Last Updated on September 18, 2016 by evrinasp
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) menggelar berbagai macam inovasi teknologi pada Gelar Teknologi (Geltek) yang berada di area out door Stadion Jakabaring. Salah satu teknologi yang dipamerkan adalah Teknologi Unggulan Tanaman Pangan berupa komoditas strategis swasembada pangan yaitu Padi, Jagung, Kedelai serta pangan fungsional seperti varietas unggul sorgum dan aneka umbi dari sumber daya genetik lokal. Gelar Teknologi Unggulan Tanaman Pangan ini sebagai wujud untuk mendukung terbentuknya pertanian tangguh.
Komoditas Padi
Varietas Unggulan Baru (VUB) Padi yang ditampilkan pada gelar teknologi kali ini berasal dari jenis padi amphibi dan juga padi gogo. Padi Amphibi merupakan jenis padi yang toleran terhadap kekeringan dan juga genangan. Kemampuannya adaptasinya terhadap dua cekaman membuat jenis padi ini cocok untuk dibudidayakan. Potensi hasil yang dimiliki juga cukup besar dengan kisaran antara 6 hingga 12 ton/ha GKG. Beberapa varietas padi amphibi yang dipamerkan pada gelar teknologi kali ini diantaranya: Inpari 4, Inpari 5, Inpari 6, Inpari 7, Inpari 27, Inpari 10, Situ Bagendit, Inpari 30 Ciherang Sub 1 dan Inpara 6.
Selain Padi Amphibi, juga terdapat keragaan Padi Gogo yaitu jenis padi yang ditanam pada lahan kering. Terdapat dua buah varietas Padi Gogo yang dipamerkan pada gelar teknologi kali ini yaitu: Inpago 4 dan 6 yang memiliki potensi hasil 5-6 ton/ha serta toleran terhadap keracunan Aluminum.
Semua padi yang diperagakan menggunakan sistem tanam jajar legowo yang sudah terbukti memberikan peningkatan hasil sangat signifikan.
Komoditas Jagung
VUB jagung yang diperagakan pada gelar teknologi merupakan varietas dengan biomassa tinggi dan tetap hijau walaupun sudah dipanen. Keunggulan sifat biomassa jagung ini cocok untuk digunakan sebagai pakan ternak atau produk olahan jagung berupa barang kerajinan tangan. VUB jagung yang diperagakan memiliki karakteristik umur panen bervariasi mulai dari 7,5 ton/ha hingga 12,5 ton/ha dengan umur panen 82-110 hari. VUB jagung ini dapat ditanam pada lahan kering di dataran rendah hingga ketinggian mencapai 800 m dpl. VUB jagung tersebut diantaranya Bisma, Sukmaraga, Gumarang, Bima-16, Bima-19 URI, dan Bima-20 URI.
Komoditas Kedelai
Keragaan varietas unggul kedelai dilengkapi dengan teknologi pendukung seperti teknologi pengelolaan limbah kacang kedelai untuk pakan ternak dan pupuk serta pengendalian hama secara hayati (Feromon Litura/Fero Grayak). Selain itu alat dan mensin pertanian untuk  budidaya kedelai juga turut diperagakan pada gelar teknologi kali ini.
Varietas unggul kedelai ini memiliki karakteristik umur panen 71-93 hari dengan potensi hasil mencapai 1,5-3,8 ton/ha. Varietas unggul tersebut diantaranya Anjasmoro, Argomulyo, Grobokan, Dena 1, Dena 2, GH Dewah-2, dan Gema.
Pangan Fungsional
Selain ketiga komoditas strategis di atas juga terdapat aneka pangan fungsional seperti sorgum dan aneka umbi dari sumber daya genetik lokal. Sorgum Super 1 dan 2 memiliki potensi hasil yang cukup besar antara 38-39 ton/ha biomassa batang. Kedua varietas ini memiliki sifat khusus yaitu tahan hama Aphis, tahan penyakit Antraknose, tahan penyakit karat dan hawar daun, cocok ditanam pada musim kering dan beradaptasi pada lingkungan yang luas. Sedangkan varietas Numbu dan Kawali memiliki potensi hasil yang lebih rendah dengan kisaran hasil 2,96-3,11 ton/ha.
Gelar Teknologi Unggulan Tanaman Pangan ini diharapkan dapat memberikan informasi serta manfaat bagi masyarakat khususnya para pelaku utama dalam menentukan varietas spesifik lokasi namun berdaya hasil tinggi. Dengan melihatnya secara langsung maka masyarakat dapat membandingkan keragaan antara padi yang satu dengan padi lainnya.
dani says
Baru tahu Mbak Ev kalo padi itu ada yang amphibi. Dulu sekolah cuma diajari adanya padi gogo. Untuk yang kedelai membayangkan mestinya Indonesia bisa ya suppply kebutuhan kedelai dalam negeri, kendalanya apa ya Mbak kok sering dengar cerita tentang kekurangan kedelai di dalam negeri?
evrinasp says
potensi hasil kedelai kita masih rendah, lihat aja tuh cuma 2-3 ton/ha terus yang menanam juga gak banyak dan dia bukan tanaman utama jadinya masih kurang aja produksi kita
Lidya says
varietas padi amphibi termasuk yang tahan banting di segala cuaca ya ternyata
evrinasp says
iyap betul, sama seperti katak yang bisa hidup di dua alam
Anjar Sundari says
hidup jagung, bisa ditanam dilahan apa saja dan usia panen tidak lama
hasil olahan banyak variasi dan bisa dibuat kerajinan juga…woowww… 🙂
evrinasp says
iyah, pangan alternatif kita lho ini selain nasi