Last Updated on April 14, 2017 by evrinasp
Minggu lalu atau tepatnya dua minggu yang lalu kita sudah membahas bagaimana melakukan pembibitan tanaman. Sebagai informasi, benih selada dan tomat yang saya semai kemarin masih belum tumbuh. Sepertinya memang berasal dari faktor benih itu sendiri dimana kualitas benih sudah menurun. Kalau teman-teman menemukan hal ini, bisa menggunakan perlakuan untuk perkecambahan dengan meletakkannya pada kain atau kertas yang lembab selama 1-4 hari hingga timbul calon akar. Tetapi mengenai kendala benih tidak tumbuh ini akan saya bahas pada postingan yang lain saja ya. Sekarang sambil menunggu benih lainnya tumbuh menjadi bibit, kita siapkan wadah penanamannya saja yuk.
Wadah penanaman ini digunakan bagi lahan atau pekarangan yang tidak memungkinkan untuk ditanam. Misalnya pada pekarangan yang tidak memiliki tanah karena diplester atau luas lahan pekarangan yang sempit. Jadi apabila teman-teman masih memiliki lahan berupa tanah maka ada baiknya untuk menanam di tanah langsung agar tanaman dapat tumbuh maksimal.
Di sini saya tidak menyarankan untuk membeli wadah-wadah penanaman seperti pot atau polybag. Saya lebih menyarankan untuk menggunakan wadah-wadah bekas yang ada di sekitar untuk melakukan penanaman. Tujuannya adalah selain mengurangi jumlah sampah, juga dapat menghemat biaya serta menumbuhkan kreatifitas. Nah, apa saja yang bisa digunakan untuk wadah penanaman? Berikut barang-barang yang saya temukan di sekitar rumah dan dibeberapa tempat yang dapat digunakan sebagai wadah:
1. Kaleng
Alfi anak saya saat ini masih mengkonsumsi susu bubuk kaleng. hampir setipa bulan Alfi mampu menghabiskan empat buah susu kaleng bubuk sehingga tumpukan kaleng susu ini tiap bulan semakin banyak. Agar keberadaan kaleng ini lebih bermanfaat maka ada baiknya apabila digunakan sebagai wadah, salah satunya adalah dengan memanfaatkannya sebagai wadah penanaman. Sebelum digunakan pastikan kaleng bersih dan terbebas dari fungi lantaran masih tersisa bubuk susu. Lalu lubangi bagian bawahnya agar air dapat keluar dari wadah. Tanaman yang cocok ditanam pada wadah ini adalah sayuran berdaun.
2. Botol Plastik
Sebelumnya saya sudah memposting pembuatan dan pemanfaatan botol plastik sebagai wadah penanaman. Tetapi tak ada salahnya jika saya posting kembali pada tulisan ini. Botol plastik dapat dibuat menggantung dengan tali rafia atau dipaku pada dinding. Namun ada juga cara dengan meletakkan air pada salah satu bagian botol agar kita tidak perlu melakukan penyiraman.
Jika kedua cara di atas terlalu biasa, teman-teman bisa mengkreasikan botol plastik tersebut dengan memberikan warna pada masing-masing botol. Pemberian warna ini akan menambah keindahan wadah tanaman.
3. Ember
Jika di rumah ada ember yang bocor jangan dibuang ya karena bisa kita manfaatkan untuk wadah tanaman. Wadah ember ini lebih tahan lama seperti halnya pot. Sama seperti kaleng jangan lupa lubangi bagian wadahnya.
Oyong 14 hst sudah mulai menjari #agriculture #plant #planting A photo posted by Evrina Budiastuti (@evrinasp) on
4. Paralon Bekas
Kebetulan di rumah ada paralon bekas, rencananya mau saya buat wadah penanaman baik secara vertikal maupun horizontal. Cara pembuatannya juga mudah, cukup membuat beberapa lubang sebagai tempat tumbuh tanaman.
5. Kotak Kue
Saya termasuk orang yang sayang membuang sesuatu seperti bekas wadah makanan. Di rumah, saya mengumpulkan wadah makanan berbahan plastik yang merupakan bekas tempat kue bolu dan brownies. Ini bermanfaat lho untuk membuat persemaian.
6. Gedebong Pisang
Nah, ini baru dicoba beberapa waktu yang lalu dan saat ini keberadaanya masih eksis meskipun sudah ada beberapa lapisan gedebong pisang yang terkupas. Kelebihan gedebong pisang ini dia mampu menampung sejumlah air sehingga tanaman tidak terlalu layu pada saat musim kemarau. Tetapi gedebong pisang yang langsung terkena sinar matahari ini rupanya juga tidak kuat. Satu persatu lapisan kulitnya mengelupas namun masih bisa digunakan sebagai wadah penanaman. Cara pembuatannya cukup mudah. Pertama, kita potong batang pisang menjadi dua atau tiga bagian. Kemudian bersihkan permukaannya dan buat lubang tanam dengan jarak tertentu untuk penanaman. Lalu buatlah lubang di samping kiri dan kanan gedebong pisang untuk tempat keluarnya air.
