Last Updated on June 27, 2018 by evrinasp
Halo apa kabar teman-teman, ya ampun sudah lama sekali saya belum update blog. Harap maklum karena ibu penyuluh pertanian yang satu ini baru saja menyelesaikan pelatihan dasar (dikdas) fungsional penyuluh pertanian ahli yang berlangsung selama tiga minggu penuh. Sepulangnya dari sana, saya langsung menyelesaikan beberapa pekerjaan yang tertunda dan baru selesai di minggu ke-empat bulan Juni 2018 ini. Makanya setelah menyelesaikan beberapa kewajiban, saya sudah tidak sabar ingin membagikan pengalaman mengikuti dikdas bagi penyuluh pertanian ini, siapa tau nanti mau ada yang jadi penyuluh seperti saya dan teman-teman penyuluh lainnya, secara jumlah penyuluh sekarang semakin berkurang.
Sebelum bercerita tentang isi dikdas, saya mau cerita dulu tentang diklat yang satu ini. Jadi, dikdas bagi penyuluh ini merupakan pendidikan yang wajib dilaksanakan oleh para penyuluh. Di dalam dikdas ini, para penyuluh diberikan pengetahuan tentang dasar-dasar penyuluhan sehingga dalam pelaksanaan penyuluhannya menjadi benar serta terarah. Masalahnya dikdas bagi penyuluh ini tergolong langka, tidak setiap tahun ada lho. Saya saja harus menunggu selama hampir 5 tahun lamanya untuk ikut dikdas ini. Sebenarnya di tahun 2015, saya sudah dipanggil untuk mengikuti dikdas, tetapi saya lebih memilih untuk naik ke Rinjani daripada mengikuti dikdas. Lalu setelah itu saya baru sadar kalau mungkin kesempatan tidak akan datang dua kali untuk mengikuti dikdas tersebut, tetapi saya juga tidak menyesal telah memilih Rinjani sih hehe, jangan ditiru ya.
Setelah itu jadwal dikdas belum ada lagi, kalaupun ada pasti berebutan dengan penyuluh lainnya. Sehingga saya memasukan cita-cita agar bisa mengikuti dikdas penyuluh di tahun 2018 ini sebagai salah satu resolusi yang harus diwujudkan di tahun 2018. Syukur alhamdulillah resolusi tersebut sudah terlaksana dan ternyata benar, setelah mengikuti dikdas saya jadi mengerti bagaimana penyuluhan itu.
Penyuluh Pertanian Perlu Menguasai Tiga Hal Ini
Menjadi seorang penyuluh bagi saya itu agak berat-berat happy. Beratnya karena menjadi ujung tombak pembangunan pertanian di desa. Seorang penyuluh tidak hanya dituntut untuk menguasai ilmu exacta saja seperti budidaya, hama penyakit, pasca panen dll, tetapi juga harus memahami ilmu sosial (menyangkut kemasyarakatan, kelompok), ilmu psikologis (mengetahui karakteristik petani), ilmu agama (motivasi kepada petani), ilmu management (perencanaan, pemasaran), ilmu marketing, dan sebagainya.
Nah bagian yang happynya adalah kalau melihat petani tersenyum dan membuat kita merasa jadi bermanfaat bagi dirinya dan keluarga. Subhanallah, itu adalah salah satu nikmat yang tak terkira deh. Melihat mereka berubah menjadi lebih maju, bertambah pengetahuan saja sudah membuat saya bahagia.
Inilah yang saya katakan bahwa sebenarnya penyuluh itu seorang Creator untuk wilayah binaannya. Maju atau tidaknya suatu kelompok petani tidak hanya tergantung dari kelompok itu sendiri tetapi juga tergantung bagaimana seorang penyuluh mampu memolesnya. Kalau mau maju, ya harus sabar dan kerja keras, kalau mau biasa-biasa saja ya sudah kelompoknya dibina seadanya. Itu menurut pendapat saya.
Dari hasil dikdas kemarin, saya menggaris bawahi tiga hal yang harus dikuasai oleh seorang penyuluh pertanian dalam melakukan kegiatan penyuluhan.
