Last Updated on December 15, 2020 by evrinasp
Halo teman-teman, seperti yang sudah saya janjikan pada postingan sebelumnya, pada kesempatan kali ini, saya akan menuliskan tentang merakit hidroponik sistem wick atau sistem sumbu dengan memanfaatkan botol plastik bekas.
Jadi budidaya tanaman dengan hidroponik itu tidak selamanya mihil kok, kita juga bisa memodifikasi sistem hidroponiknya. Dengan menggunakan botol plastik bekas, tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga dapat menghemat biaya serta lebih flexible dalam penempatan hidroponiknya.
Baiklah, tidak perlu panjang kali lebar, berikut adalah cara untuk membuat hidroponik sistem wick atau sistem sumbu dari botol plastik bekas.
Tapi sebelum itu baca dulu yuk dua artikel hidroponik lainnya di blog saya:
Perlengkapan Hidroponik Sistem Wick/Sistem Sumbu
Sebelum memulai, teman-teman harus menyiapkan perlengkapannya seperti list di bawah ini ya:
- Botol plastik bekas yang sudah dicuci bersih, ukurannya bebas karena disesuaikan dengan jenis tanamannya. Untuk contoh kali ini menggunakan botol plastik kecil karena tanaman yang dipakai adalah kangkung.
- Net Pot (optional). Pot kecil-kecil yang menjadi wadah tanaman. Kalaupun tidak memakai netpot juga tidak apa-apa karena dapat diakali dengan menggunakan bagian atas botol plastik.
- Sumbu dari kain flanel, ini dapat dibuat sendiri atau membeli secara online.
- Rock wool. Merupakan pengganti tanah, tempat benih menancapkan akarnya. Hati-hati saat bersentuhan dengan rock woll karena cukup gatal ketika terkena kulit.
- Wadah untuk menyemai. Dapat menggunakan nampan plastik atau wadah lainnya yang penting bisa menampung rock woll saat digunakan untuk menyemai.
- Benih sayuran daun.
- Pupuk hidroponik AB Mix.
- Gelas ukur plastik, untuk mengukur larutan pekat AB Mix
- Botol bekas sebanyak dua buah, untuk menyimpan larutan pekat AB Mix yang sudah dilarutkan. Dibutuhkan dua buah karena larutan pekat A tidak boleh disatukan dengan larutan pekat B
- TDS meter untuk mengukur kepekatan larutan nutrisi.
- pH meter untuk mengukur tingkat keasaman larutan. Ini juga tidak wajib dimiliki karena untuk pekarangan sendiri dapat menyesuaikan dengan feeling saat budidaya
Memulai Hidroponik Sistem Wick
Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat hidroponik sistem wick:
Pertama, Penyemaian Benih
Ambil rockwoll lalu dipotong dadu. Letakkan di atas nampan atau wadah baki. Susun agar rapih lalu siapkan lubang tanam di atas rockwool. Untuk menanam kangkung, buatlah garis di atas rockwool lalu letakkan benih kangkung di dalam rockwool. Untuk benih yang bentuknya lebih kecil seperti bayam, caisin, seledri dan lainnya, cukup ditaburkan saja di atas rockwool.
Setelah itu lakukan penyiraman agar rockwool menjadi basah. Letakkan nampan semai tersebut di area yang cukup mendapatkan sinar tetapi jangan terkena sinar matahari secara langsung ya.
Selama proses penyemaian menjadi bibit, kita harus sering mengecek apakah rockwool masih lembab atau kering. Jika sudah tidak terlalu lembab, segera basahi lagi agar bibit tidak menjadi layu.
Lama proses penyemaian menjadi bibit hingga akhirnya dapat dipindah ke perangkat hidroponik ini tergantung jenis komoditasnya. Tetapi secara umum, range waktu bibit dapat dipindah sekitar 10-14an hari setelah semai.
Kedua, Siapkan Stok Larutan Pekat Nutrisi AB Mix
Sambil menunggu bibit dapat dipindah, kita siapkan dulu larutan pekat nutrisi AB Mix. Caranya mudah kok, kita ikuti saja cara pembuatannya yang tertera di bungkusan karena tiap merk pasti berbeda takarannya. Ingat ya, nutrisi A dan nutrisi B jangan dicampur, harus diletakkan di botol terpisah apabila sudah dilarutkan.
Ketiga, Membuat Perangkat Hidroponik Sistem Wick
Ambil botol plastik lalu potong botol plastik tersebut di bagian tengahnya hingga terbagi dua. Kemudian balikkan corong atas mulut botol ke bawah dan posisikan sedemikian rupa dengan bagian bawah botol.
Apabila tidak menggunakan netpot untuk wadah tanaman, maka sumbu kain flanel dapat direkatkan pada botol bagian atas dengan cara membuat lubang di botol bagian atas sehingga kain flanel menjulur ke bagian bawah botol.
