• Home
  • About
  • Disclosure
  • Achievement
  • Green Activity
    • Agriculture
    • Environment
    • Forestry
  • Random
    • Advertisement
    • Contest
    • Reportage
    • Review
    • Tip and Tutorial
    • Others

EVRINASP

Menghijaukan Bumi Melalui Tulisan

in Agriculture

Merakit Hidroponik Sistem Terapung Sederhana di Rumah

Last Updated on March 11, 2020 by evrinasp




Hari jumat kemarin saya mampir ke Toko Dramaga Tani untuk membeli benih cabe dan tomat. Kedua komoditas ini belum ada di rumah, makanya saya ingin sekali menanam setelah bibit caisin selesai di transplanting semua. Pada saat ngobrol dengan si mbak yang jaga, saya melihat ada perangkat untuk menanam hidroponik. Langsung saja saya tertarik membelinya, karena bibit caisin yang saya punya sepertinya cocok apabila ditanam dengan sisitem ini. Perangkat hidroponik yang saya beli adalah hidroponik dengan sistem terapung atau Floating Hydroponic.

Mengutip dari Wikipedia, Hidroponik adalah budidaya tanaman dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman.

Cukup dengan menggunakan media air yang sudah diberi larutan nutrisi lengkap (biasa disebut larutan A dan B) kita sudah bisa melakukan budidaya sayuran. Hidroponik ada banyak macamnya, yang akan saya praktekan di sini adalah hidroponik dengan system terapung.

Baca juga yuk: 10 Perlengkapan untuk Merakit Hidroponik Sederhana di Rumah

Bagaimana cara membuatnya? Mudah kok, yang saya lakukan ini adalah hidroponik terapung sederhana skala rumah tangga.

A. Bahan yang Dibutuhkan

Pertama, Nutrisi Hidroponik

Terdiri dari larutan A dan B. Satu paket ini kemarin saya beli seharga Rp. 40.000,- untuk 500 ml. Larutan ini terdiri dari unsur makro (N, P, K, Ca, Mg dan S) serta mikro (Fe, Mn, Bo, Zn, Cu, dan Mo) yang dibutuhkan tanaman.

Kedua, Rockwool Cultilene

Merupakan salah satu media tanam dan semai secara hidroponik. Rockwool dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari tahap persemaian sampai fase produksi. Keunggulannya adalah ramah lingkungan, tidak mengandung pathogen penyebab penyakit, mudah dalam penggunaan nutrisi (pupuk hidroponik), serta dapat meminimalkan penggunaan desinfektan. Saya membeli satu bungkus rockwool seharga Rp. 15.000.

Ketiga, Air

Air adalah media utama untuk dicampurkan dengan nutrisi. Kebutuhan air disesuaikan dengan banyaknya nutrisi dan air yang digunakan harus merupakan air bersih.

Keempat, Bibit Tanaman

Sebelum mengaplikasikan hidroponik, bibit harus sudah kita semai dulu. Umur bibit yang digunakan kurang lebih 14 hss (hari setelah semai). Sebaiknya lakukan persemaian dengan menggunakan media tisu karena hidroponik menghendaki terjaganya kebersihan. Saya kemarin tidak berniat menggunakan hidroponik untuk menanam, jadi saya melakukan penyemaian menggunakan tanah. Kalau sudah terlanjur, sebelum dimasukan ke dalam rockwool, akar harus dibersihkan terlebih dahulu dari tanah.

Kelima, Gabus Stereo foam

Gabus ini berfungsi sebagai penahan tanaman agar mengambang di atas larutan. Saya tidak tau harganya berapa karena saya menggunakan gabus bekas yang ada di box lemari es.

Keenam, Wadah Tanam

Wadah tanam untuk skala rumah tangga sebaiknya tidak usah terlalu besar agar mudah mengangkat atau memindahkan tanaman. Mengapa perlu dipindahkan? Biasanya di rumah belum tersedia yang namanya rumah plastik, nah hidroponik ini tidak boleh bersentuhan langsung dengan air hujan karena akan membuat larutan nutrisi tidak pekat lagi, sedangkan tananam tetap harus terkena sinar matahari. Untuk menyiasatinya, saya menggunakan wadah bak kecil, jika pagi sampai sore tidak hujan, hidroponiknya dapat saya letakkan di tempat yang terkena sinar matahari agar tanaman dapat berfotosintesis. Apabila hujan datang, kita tinggal memindahkan ke tempat yang aman. Tadinya saya ingin memakai box kayu bekas tempat telur, tetapi karena terpalnya belum ada, jadi saya menggunakan bak plastik ini. Satu buah bak platik tadi saya beli dengan harga Rp. 16.000,-

Baca ini juga yuk: Fruitable Farm, Menanamkan Cinta Pertanian Melalui Hidroponik Kekinian

B. Peralatan Merakit Hidroponik

Pertama, Pulpen

Digunakan untuk menggambar lubang tanam pada stereo foam agar rapih dan jarak tanamnya teratur.

