Last Updated on September 23, 2019 by evrinasp
Memang benar jika ada orang yang mengatakan bahwa orang lain mungkin lebih mengenal diri kita dibanding diri sendiri. Karena ada kalanya apa yang menurut kita baik, namun belum tentu baik bagi orang lain, begitupun sebaliknya. Maka tidak ada salahnya menerima pendapat serta masukan dari orang lain demi memperbaiki kualitas diri.
Saya pernah merasakan hal tersebut beberapa tahun yang lalu ketika pertama kali terjun menjadi seorang fasilitator di bidang pertanian. Saat itu saya gugup dan tidak tau harus menyampaikan apa saat berjumpa dengan masyarakat tani. Pernah juga merasa kalang kabut karena tidak bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh masyarakat lantaran perasaan gugup. Padahal kalau saya lebih tenang serta mampu menguasai diri, saya pasti bisa menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan karena apa yang ditanyakan sudah pernah saya pelajari di bangku kuliah.
Kondisi itu terus berlanjut hingga satu tahun pertama menjadi seorang fasilitator pertanian. Saya melihat tidak ada kemajuan dalam diri saya. Masyarakat juga terlihat belum terbantu sama sekali hingga akhirnya saya maju menghadap atasan dan mencurahkan kegundahan saya saat itu.
Saya melontarkan sebuah pernyataan kepada atasan bahwa saya sedih karena merasa tidak sanggup menjadi seorang fasilitator pertanian. Saya merasa apa yang telah dilakukan belum berhasil hingga tidak membawa manfaat banyak bagi masyarakat tani. Ingin rasanya saya pindah menjadi alih profesi lain dengan pikiran bahwa tenaga yang saya curahkan akan lebih bermanfaat pada bidang lain.
Namun tau kah teman-teman apa yang dikatakan oleh atasan saya saat itu?
Bahwa ternyata dia melihat kalau saya sebenarnya memiliki potensi menjadi seorang fasilitator, hanya saja tidak berani dan kurang percaya akan kemampuan diri sendiri. Rasa akan tidak percaya tersebut yang kemudian menutupi potensi diri untuk keluar dan berkembang. Hanya masalah waktu saja untuk membuat benang-benang kusut menjadi lurus kembali asalkan berani menghadapi serta percaya akan kemampuan diri sendiri.
Saya meresapi apa yang dikatakan oleh atasan saya tersebut dan mulai mencari apa sebenarnya potensi yang ada di dalam diri. Setau saya, pribadi saya ini sebenarnya cukup supple dalam bergaul serta bisa mengorganisasikan sesuatu, lalu mengapa tidak melakukan hal tersebut ketika menjadi fasilitator masyarakat? Sebuah pertanyaan terhadap diri sendiri yang sebenarnya sudah tau apa jawabannya.
Akhirnya saya mulai berani dan yakin terhadap diri sendiri bahwa saya bisa menjadi fasilitator masyarakat. Berkat itu hingga saat ini saya masih menjadi seorang fasilitator masyarakat tani tanpa merasa canggung, gugup ataupun takut seperti beberapa tahun yang lalu. Ternyata memang ini hanya masalah waktu saja, asalkan berani menjalankan dan yakin terhadap diri sendiri, insyaaAllah pasti bisa menjalaninya.
Ujian untuk berani dan percaya akan diri sendiri ternyata tidak berhenti di situ saja lho. Mungkin karena saya sering berada di lapangan di tengah-tengah masyarakat jadi agak minder ketika harus berhadapan dengan orang-orang yang berada di atas saya.
Kebetulan saya bekerja di lingkup desa dalam satu kecamatan. Nah, beberapa kali saya pernah ditugaskan mendadak untuk datang ke sebuah rapat di tingkat kabupaten yang dihadiri oleh orang-orang pusat. Saya sering menolak walaupun akhirnya tetap saja berangkat demi sebuah kepercayaan yang diberikan oleh atasan saya.
Sebenarnya tidak masalah mewakili kantor untuk datang ke tingkat yang lebih tinggi lagi hanya saja saya kurang percaya diri terhadap penampilan. Apalagi untuk orang lapangan seperti saya yang cenderung ‘wangi matahari’ karena sejak pagi sudah berjibaku dengan lingkungan. Namun semua permasalahan tersebut sirna berkat kehadiran Vitalis Body Scent Blossom yang membantu saya tetap percaya diri meskipun berjibaku dengan matahari.
Vitalist Body Scent Blossom ini terbuat dari bunga-bunga iris, plum, rose yang menyegarkan, dan dipadu dengan aroma vanilla serta musky yang elegant. Perpaduan dari semua wewangian tersebut telah membantu saya tetap bisa memancarkan aura feminim meskipun penampilan secara fisik cenderung energik. Maklum, kami yang bekerja di lapangan harus bisa bergerak mobile sehingga jiwa energik terlihat lebih dominan ketimbang sifat feminim sebagai wanita.
Akan tetapi setelah mencoba flower test di website Pesona Vitalis, saya jadi tau kalau sebenarnya saya memiliki sisi feminim yang tinggi termasuk tingkat kepercayaan diri. Hasil test tersebut saja tau kalau sebenarnya saya bisa menjadi sesuatu yang lebih, lalu mengapa masih tetap tidak berani dan tidak percaya diri ya?.
Berangkat dari itu semua, kini saya benar-benar telah menjadi pribadi yang berbeda dibandingkan dulu saat pertama kali menjadi seorang fasilitator pertanian. Saya lebih menghargai diri sendiri tanpa harus takut dalam menghadapi sesuatu. Kuncinya asalkan tenang, percaya akan kemampuan diri sendiri, berani bertindak dan temukan solusi maka segala permasalahan yakin bisa dihadapi.
