• Home
  • About
  • Disclosure
  • Achievement
  • Green Activity
    • Agriculture
    • Environment
    • Forestry
  • Random
    • Advertisement
    • Contest
    • Reportage
    • Review
    • Tip and Tutorial
    • Others

EVRINASP

Menghijaukan Bumi Melalui Tulisan

in Contest

(Kini Saya Bisa) Membuat Brownies Ubi Jalar

Last Updated on January 8, 2016 by evrinasp

Mengapa judulnya mesti menggunakan tanda kurung? Itu karena fokus utama yang sebenarnya adalah membuat brownies ubi jalar. Tetapi bolehlah saya ikut #CurhatanRasa dulu karena ada cerita dibalik pembuatan brownies ubi jalar ini. Mau tau ceritanya? Hayuuu atuh kita mulai.

Jadi, pada bulan Januari kemarin saya yang berprofesi sebagai penyuluh pertanian ini diminta mengajarkan cara membuat brownies dari pangan lokal. Siapa yang minta diajarkan? Itu lho para ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) di wilayah binaan saya. Hal itu terjadi karena banyak tamu yang menyampaikan agar pangan yang disajikan sebaiknya bervariasi dan jangan berupa rebusan saja. Iya sih, Ibu-ibu KWT seringnya menyajikan rebusan jika ada tamu yang datang, padahal ibu-ibu ini bisa saja mengolah makanan menjadi produk yang memiliki nilai tambah. Nah, sudah menjadi tugas saya sebagai penyuluhnya untuk membina para ibu agar menghasilkan produk olahan pangan yang memiliki nilai tambah.

Aslinya saya ini tidak mahir masak-memasak. Saya pernah membuat kue bolu tetapi gagal karena bantet hehe. Sejak itu saya jadi malas membuat bermacam kue. Karena tugas memanggil maka mau tidak mau saya harus bisa mengajarkan ibu-ibu KWT untuk mengolah pangan lokal yang ada di desa. Mereka meminta agar dapat diajarkan membuat brownies dari pangan lokal yang tersedia di sana yaitu singkong dan ubi jalar. Para senior sudah berpesan kepada saya untuk tidak mengatakan tidak bisa kepada para petani karena itu akan menurunkan semangat mereka. Jadi sebagai penyuluh yang baik maka saya langsung menyetujui untuk praktek membuat brownies meskipun saya belum pernah membuatnya.

Dengan berbekal resep dan cara pengolahan yang saya peroleh dari tempat pelatihan, akhirnya saya datang ke tempat ibu-ibu KWT untuk mengajar cara membuat brownies. Praktek memasak pertama dilakukan di KWT Mawar yang terletak di Kampung Cangkrang Desa Cikarawang Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Kami bersama-sama membuat brownies ubi jalar karena komoditas ini sedang banyak di lingkungan ibu-ibu. Pertama kami mempraktekan dulu cara membuat tepung ubi jalar yang dilanjutkan dengan membuat browniesnya. Alhamdulillah dengan berbekal Soda Kue dan SP Koepoe-Koepoe (milik ibu saya yang saya ambil dari kulkas hehe) akhirnya brownies perdana berbahan ubi jalar berhasil dibuat. Hanya saja rasanya terlalu manis sehingga membuat orang keblenger ketika memakannya.

Itu cerita saya ketika pagi hari praktek di KWT Mawar. Setelah itu saya masih melakukan Jelajah Rasa untuk mempraktekan pembuatan brownies di kampung sebelah yaitu Kampung Carang Pulang Desa Cikarawang tempat KWT Dahlia berada. Kali ini saya sudah lebih pede karena sudah tau kekurangannya ketika di KWT Mawar tadi. Setelah mempraktekan pembuatan tepung, secara bersama-sama kami membuat brownies mocaf yang terbuat dari singkong. Alhamdulillah brownies kedua lebih sukses, ibu-ibu KWT Dahlia senang sekali. Sambil menunggu brownies matang, kami menyempatkan diri untuk foto bersama.