Kedua, Pisau

Digunakan untuk melubagi stereo foam yang sudah digambar dan untuk memotong rockwool

Ketiga, Pengukur Literan

Digunakan untuk mengukur banyaknya air yang dibutuhkan. Apabila tidak tersedia di rumah, maka dapat menggunakan botol bekas untuk mengukurnya.

Keempat, Ember

Digunakan untuk mencampur air dengan nutrisi hidroponik

C. Cara Membuat Hidroponik Terapung Sederhana

Pertama, Membuat Larutan Nutrisi  

Banyaknya air yang digunakan harus sesuai dengan petunjuk yang tertera pada botol nutrisi. Dari botol nutrisi A dan B yang saya beli, mengharuskan mencampur air sebanyak 5 liter untuk 500 ml nutrisi. Setelah air tersedia, maka campurkan kedua nutrisi tersebut dan aduk rata. Tuangkan larutan ke dalam wadah.

Kedua, Membuat Lubang Tanam di Stereo Foam

Potong stereo foam seukuran dengan wadah yang akan kita gunakan. Kemudian buatlah lubang-lubang tanam yang sesuai dengan menggunakan pulpen. Lubangi lubang-lubang tanam tersebut dengan menggunakan pisau. Kemudian taro di atas larutan hingga mengambang.

Ketiga, Mempersiapkan Rockwool

Potong rockwool sesuai ukuran lubang tanam. Kemudian rendam sebentar ke dalam air hingga terserap semua dan ditiriskan sambil dikibas-kibaskan. Jangan diperas ya supaya rockwoolnya tidak menjadi keras yang dapat merusak bibit.

Keempat, Transplanting Bibit

Ambil bibit yang sudah disiapkan. Masukkan ke dalam rockwool secara perlahan dan biarkan akarnya menggantung agar bersentuhan langsung dengan nutrisi. Kemudian masukan bibit ke dalam lubang stereo foam yang sudah dilubangi secara perlahan. Pertahankan agar akar tetap menggantung dan bersentuhan langsung dengan nutrisi. Lakukan hingga selesai dan hidroponik terapung sederhanapun selesai dibuat.

Sewaktu kuliah saya tidak mempelajari secara spesifik mengenai hidroponik. Saya mempelajarinya otodidak di tahun 2003-2004 karena mendapatkan amanah untuk menjadi ketua Pelatihan Hidroponik Sistem Terapung. Saya banyak belajar di salah satu usaha hidroponik yang terletak di daerah Ciapus Bogor saat itu. Ketika sedang mencari bahan dan peralatan untuk pelatihan di Ciawi, saya bertemu dengan Ir. Zulkarnain yang mempraktekan hidroponik dengan menggunakan wadah kecil. Darinya saya banyak belajar bagaimana hidroponik itu.

Menurut saya sistem hidroponik ini memiliki kelebihan dan kekurangan, diantaranya adalah:

Kelebihan budidaya tanaman dengan menggunakan system hidroponik terapung:

1. Sayuran yang dihasilkan lebih berkualitas karena nutrisnya benar-benar terjaga

2. Tak perlu melakukan penyiraman karena air tersedia bersama larutan

3. Nutrisinya bisa dipakai berulang-ulang, hanya perlu ditambahkan jika mau habis

4. Asupan gizinya kontinyu karena tersedia terus di dalam wadah

5. Hama penyakitnya lebih sedikit karena berada di lingkungan yang terjaga

6. Mudah dalam pemanenan dengan cukup mengangkat stereo foam saja

7. Harga jual sayuran hidroponik lebih tinggi karena hasilnya yang berkualitas

Kekurangan budidaya tanaman dengan system hidroponik terapung:

1. Membutuhkan modal yang cukup besar terutama untuk kebutuhan nutrisi dan pembuatan rumah plastic

2. Membutuhkan pengetahuan yang lebih agar budidaya berjalan dengan baik

Di kalangan petani yang saya temui jarang sekali yang mempraktekan system budidaya dengan hidroponik, kalaupun ada hanya beberapa saja dan sekedar hobi. Nah, kalau teman-teman mau membuat sendiri di rumah, ikuti cara-cara di atas. Saya sendiri sedang memulai lagi mempraktekan hidroponik setelah lama tidak melakukannya.

