Last Updated on September 18, 2016 by evrinasp
Sewaktu mengajar pembuatan kompos pada Fieldtrip UI YEA 2015 kemarin ada pertanyaan dari seorang mahasiswa mengenai pupuk organik dan pupuk kimia. Sebenarnya pembagian kedua pupuk tersebut salah, yang benar adalah membaginya menjadi pupuk organik dan pupuk anorganik. Menurut teman-teman ahli ilmu tanah, semua unsur yang terkandung dalam makhluk hidup maupun benda mati mengandung unsur kimia. Jadi penyebutan pupuk organik dan kimia kurang tepat.
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan alami yang berasal dari sisa tanaman atau hewan baik dalam bentuk padat maupun cair untuk memberikan unsur hara bagi tanaman sekaligus memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Saat ini penggunaan pupuk organik lebih dianjurkan daripada pupuk anorganik. Akan tetapi para petani lebih senang menggunakan pupuk anorganik daripada pupuk organik karena memang pupuk anorganik lebih memiliki unsur hara yang cukup daripada pupuk organik. Hanya saja apabila petani terus menerus memberikan pupuk anorganik maka akan merusak kondisi tanah sehingga penggunaan pupuk organik sangat dianjurkan.
Selain memberikan unsur hara bagi tanaman dan memperbaiki sifat tanah, pupuk organik juga mudah dibuat oleh siapapun dan kapanpun. Bahan yang digunakan juga mudah diperoleh pada lingkungan sekitar. Hanya saja, membutuhkan beberapa waktu agar pupuk organik ini siap untuk digunakan. Berdasarkan bahannya, pupuk organik terdiri dari berbagai jenis, yaitu [1]:
- Pupuk Kandang yang berasal dari kotoran hewan ternak baik padat maupun cair
- Kompos yang berasal dari proses dekomposisi atau penguraian mikroorganisme baik dari sisa tanaman, sayuran dapur, sampah organik dan lain-lain
- Pupuk Hijau yang berasal dari bagian tanaman berupa daun, tangkai dan batang
- Humus yang merupakan sisa tumbuhan berupa daun, akar dan batang yang sudah membusuk secara alami berkat bantuan mikroorganisme dalam tanah maupun akibat cuaca
- Kotoran burung liar atau disebut sebagai guano yatu berasal dari kotoran berbagai burung liar
- Pupuk organik buatan yaitu pupuk organik yang telah melalui proses pabrikasi dan rekayasa teknologi
Berdasarkan cara mengaplikasikannya, pupuk organik terbagi menjadi dua yaitu pupuk organik padat dan pupuk organik cair. Pupuk organik padat mudah diaplikasikan dengan cara membenamkan ke dalam tanah atau dicampur merata pada saat pengolahan. Para petani lebih banyak menggunakan pupuk organik padat yang berasal dari kotoran hewan ternak sebelum melakukan penanaman.
Sedangkan pupuk organik cair dapat diaplikasikan langsung ke dalam tanah atau dengan cara disemprot menggunakan sprayer. Sebenarnya pupuk organik cair ini lebih baik daripada bentuk padat karena lebih cepat diserap oleh akar tanaman dan larut bersama tanah. Hanya saja memiliki kekurangan yaitu mudah menguap apabila dipalikasikannya pada siang hari. Sehingga pemilihan waktu aplikasi sangat menentukan pemanfaatan pupuk organik cair ini. Kelebihan lainnya adalah sisa remahan bahan pembuat pupuk organik cair masih dapat kita gunakan dengan cara membenamkannya ke dalam tanah di dekat tanaman.
Meskipun begitu ada beberapa kendala ketika menggunakan pupuk organik, diantaranya adalah:
- Membutuhkan pupuk dalam jumlah banyak karena unsur hara yang terkandung dalam pupuk organik lebih rendah. Pada tempat yang tidak tersedia hewan ternak, pasti cukup menyulitkan untuk mencari sumber pupuk organik ini sehingga dapat menambah biaya untuk memperolehnya
- Proses pembuatannya hingga siap untuk diaplikasikan memakan waktu yang cukup lama yaitu 2-4 minggu sejak pembuatan sehingga kita harus mengantisipasi sebelumnya
- Lama atau tidaknya pupuk organik dapat diaplikasikan tergantung dari bahan yang digunakan, semakin cepat terurai maka akan semakin cepat pupuk dignakan
- Pupuk organik masih mengandung hama penyakit yang berbahaya bagi tanaman sehingga kita perlu berhati-hati saat penggunaan
Meskipun begitu, penggunaan pupuk organic sangat dianjurkan bersamaan dengan pupuk anorganik karena lebih ramah lingkungan. Saat ini sudah dikembangkan model integrasi ternak dan tanaman untuk mendukung penggunaan pupuk organik dan pertanian yang ramah lingkungan.
