Suatu hari di bulan Oktober 2018, saya menyadari bahwa masyarakat bukan berarti tidak mau untuk berubah menjadi lebih baik, hanya saja mereka membutuhkan pendampingan dan keteladanan termasuk dalam hal menjaga lingkungan. Faktanya setelah diberikan pengarahan, pendampingan, dan keteladanan, mereka mau mengubah sikap dan menyadari bahwa lingkungan serta alam di sekitar harus dijaga sepenuhnya. Seperti pepatah yang mengatakan bahwa “apa yang kau tanam, maka itu yang kau tuai”, apabila manusia merusak alam, maka malapetaka bisa jadi akan menimpa. Tinggal memilih, mau berubah menjadi lebih baik ataukah tidak peduli?.
Itulah pesan yang saya dapatkan ketika mengunjungi Kampung Hijau Ecovillage Sarabar di Kampung Sirnarasa, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Kampung Hijau Ecovillage Sarabar merupakan Kampung Berseri Astra satu-satunya di Bogor. Saya mengetahui keberadaannya dari daftar Kampung Berseri Astra 2018 yang ada di website www.satu-indonesia.com. Di dalam list tercantum bahwa kampung berseri yang ada di Bogor ini bernama Kampung Hijau Telaga Murni. Namun setelah menghubungi kontak atas nama Bapak Taufik yang terdapat di dalam list, diketahui bahwa nama kampung berseri yang benar adalah Kampung Hijau Ecovillage Sarabar.
Meskipun letaknya tertutup oleh bangunan hotel yang ada di sepanjang jalan raya puncak Cisarua, kampung ini sangat asri berkat suhu udara yang sejuk dari pepohonan yang membentang di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung. Kampung ini memiliki sumber daya air yang melimpah. Anugerah dari Tuhan tersebut tidak lantas membuat masyarakat menjadi lupa untuk melestarikannya.
Masyarakat di Kampung Hijau Ecovillage Sarabar ini menyadari bahwa kehadiran mereka sangat diperlukan untuk menjaga kelestarian DAS Ciliwung mengingat letaknya sangat dekat sekali dengan aliran Sungai Ciliwung.
Saya sangat beruntung dapat mengunjungi kampung asri dengan penduduk yang ramah ini. Gotong-royong serta semangat kekeluargaan sangat terasa ketika saya mendatangi kampung yang fokus akan lingkungan tersebut.
Tanpa berpikir panjang dan setelah mendapatkan alamat yang detail, saya langsung mengunjungi kampung tersebut dengan menggunakan motor dari arah Bogor Barat. Perjalanan selama lebih dari 1,5 jam membuahkan hasil karena saya dapat menyaksikan secara langsung aksi nyata dari Kampung Hijau Ecovillage Sarabar.
Jumsih yang Merekatkan Gotong Royong
Lokasi kampung yang agak ke dalam dengan jalan berkelok membuat saya sedikit tersasar saat mencari Kampung Hijau Ecovillage Sarabar. Baru kemudian saat bertemu dengan jalan yang letaknya dekat dengan DAS Ciliwung, keberadaan kampung hijau tersebut sudah mulai terlihat. Apalagi saat itu sedang ada kegiatan yang mencolok berupa gotong royong membersihkan lingkungan dengan nama Jumsih atau Jumat Bersih.
“Selamat datang bu, tidak tersasar kan?” sapa seorang ibu yang mengenakan kerudung merah dengan kaos putih berlabelkan Satu Indonesia di lengan kanannya. Ternyata dia adalah Ibu Dewi Hermawati, ketua dari Kampung Hijau Ecovillage Sarabar yang sudah saya hubungi sebelumnya.
Merasa terpanggil dengan aktivitas mulia tersebut, saya juga turut membantu kegiatan Jumsih yang sedang dilakukan oleh Ibu Dewi bersama masyarakat di Kampung Hijau Ecovillage Sarabar.
“Jumsih ini dilakukan setiap minggu dan bergilir dari satu tempat ke tempat lain, sekarang giliran di TK ini yang dilakukan jumsih” begitu kata Ibu Dewi sambil memasukkan sampah organik ke dalam bak sampah.