Pertama, Kenali Subjek Penyuluhan
Subjek penyuluhan dalam hal ini adalah petani dan keluarganya. Petani dan keluarganya adalah orang dewasa yang sudah bisa membuat keputusan sendiri dan memiliki pengalaman. Sehingga ketika menghadapi mereka harus ingat akan prinsip Pendidikan Orang Dewasa (POD) yang menghendaki:
- Belajar suka rela
- Materi berdasar kebutuhan petani
- Belajar dengan mengerjakan sendiri
- Belajar dengan melalui pemecahan masalah yang dihadapi
- Berperan dalam kegiatan-kegiatan yang menimbulkan kepercayaan terhadap kemampuan diri sendiri
Dalam penerapannya, kita harus ingat bahwa karena pendekatan yang digunakan adalah POD, maka kepada petani kita harus memperhatikan hal berikut ini:
- Jangan dipaksa, karena hasil dari pemaksaan akan menimbulkan ketidak puasan.
- Jangan digurui, karena orang dewasa punya banyak pengalaman.
- Jangan ditarget, karena adanya keterbatasan usia, kebiasaan, d
- Jangan yang sulit-sulit tapi juga tidak yang mudah-mudah sekali, sedang dan sesuai kebutuhan.
Kedua, Kenali Proses Komunikasi Kepada Petani
Ternyata komunikasi dalam penyuluhan pertanian itu diatur dalam UU RI No.16 tahun 2006 lho ketauan banget ya saya jarang baca undang-undang. Komunikasi dalam penyuluhan yang tercantum di dalam undang-undang adalah proses Komunikasi Persuasif yaitu dilakukan oleh penyuluh dalam memfasilitasi sasaran dan keluarganya untuk membantu mencari pemecahan masalah yang berkaitan dengan perbaikan dan pengembangan usaha, namun keputusan tetap pada sasaran. Catat itu lho keputusan tetap ditangan petani dan keluarganya, kita tidak boleh memaksa. Sehingga dalam berkomunikasi dengan petani, seorang penyuluh:
- Tidak menggurui
- Tidak memutus pembicaraan
- Tidak berdebat
- Tidak menjadi ahli
- Tidak diskriminatif
Dulu sempat beberapa kali saya merasa down ketika menjadi penyuluh. Perasaan kok ya petani lupa dengan apa yang sudah saya sampaikan. Ada juga yang susah sekali diajak demi kebaikan. Rasanya hopeless menjadi penyuluh karena belum membawa perubahan. Pernah ada yang merasa seperti itu juga?
Jangan khawatir lho teman-teman penyuluh, karena sesungguhnya tahapan komunikasi itu begitu panjang yang dikenal dengan nama Adopsi dan Difusi dalam penyuluhan pertanian. Berikut gambarannya:
Dari gambar di atas, saya menyimpulkan bahwa begitu panjangnya tahapan adopsi maka bersabarlah dalam melakukan penyuluhan karena tingkat penerimaan masing-masing petani itu berbeda. Ada yang mampu menerima dengan cepat sehingga cepat juga ketika menerapkannya, ada yang lambat bahkan menolak keras sehingga perlu dilakukan penyuluhan secara kontinyu meskipun dengan materi yang sama. Kalau sudah begitu tinggal penyuluhnya yang harus kuat mental *ngomong sama diri sendiri.
Ketiga, Lakukan Proses Penyuluhan Sesuai Prosedur
Sebelum mengikuti dikdas, saya melakukan penyuluhan secara spontan. Apa yang saya pikir dibutuhkan oleh petani saat itu ya dijadikan sebagai bahan penyuluhan. Ternyata ilmu yang saya dapatkan selama dikdas jauh berbeda, jika mengikuti prosedur dalam penyuluhan, insyaaAllah kita akan enjoy ketika melakukan penyuluhan.
Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan penyuluhan yang saling berkaitan antara satu dengan lainnya:
Saya coba bahas satu per satu ya:
Sebelum menentukan materi penyuluhan yang akan diberikan kepada petani, sebagai seorang penyuluh harus melakukan yang namanya IPW. Di dalam IPW, kita wajib menemukan potensi, masalah, dan solusi yang ada di wilayah binaan.
Lakukan penggalian data pendukung yaitu data primer dan data sekunder. Data sekunder adalah data yang sudah tersaji seperti data monografi desa dari kantor desa, data curah hujan, data dari kecamatan, dan lain-lain. Sedangkan data primer membutuhkan penggalian lebih mendalam melalui observasi atau wawancara.
Pada dikdas yang saya lakukan kemarin, saya diajarkan menggunakan PRA (Participatory Rural Appraisal) untuk menggali data primer. Nah, terkadang para penyuluh agak mengeluh karena menganggap PRA itu berat lantaran melibatkan banyak orang dengan instrument yang begitu banyak. Tetapi saya diberitahukan untuk menggunakan beberapa instrument PRA saja ketika menggali data primer yang penting dapat dipertanggung jawabkan. Berikut adalah beberapa instrument PRA:
Apabila sudah mengetahui Potensi, Masalah, Solusi dari penggalian data primer dan data sekunder, maka kelompokkan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM), Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Ekonomi (SDE), dan Sumber Daya Sosial (SDS). Setelah itu lakukan analisis dengan pisau analisis GMP (Gawat, Mendesak, Penyebaran) dengan skoring tertentu.