Semoga informasi ini bermanfaat. Mohon maaf jika ada kesalahan informasi karena saya menuliskan berdasarkan pengalaman.

[UPDATE]

1. Ada masukan dari teman saya nisa, penyemaian benih bisa langsung di rock wool agar bibit tidak ditransplanting lagi dan menghindarkan dari kerusakan bibit

2. Kemudian hidroponik umumnya dilakukan oleh kalangan hobbies karena memang membutuhkan modal yang cukup besar apabila dilaksanakan pada tingkat petani, kalaupun mengusahakan hidroponik dalam skala besar tentu pasar yang dituju adalah pasar modern seperti supermarket sehingga pemasukan sesuai dengan pengeluarannya. Mengenai analisis biaya sendiri belum saya lakukan karena ini sekedar hobi saja. Kalau mau analisis biayanya, bisa klik blog ini: http://budidayahidroponik.blogspot.com/2014/07/analisis-biaya-dan-pendapatan.html

3. Hidroponik sistem terapung ini khusus untuk sayuran berdaun ya

 




Filed Under: Agriculture Tagged With: bibit, budidaya, hidroponik, hidroponik terapung, lauran A dan B, nutrisi, sayuran

Previous Post: « Ide Hebat: Tambahan Penghasilan dari Rumah Melalui Optimalisasi Pekarangan
Next Post: Jika Kau sudah Memilih, Maka Ikhlaskanlah »

Reader Interactions

Comments

  1. zefy says

    April 25, 2015 at 12:57 pm

    gitu ya caranya? saya dari dulu suka sekali nanam-nanam mak, kayanya teknik yang ini sangat menarik dan harus dicoba, makasih infonya mak 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      April 26, 2015 at 1:51 am

      Sama2 mak semoga bermanfaat. Mudah banget kok mak. Tidak harus menggunakan bak, menggunakan terpal juga bisa

      Reply
      • qoni musri says

        August 14, 2016 at 12:07 am

        saya punya ruangan diatas yg tidak ada atapnya(panggung berlantai semen ) yang sehari -hari untuk menjemur pakaian. bisa gak ya dimanfaatkan untuk bertanam hidroponik. caranya bagaimana ya. apa harus saya beri kain jaring kasa hitam untuk melindungi tanaman dari tetik matahari.

        Reply
        • evrinasp says

          August 15, 2016 at 6:26 pm

          bisa mas qoni, yang penting tidak terkena cahaya matahari langsung ya untuk menghindari penguapan

          Reply
  2. aprikull says

    April 25, 2015 at 3:21 pm

    Saran aja, ntar hasil per biaya, menguntungkan apa ngga? jdi biar bisa ditiru, hehe

    Reply
    • evrinasp says

      April 26, 2015 at 1:54 am

      Belum dihitung. Itu udah ada link analisis biaya di atas. Kalo ini cenderung untuk hobies

      Reply
  3. Dian says

    April 25, 2015 at 1:16 pm

    keren mbak…aku blom pernah nyoba nih hidroponik di rumah 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      April 26, 2015 at 1:51 am

      Ayo mbak dian dicoba. Mudah banget kok

      Reply
  4. gobagi says

    April 25, 2015 at 2:11 pm

    wah menarik nih bisa di coba

    Reply
    • evrinasp says

      April 26, 2015 at 1:52 am

      Ayo silahkan dicoba di rumah

      Reply
  5. Lidya says

    April 25, 2015 at 2:36 pm

    aku nih harus belajar bertanam di rumah. Caranya mudah juga ya, nanti aku praktekkan ya

    Reply
    • evrinasp says

      April 26, 2015 at 1:53 am

      Iya mbak lidya mudah banget kok. Bisa dibuat oleh siapapun asal.punya bahannya

      Reply
  6. Jiah says

    April 25, 2015 at 3:29 pm

    Mgkn suatu saat saya coba, blm pernah blajar hidroponik

    Reply
    • evrinasp says

      April 26, 2015 at 1:54 am

      Dicoba mbak in syaa Allah menyenangkan

      Reply
  7. ophi ziadah says

    April 25, 2015 at 11:48 pm

    Tetep butuh ketelatenan ya mak.
    Aku pengen bgt sebenernya nyobain untuk supply sayuran segar yg bebas kimia.
    Tp faktor M nih MALES..xixixi
    pernah liat n tanya di salah satu pusat hidroponik n orgnik di daerah parung. Tp instalasi n kursusnya lumayan mihil mak. Belum lagi soal ketelatenan.
    jadi makin kuat aja alesannya nih
    Klo panen paketin ke ciputat yaks.

