Pernah mendengar tentang tanaman perintis? Tanaman ini umumnya mampu tumbuh di lahan kritis dengan sifat alami yang menarik. Tanaman perintis memiliki sifat mampu meregenerasi dirinya secara alami di lokasi yang kurang subur sehingga dapat mengembalikan lingkungan menjadi produktif.
Salah satu tanaman perintis tersebut adalah Akasia Formis yang memiliki nama latin Acacia auriculiformis. Tanaman ini memiliki sifat sang perintis, di antaranya adalah mempunyai daun yang bersifat selalu hijau dengan sistem perakaran yang mampu menembus dan memecahkan bebatuan sedimen, serta mampu melakukan simbiosis mutualitis dengan bakteri nitrogen sehingga dapat memulihkan kesuburan tanah pada lahan kritis dengan cepat (Purwanto, 2019).
Saya langsung teringat dengan ketangguhan Akasia Formis ini ketika bertemu dengan salah satu sosok perintis lingkungan hijau dari kota hujan. Umurnya yang tak lagi muda, tidak menyurutkan langkahnya untuk menghijaukan lingkungan. Ibarat perakaran Akasia Formis, semangatnya yang membara mampu memecahkan bebatuan hati masyarakat hingga akhirnya mereka tergerak untuk mempercantik lingkungan.
Beliau adalah Bapak Mahfud, ‘Sang Akasia Formis’ yang bersimbiosis bersama Astra memulihkan kesuburan kampung tercinta melalui Kampung Berseri Astra (KBA) Warung Bandrek.
Bertemu Sang Perintis KBA Warung Bandrek
Sejak tahun 2018, saya telah meliput beberapa kisah inspiratif dari KBA. Ini menjadi kesenangan tersendiri bagi saya karena kisah tersebut dapat memberikan pelajaran berharga. Setelah menemui tokoh penggerak dari beberapa KBA, saya melihat bahwa secara umum KBA lebih banyak digerakkan oleh anak muda yang identik dengan pergerakan dan juga perubahan. Gambaran itulah yang saya tangkap sebelum datang ke KBA Warung Bandrek karena saya berpikir pasti ada sosok anak muda di belakangnya.
Namun imajinasi saya ternyata salah, KBA Warung Bandrek justru dimotori oleh seorang bapak yang pada tahun 2020 telah memasuki usia 64 tahun. Ternyata tidak harus selalu anak muda yang menjadi penggerak, orang tuapun bisa asalkan memiliki semangat tinggi untuk kemajuan bersama. Ini yang dikatakan oleh banyak orang bahwa “usia boleh tua, tetapi semangat tetap muda” dan Pak Mahfud telah membuktikannya.
Pak Mahfud adalah tokoh di balik hadirnya KBA Warung Bandrek yang beralamat di RT 05 RW 05 Jalan Warung Bandrek, Kelurahan Bondongan, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat. Saya bertemu sosok perintis ini ketika Beliau baru saja selesai melakukan penanaman di salah satu blok urban farming yang ada di RW 05. Pak Mahfud yang pada waktu itu mengenakan kaos serta sepatu boot hitam terlihat sangat ramah menyambut saya yang tiba di KBA Warung Bandrek.
Saya cukup penasaran dengan KBA Warung Bandrek ini, karena saya belum menemukan banyak pemberitaan terkait KBA tersebut setelah melakukan pencarian artikel di tahun 2020. Ini artinya KBA Warung Bandrek tergolong masih baru namun sudah memperlihatkan ciri khasnya yang bergerak di program unggulan lingkungan. Program lingkungan adalah salah satu dari empat pilar program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra melalui KBA.
Pak Mahfud yang juga merupakan ketua RW 05 mengatakan bahwa wall gardening yang dilaksanakan di KBA Warung Bandrek ini salah satunya bertujuan untuk mendukung misi Pemerintah Kota Bogor yang ingin mewujudkan Bogor sebagai kota berwawasan lingkungan melalui konsep “green city”.
“Urban Farming melalui wall gardening menjadi pilihan karena sesuai dengan kondisi lingkungan kami dan ini ada sejarahnya pada awal pendirian” ungkap Pak Mahfud di salah satu rumah penggerak KBA Warung Bandrek.
Lebih lanjut Pak Mahfud menjelaskan bahwa kegiatan wall gardening pada awalnya hanya ada di satu blok di RW 05 dan ini tidak lepas dari peran Rumah Kreatif Nusantara yang merupakan bagian dari divisi Yayasan Bumi Selaras Sejahtera. Secara bertahap, Pak Mahfud dan warga sekitar blok tersebut mulai menghidupkan urban farming dengan menggunakan wall gardening untuk usaha tani perkotaan.