Saat itu saya melihat ada beberapa ibu yang sedang melakukan roguing atau membersihkan tanaman pengganggu. Lalu ada juga ibu-ibu lainnya yang sedang menyapu halaman di sekitar TK serta masjid. Selain para ibu, ada juga beberapa pemuda yang melakukan pembersihan di sekitar selokan serta melakukan pembumbunan pada tanaman buah yang telah di tanam di sekitar lingkungan TK dan masjid.
“Ini adalah bibit tanaman yang sudah kami tanam di lingkungan kampung dan ada juga yang di dekat sungai” Ibu Dewi menjelaskan sambil menunjuk ke arah bibit tanaman buah yang sudah mulai meninggi. Beliau kemudian menjelaskan bahwa bibit tanaman buah ini diperoleh dari bantuan CSR Astra melalui PT Suryaraya Ruberrindo Industries yang merupakan anak perusahaan dari Astra. Saat itu sebanyak 2000 bibit tanaman diberikan kepada Kampung Hijau Ecovillage Sarabar dan telah didistribusikan kepada masyarakat di Desa Leuwimalang.
Senada dengan apa yang dijelaskan oleh Ibu Dewi, Bapak Basyir yang juga saya temui di sela-sela kegiatan Jumsih menjelaskan lebih jauh tentang kegiatan yang telah dilakukan di Kampung Hijau Ecovillage Sarabar. Bapak Basyir adalah pendamping desa, bersama Ibu Dewi Beliau membantu menggerakkan masyarakat dalam melestarikan lingkungan melalui organisasi Ecovillage Sarabar.
Kampung Hijau Ecovillage Sarabar Implementasikan Empat Pilar Kampung Berseri Astra
Sambil mengajak saya berjalan menelusuri rumah penduduk, Bapak Basyir bersama Ibu Dewi menjelaskan kegiatan pemanfaatan pekarangan yang menjadi ciri khas Kampung Hijau Ecovillage Sarabar. Diharapkan dari kegiatan pemanfaatan pekarangan tersebut, lingkungan tidak hanya bersih tetapi juga mampu memberikan nilai tambah seperti tersedianya sayuran sehat organik di masing-masing pekarangan rumah masyarakat.
Hal ini senada dengan definisi Kampung Hijau yang digaungkan oleh Astra, yaitu Kampung Berseri Astra Hijau yang merupakan suatu perkampungan dengan lingkungan hijau yang asri dan sehat, serta menerapkan program pelestarian fungsi lingkungan baik pada komponen lingkungan (biotik dan abiotik) maupun komponen sosial ekonomi, pendidikan dan budaya serta kesehatan masyarakat. Kampung Hijau adalah salah satu dari lima daftar Kampung Berseri Astra selain Kampung Wisata, Kampung Produktif, Kampung Cyber, dan Kampung Budaya.
Kampung Hijau Ecovillage Sarabar dibantu dengan pendampingan dari PT Suryaraya Ruberrindo Industries telah mengimplementasikan 4 pilar program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, dan Kewirausahaan.
Pilar lingkungan yang menjadi ciri khas dari kampung hijau ini dijalankan sangat serius oleh pengurus yang tergabung dalam organisasi Ecovillage Sarabar. Apalagi kesadaran tokoh masyarakat termasuk aparat desa sangat mendukung dalam melestarikan lingkungan di sekitar desa.
“Pendampingan rutin dilakukan seminggu sekali dengan diskusi, terutama penanganan masalah sampah untuk mencegah kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai” begitu penjelasan Bapak Basyir sambil memperlihatkan beberapa lahan pekarangan yang sudah dikelola masyarakat.
Beliau kemudian menjelaskan bahwa untuk mengubah mindset serta kebiasaan masyarakat agar sadar lingkungan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu Ririungan, Pendampingan, dan Action.