    Reply
    • evrinasp says

      April 26, 2015 at 1:56 am

      Haduhhh mak ophi, ini cocok lho buat ber fc ria. Sayurannya fresh langsung dari rumah. Pake cara2 sederhana aja. Klo di parung udah skala industri. Memang utk pelatihan hidroponik itu minimal biaya 1juta

      Reply
  8. Irly says

    April 26, 2015 at 9:24 am

    Apa semua tanaman cocok dengan media ini mak?

    Reply
    • evrinasp says

      April 26, 2015 at 10:14 am

      untuk hidroponik terapung khusus untuk sayuran berdaun saja, kalau sayuran berbuah bisa menggunakan teknik drip irigation

      Reply
  9. kania says

    April 26, 2015 at 3:43 am

    rockwool belinya dimana mba?

    Reply
    • evrinasp says

      April 26, 2015 at 10:13 am

      saya beli di toko pertanian di daerah dramaga bogor mbak

      Reply
  10. Neti Suriana says

    April 26, 2015 at 11:43 pm

    Untuk larutan nutriennya bisa menggunakan pupuk cair organik ngak mak? tks infonya, bermanfaat sekali

    Reply
    • evrinasp says

      April 27, 2015 at 3:08 am

      belum pernah nyoba mak, biasanya nutrisi untuk hidroponik sudah dirakit menjadi nutrisi A dan B

      Reply
  11. Keke Naima says

    April 27, 2015 at 2:41 pm

    Wah, asik nih. Saya pengen cobain. Tapi telaten gak ya sayanya? 😀

    Reply
    • evrinasp says

      April 27, 2015 at 10:26 pm

      in syaa Allah Mak Chi bisa, gampag kok, kalo udah pake nutrisi gak perlu disiram2 lagi

      Reply
  12. Beby says

    April 29, 2015 at 2:56 am

    Thanks for sharing, Mbak.. Bahan-bahannya sederhana ya 😀

    Reply
    • evrinasp says

      May 11, 2015 at 12:37 pm

      iya semoga bermanfaat ya

      Reply
  13. Melly siti ramawati says

    June 3, 2015 at 3:40 am

    Waahh,,patut dicona niy..makasih bny infonya mba

    Reply
    • evrinasp says

      June 3, 2015 at 5:20 am

      selamat mencoba semoga bermanfaat ya

      Reply
  14. Jade Ayu says

    June 7, 2015 at 3:42 am

    wow.. makasi infonya mak. mau coba juga ahhh.. lumayan kan kalau mau sayur tinggal metik ya…

    Reply
    • evrinasp says

      June 7, 2015 at 6:16 am

      iya selamat mencoba ya, mudah banget kok

      Reply
  15. Taib says

    June 10, 2015 at 4:50 am

    Rock woolnya bsa diganti yg lain ga?

    Reply
    • evrinasp says

      June 10, 2015 at 4:59 am

      apa ya, saya belum pernah liat pakai yang lain soalnya

      Reply
  16. Winny Widyawati says

    June 15, 2015 at 4:08 pm

    Waah memang lagi nyari artikel tentang hydroponik malah dapet tulisan temen sendiri. Asik asiik

    Reply
    • evrinasp says

      June 15, 2015 at 10:26 pm

      mbak nanti ada hidroponik sesi duanya hehe, belum dipraktekin

      Reply
  17. Arjuna Putra P says

    August 19, 2015 at 2:27 am

    Mau tanya, untuk airnya apa perlu diganti atau ditambah setiap berapa hari/minggu?

    Reply
    • evrinasp says

      August 22, 2015 at 2:57 am

      maaf baru bales, habis turun gunung. air tidak usah diganti, ditambahkan saja jika sudah mulai berkurang, tapi tetap dilarutkan dengan nutrisi dulu ya

      Reply
  18. didik says

    August 29, 2015 at 6:27 am

    Info yg sangat menarik, dari dulu sdh pgn mencoba teknik tanam ini tp blm ksampaian. Mksh ilmunya

