Tanaman obat adalah salah satu tanaman yang dianjurkan untuk dikembangkan di pekarangan pada program P2KP. Salah satu program yang dicanangkan pemerintah adalah Program Peningkatan Konsumsi Pangan (P2KP) yang diimplementasikan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) dengan target para ibu rumah tangga untuk mengoptimalkan pemanfaatan pekarangan. Melalui pekarangan, diharapkan para ibu dapat menghasilkan gizi yang sehat dan aman bagi keluarga.
Mengapa pekarangan? Perlu diketahui bahwa potensi pekarangan di Indonesia cukup luas mencapai 10,3 juta hektar atau 14% dari luas luas lahan pertanian (Limbongan J. dan Djafar B, 2014). Potensi ini sangat perlu untuk dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya khususnya bagi pemenuhan gizi keluarga. Dalam program KRPL, para ibu rumah tangga diharuskan menanam aneka macam tanaman seperti tanaman sumber vitamin dan mineral, sumber karbohidrat, protein serta tanaman obat. Tanaman obat diperlukan sebagai langkah awal untuk menjaga kesehatan keluarga.
Sama seperti potensi pekarangan, potensi tanaman obat di Indonesia juga cukup besar yaitu mencapai 7500 jenis tanaman yang sudah diketahui memiliki manfaat herbal. Tanaman obat sering digunakan oleh masyarakat sebagai sumber bahan baku untuk dibuat jamu yang merupakan warisan para leluhur sejak lama. Mengenai pemanfaatan tanaman obat dan pekarangan menjadi sumber bahan baku sudah pernah saya bahas pada dua tulisan berikut ini:
Baca: Pengembangan Jamu Melalui Peran Wanita dalam Optimalisasi Pekarangan
Baca: Jamu Indonesia Siap Mendunia
Ada banyak manfaat pengembangan tanaman obat di pekarangan. Untuk lebih jelasnya pada bahasan berikut ini.
Budidaya Tanaman Obat
Umumnya melakukan budidaya tanaman obat cukup mudah. Tanaman obat tidak seperti tanaman lainnya seperti tanaman pangan dan hortikultura yang memiliki intensitas tinggi bagi pemeliharaan. Tanaman obat cenderung lebih survive walaupun kita telat dalam pemberian nutrisi atau telat dalam melakukan pemeliharaan.
Budidaya tanaman obat di pekarangan dapat memanfaatkan jenis tanaman obat yang berasal dari rimpang seperti jahe, kunyit, lenkuas atau temulawak yang mudah dalam pembuatan pembibitan. Mengenai budidaya jahe sudah pernah saya tulis dalam postingan berikut ini:
Baca: Budidaya Jahe Merah (Sebuah Ringkasan)
Selain menggunakan rimpang, ada beberapa jenis tanaman obat yang dibudidayakan melalui stek, mata tunas atau anakan sehingga perbanyakan tanaman menjadi lebih mudah.
Walaupun mudah, kita tetap perlu memperhatikan kebersihan lingkungan seperti membebaskan tanaman obat dari serangan gulma, menjaga kelembaban lingkungan karena umumnya tanaman obat tidak menyukai kelembaban tinggi dan mencukup asupan nutrisi khususnya bagi tanaman obat yang menghasilkan rimpang. Jika tanaman obat sudah mulai banyak dalam satu area pertanaman, maka perlu dilakukan pemisahan atau pengurangan agar masing-masing individu tanaman dapat tumbuh optimal.
Manfaat Tanaman Obat di Pekarangan
Tanaman obat perlu dikembangkan di pekarangan karena memiliki berbagai macam manfaat. Diantaranya adalah:
- Sumber kesehatan keluarga
Trend back to nature dan memanfaatkan tanaman herbal untuk mengobati dan menjaga kesehatan saat ini sedang meningkat. Untuk itu kita perlu membudidayakan tanaman obat di pekarangan sebagai salah satu alternatif dalam melakukan pengobatan dan menjaga kesehatan keluarga.
- Mencegah hama penyakit tanaman lainnya
Beberapa tanaman obat memiliki zat yang tidak disukai oleh hama sehingga dapat mencegah serangan hama untuk tanaman lain. Kemudian tanaman obat juga dapat menjadi sumber pembuatan pestisida nabati yang bermanfaat untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman lainnya.
- Penghijauan
Menanam tanaman obat di pekarangan juga membantu dalam penghijauan karena sama seperti tanaman lainnya yang dapat menyumbang oksigen sehingga lingkungan menjadi segar dan asri.
- Estetika pekarangan
Selain bermanfaat bagi kesehatan, tanaman obat juga dapat memberikan estetika tersendiri. Contohnya Lavender, Lidah Buaya, Binahong serta tanaman lainnya yang dapat diatur sehingga memberikan tampilan yang estetik pada pekarangan.
- Melestarikan tanaman asli Indonesia
Dengan menanam tanaman obat di pekarangan juga turut serta melestarikan jenis-jenis tanaman obat asli di Indonesia. Jangan sampai tanaman obat yang kita miliki tergerus oleh pemukiman atau perkembangan zaman.