Namun apabila menggunakan netpot, maka sumbu kain flanel dapat di kaitkan pada netpot dan cukup meletakkan netpot yang nantinya sudah berisi bibit pada bagian atas botol.
Keempat, Membuat Larutan Encer Nutrisi AB Mix
Menjelang proses transplanting (pemindahan) bibit, segera kita buat larutan encer nutrisi AB Mix. Caranya adalah dengan menuangkan larutan pekat A dan B ke dalam wadah nutrisi (kalau saya pakai ember karena di paket perangkat hidroponiknya berbentuk ember). Untuk takarannya, sekali lagi lihat di keterangan nutrisi AB Mix yang dibeli ya. Sebagai contoh, saya menuangkan 200 ml larutan pekat A dan larutan pekat B untuk 30 liter air sehingga dihasilkan sekitar 130an ppm larutan AB Mix.
Kelima, Mengukur Larutan Hidroponik
Untuk mengukur besaran ppm larutan nutrisi dapat menggunakan TDS meter. Jika ppmnya belum mencapai anjuran, maka dapat ditambahkan nutrisi AB mix kembali ke dalam ember.
Nanti, semakin berkembangnya tanaman, maka ppm nutrisi hidroponik harus ditingkatkan. Misalnya pada awal transplanting besarannya 200 ppm, lalu satu hingga dua minggu kemudian ditingkatkan lagi menjadi 400 ppm dan seterusnya.
Besaran ppm masing-masing komoditas berbeda, berikut adalah anjurannya:
Sekali lagi, karena sayuran yang saya tanam untuk dikonsumsi sendiri, saya jadi tidak terlalu mengikuti besaran anjuran ppmnya. Tetapi kalau nanti hidroponiknya untuk tujuan bisnis, maka besaran ppmnya harus mengikuti anjuran.
Keenam, Transplanting Bibit
Sebelum melakukan transplanting, masukkan larutan nutrisi terlebih dahulu ke dalam perangkat sistem wick. Banyaknya larutan nutrisi disesuaikan dengan besaran wadah botol plastik.
Bibit yang sudah tumbuh dengan daun sejati yang cukup (minimal tiga daun) dapat dipindahkan ke perangkat hidroponik. Caranya adalah dengan memasukkan rockwool yang sudah ditumbuhi bibit ke dalam netpot. Lalu masukkan netpot tersebut ke dalam perangkat hidroponik sistem wick yang sudah diisi oleh nutrisi. Apabila tidak memakai netpot, maka bibit dapat langsung diletakkan ke dalam wadah.
Kemudian letakkan perangkat hidroponik di tempat yang terkena sinar matahari langsung namun terlindungi oleh atap agar apabila turun hujan tidak mengganggu kepekatan larutan nutrisi.
Ketujuh, Pemeliharaan Pertumbuhan
Selain pengendalian hama penyakit, pemeliharaan pada masa pertumbuhan tanaman hidroponik adalah dengan memantau kondisi nutrisi. Untuk sistem wick, saya menggantinya setiap seminggu sekali dengan larutan nutrisi yang baru dengan tingkatan konsentrasi larutan yang lebih pekat. Karena semakin berkembang tanaman, maka kebutuhan nutrisi juga semakin besar. Sering lakukan pengecekkan ya, karena terkadang nutrisi di dalam botol cepat habis lantaran terserap tanaman dan juga adanya penguapan.
Kedelapan, Panen Hidroponik Sistem Wick
Panen hidroponik sistem wick ini lebih mudah, karena kita bisa langsung mencabut secara langsung dari botol plastiknya satu per satu. Karena sayurannya dikonsumsi sendiri, maka dapat disesuaikan dengan selera lama waktu penanamannya.
Botol plastik dapat digunakan kembali untuk penanaman sistem wick selanjutnya.
Demikian adalah cara singkat dan mudah dalam merakit hidroponik sistem wick atau hidroponik sistem sumbu dari botol bekas. Cara ini sangat mudah dipraktikan dan dapat menjadi alternatif pilihan bagi pemula yang ingin budidaya sayuran secara hidroponik.
fitri3boys says
Sebelum pandemi dah nyobain ini mba, alat tempur dah lengkap, tapi herannya kok ga subur2 banget ya..xi xi xi
evrinasp says
ini nanti main feeling di pupuk nya aja mbak, saya juga gitu hehe
Gioveny says
Wah kirain cuma bisa pake paralon aja mbak ev
evrinasp says
yang penting ada airnya untuk larutan nutrisi, apapun wadahnya bisa hehe
Rudi Chandra says
Mantap juga kayaknya, jadi pengen cobain juga di rumah.
evrinasp says
ayo sekalian penghijauan plus pertanian