Daring adalah salah satu dari kriteria perempuan yang memesona yaitu berani dalam mengambil keputusan, bersiap terhadap resiko yang akan dihadapi dan bertanggung jawab terhadap tindakan yang akan diambil. Perempuan yang pemberani dan bertanggung jawab dalam mengambil keputusan, akan tampil memesona di mata banyak orang [1].
Itulah cara saya tampil memesona ala fasilitator pertanian yang memang diharuskan dapat menarik perhatian masyarakat. Rasa berani dan percaya diri ini membuat sebagian masyarakat tani mau mendengarkan pendapat yang saya berikan termasuk ketika memberikan sebuah saran demi kebaikan bersama. Beberapa kali saya pernah terlibat saat menggerakan kegiatan kelompok masyarakat untuk kemajuan dan kesejahteraan mereka. Dari situ saya yakin jika fasilitatornya berani dan percaya terhadap dirinya sendiri maka masyarakat tani juga akan yakin dan percaya atas semua rekomendasi serta arahan yang diberikan.
Rasanya semua itu tidak hanya berlaku saat kita menjalani profesi saja. Tampil berani dan percaya diri setiap hari juga perlu dilakukan khususnya bagi seorang wanita yang dikenal sebagai sosok multitalent. Jika kita sudah menjadi pribadi yang berani serta percaya diri, maka secara tidak langsung pesona lain yang ada di dalam diri juga akan ikut terpancar keluar dengan sendirinya. So ladies, be brave dan percayalah terhadap diri sendiri, yakin kita pasti bisa!.
Sumber Informasi:
[1] Pesona Vitalis. 2017. Memesona Itu. http://www.pesonavitalis.com/news/110-memesona-itu [diakses tanggal 11 Mei 2017].
Kopiah Putih says
Benar, Mbak. Berani dan percaya diri tidak harus tumbuh dalam hal pekerjaan saja, melainkan dalam segala hal. Karena menurut saya, dua hal ini juga menjadi tolak ukur kesuksesan seseorang. *Menurut saya, lho ya.! 😀
Semoga beruntung, Mbak. Salam bahagia dari Bondowoso..
evrinasp says
bener kok, kalo gak yakin sama diri sendiri gimana mau sukses kan, aamiin, makasih ya
Qudsi says
Ngomongin percaya diri, bagi saya perempuan yang cantik itu adalah perempuan yang memiliki kepercayaan diri, 🙂
Good luck mbak
evrinasp says
iya, makanya saya juga harus percaya sama diri sendiri, biar makin cantik *halah
Nathalia DP says
Percaya diri emang hal mendasar bgt ya buat fasilitator
evrinasp says
iya mbak, masa nanti minder hehe
Avezza Mozia says
Untuk dapat mengembangkan orang lain, maka kita pun harus berkembang. Dan dalam berkembang kita harus percaya pada Tuhan dengan yakin. Salam.
evrinasp says
insyaaAllah selalu percaya kepada Allah, tinggal diri sendiri yg yakin sama dirinya apa enggak
Inayah says
Samaa,,,aku juga blossom lho mba, pake yg itu akhirnya
evrinasp says
aheeeey kamu mah keliatan feminim Nay
herva yulyanti says
keren mba Ev menjadi fasilitator tani ? terkdang mmg kita butuh motivasi eksternal yang bisa meyakinkan kita klo tnyata kita ini mampu dan memaksimalkan potensi yg ada dalam diri.
btw aku jd penasaran pgn coba vitalisnya sapa tau jd lbh pd lg dan suka menang kek mba ??
evrinasp says
ayo dicoba neng, vitalis mudah didapat kok, sekalian ikutan yuk
Hastira says
sebetulnya bisa mulai dipupuk sejak kecil ya , melatih anak tuk percaya diri
evrinasp says
iya, sayanya dulu memang pemalu hehe
April Tupai says
Bner bgt yg penting hrs yakin dulu pasti bisa 🙂 salam kenal mba mampir jg yu k blog saya ikutan memesonaitu jg hehe
evrinasp says
oke meluncur ke sanaaa
Sie-thi Nurjanah says
saya suka sama aroma minyak wangi vitalis. lembut dan menyegarkan, saya juga pakai beberapa produknya
evrinasp says
sippp sekalian ikutan yuk siti
Ribka Larasati says
sangat penting memang dan besar manfaatnya untuk menjadi pribadi yang percaya diri
evrinasp says
iya mbak, biar kita jadi PD dan dipercaya orang lain
Fanny F Nila says
di pekerjaan ku skr, kdg aku jg srg ga PD kok mba, menghadapi atasan2 yg lbh tinggi, apalagi kalo udh bule2nya hahahaha… tp memang perlu waktu dan latihan utk lama2 bisa tampil percaya diri di depan orang2 “tinggi” seperti mereka :)… termasuk penampilan juga menunjang sih :D.. ga mungkin aku presentasi dgn tampilan acak kadut, bau ato ga menunjukkan posisiku samasekali :D…
evrinasp says
iya mbak, makaknya aku gak PD, orang dari lapangan malah disuruh rapat, akhirnya bersih-bersih dan semprot wewangian dulu deh
Anggraini Arda Sitepu says
Dirimu memang selalu mempesona mba, apalagi pakai Vitalis lengkaplah semua hihihi 🙂
evrinasp says
Thanks mbak hehe, ikutan juga yuk, tapi pakai kemasan yg baru ya, itu hanya contoh aja
Anggraini Arda Sitepu says
Mba karena dirimu, aku pun jadi ikutan hihihi..
Di penuhi mba komentarnya hehe
evrinasp says
Haha gak apa2, sukses untuk kita semua ya