Berawal dari Urban Farming untuk Ketersediaan Pangan
Pak Agus Salim dari Rumah Kreatif Nusantara yang saya temui bersama dengan Bapak Mahfud mengatakan bahwa kegiatan urban farming dengan menggunakan wall gardening ini telah dimulai pada awal bulan Mei 2020. Kegiatan penanaman dimulai sebelum masuk masa Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB dengan tujuan awal untuk meningkatkan gizi warga di RW 05. Wall gardening ini menjadi cara yang dipilih untuk budidaya tanaman karena menyesuaikan lahan di lokasi RW 05 yang minim pekarangan.
Model wall gardening merupakan sistem budidaya tanaman memanfaatkan tembok atau dinding yang kosong. Wall gardening merupakan bagian dari teknologi pertanian vertikultur sebagai sumber pangan yang juga membantu menciptakan suasana alami menyenangkan (BPTP Sulbar, 2020).
Pada awalnya wall gardening yang ada di salah satu blok RW 05 hanya berjumlah 12 unit. Bersamaan dengan adanya pandemic COVID-19, wall gardening tersebut kemudian ditingkatkan fungsinya untuk membantu siaga pangan COVID-19 yang berarti penanaman harus terus dilakukan secara teratur.
Pak Mahfud bersama warganya yang berjumlah 30 orang merawat 12 unit wall gardening tersebut. Mereka mampu menghasilkan panen sayuran segar sebanyak 20-30 kg yang cukup untuk dibagikan kepada warga di sekitar. Hasil panen ini memang belum dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat RW 05 secara umum, namun cukup membantu meningkatkan gizi warga di sekitar wall gardening. Seiring berjalannya waktu, jumlah unit wall gardening semakin bertambah yaitu mencapai 21 unit terhitung hingga bulan Desember 2020.
Dengan adanya kegiatan urban farming melalui wall gardening tersebut, warga di sekitarnya mau berpartisipasi. Warga yang semula tidak tertarik untuk menanam jadi mau menanam, yang semula tidak mau mengolah sampah jadi mau melakukan pengolahan sampah dapur untuk dijadikan kompos.
Melihat adanya sambutan baik dari warga, Pak Mahfud kemudian berinisiatif untuk memperluas kegiatan yang sama di blok lain di RW 05. Pak Mahfud berharap agar warga di RW 05 nantinya dapat menerapkan urban farming secara menyeluruh.
Gayung bersambut, keinginan tersebut akhirnya mendapatkan dukungan dari Asuransi Astra (Garda Oto) Cabang Bogor untuk mengembangkan urban farming melalui KBA.
Asa untuk Mengembangkan KBA Warung Bandrek
Pak Mahfud tidak berjalan sendiri ketika mendirikan KBA Warung Bandrek. Bersama dengan tokoh setempat yaitu Pak Yes, secara perlahan mulai menjalankan salah satu pilar program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra melalui KBA yaitu program lingkungan dengan membangun wall gardening di KBA Warung Bandrek. Program ini dilaksanakan di blok RT 05 terlebih dahulu karena di lokasi ini belum mendapatkan sentuhan urban farming.
Ketika ditemui di rumahnya bersama dengan Pak Mahfud, Pak Yes mengatakan bahwa kegiatan inisiasi wall gardening di KBA Warung Bandrek mulai dilaksanakan pada bulan September 2020. Wall gardening dibuat dengan menggunakan bahan dari karpet dan wadah bekas.
“Di sini kita pakai botol bekas, pakai wadah plastik bekas juga, supaya ngajarin untuk 3R-nya (recycle, reuse, reduce), jadi tidak hanya tanam” begitu kata Pak Yes sambil menunjukkan deretan wall gardening yang ada di KBA Warung Bandrek.
Pak Yes kemudian mengenang pada saat awal pembuatan wall gardening di blok RT 05 yang ternyata kurang disetujui oleh warga sekitar karena dianggap mengganggu jalan dan dianggap dapat merusak tembok. Namun baik Pak Yes maupun Pak Mahfud tetap teguh pendirian untuk mendirikan wall gardening tersebut karena meyakini bahwa warga di sekitar KBA Warung Bandrek nantinya pasti akan menerima ketika melihat wall gardening ini telah berdiri.
Apa yang diyakini oleh Pak Yes dan Pak Mahfud kemudian terbukti. Sebab warga yang dulunya tampak kurang setuju, pada akhirnya dapat menerima manfaat dari hadirnya wall gardening tersebut.
“Dulu kan sempat kurang setuju, setelah wall gardening berdiri terlihat bagus, tanamannya subur, jadinya malah sampai ada yang foto-foto di situ” kata Pak Yes menjelaskan kepada saya terkait kemajuan program lingkungan di KBA Warung Bandrek.
Pak Yes menjelaskan betapa Ia sangat antusias pada saat panen pertama. Sayuran yang dipanen saat itu ada selada, caisin, bayam, yang setelah ditimbang kemudian dibagikan kepada warga di sekitar KBA. Hasilnya memang belum terlalu banyak, namun Pak Yes mengatakan kalau respon dari warga sangat bagus. Bahkan ada warga yang mengatakan kalau sayuran hasil panen wall gardening KBA Warung Bandrek ini cukup enak.