Praktek membuat brownies mocaf di KWT Dahlia

Nah, weekend ini Alfi anak saya yang berusia 3.5 tahun kepingin dibuatkan brownies. Sepulang kerja kemarin saya menyempatkan untuk mampir ke KWT Mawar tempat bu Ina yang sudah memproduksi tepung ubinya sendiri. Jadi saya tak perlu repot lagi membuat tepung ubi. Tetapi kalau teman-teman mau tau cara pembuatan tepung ubi jalar, saya bisa memberitahukannya. Begini lho caranya:

Tahap Pertama: Ubi dikupas dan dicuci bersih. Usahakan untuk memilih ubi putih yang bagus ya agar tidak pahit karena terkena boleng. Kemudian diraut atau dipotong kecil-kecil untuk memudahkan proses pengeringan. Selanjutnya ubi dijemur hingga kering (jika dipegang berbunyi kres-kres garing). Apabila matahari bersinar terus sepanjang hari, maka potongan ubi ini akan kering dalam waktu kurang lebih tiga hari. Sedangkan jika sinar matahari kurang intensitasnya, maka potongan ubi ini akan kering kurang lebih setelah 7 hari penjemuran.

Tahap Kedua: Ubi yang sudah kering kemudian digiling untuk dihaluskan. Untuk skala rumah tangga bisa menggunakan blender. Kemudian disaring agar didapatkan tepung ubi yang halus. Kini tepung ubi sudah siap untuk diolah.

Itu tadi adalah proses pembuatan tepung ubi, saya yakin siapapun bisa membuatnya. Ubi jalar ini memiliki nilai gizi yang cukup tinggi lho karena kaya akan vitamin dan mineral. Ubi jalar berwarna kuning, orange, hingga jingga menunjukkan adanya β-karoten yang berfungi sebagai provitamin A. Tetapi ubi yang banyak dijadikan sebagai bahan dasar tepung adalah ubi jalar putih yang juga memiliki kandungan gizi yaitu 371 kkal energi, 0,4 gram lemak, dan 88 gram karbohidrat.

Nah, sekarang kita buat browniesnya yuk. Brownies yang saya buat adalah brownies ubi jalar kukus. Berikut adalah cara membuat brownies ubi jalar:

Bahan yang diperlukan:

  • Tepung ubi jalar 150gr
  • Telur 6 buah
  • Margarin 200 gr
  • Gula pasir 240 gr
  • Coklat blok 120 gr
  • Coklat bubuk 50 gr
  • 1 sdt vanili
  • 1 sdt pasta coklat
  • 1 sdt ovalet/sp
  • 1 sdt soda kue

 Alat yang digunakan:

  • Baskom /wadah stainless
  • Mixer
  • Spatula
  • Sendok
  • Timbangan
  • Loyang
  • Dandang

Cara membuat brownies kukus ubi jalar:

  • —Lelehkan coklat blok dan margarine lalu sisihkan.
  • Kocok telur dan gula hingga mengembang
  • Tambahkan tepung ubi, soda kue, SP dan vanili Koeoe-Koepoe, kemudian aduk rata.
  • Tambahkan coklat bubuk dan pasta cokelat dari Koepoe-Koepoe beserta margarin leleh, lalu aduk hingga rata.
  • Masukkan ke dalam dandang dan kukus hingga matang.

Horeee jadi juga browniesnya dan kali ini rasanya tidak terlalu manis. Teksturnya juga halus dan mengembang. Alfi suka banget nih apalagi ketika dimakan sewaktu panas. Enakkkkk….. begitu katanya. Duhhhh mamah seneng banget lho fi….

Salah satu faktor keberhasilan pembuatan brownies ini tak lain karena peran SP dan Soda Kue dari Koepoe-Koepoe. Salah satu sumber [budiboga.blogspot.com] menyebutkan bahwa SP memiliki fungsi membuat adonan menjadi homogen dan tidak mudah turun saat dikocok hingga mengembang kaku. Sedangkan Soda Kue berfungsi untuk membuat adonan menjadi mengembang halus dan merata. Pantas saja browniesnya jadi empuk dan halus, aromanya juga wangi. Alfi sampai ‘gak sabaran lho menunggu browniesnya matang.