7. Plastik
Saya pernah menemukan wadah penanaman berupa kantong plastik hitam yang ditanam berjejer rapih di Lembang. Meskipun berbahan plastik namun cukup eksotis untuk lingkungan, sayangnya saya tidak sempat mengabadikannya. Menurut saya cara ini juga cocok untuk mengurangi sampah plastik yang semakin hari semakin banyak.
8. Kotak Susu
Selain gemar minum susu bubuk, Alfi juga suka susu cair. Kotak susu ini saya kumpulkan untuk kemudian digunakan sebagai wadah penanaman. Caranya cukup mudah dengan membuang bagian atas kotak susu dan melubangi bawahnya. Meskipun tidak terlalu lama karena sering terguyur hujan, namun cukup membantu mengurangi sampah dan membantu tanaman kangkung hidup di dalamnya.
9. Mainan Bekas
Jika teman-teman punya mainan bekas yang sekiranya dapat digunakan sebagai wadah jangan dibuang ya. Ini saya menemukan wadah bekas dari bola plastik yang dipotong kurang dari seperempatnya. Kemudian diberi tali rafia pada kiri dan kanan bola untuk kemudian digantung dinding. Jika jumlahnya lebih dari satu akan terlihat eksotis.
10. Karpet untuk Vertical Garden
Teman-teman pasti sudah paham vertical garden yang sedang booming di kota-kota besar kan? Cara membuatnya cukup mudah dengan menjahit dua bagian karpet menjadi satu. Kemudian dua bagian yang sudah menjadi satu dibuat kotak-kotak kecil yang sama ukurannya. Lalu lubangi bagian atas dari tiap kotak untuk tempat tumbuhnya tanaman. Saya sendiri belum bisa membuatnya dan akan memilih membawa karpet tersebut ke tukang jahit untuk kemudian dijahit sesuai ukuran yang kita inginkan.
Pasti masih banyak beberapa wadah lain yang dapat kita gunakan untuk penanaman. Semakin kreatif wadah yang kita kreasikan akan semakin memberikan nilai tambah tersendiri bagi tanaman. Jadi jangan sia-siakan barang bekasnya ya, dipilah-pilah dulu untuk kemudian digunakan kembali. Sekian ya postingan kali ini, kita lanjutkan dengan pembahasan selanjutnya yaitu Transplanting bibit.
Tulisan Sebelumnya: Budidaya Sayuran di Pekarangan: Pembibitan
Tulisan Sebelumnya: Budidaya Sayuran di Pekarangan: Persiapan Media Tanam
Tulisan Selanjutnya: Budidaya Sayuran di Pekarangan: Transplanting bibit
Tulisan Selanjutnya: Budidaya Sayuran di Pekarangan: Pemeliharaan
Tulisan Selanjutnya: Budidaya Sayuran di Pekarangan: Pemanenan
Fenny Ferawati says
Aiiih mamahnya Alfi memang kreatif pisan euy
evrinasp says
soalnya sekalian buat media penyuluhan mbak, itu gak semuanya saya yg bikin kok
cahyanto says
Super kreatif sekali…..
evrinasp says
terimakasih semoga bermanfaat ya
ipah kholipah says
rajin banget mba 🙂 gedebong pisang juga bermanfaat untuk menanam sayuran ya mba hihi
evrinasp says
haha iya bermanfaat kok, iya mumpung rajin
King Kwan Yew says
Yth. Bapak / Ibu pengelola Eprinasp.com
Saya berniat buat brosur / buku saku pekarangan utk ibu2 sekitar lingkungan saya. Boleh gak saya copy-paste isi situs ini terkait tanaman pekarangan…? sumbernya nanti akan saya tampilkan di bagian bawah buku / brosur
Makasih sebelumnya…
evrinasp says
Mohon maaf ya Bapak King, saya tidak mengizinkan Bapak untuk meng-copas isi artikel terkait pekarangan, saya memang ingin berbagi tetapi jika hendak dijadikan buku saku atau brosur dan meng-copasnya hingga 100% saya agak keberatan. Terimakasih
King Kwan Yew says
Yth. Bapak / Ibu pengelola Evrinasp.com
Saya berniat buat brosur / buku saku pekarangan utk ibu2 sekitar lingkungan saya. Boleh gak saya copy-paste isi situs ini terkait tanaman pekarangan…? sumbernya nanti akan saya tampilkan di bagian bawah buku / brosur
Makasih sebelumnya…
evrinasp says
Kalau mau saya kasih PDF nya saja, tetapi tidak seperti bentuk copas asli artikel ini