    Reply
    • evrinasp says

      August 30, 2015 at 5:44 pm

      sama2, semoga bermanfaat ya

      Reply
  19. AGUS MUHARAM says

    September 22, 2015 at 4:32 am

    ada yang lebih sederhana gak, maaf….
    terimakasih

    Reply
    • evrinasp says

      September 22, 2015 at 5:55 am

      ada, pakai botol bekas atau plastik kemasan, bisa saja disederhanakan sesuai kebutuhan dan ketersediaan alat

      Reply
  20. bayu says

    September 22, 2015 at 8:14 am

    Saya mau mencobanya tapi d.tempat saya agak sulit mencari kebutuhan nya seperti rockwool,abmix,dan yg lainnya.mohon informasinya dmn sy bs dapat kebt nya.online.terimakasi

    Reply
    • evrinasp says

      September 24, 2015 at 8:57 am

      kebutuhan online ada di toko2 hidroponik, coba cari di google: parung farm, atau kata kunci hidroponik biasanya langsung keluar penawaran untuk alat produksinya

      Reply
  21. nabilapramono says

    September 28, 2015 at 2:09 pm

    mbak kalau rockwood nya diganti gabus bisa gak?

    Reply
    • evrinasp says

      September 28, 2015 at 9:52 pm

      saya belum pernah nyoba, biasanya sih pada pakai rockwool, kalopun mau diganti menggunakan sekam yg ditaro dulu dalam pot kecil

      Reply
  22. Androla says

    September 28, 2015 at 4:41 pm

    Nutrisi diatas habisnya jarak berapa bulan atau minggu ?

    Reply
    • evrinasp says

      September 28, 2015 at 9:52 pm

      selama penanaman caisin untuk dua bak saya membli nutrisi 2x, tapi untuk penggantian kedua masih tersisa saat panen

      Reply
  23. Arrazi Ibrahim says

    October 11, 2015 at 9:39 am

    keren banget mba Evrina!
    bahan2nya sederhana banget ya,
    wah, mesti bikin nih
    makasi banyak sharingnya mba
    🙂

    Reply
    • evrinasp says

      October 11, 2015 at 9:21 pm

      alhamdulillah semoga bermanfaat yaaa

      Reply
      • Lily Sutarno says

        October 23, 2015 at 4:38 pm

        terima kasih sangat informative dan inspiring

        Reply
        • evrinasp says

          October 26, 2015 at 7:18 am

          sama2 semoga bermanfaat

          Reply
  24. Lily Sutarno says

    October 23, 2015 at 4:40 pm

    sangat informative dan mengesnkan akan saya coba

    Reply
    • evrinasp says

      October 26, 2015 at 7:18 am

      semoga bermanfaat

      Reply
  25. Hendri Gunawan says

    November 14, 2015 at 12:58 am

    Rockwoll itu seperti apa tolong di perjelas

    Reply
    • evrinasp says

      November 16, 2015 at 9:26 pm

      dia terbuat dari batu yang dipanaskan hingga membentuk serat, seperti spon tapi agak kasar, kalau kena kulit jadi gatal

      Reply
  26. Pakde Cholik says

    November 19, 2015 at 9:36 pm

    Bagus idenya. Kaum ibu pasti bisa melaksanakan
    Terima kasih tipnya
    Salam hangat dari Jombang

    Reply
    • evrinasp says

      November 21, 2015 at 1:50 am

      sama2 pak dhe, semoga bermanfaat ya

      Reply
  27. lia lathifa says

    November 19, 2015 at 8:25 pm

    keliatannya gampang ya, lagi pengen coba tapi tetep gak dikerjain, hehe

    Reply
    • evrinasp says

      November 21, 2015 at 1:21 am

      ayooo atuh dicoba, gampang kok

      Reply
  28. selfie dora says

    November 24, 2015 at 3:52 am

    saya benar2 mau coba nih, kira2 bisa mohon izin untuk didownload nggak ya?

    Reply
    • evrinasp says

      November 24, 2015 at 8:56 am

      boleh saja, tapi itu di protect soalnya pernah ada yg mau copas banget hehe, boleh jika untuk dipraktekan sendiri

      Reply
  29. rita asmaraningsih says

    December 9, 2015 at 2:18 pm

    Makasih ya Mba atas sharringnya di sini mengenai hidroponik.. Aku termasuk yg suka menanam tanaman tapi medianya gak secanggih hidroponik.. Aku pake pot2 kecil krn rumahku gak punya halaman utk bertanaman.. Biasanya aku menanam daun katuk, cungdiro, cabai, kangkung..

