Last Updated on March 26, 2016 by evrinasp
Pernahkah mengamati para petani yang ada di desa-desa? Umumnya usia mereka sudah senja namun masih kuat memanggul hasil panen atau sekedar berjalan ke sawah. Di wilayah binaan saya sendiri ada beberapa orang petani yang usianya sudah menginjak 60 tahun ke atas tetapi masih kuat secara fisik untuk melakukan aktivitas berat. Dari situ saya berpikir sepertinya ada korelasi positif antara kegiatan menanam dengan usia para petani tersebut.
Saya pernah membaca suatu artikel yang mengatakan bahwa aktivitas menanam itu bisa memperpanjang umur. Melakukan kegiatan penanaman bahkan dapat menyembuhkan penyakit seperti diabetes. Peran kegiatan penanaman itu sendiri berpengaruh terhadap kondisi psikis seseorang yang menderita diabetes karena katanya insulin yang dihasilkan berkaitan erat dengan metabolisme dan emosional penderita diabet. Maka dengan menanam cukup membantu menstabilkan kondisi psikis penderita diabet.
Bagi saya sendiri, melakukan penanaman itu menentramkan jiwa. Mata kita yang melihat warna hijau serta warna lainnya dari tanaman akan memberikan efek menyenangkan ke dalam psikis kita. Mungkin itu yang membuat para petani terlihat sehat dan bisa membuat seseorang panjang umur lantaran jauh dari kegiatan yang memberikan efek pressure berat. Apalagi lokasi penanaman tentu jauh dari hiruk-pikuk keramaian plus ditambah oksigen yang dihasilkan tanaman memberikan hawa kesejukan tersendiri bagi orang yang ada di sekitar. Maka wajar saja jika menanam itu sangat bermanfaat bagi kesehatan.
Berdasarkan sumber informasi yang saya peroleh dikatakan bahwa menanam itu memang banyak memberikan manfaat bagi kesehatan diantaranya adalah mampu memperkuat tulang, menghindarkan dari resiko penyakit jantung, mencegah diabetes, membakar kalori dan menyegarkan pikiran [1]. Nah, kaitannya terhadap usia, hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang senang berkebun umumnya memiliki jangka waktu hidup lebih lama jika dibandingkan dengan mereka yang tak menyukai kegiatan berkebun. Ini disebabkan karena berkebun dapat mengurangi produksi hormon cortisol yang dapat memicu stress, sehingga orang-orang yang sering berkebun cenderung memiliki tingkat stress lebih rendah [2].
Peneliti dari Karolinska University Hospital di Swedia menemukan bahwa aktivitas fisik seperti berkebun dapat mengurangi resiko serangan jantung atau stroke dan memperpanjang umur hingga 30 persen. Penelitian ini berlangsung selama 12 tahun dengan melibatkan sejumlah partisipan dengan memantau 4.232 peserta berusia 60 atau lebih selama 12,5 tahun. Data awal penelitian menunjukkan bahwa mereka yang bergaya hidup aktif melaporkan faktor risiko masalah kardiovaskular yang lebih kecil dibandingkan yang kurang aktif. Dua belas tahun kemudian, orang-orang yang tidak meninggal akibat serangan jantung atau stroke (476 orang) dan penyebab lainnya (383 orang) berpartisipasi dalam studi tindak lanjut. Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa gaya hidup aktif, apakah seseorang beraktivitas fisik secara teratur, berdampak positif pada kesehatan sistem kardiovaskular dan kemudian memperpanjang harapan hidup [3].
Untuk mulai menanam itu sangat mudah bahkan bagi orang awam yang belum pernah sekalipun karena pada dasarnya menanam adalah kegiatan menumbuhkan benih atau bibit menjadi tanaman. Peralatan berkebun sendiri tidaklah mahal dan akan memberikan hasil yang lebih banyak dari sekantung benih yang kita beli. Kuncinya agar berhasil melakukan penanaman adalah rajin melakukan pemeliharaan seperti pemupukan, pemangkasan, penyiangan, penyiraman dan pengendalian hama penyakit. Aktivitas tersebut yang kemudian dapat memperpanjang usia karena memberikan dampak positif terhadap sistem kardiovaskular.
Jadi tunggu apa lagi? segeralah menanam dan hijaukan lingkungan di sekitar agar memberikan dampak positif bagi kesehatan diri sendiri maupun keluarga.
Sumber Informasi:
[1] http://bidanku.com/berkebun-baik-untuk-kesehatan-mulai-dari-hindarkan-penyakit-jantung-hingga-segarkan-pikiran
[2] http://teen.kapanlagi.com/girls/lifestyle/ini-dia-manfaat-tersembunyi-dari-berkebun-d48790.html
[3] http://majalahkesehatan.com/berkebun-dan-kegiatan-fisik-lainnya-memperpanjang-usia-lansia/
Lidya says
ada hubungannya ya ternyata bercocok tanam dengan kesehatan
evrinasp says
iya mbak Lidya, karena itu menenangkan jiwa
Ririe Khayan says
saya juga suka berkebun (duluuuu, waktu masih di rumah. Jaman masih sekolah, suka isneg nanam-nanam di pekarangan rumah. Mulai nananm bebungaan hingga nanam cabe, terong). Semenjak jadi anak rantau, belum serajin dulu kalau bercocok tanam. *kemuduran banget*
evrinasp says
wahhhh anak rantau nih mbak, ga apa2 mbak, mudah2an niat bertanamnya nanti muncul lagi ya hehe
Nancy Duma says
Saya dan anak pernah coba menanam. Benih tumbuh jadi tunas. Tp krn ketidaktahuan hrs bgmn,kami gagal menumbuhkan tunas itu. Stlh bc artikel Mbak, jadi kepingin menanam lagi.
Ada rekomendasi link menanam utk pemula yg tdk punya lahan tanam?
evrinasp says
aku ada mbak, lihat artikel ku yang berjudul Budidaya Sayuran di Pekarangan, di kategori agriculture, itu menanam di pot
rinasusanti says
saya suka berkebun maksudnya nanam tanaman , yang pasti berkebun bikin rileks senang liat klu tanaman yang seuprit itu nampak rapih dan bersih
evrinasp says
iya mbak Rina, saya juga seneng banget duduk sambil merawat tanaman, asik aja pokoknya
Lusi says
Awww sukanya aku lihat yg ijo2 begini. Alat perang udah, di Malang kemarin beli biji2an juga, jadi kapan molainyaaah hawhawhaw
evrinasp says
marii mulai dari sekarang juga mbak, inget kata Aa Gym, dari yang sederhana, dari diri sendiri dan dari saat ini juga
Lovebird Kusumo says
wah saya dulu perna ikut orang tua menanam semangka.
memang asik rasanya melihat tanaman yang segar segar.
evrinasp says
ayo kita menanam lagi biar makin sehat