Ririungan atau kumpul-kumpul dilakukan setiap sebulan sekali untuk memberikan penyuluhan mengenai lingkungan, penanganan sampah dan lain-lain. Sedangkan pendampingan dilakukan setiap saat berpindah dari lokasi satu ke lokasi lainnya dalam satu desa. Kemudian action dilakukan setiap seminggu sekali saat Jumsih dengan melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan maupun penanaman di sekitar DAS Ciliwung.
“Penanaman bibit di DAS Ciliwung sudah dilakukan bersama PT Suryaraya Ruberrindo Industries, saat itu kami mengambil 2000 bibit tanaman di Jakarta yang disediakan Astra, lalu disebarkan kepada masyarakat dan menanamnya di sepanjang Ciliwung” begitu Bapak Basyir menjelaskan lebih lanjut tentang kegiatan yang telah dilakukan bersama PT Suryaraya Ruberrindo Industries.
Lingkungan yang bersih, turut memberikan kontribusi bagi kesehatan. Ini juga yang menjadi pilar selanjutnya dari program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra. Ibu Dewi sangat bersyukur, melalui PT Suryaraya Ruberrindo Industries, Kampung Hijau Ecovillage Sarabar juga mendapatkan fasilitas berupa peralatan posyandu seperti timbangan gantung, timbangan, duduk, dan timbangan bayi.
Program Pemberian Makanan Tambahan atau PMT juga diberikan setiap tri wulan sekali pada tahap inisiasi untuk 4 posyandu yang ada di wilayah Kampung Hijau Ecovillage Sarabar. Bahkan para kader posyandu yang tergabung dalam Kader Posyandu Avicenna Astra juga telah mendapatkan pelatihan mengenai gizi dan kesehatan untuk selanjutnya disebarkan kepada kader kesehatan lainnya di Desa Leuwimalang.
Tanpa sadar karena keasikan berbincang, ternyata kami sudah sampai di sekretariat Ecovillage Sarabar yang terlihat asri tersebut. Di dalam sekretariat terlihat beberapa dokumentasi penting terkait kegiatan yang telah dilakukan di Kampung Hijau Ecovillage Sarabar.
Perhatian sayapun tertuju pada dokumentasi Bazar Murah Ramadhan yang sudah dilakukan oleh PT Suryaraya Ruberrindo Industries bersama Ecovillage Sarabar. Ini yang menjadi pilar selanjutnya yaitu kewirausahaan karena membantu mengajarkan masyarakat untuk membuat suatu pasar dan bukan menunggu datangnya pasar.
Bazar Murah Ramadhan yang digagas oleh PT Suryaraya Ruberrindo Industries tersebut berupa bazar sembako dengan harga murah dari Astra untuk masyarakat. Ini yang selanjutnya berkaitan dengan pilar keempat yaitu pendidikan karena pendapatan hasil bazar kemudian disumbangkan kepada pesantren di wilayah Kampung Hijau Ecovillage Sarabar untuk membantu fasilitas pendidikan di pesantren.
Tidak hanya itu, sekolah baik PAUD/TK dan sekolah dasar juga mendapatkan bantuan buku yang tentunya sangat bermanfaat bagi kemajuan pendidikan di Kampung Hijau Ecovillage Sarabar.
Kampung yang Tidak Terlena akan Stimulan
Pendampingan yang diberikan oleh Astra melalui PT Suryaraya Ruberrindo Industries yang dimulai sejak tanggal 26 Desember 2016 lalu, telah membantu mengembangkan Kampung Hijau Ecovillage Sarabar berkat stimulan yang diberikan. Hal ini tentu dirasakan manfaatnya oleh Kampung Hijau Ecovillage Sarabar termasuk masyarakat di dalamnya.
“Dulu gotong-royong sempat hilang di kampung ini, namun sejak ada Ecovillage Sarabar dibantu dengan Astra jadi hidup lagi” begitu kata Ibu Dewi sambil menunjukkan profil dan dokumentasi kegiatan Ecovillage Sarabar.
Partisipasi masyarakat dinilai sangat jelas peningkatannya terutama dalam hal menjaga kelestarian lingkungan. Setiap rumah yang dulunya tidak memanfaatkan pekarangan, sekarang jadi senang menanam. Bahkan mereka juga turut terlibat dalam Hari Pungut Sampah Sedunia yang otomatis memberikan dampak kebersihan di lingkungan sekitar.