    Reply
    • evrinasp says

      December 10, 2015 at 10:14 pm

      mbak rita, kalau ada tanah gak usah pake hidroponik, ini hanya alternatif penanaman saja

      Reply
  30. Hidayah Sulistyowati says

    December 10, 2015 at 3:53 am

    Akhirnya nemu juga sistem hidroponik terapung, sederhana ya mbak. Pengen nyoba setelah gak punya lahan di rumah sekarang. Di rumah lama saya nanam caisim di pot dan ditaruh di teras. Tiap pengen bikin mi, tinggal metik, senangnyaaa 🙂

    Makasih informasinya mbaaaak Ev 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      December 10, 2015 at 9:57 pm

      wahhh asiknya, aku belum nanam sayuran lagi nih, benihnya habis, nanti mau beli ah buat nanam2 lagi

      Reply
  31. Ihya R. 'Azzam says

    December 9, 2015 at 11:35 pm

    Keren nih, cocok banget di tempat-tempat minim lahan, atau nyaris nggak ada lahan lagi. Seperti kota-kota besar.
    Harapannya, semoga kita bisa jadi mandiri dengan hal-hal sesimpel ini. Keren! Lanjutkan!

    Reply
    • evrinasp says

      December 10, 2015 at 10:12 pm

      semoga bermanfaat ya, mulai melakukan urban farming aja

      Reply
  32. hendri hendriyana says

    December 11, 2015 at 5:57 am

    gampang banget ya mbak, saya baru tau loh cara gini, nanti pulang kerumah saya coba praktekin ya mbak..

    Reply
    • evrinasp says

      December 11, 2015 at 12:20 pm

      sok mangga atuh, semoga berhasil yak, kudu sabar

      Reply
  33. khobir mudzakir says

    December 13, 2015 at 6:18 am

    klo di palembang tokonya di mana ya?

    Reply
    • evrinasp says

      December 13, 2015 at 7:41 am

      wah aku kurang tau nih, coba aja cari di toko online ya or di google

      Reply
  34. Camaro says

    December 13, 2015 at 5:48 pm

    Ini namanya ide kreatif, saya suka yang seperti ini, prestasi Anda akan selalu membuahkan hasil sampai kapanpun dan itu adalah ide besar yang perlu di kembangkan. Saya akan coba di rumah yah,,, Terima kasih sobat sudah berbagi.

    Reply
    • evrinasp says

      December 17, 2015 at 8:24 am

      oke praktek di rumah ya, ini mduah banget kok merakitnya

      Reply
  35. ardath says

    December 14, 2015 at 7:26 am

    terimakasih untuk informasinya, saya akan memulai sekarang bercocok tanam hidroponik

    Reply
    • evrinasp says

      December 17, 2015 at 8:22 am

      alhamdulillah semoga bermanfaat ya

      Reply
  36. Rini Rahayuningtyas says

    December 20, 2015 at 1:14 am

    Terima kasih mbak atas sharingnya bagus dan mudah semoga aku bisa mempraktekannya…..tks.

    Reply
    • evrinasp says

      December 20, 2015 at 11:58 am

      aamiin ayo mbak dibuat di rumah

      Reply
  37. Arif Akhmad Rasyadi says

    December 23, 2015 at 12:20 pm

    Assalamualaikum.. mbak, ada pendapat klo hidroponik tdk boleh terkena langsung sinar matahari. Jd hrs pakai fiber/ plastik utk atapanya.. boleh minta pendapat!

    Reply
    • evrinasp says

      December 23, 2015 at 1:21 pm

      sebaiknya hidroponik itu memang memakai atap untuk mencegah air hujan masuk ke dalam larutan nutrisi, karena kalau sudah kena air hujan atau sumber air lain di luar larutan nutrisi nanti larutannya jadi encer, nah kalau mau seperti saya bisa menggunakan rumah plastik sederhana atau diletakkan di tempat yang tidak terkena air hujan langsung dan matahari langsung

      Reply
  38. Wawan Setyawan says

    December 24, 2015 at 9:48 am

    Joss. Jadi tau cara bikin hidroponik. Siap praktek. Makasih mbak.

