Last Updated on January 21, 2018 by evrinasp
Sebagai seorang penyuluh, saya dituntut untuk kreatif agar para petani binaan lebih mendapatkan pengalaman dalam rangka mewujudkan kesejahteraan. Hal tersebut adalah goal yang harus kami capai dari semua rangkaian kegiatan penyuluhan yaitu meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk itu pengawalan harus dilakukan mulai dari on farm hingga off farm.
Dari segi on farm yang dalam hal ini adalah teknik budidaya, sudah dimengerti oleh sebagian para petani karena materi tersebut sudah sejak lama disampaikan. Paling tidak kami cukup melakukan beberapa polesan atau mereminder lagi agar mereka tidak lupa. Nah yang menjadi masalah adalah di bagian off farmnya, ketika produk telah dihasilkan, belum tentu petani mampu menjual dengan harga yang setimpal dengan jerih payahnya. Terkadang malah mereka merasa rugi akibat kondisi pasar yang tidak berpihak pada petani seperti saat ini mau panen malah impor *eh.
Untuk itu kami para penyuluh harus memutar otak agar produk hasil budidaya lebih mendapatkan tempat di pasaran. Caranya bagaimana? Ini adalah beberapa hal yang sudah dilakukan oleh beberapa penyuluh:
- Memberikan nilai tambah produk
Maksudnya bagaimana? Jika petani menghasilkan produk segar, jangan semuanya dijual dalam bentuk segar. Berikan sentuhan nilai tambah pada produk pertanian berdasarkan segmentasi pasar. Misalnya produk segar dengan grade tertentu dijual di pasar induk dalam bentuk volume besar, lalu grade yang lebih baik lagi dikemas dan dipasarkan di pasar yang lebih modern sehingga ada nilai tambah yang masuk. Kemudian produk segar yang tidak masuk dalam grade dapat diolah lebih lanjut menjadi produk olahan makanan yang tentunya akan memberikan nilai lebih tinggi lagi.
- Mencari pasar
Ini adalah bagian yang cukup sulit dan menjadi PR para penyuluh hingga saat ini termasuk saya. Ada orang yang mengatakan kalau penyuluh bisa membentuk kelompok, tetapi belum tentu mampu mencarikan pasar bagi para petani. Saya akui memang hal tersebut cukup sulit namun bukan hanya diletakkan kepada tanggung jawab penyuluh saja melainkan berbagai pihak termasuk petani itu sendiri yang juga harus mandiri dan berjuang memasarkan produknya.
Berdasarkan hal tersebut, lalu tercetuslah ide untuk membuat wadah bagi pemasaran produk yang ada di wilayah binaan secara online karena secara offline sudah dilakukan dalam bentuk kios yang ada di gapoktan. Sesuai dengan bentuknya berupa kios yang menampung wadah produk petani di satu desa, akhirnya saya membuat suatu website khusus untuk gapoktan sebagai wadah mempromosikan kegiatan dan produk gapoktan. Website tersebut adalah:
http://kiosgapoktan.com
Website ini rencananya akan berisi tentang:
- Kegiatan yang dilakukan oleh kelompok sehingga jika ada tamu atau pihak yang menghendaki informasi terkait gapoktan dan poktan yang ada di desa dapat mencari melalui website tersebut.
- Informasi mengenai potensi wilayah dan juga produk unggulan yang ada di gapoktan sehingga diharapkan dapat menjaring kerjasama dengan pihak lain.
- Materi-materi budidaya tanaman atau materi lainnya yang dipraktekkan di gapoktan.
Website gapoktan ini khusus saya buatkan untuk Gapoktan Mandiri Jaya, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Berhubung Gapoktan Mandiri Jaya menjadi salah satu calon dari Koperasi Ekonomi Pedesaan (KEP) maka keterbukaan informasi dan juga upaya penjaringan kerjasama harus ditingkatkan.
Mohon doanya ya agar kedepannya website ini lebih bermanfaat, mampu exist, dan dikelola secara mandiri oleh kelompok. Saat ini saya masih menjadi orang yang mengelola website kiosgapoktan karena belum menemukan orang yang paham mengenai website. Kebanyakan anggota para petani berusia lanjut yang sudah agak sulit menyerap teknologi terkini. Tetapi saya tetap optimis bahwa kedepannya aka nada penerus para petani yang mungkin lebih terbuka terhadap informasi.
Jangan lupa untuk berkunjung ke kiosgapoktan.com ya teman-teman.
Catatan:
poktan = kelompok tani
gapoktan = gabungan kelompok tani
Maya Rumi says
sukses mbak untuk web kiosgapoktan
evrinasp says
Makasih ya neng maya
wisnutri says
Semoga bisa eksis di dunia online mbak, gapoktan.nya.
Masalah pengelola, mungkin bisa memberdayakan remaja atau anak-anak dari para petani yang tergabung dengan gapoktan bimbingan Mbak Evrina. Biar nggak dikelola sama Mbak Ev sendirian.
Penyuluh pertanian itu, di setiap daerah ada nggak to mbak? Kok kayaknya saya baru tahu profesi ini, ya setelah sekian lama BW ke blog ini. Di daerah saya sepertinya nggak ada sih. Hehehe…
evrinasp says
setiap desa ada penyuluhnya, biasanya penyuluh pegang 2-3 desa per orang, aku belum menemukan kader yang cocok, rata2 para pemudanya kerja kabeh