Last Updated on June 29, 2020 by evrinasp
Dalam perjalanan pulang dari Ternate menuju Jakarta, saya menghabiskan waktu dengan membaca in-flight magazine yang ada di pesawat Sriwijaya Air. Setelah membaca dan membuka beberapa halaman, seperti saya kenal dengan salah satu buku yang diresensi dalam sebuah halaman pada majalah tersebut.
Rupanya benar saja, buku berjudul Jelajah Ujung Barat Indonesia, Banda Aceh Sabang adalah buku yang dituliskan oleh seorang traveler cantik yang berdomisili di Semarang. Dia adalah Muna Sungkar, pemilik blog momtraveler.com yang memiliki passion di bidang traveling. Mbak Muna, begitu saya memanggilnya, memang menyukai kegiatan jalan-jalan mengeksplorasi suatu tempat secara detail, dari budaya hingga cita rasa kulinernya. Mbak Muna selalu membawa suami tercinta untuk diajak traveling bersama dengan putri tercinta bernama Nadya.
Melalui traveling, Mbak Muna ingin mengenalkan arti kehidupan kepada si kecil Nadya. Ya, traveling tidak harus hanya untuk bersenang-senang saja, melainkan mencari arti hidup atau mengenal kehidupan. Melalui traveling kita bisa mendapatan rasa syukur atas karunia yang sudah diberikan Allah, kita juga bisa belajar arti kehidupan dari tiap orang yang kita temui dalam perjalanan.
Saya juga senang jalan-jalan, tapi saya belum bisa sepenuhnya seperti Mbak Muna. Mbak Muna selalu mengajak Nadya ikut serta menapaki jalan demi jalan, sedangkan saya hanya berani membawa Alfi pada destinasi tertentu saja yang dirasa aman untuknya. Padahal menurut Mbak Muna, kita tidak perlu khawatir mengajak anak ikut serta dalam traveling yang beresiko seperti mendaki gunung. Karena bisa jadi sebetulnya anak dapat menempuh tantangan tersebut, hanya karena kita terlalu khawatir berlebihan membuat si anak dianggap tidak mampu menempuh tantangan. Mbak Muna sudah membuktikannya lho ketika berhasil membawa Nadya hingga ke puncak gunung. Ternyata Nadya bisa, kekhawatiran Mba Muna tidak terbukti. Mungkin suatu hari saya juga sudah mulai bisa mengajak Alfi jalan-jalan dari satu gunung ke gunung lainnya.
Seingat saya, Mbak Muna ini memiliki cita-cita ingin menyelesaikan studi S3 nya di negeri Kanguru. Mbak Muna sudah beberapa kali mengajukan paper dan paper tersebut sudah dinyatakan lolos. Sekarang tinggal menunggu beasiswa yang cocok untuk membawa mbak Muna dan keluarga ikut serta belajar di negeri Kanguru. Semoga impian Mbak Muna segera terwujud ya. Aamiin.
Nah, itu tadi gambaran singkat tentang Mbak Muna, setelah mengunjungi istananya yang berwarna hijau, saya bisa menyimpulkan beberapa hal:
- Menjadi seorang travel blogger atau travel writer itu tidak sekedar jalan-jalan
Mbak Muna yang senang traveling dan dunia kepenulisan harus dapat mengawinkan kedua hobi tersebut. Untuk memberikan informasi secara detail kepada pembaca, saya yakin dalam perjalanan dia sering mengingat atau mencatat hal-hal penting yang akan disampaikan kepada pembaca. Beda lho dengan traveler saja yang menikmati perjalanan tanpa terbebani sebuah cerita setelahnya.
- Menjadi seorang travel blogger atau travel writer harus memiliki stok lokasi atau bahan yang harus Ia ceritakan
Sebenarnya penulis lain juga sama, hanya saja khusus traveling atau yang membahas kuliner tentu harus melakukan eksplorasi terlebih dahulu. Kalau Mbak Muna update seminggu sekali, bisa jadi mengunjungi tempat-tempat tertentu juga seminggu sekali.
- Menjadi seorang travel blogger atau travel writer harus memiliki wawasan luas
Bahkan sebelum tiba di suatu lokasi wisata, seorang traveler umumnya sudah mempelajari tempat yang akan dituju sehingga dia hanya akan mengeksplore bagian yang dirasa masih kurang untuk digali informasinya.
- Menjadi seorang travel blogger atau travel writer harus supel dan mampu beradaptasi
Bepergian dari satu tempat ke tempat lain menuntut seorang traveler memiliki sifat yang supel alias mudah bergaul dan mampu beradaptasi dengan lingkungan agar dapat menyatu dengan alam atau masyarakat sehingga kegiatan eksplorasi mudah dilakukan.