    Reply
    • evrinasp says

      December 25, 2015 at 11:35 am

      sama2 semoga bermanfaat ya infonya

      Reply
  39. dwi retno says

    December 29, 2015 at 10:31 am

    Setelah penanaman benih, lalu gimana perawatanya? Soalnya saya ingin mencoba

    Reply
    • evrinasp says

      December 31, 2015 at 3:05 am

      perawatannya hanya melihat ada hama penyakitnya saja atau tda lalu dicek kondisi larutan nutrisinya

      Reply
  40. dian says

    January 7, 2016 at 6:09 pm

    Bak cara untuk nambah nutrisix gimana? Apa harus ngangkat gabus & apa g merusak gabus ato tanaman? Trims bak

    Reply
    • evrinasp says

      January 24, 2016 at 2:17 am

      ditambahkan saja dengan menuangkan ke dalam bak, cukup diangkat saja gabusnya, tidak merusak kok, maaf baru bales

      Reply
  41. Tori says

    January 23, 2016 at 2:01 pm

    Rock wool itu bahan yg buat spoon itukah

    Reply
    • evrinasp says

      January 24, 2016 at 2:17 am

      beda, ini terbuat dari batu yg dilelehkan, kalau dipegang gatel sekali

      Reply
  42. farah says

    March 8, 2016 at 3:13 pm

    Semakin bertambah pengetahuan saya ttg hidroponik, kebetulan, baru kemarin sya menyemaikan bibit kangkung dan bayam, melalui media rockwool, skrg lg persiapan bikin bak nutrisinya.dari botol bekas….. Terima kasih ya..

    Reply
    • evrinasp says

      March 11, 2016 at 12:21 pm

      semoga bermanfaat ya, saya belum mulai lagi karena sedang musim hujan

      Reply
  43. Uul says

    April 1, 2016 at 1:31 pm

    Izin share ya mb

    Reply
    • evrinasp says

      April 2, 2016 at 2:43 am

      Silahkan semoga bermanfaat

      Reply
  44. Dini Kurniani says

    April 6, 2016 at 2:57 pm

    Beli bahan dan zat kimianya dimana

    Reply
    • evrinasp says

      April 8, 2016 at 1:56 pm

      Di toko pertanian bisa kok

      Reply
  45. Nanda says

    May 24, 2016 at 11:28 am

    thanks buat infonya, sangat membantu

    Reply
    • evrinasp says

      May 24, 2016 at 5:10 pm

      sama2, semoga bermanfaat

      Reply
  46. kacang almond says

    October 7, 2016 at 2:27 pm

    pas banget, baru aja pindah rumah banyak lahan kosong bingung mau ngapain.
    Alhamdulillah, ketemu juga idenya nanam hidroponik, kenapa ga kpikiran dari dulu ya.
    makasih banyak mba infonya 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      October 11, 2016 at 6:33 pm

      sama-sama, selamat bertanam ya 😀

      Reply
  47. geguritan says

    October 13, 2016 at 8:44 pm

    baca postingan hidroponik seperti ini jadi inget dulu masa SMA,, pingin bikin tanaman hidroponik lagi ah,, praktek praktek

    Reply
    • evrinasp says

      October 16, 2016 at 7:18 am

      ayo dibikin lagi, saya juga belum praktik lagi nih

      Reply
  48. modif says

    October 27, 2016 at 1:44 pm

    berasa bernolstalgia lagi waktu jaman SMA dulu, kangen yang kayak beginian,,, kerja kelompok bareng, eh maksuk saya kerja kelompok. 1 yang kerja yang,….. #kita taulah

    Reply
    • evrinasp says

      October 29, 2016 at 6:50 am

      hahaha, ayo bikin lagi

      Reply
  49. Agus Setiawan says

    January 27, 2017 at 2:21 pm

    Nice Kak, sangat bagus artikelnya 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      January 28, 2017 at 9:06 am

      sama-sama semoga bermanfaat ya

      Reply
  50. Tekno Farm says

    September 21, 2020 at 9:54 pm

    terima kasih sangat membantu… Kalo pake styrofom bekas itu sistem yang di pakai apakah? wick atau termasuk juga ke sistem rakit apung?

    Reply
    • evrinasp says

      September 23, 2020 at 12:08 pm

      Wick itu kalau pakai sumbu, kalau tidak pakai sumbu tapi rockwool yg sudah Ada bibitnya mengapung dengan bantuan sterofoam itu namanya hidroponik terapung

      Reply
    • evrinasp says

      September 30, 2020 at 2:01 pm

      wick itu kan sumbu ya, mengandalkan sumbu untuk aliran nutrisi, kalau rakit apung itu si akarnya sudah benar-benar mengapung ke larutan nutrisi, si sterofoamnya dibiarkan mengapung di nutrisi

