Last Updated on July 25, 2015 by
Setelah melakukan transplanting bibit, maka tahapan selanjutnya dalam budidaya sayuran di pekarangan adalah pembesaran tanaman dan pemeliharaan. Pada tahapan ini diperlukan kesabaran dan keuletan dalam pemeliharaan karena apa yang kita lakukan pada masa perkembangan tanaman sangat menentukan hasil panen. Secara umum proses pembesaran dan pemeliharaan tanaman sayuran pekarangan hampir sama, yang membedakan adalah umur komoditas sehingga menentukan lamanya waktu pemeliharaan hingga menjelang panen.
Beberapa hal yang harus dilakukan pada tahap pembesaran dan pemeliharaan tanaman diantaranya:
- Pemberian Pupuk Susulan
Penanaman sayuran di pekarangan bertujuan untuk dikonsumsi sendiri guna membantu pemenuhan sayuran keluarga. Oleh karena itu diusahakan untuk menggunakan bahan organik dalam setiap proses budidayanya. Pemupukan susulan diberikan kepada tanaman dengan menggunakan pupuk organik berupa pupuk kandang, kompos atau pupuk organik cair (POC). Untuk pemberian POC biasanya dilakukan sebanyak 3-7 hari sekali dengan melarutkan 10-100 ml pupuk alam 1 liter air yang disiramkan pada media tanam. Sedangkan untuk pemberian pupuk organik berupa pupuk kandang dapat diberikan setiap 30 hari sekalis ebanyak 50-100 gra atau 2-3 genggam pupuk per tanaman.
- Penyiraman
Umunya penyiraman dapat dilakukan sebanyak 1-2 kali sehari tergantung dengan umur tanaman, media tanam, populasi serta cuaca. Semakin besar ukuran tanaman dan semakin banyak populasinya maka intensitas penyiraman semakin sering dilakukan. Terutama pada saat tanaman sedang berbunga dan berbuah. Pada tahap ini penyiraman tidak boleh terlambat karena akan menyebabkan gugurnya bunga sehingga tidak terjadi pembuahan.
- Penggemburan Tanah
Penggemburan tanah bermanfaat untuk mengembaikan aerasi tanah agar ketersedian oksigen tetap terjaga serta memberikan kesempatan agar akar dapat berkembang lebih baik. Penggemburan dapat dilakukan bersamaan pada saat roguing.
- Roguing
Roguing atau penyiangan gulma penting untuk dilakukan. Gulma adalah tanaman penggangu yang keberadaannya tidak dikehendaki pada pertanaman. Menyiangi gulma dapat memberikan kesempatan bagi tanaman budidaya untuk mengoptimalkan penyerapan unsur hara dan ruang tumbuh tanaman.
- Pengendalian hama penyakit terpadu
Pengendalian hama dan penyakit terpadu untuk tanaman pekarangan diharuskan menggunakan bahan-bahan organik seperti pestisida nabati. Hal ini bertujuan agar sayuran yang dihasilkan aman dari cemaran bahan kimia berbahaya seperti pestisida yang dapat mengganggu kesehatan keluarga. Pembuatan pestisida nabati sangat mudah dilakukan karena umumnya menggunakan bahan yang sudah tersedia di sekitar. Untuk pembuatan pestisida nabati ini akan diuraikan pada postingan yang berbeda. Selain itu untuk mengendalikan hama dan penyakit juga dapat dilakukan secara mekanis seperti eradikasi atau pembuangan atau pemusnahan hama secara mekanis dan mencabut tanaman yang terserang penyakit agar tidak menyebar kepada tanaman lainnya. Kita juga bisa menggunakan musuh alami untuk mengendalikan hama, contoh musuh alami yang mudah ditemukan adalah laba-laba, belalang kumis panjang, Coccinellid, dan lain-lain.
Saya pernah mengalami kegagalan panen pertama karena tidak memantau tanaman oyong yang sedang berbuah. Rupanya setelah diamati lebih jauh, buah yang dapat dipanen dalam waktu seminggu sudah terserang hama lalat buah yang menghabiskan hampir seluruh isi buah. Jika saya sudah melalukan pengendalian lebih awal kemungkinan buah oyong tersebut dapat terselamatkan dan dapat dipanen sesuai waktunya.