Pak Mahfud menambahkan bahwa pendampingan dari Astra tidak hanya membuat wall gardening saja. Tetapi juga mempercantik lingkungan dengan hadirnya gapura khas KBA. Gapura yang memiliki ciri khas berwarna biru dengan tulisan Kampung Berseri Astra serta logo SATU Indonesia ini telah berdiri kokoh di pintu masuk KBA Warung Bandrek.
“Dulu gerbangnya tidak seperti ini, sekarang jadi bagus, ini dibangun bulan November 2020” kata Pak Mahfud ketika menunjukkan gerbang KBA Warung Bandrek.
Ibarat sebuah magnet, kehadiran KBA Warung Bandrek dengan program lingkungannya ternyata mampu menarik beberapa kalangan untuk melihat dan berkunjung. Pak Yes mengatakan bahwa sudah ada tim dari wakil Walikota Bogor yang ikut melihat wall gardening milik KBA. Tindak lanjut dari kunjungan tersebut rencananya akan diutus satu tim yang akan membantu membina para penggerak KBA. Bahkan ada juga mahasiswa yang sudah menghubungi Pak Yes untuk melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi terkait penghijauan lingkungan. Ini merupakan hal yang baru sejak adanya KBA Warung Bandrek di lingkungan tersebut.
Pak Mahfud menambahkan beberapa rencana kedepan terkait pelaksanaan empat pilar program Kontribusi Sosial Berkelanjutan Astra melalui KBA. Hingga bulan Desember 2020, KBA Warung Bandrek memang baru menjalani satu program saja yaitu program lingkungan sejak KBA berdiri di bulan September 2020. Namun kedepannya, Pak Mahfud bersama Pak Yes selaku penggerak KBA sudah mempunyai rencana untuk melaksanakan tiga pilar program lainnya yaitu program kesehatan yang bekerja sama dengan Posyandu setempat, program pendidikan bekerja sama dengan Rumah Pintar, dan program kewirausahaan yang rencananya bekerja sama dengan ibu-ibu PKK setempat.
Terkait pelaksanaan program di KBA Warung Bandrek, Pak Mahfud tak menampik bahwa pasti akan banyak kendala yang dihadapi. Karakteristik warga yang harus diberikan pembuktian atau contoh terlebih dahulu membuat Beliau dan juga Pak Yes harus menjadi sosok teladan yang dapat ditiru dalam pelaksanaan program.
“Apapun keadaan di masyarakat, saya tak pernah menyerah asalkan dikasih sehat saja. Biar saya dan Pak Yes dulu yang jadi contoh, supaya masyarakat nanti ngikutin. Saya punya cita-cita supaya nanti RW 05 jadi hijau semua, tidak hanya satu-dua blok saja” begitu kata Pak Mahfud ketika menjelaskan sebuah asa untuk mengembangkan KBA Warung Bandrek.
Pak Mahfud berharap secara perlahan nantinya lingkungan di sekitar RW 05 menjadi hijau dengan adanya urban farming melalui wall gardening tersebut. Beliau juga berharap, adanya wall gardening ini tidak hanya membuat lingkungan menjadi indah tetapi juga membantu ketersediaan pangan bagi warga.
Perbincangan hangat siang hari itu membuahkan inspirasi bagi saya. Ada sosok Pak Yes yang mau berjuang mewujudkan lingkungan yang sehat dan lestari, serta Pak Mahfud seorang figur pemimpin RW 05 yang meski tidak lagi muda namun memiliki cita-cita mulia.
Seperti halnya Akasia Formis yang memiliki kemampuan beradaptasi dan regenerasi tinggi, Pak Mahfud bersama KBA Warung Bandrek tengah berusaha meregenerasi program penghijauan yang sama untuk blok lainnya di sekitar KBA.
Saya yakin dengan semangat tinggi dari Pak Mahfud yang pantang menyerah, cita-cita yang tengah digaungkan pasti dapat terwujud. Sungguh sebuah asa yang mulia dari seorang perintis, ‘Sang Akasia Formis’ dari KBA Warung Bandrek.
Referensi:
Purwanto, M.T. 2019. Para Perintis di Lahan Kritis. https://dlhk.jogjaprov.go.id/para-perintis-di-lahan-kritis [diakses tanggal 14 Desember 2020].
BPTP Sulawesi Barat. 2020. Teknologi Vertikultur Sebagai Solusi Bertani dilahan Sempit. http://sulbar.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/info-teknologi/367-teknologi-vertikultur-sebagai-solusi-bertani-dilahan-sempit [diakses tanggal 14 Desember 2020].
Sumber foto Acacia auriculiformis: https://www.amazon.co.uk/Acacia-auriculiformis-Earleaf-Earpod-Northern/dp/B07CL8ZBF8 [diakses tanggal 16 Desember 2020].
Leave a Reply