      Reply
  51. Frugal Living says

    February 9, 2024 at 1:06 pm

    Makasih yaa infonya, pengen juga merakit hidroponik

    Reply
    • evrinasp says

      June 17, 2024 at 10:09 am

      Ayo, saya sedang off nih

      Reply

Trackbacks

  1. Sistem Tanam di Lahan Sempit | Evrina Budiastuti says:
    November 25, 2015 at 2:36 am

    […] sudah pernah menulis mengenai bagaimana menanam tanaman untuk pekarangan sempit baik menggunakan sistem hidroponik terapung sederhana maupun menggunakan pot atau polybag yang disusun secara vertical. Pada postingan kali ini saya […]

    Reply
  2. 39 Tip Dari Member Fun Blogging Community | Neo BlogCamp says:
    April 7, 2016 at 11:06 pm

    […] 37. Merakit Hidroponik Sistem Terapung Sederhana di Rumah […]

    Reply
  3. Fruitable Farm, Menanamkan Cinta Pertanian Melalui Hidroponik Kekinian - Evrina Budiastuti says:
    September 11, 2018 at 3:34 pm

    […] Baca ini juga yuk: Merakit Hidroponik Sistem Terapung Sederhana di Rumah […]

    Reply
  4. Bertanilah, Jangan Menunggu Krisis - EVRINASP says:
    April 29, 2020 at 8:18 pm

    […] berjudul: Budidaya di Pekarangan yang dibagi menjadi beberapa postingan. Atau kalau mau tau tentang Hidroponik Terapung ada juga kok di blog ini *eh kok malah […]

    Reply
  5. Hidroponik NFT Modifikasi untuk Pekarangan Rumah says:
    May 22, 2020 at 9:22 am

    […] yaitu dengan sistem wick. Kalau mau tau hidroponik sistem terapung sederhana, silahkan klik tulisan Merakit Hidroponik Sistem Terapung Skala Rumah Tangga. Terus kalau hidroponik sistem wick akan saya buat juga setelah tulisan ini tayang […]

    Reply
  6. Hidroponik Sistem Wick (Sumbu) dari Botol Bekas - EVRINASP says:
    August 28, 2020 at 11:18 am

    […] Merakit Hidroponik Sistem Terapung Sederhana di Rumah […]

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

evrina-profile

I am Evrina, an agriculture extension officer, blogger, and hiker.

More about me...

Categories

  • Advertisement
  • Agriculture
  • Contest
  • Environment
  • Forestry
  • Others
  • Reportage
  • Review
  • Tip and Tutorial

Eco Blog 2024

Evventure Blog

Download Aplikasi Kios Gapoktan

kios gapoktan

Archives

2025

  • + May (1)

2024

  • + September (1)
  • + June (1)
  • + March (2)
  • + January (1)

2023

  • + December (2)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (3)
  • + July (2)

2022

  • + December (1)
  • + November (1)
  • + September (1)
  • + June (2)
  • + March (3)
  • + January (1)

2021

  • + December (4)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (1)
  • + August (4)
  • + July (4)
  • + June (4)
  • + April (2)
  • + March (2)
  • + February (2)

2020

  • + December (2)
  • + October (3)
  • + September (3)
  • + August (2)
  • + July (2)
  • + June (2)
  • + May (6)
  • + April (3)
  • + March (1)
  • + February (1)
  • + January (2)

2019

  • + November (2)
  • + October (5)
  • + September (6)
  • + August (4)
  • + July (1)
  • + June (2)
  • + May (1)
  • + March (3)
  • + February (3)
  • + January (2)

2018

  • + December (4)
  • + November (2)
  • + October (4)
  • + September (6)
  • + August (3)
  • + July (2)
  • + June (3)
  • + May (2)
  • + April (3)
  • + March (5)
  • + February (4)
  • + January (5)

2017

  • + December (5)
  • + November (5)
  • + October (2)
  • + August (5)
  • + July (5)
  • + June (7)
  • + May (11)
  • + April (8)
  • + March (6)
  • + February (8)
  • + January (6)

2016

  • + December (8)
  • + November (10)
  • + October (8)
  • + September (13)
  • + August (9)
  • + July (5)
  • + June (9)
  • + May (4)
  • + April (10)
  • + March (9)
  • + February (15)
  • + January (8)

2015

  • + December (12)
  • + November (12)
  • + October (22)
  • + September (21)
  • + August (10)
  • + July (21)
  • + June (16)
  • + May (4)
  • + April (5)
  • + March (2)
  • + February (2)
  • + January (4)

2014

  • + December (3)
  • + November (1)
  • + October (4)
  • + September (2)
  • + August (2)

Quote

Kurangilah kesenangan mu pada dunia, agar berkurang kedukaan mu di akhirat.

— Imam Syafi’i

Footer

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2025 · Market theme by Restored 316