Selama pemeliharaan tanaman dilakukan secara rutin, hasil yang kita dapatkan ketika panen juga akan lebih besar. Oleh karena itu kita tetap melakukan pemantauan terhadap tanaman setiap harinya sebagai langkah awal terhadap kemungkinan yang tidak diinginkan. Selamat mencoba!
Sebelumnya: Budidaya Sayuran di Pekarangan: Transplanting Bibit
Sebelumnya: Budidaya Sayuran di Pekarangan: Pembibitan
Sebelumnya: Budidaya Sayuran di Pekarangan: Wadah Penanaman
Sebelumnya: Budidaya Sayuran di Pekarangan: Persiapan Media Tanam
Selanjutnya: Budidaya Sayuran di Pekarangan: Pemanenan
Lusi says
Kudu rajin bersih2 ini ya, nggak boleh melototi gadget terus, biar taneman nggak diserang hama heheee
ade anita says
Hahhahahaha… harus milih mau jadi aktif di medsos atau kebun…
evrinasp says
iya nih kebanyakan ngeksis di medsos, eh oyongnya dicolong ulat
evrinasp says
iya betul mbak, jangan seperti saya kecolongan
ade anita says
Aku pingin nih punyA kebun kek gini tapi kenapa gagal mulu ya? Bahkan nanam cabe pun gagal… rupanya aku tidak setelaten dirimu sepertinya
evrinasp says
kalo gagal coba lagi Mbak Ade, in syaa Allah nanti bis akok dan tau ramuannya gimana biar berhasil karena mencoba sendiri
Anggarani Ahliah Citra says
Seru dan dapat berhemat ya, mba.
Sayang aku ga punya pekarangan.
evrinasp says
kalo gak punya, pake Vertikultur aja atau vertikal garden atau gunakan wadah2 bekas
Ika says
Nice info klo bli pupuk poc bagus nya pilih yg merk ap y? Maaf masih awam klo soal berkebun,,klo di bogor dimna y bsa bli nya? Mksih sblmnya
evrinasp says
kalo merk saya kurang hafal, tapi saya tau harganya, untuk yang harganya 40ribuan sudah bagus kok. usahakan kandungannya lengkap terdapat unsur hara makro dan mikro, di bogor bisa beli di toko2 pertanian speerti di Tani Jaya di jembatan merah, di taman topi juga ada, dramaga tani di leuwikopo deket kampus ipb, di agropromo IPB barannang siang juga ada
El Nurien says
Huaaa.. Tak punya pekarangan, Mbak.. asli tinggal di pemukiman padat.. hiks..
evrinasp says
bisa kok, pakai teknologi terkini vertikultur atau vertical garden mbak
El Nurien says
Terima kasih, Mbak.. saya caya cari-cari informasinya..
evrinasp says
iya semoga bermanfaat ya
Nia Haryanto says
Ih kabita deh pengen punya kebon sayur di pekarangan juga. Tapi, aku pemalas luar biasa…. 😀
evrinasp says
aihhhh atuh dikurangin kadar malasnya mak Nia, in syaa Allah bisalah, hayuuu atuh urang menanam
Agus says
kalo di Surabaya sih agak susah punya rumah dengan pekarangan yang gede
evrinasp says
engga usah besar2, kecil juga ga apa2, nanti pakai vertikultur atau vertical garden
donna imelda says
Berasa minder kalau soal tanam menanam, gak pernah sukses. Bahkan sekedar tanaman bunga pun xixixi
evrinasp says
wah masa sih mbak? berarti kudu alone alone as all clack on hehe
turiscantik says
kebetulan saya lagi giat-giatnya menanam neh mak jadi seneng ada postingan yang satu ini 😉
evrinasp says
wah alhamdulillah ayo mak kita bertanam mak, selain menghijaukan bumi juga untuk asupan gizi keluarga
Lidya says
aku gak punya pekarangan luas Rin, paling kalau mau bertanam di pot gitu
evrinasp says
iya mbak di pot juga ga apa2, luamayan lho buat namabhin sumber vitamin dan mineral keluarga