Perbedaan yang paling significant adalah kesadaran masyarakat yang sudah mulai terbentuk untuk mengelola sampah. Kini para ibu yang datang ke posyandu sering membawa sampah yang dapat didaur ulang untuk dikumpulkan di bank sampah yang dikelola oleh Ecovillage Sarabar.
“Tadinya sebagian masyarakat masih buang sampah ke sungai atau selokan, sekarang tidak lagi. Sampahnya di bawa ke sini untuk dikumpulkan” seru Ibu Dewi sambil menunjukkan lokasi bank sampah yang ada di sudut sekretariat Kampung Hijau Ecovillage Sarabar.
Hasil dari sampah daur ulang yang sudah dikumpulkan oleh masyarakat tersebut kemudian dicatat oleh pengurus Ecovillage Sarabar ke dalam bentuk tabungan. Sampah yang dikumpukan akan diambil sebulan sekali oleh pengepul yang sudah berlangganan dengan Ecovillage Sarabar. Dengan begitu, tidak hanya lingkungan yang bersih, tetapi juga mampu memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat.
Bank sampah merupakan inisiatif dari Ecovillage Sarabar sebagai bentuk dukungan ecovillage di DAS Ciliwung yang sudah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Melihat gerakan yang dilakukan sangat bermanfaat, pada tahun 2018 ini Kampung Ecovillage Sarabar kembali mendapatkan hibah dari Astra berupa fasilitas kendaran bak motor roda tiga untuk membantu dalam pengangkutan sampah.
Dari semua stimulan yang diberikan, Kampung Hijau Ecovillage Sarabar tak ingin terlena. Kedepannya salah satu Kampung Berseri Astra satu-satunya di Bogor pada tahun 2018 ini memiliki cita-cita untuk mewujudkan sekolah adiwiyata yang berwawasan lingkungan serta mengangkat kerajinan makanan lokal mengingat komoditas lokal seperti pisang dan talas banyak tersedia di wilayah ini.
“Yang pasti semua harus dilakukan secara gotong-rotong sesuai dengan namanya Sarabar atau Sararea Ragem Baresih yang artinya bersama menciptakan lingkungan yang bersih” jelas Bapak Basyir menutup perbincangan kami saat itu. Semoga harapan Kampung Hijau Ecovillage Sarabar dapat terwujud sehingga cita-cita meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif dapat terpenuhi.
Yulie says
Berseri banget kampungnya ya mbak, warna warni ceria .
Ide bank sampahnya itu loh, patut dicontoh oleh kampung2 lainnya .
Selain bersih dari sampah juga menghasilkan uang.
Salut.
evrinasp says
Banget mbakkk, itu swadaya masyarakat lho. Makanya mereka jadi diperhatikan, Kampung ya berseri banget juga, ademmm
apri ani says
menginsparsi.. smg memberikan wabah positif ke warga sekitar ya dengan adanya kampung berseri ini
evrinasp says
Aamiin makasih teh ani
Nuniek KR says
Menginspirasi banget, apalagi informasi yang disampaikan dalam artikelnya lengkap, bacanya jadi berasa ikut beneran ke Kampung Hijau Ecoville Sarabar…hehe
evrinasp says
Apa mau datang sekalian biar berasa hijaunya ?
Nathalia DP says
Sesuai dgn namanya ya, hijau di mana2, bikin betah
evrinasp says
Iya mbak, asri dan bikin adem
deddyhuang.com says
asik ya berkunjung ke kampung, bisa lihat interaksi warga.
evrinasp says
Iya Koh ded, akupun masih di kampung tinggalnya, berasa segernya
Reezumi says
waaahh~~~ pemberdayaan dari segala bidang…kebersihan lingkungan, sampahnya, alamnya, hingga masyarakatnya…sangat inspiratif…ini patut diapresiasi dan seharusnya bisa diterapkan di daerah lainnya di Indonesia…
evrinasp says
Iya aku juga sangat terinspirasi, pingin mengembangkan di Lingkungan sendiri