- Menjadi seorang travel blogger atau travel writer harus berani mencoba
Misalnya jika ada lokasi yang membutuhkan adrenalin untuk mencoba atau mencicipi kuliner yang menurut kita aneh atau tidak sesuai dengan selera, maka bisa jadi seorang traveler berani untuk melakukannya dan mencoba mengeksplore lebih jauh lagi.
Itu sih menurut saya, karena saya lihat Mbak Muna termasuk pengeksplore sejati sehingga pembaca yang mampir ke blognya terasa ikut terbawa dalam perjalanan tersebut. Kalau pembaca sudah terbawa dalam tulisannya, itu berarti anda berhasil Mbak Muna.
Begitulah sekilas pengetahuan saya tentang sosok Mbak Muna Sungkar. Jika ingin mengenal lebih jauh, bisa menghubungi Beliau, orangnya ramah kok. Asal kalau diberi tugas paper jangan mepet deadline dan baris di depan pintu kantornya, nanti tidak diajak jalan-jalan sama Mbak Muna lho.
Inget aja mak Ev kalo aku lg pengen kuliah lagi. Doain segera kesampaian ya mak. Thanks for this lovely review :*
aamiin yra, semangat Mbak Muna, selalu ada jalan untuk ilmu
Wah, saya dapat ide postingan nih dari tulisannya mbak Evrina. Simple sekali, bahkan dari satu halaman di majalah, bisa menjadi salah satu bahan postingan. Apalagi temanya juga ga jauh-jauh dari travel, jadi masih nyambung. Nice share ๐
makasih mas surya, itu yah mengalir aja, untuk sahabat ku di semarang
Sudah nyoba, cuman bingung bahasannya luas, sudah menyangkut tempat, tour guide, food, dan lainnya. Nambah juga modalnya…. Salut buat semua travel blogger.
cari yang gratisan aja hehe
Kyaa… keren nih tulisannya mbak Evrina…
setuju sama pernyataan di atas mbak.. hhheee
makasih ya rohma
Mak Muna mah keren.. Mbak Evrina jugaa euy
Udah jalan jalan ke mana mana… berdoa biar bisa kayak Mak Muna dan Mbak Evrina… aamiin
aamiin yra, aku mah cari yg hratisan ehehe
Sini Alfi mainan sama Bulik aja ke Depok, mg kapan2 bisa ketemu sama Alfi yaaa. Btw, staminamu bagus banget kalo pasnaik gunung Mbak Ev. Daridulu pengen tracking belum jadi2, heuheu
sebenernya aku klo hiking mesti pas pilek, tapi klo udah jalan jadi hilang lho
Baca tulisan ini jadi bikin tambah kenal sama mbak Muna :))
semoga suatu saat bisa ketemu langsung ๐
sipp mbak, mbak muna nanti diajak ke lombok aja
aamiin, nanti diajak ke lombok aja mbak munanya mbak
Benar mbak Ev, mbak Muna hebat dan kalau nggak salah udah punya dua buku tentang travelling. Saya ingin juga sekali-kali ketemu mbak Muna karena kami satu kota ๐
wah janjian aja, semoga segera ketemu ya
Wab, seru banget kayaknya jalan2 tapi keluarga gak ditinggalin
Hebat ya Mb Muna
iyah gak kaya aku nih yg ninggalin Alfi hehe
sudah sering ke blognya Muna, tapi dari tulisan ini jadi makin kenal
kalian berdua memang hebat
lahhh kalo saya biasa saja mbak monda
Semoga impian Mbak Muna untuk mendapatkan beasisiwa yang cocok segera terwujud, amin..
aamiin makasih mbak Ira
Wih amin,impiannya s3 semoga lancar ya mba. Mba ev juga keren
halah, aku mah biasa aja. aamiin yra
Ini yang menggagumkan dari Mbak Muna, disamping kesibukannya sebagai dosen, mengasuh anak masih sempat melahirkan buku traveling bagus. Nilai plus banget untuk ibu itu ๐
iyap bener banget mbak evi, saya mau ngikutin jejak mbak muna juga
Salut sama mbak Muna, multitalent banget, blogger, traveler, dosen, ibu yang baik, istri sholihah. Keren
iya nih, aku mau ngikutin jejak mbak muna
You are rock!!! Yang nulis sama yang ditulis bener bener keren
makasih mbak ehhe
Kalo nggak berani coba, nggak jd jalan2 deh
iyah bener banget
dulu pnh pengen kliling indonesia sm keluarga, ternyata blm terwujud
mb muna sangat berutung
aku juga belum mbak, baru di pulau jawa aja kok