Demikianlah pembahasan mengenai tanaman obat kali ini, mengenai informasi tanaman obat dapat diperoleh lebih jauh pada website Pusat Penelitian dan Perpustakaan Kementerian Pertanian. Semoga bermanfaat.
Dani says
Jadi inget deh sama program jaman dulu di rumah Surabaya. Tanaman toga ya Ev?
Kalo sekarang sih bumbu dapur yang gak kepake dibuang di tanah belakang, eh numbuh.. ๐
evrinasp says
iya kalo kondisi lingkungan mendukung bisa numbuh dengan mudah lho
inayah says
Binahong ini sama…di rumahku juga dibiarkan merambat di pagar mba
evrinasp says
iya punya ku merambat lebat nih
Levina Mandalagiri says
Saya selalu pengen punya tanaman obat kayak gini. Tp pengen hanya sebatas pengen…ngga bisa nanemnya dan ga telaten..hiks
evrinasp says
bis akok mbak, asal tau caranya, cukup di tanam menggunakan media semisal tanah
Sulis says
Bener mbak. Jadi p3k klo pas darurat. Kmrn aku lihat tetangga metik daun dadap, ternyata cucunya baru panas. Mungkin klo yang kesulitan mbeli parasetamol entah krn mmng nggak ada budget atau situasi nggak memungkinkan …bbrp lembar daun nolong banget..
evrinasp says
iya mbak, lebih alami pula kan
Ika Puspitasari says
Kayaknya saya kudu menyingsingkan lengan baju, mengusir rasa malas buat nanem-nanem lagi nih..
punya halaman lumayan luas tapi tumbuhannya cuma rumput doang. wkwk ๐
evrinasp says
ayo mbakkk mulai tanam2 lagi biar hijau pekarangannya
Winny Widyawati says
Pekaranganku kecil tapi terobsesi pengen dibuat hijau sama warung dan apotik hidup Ev
evrinasp says
ayo mbak dibuatlah, bisa kok walaupun minim
Surya Hardhiyana says
Kalau jamanku sekolah dulu terkenal dengan nama TOGA. Sepertiya sekarang perlu ditumbuhkan lagi minat untuk menanam TOGA, selain demi kesehatan, bisa dijual juga.
Btw, TOGA bisa ditanam secara organik gak ya, mbak Ev?
evrinasp says
bisa atuh, malah dianjurkan organik untuk di pekarangan
awenfals says
Jadi tunggu apalagi, ayoo kita manfaatkan pekarangan rumah untuk kesehatan kita ๐
memang sih apotik hidup itu sangat berguna untuk menunjang kesehatan, terlebih jikalau bisa menatanya pasti bisa mempercantik pemandangan rumah tuh, double kan ya Mba ๐
evrinasp says
betulll, awen juga ya hijaukan pekarangannya sebagai sumber obat juga bisa
zata says
makin pengen punya pekarangan yang lebih luas, biar bisa nanem2 nih..
evrinasp says
ayo mbak zata kita menghijaukan pekarangan
Nurman says
Wah iya nih mbak dengan menanam tanaman obat di pekarangan rumah bukan cuman bermanfaat untuk pemilikinya saja tapi juga bisa bermanfaat untuk orang lain karena dengan adanya tanaman obat dipekarangan rumah dan apabila anda orang lain yang sakit kan di dipetik milik kita di kasih kan ke orang yang membutuhkannya.
evrinasp says
iya bisa juga, makanya yuk nanam toga di pekarangan, manfaatnya banyakkk
Iman Lukman says
Sangat cerdas tuh, ada tanaman obat di pekarangan rumah, jadi kalo ada yang sakit tidak perlu ke dokter kan sudah ada tanaman obat di pekarangan rumah tinggal pake aja, jadi lebih irit biaya ๐ ๐ bener – bener cerdass, keren ๐
evrinasp says
makasih ya, ayo ikut menanam juga di pekarangan
Nefertite Fatriyanti says
Pekarangan hijau, tumbuhan manfaat, badanyapun sehat, nyaman sekali hidup ya jadinya, hehehe
evrinasp says
Iyah mbak semua dapet deh
hafidz says
Memang banyak manfaatnya jika membudidayakan tanaman-tanaman obat, jadi kalau ada anggota keluarga yang sakit bisa langsung ditangani dengan pengobatan herbal dari tanaman tersebut…
evrinasp says
Iya bisa untuk pencegahan sebelum obat2an modern
Edi Padmono says
Setuju sekali ev
evrinasp says
Nah gitu dong
indah nuria Savitri says
Tanaman obat memang banyak manfaatnya yaaa..
evrinasp says
Iyap mbak
Gayahidupku.com says
Memang lebih praktis menanam tanaman obat di rumah, kalau perlu tinggal ambil dari pekarangan ๐
evrinasp says
hehe iyah betul sekali, sekarang saya mau mulai menanam lagi