Demikianlah #CurhatanRasa yang ingin saya sampaikan. Sebuah moment yang membuat saya pada akhirnya dapat membuat brownies. Selain ilmunya bermanfaat bagi orang lain, kini saya tak perlu membeli di luar jika Alfi menginginkan brownies. Buatan mamah sama enaknya kan fi? hehe.

Masih ada dua KWT lagi yang belum dilatih dalam membuat olahan pangan yaitu KWT Melati dan KWT Anggrek. Kali ini saya sudah sangat pede jika para ibu minta diajarkan karena kini saya sudah bisa membuat brownies dan siap melakukan Jelajah Rasa bersama ibu-ibu KWT. Setelah tepung ubi, brownies selanjutnya kita buat dari tepung mocaf yuk, yang penting jangan lupa memakai Koepoe-Koepoe ya supaya browniesnya empuk, lezat serta memiliki tekstur yang halus. Terimakasih Koepoe-Koepoe.

Sumber Informasi:

http://budiboga.blogspot.com/2011/07/mengenal-fungsi-kegunaan-bahan-kue.html

Prathivi, MN. Tepung Ubi Jalar. Presentasi dari MWA Training & Consulting.

Filed Under: Contest Tagged With: #CurhatanRasa, brownies, Jelajah Rasa, Koepoe Koepoe, Soda kue, SP, tepung ubi jalar, ubi jalar

Previous Post: « Jika Kau sudah Memilih, Maka Ikhlaskanlah
Next Post: Abby Onety: Sahabat, Guru, Blogger yang Senang Travelling »

Reader Interactions

Comments

  1. Merida Merry says

    May 14, 2015 at 8:31 am

    t.o.p.b.g.t lah mak evrina, klo urusan jelajah menjelajah ga ada matinya ya mak, kemarin jelajah gunung, hari ni jelajah rasa, besok jelajah apa lagi mak ? hehe.. keren mak aku suka artikelnya, kompliiiitt banget .. hehe

    Reply
    • evrinasp says

      May 14, 2015 at 9:39 am

      jelajah hati mu saja mbak mau gak? hehe, makasih mbak, semoga bermanfaat ya, praktekin di rumah yuk

      Reply
  2. Inda Chakim says

    May 14, 2015 at 7:47 am

    Menggodah makk..
    Mukti talent dah mak ev, kemarin2 udh jelajah mahameru skrg jelajah rasa..top dah..
    Btw pakek ubi orange/ubi madu bisa jg kan mak ?.

    Reply
    • evrinasp says

      May 14, 2015 at 7:52 am

      kalo bisa ubi putih mak untuk tepung, kalo orange itu terlalu lunak jadi agak susah katanya untuk tepung tapi bisa juga

      Reply
  3. rita asmaraningsih says

    May 14, 2015 at 8:35 am

    Brownis kukus itu mudah banget bikinnya ya gak pake gagal… Nah pengen nyoba bikin brownis ubi jalar juga nih yg resepnya ala mba Evrina… Btw, semoga sukses dgn GA-nya ya…

    Reply
    • evrinasp says

      May 14, 2015 at 9:39 am

      makasih mbak rita, gampang banget kok. brownies singkong juga enak, tapi next time yah dicoba lagi

      Reply
  4. Liswanti says

    May 14, 2015 at 12:52 pm

    Boleh neh dicoba neh browniesnya…..sukses mak..semoga menang…

    Reply
    • evrinasp says

      May 15, 2015 at 11:26 am

      aamiin dicoba mak di rumah, mudah banget kok

      Reply
  5. Rida says

    May 14, 2015 at 9:24 pm

    Wah hebat bisa bikin brownies sendiri.

    Reply
    • evrinasp says

      May 15, 2015 at 11:27 am

      hehe mudah kok, dicoba deh pasti bisa

      Reply
  6. Aida Al Fath says

    May 14, 2015 at 11:59 pm

    Brownisnya nggak rasa Koepoe Kopoe yaaa ? haha kereeen prakteknya mak

    Reply
    • evrinasp says

      May 15, 2015 at 11:27 am

      rasa coklat mak, ayo dicoba di rumah sendiri

      Reply
  7. inna riana says

    May 15, 2015 at 9:09 am

    wiii manstabb mak. step by step jelas. foto2nya juga.
    semoga menang yaa 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      May 15, 2015 at 11:28 am

      aamiin yra, makasih mak, ayo dicobain

      Reply
  8. nia haryanto says

    May 16, 2015 at 3:10 pm

    Wah enak nih. Tar cobain resepnys ah…..

