengan hasil panen jagung yang melimpah, termasuk juga dengan hasil panen baby cornnya.
Bagi para petani yang hendak membeli benih jagung manis NB Super F1, silakan merapat ke toko pertanian terdekat atau dapat juga membelinya secara online. Benih jagung manis NB SUPER F1 Cap Panah Merah telah tersedia dalam Regular Pouch (REG) yang berisi 1750 benih.
Siang itu perbincangan saya dengan Pak Ujang dan Pak Amung cukup berbobot. Pak Ujang yang optimis sedang menantikan hasil panen jagung manisnya, semoga dapat memberikan hasil yang membahagiakan, aamiin. Sementara Pak Amung sedang menyusun rencana untuk usaha tani jagung manis yang akan dilakukan pada awal tahun baru. Dimulai dari pemilihan benih jagung manis berkualitas, Pak Amung percaya bahwa dengan memilih benih yang unggul maka dapat meningkatkan produksi. Sebab berdasarkan Falsafah Benih Prof. Sjamsoe’oed Sadjad dikatakan bahwa benih itu hasil hari ini janji esok hari, sehingga benih yang dihasilkan harus memiliki kemampuan untuk menjanjikan yang baik di masa yang akan datang. Benih itu harus mengandung optimisme, karena apa yang dihasilkan hari ini adalah janji untuk esok hari.
[…] Pertanian Lapangan, sebagai master yang saya tiru pola tulisannya. Tulisannya yang berjudul Menanam Optimisme Menuju #PanenMakmur Berkelanjutan Bersama Benih Jagung Manis Cap Panah Merah ini saya gunakan pada tulisan saya yang mengambil topik pendidikan karakter dan pembentukan […]