Sumber Informasi:
[1] Dirjen Bina Sarana Pertanian, Direktorat Pupuk dan Pestisida, Departemen Pertanian. 2003. Pupuk Organik. Disajikan dalam bentuk folder.
Anne says
Aku suka postingan ini krn lagi belajar ttg berkebun organik. Pupuk organik cair itu bisa bikin sendiri kan? Tapi ada bahan pencampurnya ya, apa itu?
evrinasp says
bisa dibuat sendiri mbak, sebenarnya hanya bioaktivator aja kok, kita bisa pake ragi dan gula untuk bioaktivator
muhammad mukhlis says
pupuk organik sangat bagus ya mbak buat kesuburan tanaman 🙂 apalagi kalo di taroin di persawahan saat musim tanam 🙂
evrinasp says
iyah soalnya kaya akan humus yg dibutuhkan tanaman
nurul says
Waaah, cucok mak….suamiku lagi demen belajar beginian.
evrinasp says
semoga bermanfaat mbak nurul
mesin cutting sticker says
wah, berkebun kayaknya seru tuh
kalau bikin pupuk cair ada infonya nggak mbak? pengen coba bikin nih
evrinasp says
aku udah pernah nulis di blog evrinasp.wordpress.com udah aku taro di pinned post kok
Fita Chakra says
Hmmm jadi ikut belajar nih lewat postingan ini. makasih ya
evrinasp says
sama sama mbak fita semoga bermanfaat
Jiah says
Di blkg rmh ada sih kotoran sapi, plg tetangga yg minta. Akunya blm pake pupuk kandang
evrinasp says
wah sayang atuh, gpp sih beramal juga itu mbak jiah
Kopiah Putih says
Wah.. Ternyata lama juga ya proses pembuatannya. Padahal saya langsung ambil dan langsung ditanami. 🙂
Thank’s ya, mbk..
Salam hangat dari Bondowoso.
evrinasp says
sama2 mas rosid semoga bermanfaat ya
DAnish Fathurrahman says
pupuk organik ini sangat bagus. apalagi untuk sayuran, lebih terkesan alami tanpa bahan kimia pupuknya.
evrinasp says
iyah betul lebih sehat dan ramah lingkungan
hendri hendriyana says
ternyata pupuk anorganik bisa merusak tanah ya mbak, jadi seharusnya itu diimbangi antara pupuk organik dan anorganik. saya coba nanti sama tanaman saya ya mbak, terimakasih infonya, besok deh ya saya beli pupuk
evrinasp says
sama2 smeoga ada manfaat ya, iya yg namanya sintetis itu kan ga alami jadi gak bisa mengembalikan kesuburan tanah
Lusi says
Hiiiii kascing. Kalau beli pupuk di tukang tanaman itu suka dibohongi. Memang sih tanaman jadi subur, tapi ternyata pupuknya nggak organik, chemical.
evrinasp says
masa mbak? kan suka ada tulisan organik atau enggaknya, paling enak memang bikin sendiri sih mbak
Anjar Sundari says
kayaknya pupuk organik bisa dibuat sendiri ya mbak, selain menyuburkan tanah juga biaya lebih murah… 🙂
evrinasp says
iyah bisa kok dan caranya sangat mudah serta murah
gustyanita pratiwi says
aaa tapi aku takut sama yang uget uget ka ev
evrinasp says
lah sama aku juga kok, asal jangan kepegang
Nia Haryanto says
Wah, nambah pengetahuan nih. Aku pengen banget punya kebun tanaman organik. Tfs, Evrina 🙂
evrinasp says
sama2 mbak nia semoga bermanfaat ya
firman says
Saya sudah coba pupuk urin kambing pada tanaman cabe,tapi kenapa hasil nya kurang maksimal ya buk???
evrinasp says
saya belum pernah nyoba kalau POC dari urine kambing, katanya bagus ya ada unsur NPKnya juga, kalo POC buatan dari sampah sayuran dan buah-buahan sudah ernah, hasilnya cukup lumayan, mungkin cara pemberiannya atau apa gitu? karena saya tidak melihat langsung
Nadella says
Maksud dari “Pupuk organik masih mengandung hama penyakit yang berbahaya bagi tanaman sehingga kita perlu berhati-hati saat penggunaan” itu gimana ya kak?
Terus normal kah kalau ada uget2 di calon kompos? Apakah nanti akan hilang pas kompos jadi?
evrinasp says
Maksudnya pupuk organik yg belum matang, jadi Masih mentah alias baru banget dikeluarkan dari hewan ternak, itu tidak baik jika digunakan langsung, harus diproses dulu. Uget2 ini apa ya?
Nadella says
Maggot maksudnya mbak heheo