    Reply
    • evrinasp says

      May 16, 2015 at 11:01 pm

      mangga mak, enak kok berasa coklatnya

      Reply
  9. Dwi Puspita says

    May 16, 2015 at 11:40 pm

    menggoda banget..menggoda diet…pengen beli brownies jadinya….

    Reply
    • evrinasp says

      May 17, 2015 at 4:02 am

      ayoooo bikin aja di rumah, biar takarannya pas dan bisa diet hehe

      Reply
  10. Pipa HDPE says

    May 19, 2015 at 4:16 am

    Proses penjemurannya aja 3-7 hari

    lama juga ya, pasti enak nih

    Reply
    • evrinasp says

      May 19, 2015 at 5:31 am

      enak kok, akan lebih enak dengan tepung mocaf karena lebih halus

      Reply
  11. U.sukani says

    July 22, 2016 at 9:59 am

    Saya dari pengolahan singkong menjadi tepung mocaf bisakah saya menjual nya hasil produk kami kepada ibu?
    Hub,085798579777

    Reply
    • evrinasp says

      July 25, 2016 at 4:05 am

      terimakasih atas infonya, kelompok saya juga memproduksi

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

evrina-profile

I am Evrina, an agriculture extension officer, blogger, and hiker.

More about me...

Categories

  • Advertisement
  • Agriculture
  • Contest
  • Environment
  • Forestry
  • Others
  • Reportage
  • Review
  • Tip and Tutorial

Eco Blog 2024

Evventure Blog

Download Aplikasi Kios Gapoktan

kios gapoktan

Archives

2025

  • – May (1)
    • Step by Step Mengikuti Uji Kompetensi (Ujikom) Penyuluh Pertanian (Pengalaman Tahap 1 Tahun 2024)

2024

  • + September (1)
  • + June (1)
  • + March (2)
  • + January (1)

2023

  • + December (2)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (3)
  • + July (2)

2022

  • + December (1)
  • + November (1)
  • + September (1)
  • + June (2)
  • + March (3)
  • + January (1)

2021

  • + December (4)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (1)
  • + August (4)
  • + July (4)
  • + June (4)
  • + April (2)
  • + March (2)
  • + February (2)

2020

  • + December (2)
  • + October (3)
  • + September (3)
  • + August (2)
  • + July (2)
  • + June (2)
  • + May (6)
  • + April (3)
  • + March (1)
  • + February (1)
  • + January (2)

2019

  • + November (2)
  • + October (5)
  • + September (6)
  • + August (4)
  • + July (1)
  • + June (2)
  • + May (1)
  • + March (3)
  • + February (3)
  • + January (2)

2018

  • + December (4)
  • + November (2)
  • + October (4)
  • + September (6)
  • + August (3)
  • + July (2)
  • + June (3)
  • + May (2)
  • + April (3)
  • + March (5)
  • + February (4)
  • + January (5)

2017

  • + December (5)
  • + November (5)
  • + October (2)
  • + August (5)
  • + July (5)
  • + June (7)
  • + May (11)
  • + April (8)
  • + March (6)
  • + February (8)
  • + January (6)

2016

  • + December (8)
  • + November (10)
  • + October (8)
  • + September (13)
  • + August (9)
  • + July (5)
  • + June (9)
  • + May (4)
  • + April (10)
  • + March (9)
  • + February (15)
  • + January (8)

2015

  • + December (12)
  • + November (12)
  • + October (22)
  • + September (21)
  • + August (10)
  • + July (21)
  • + June (16)
  • + May (4)
  • + April (5)
  • + March (2)
  • + February (2)
  • + January (4)

2014

  • + December (3)
  • + November (1)
  • + October (4)
  • + September (2)
  • + August (2)

Quote

“Dan terhadap nikmat Rabbmu; unjuklah ungkapan syukur”; dunia sudah cukup menderita; jangan bebani dengan keluh kesah kita;)

— Salim A. Fillah

Footer

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2025 · Market theme by Restored 316