Ambil peringkat tertinggi dari analisis GMP untuk dijadikan materi penyuluhan. Setelah didapatkan peringkat tertinggi, lalu tuangkan dalam Programa Desa dan Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Pertanian (RKTP) sesuai dengan Permentan No. 47/SM.010/9/2016.
Sudah memiliki programa desa dan RKTP, lalu kita tinggal membuat materi penyuluhannya yang disesuaikan dengan tahapan adopsi petani. Jika tahapan adopsinya masih rendah berarti materi yang disajikan disampaikan dengan pesan sederhana yang memberikan gambaran manfaat secara langsung. Sebaliknya, jika tahapan adopsinya sudah tertinggi maka materi yang disampaikan harus memberikan gambaran untuk mencoba dalam kondisi nyata. Misalnya memberikan informasi yang lebih banyak dan menampilkan keberhasilan petani lain yang menerapkan praktek yang sama.
Materi penyuluhan sudah dibuat, lalu langkah selanjutnya adalah menentukan media penyuluhan dan metode penyuluhan. Ketiga point tersebut baik materi, media, dan metode saling berkaitan satu sama lain dan sekali lagi pemilihannya harus disesuaikan dengan tahapan adopsi petani.
Media yang sering saya gunakan ketika penyuluhan di antaranya: poster, peta singkap, benda sesungguhnya, folder, video, dan presentasi. Untuk metode yang sering saya gunakan dalam penyuluhan di antaranya: ceramah, diskusi, anjangsana, demosntrasi, aneka temu (temu karya, temu teknis, dll).
Selanjutnya yang perlu diperhatikan setelah melakukan proses penyuluhan adalah melakukan Evaluasi Penyuluhan. Ada perbedaan mendasar antara pengertian Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi yang selama ini mungkin tertukar.
- Supervisi = pengawasan dari perencanaan sampai hasil, biasanya dilakukan di level pejabat.
- Monitoring = pengecekan dan pencatatan pada ranah Proses
- Evaluasi = Melihat kesesuaian antara input dengan output sehingga dapat mengetahui efektivitas dan dampak kegiatan
Dari pembelajaran kemarin, saya mengetahui ada enam instrument evaluasi yang dapat digunakan tetapi tidak akan saya jabarkan di sini ya. Evaluasi pelaksanaan penyuluhan secara sederhana dapat dilakukan setelah melakukan penyuluhan, misalnya dengan memberikan pertanyaan secara langsung kepada para petani lalu menghitung respon mereka.conroh pertanyaannya seperti ini: apakah materi yang disampaikan dapat dimengerti? Lalu setelah petani mengangkat tangannya sebagai pertanda setuju maka segera lakukan penghitungan antara jumlah yang setuju dengan yang tidak.
Saya sudah meringkas highlight dikdas penyuluh pertanian dalam bentuk power point, jika teman-teman berminat, bisa mendownloadnya di sini: HIGHLIGHT DIKDAS EVRINA.
Cerita di Balik Dikdas Penyuluh Pertanian
Kalau tadi ceritanya agak berat karena berisi materi yang saya dapatkan selama dikdas kemarin, sekarang yang ringan-ringan saja ya. Dikdas yang saya ikuti kemarin berlangsung mulai tanggal 14 Mei-4 Juni 2018 di BBPP Lembang. Hari pertama puasa sudah langsung bersama dengan teman-teman seperjuangan se-provinsi Jawa Barat dan empat orang teman dari Kabupaten Merauke, jauh banget ya mereka berjuang untuk mengikuti dikdas di Lembang.
Pelaksanaan dikdas sendiri berlangsung full tiga minggu dengan pembagian dua minggu di kelas, dan satu minggu di lapangan untuk uji kompetensi, seminar, dan penutupan. Selama dua minggu di kelas, para peserta diberikan materi yang sangat berbobot dan satu minggu selanjutnya praktik di lapangan sesuai apa yang dipelajari di kelas.
Oh iya kalau di BBPP Lembang, setiap minggunya dilakukan ujian tertulis lho, sehingga saat berada di kelas sebaiknya perhatikan widyaiswara yang memberikan materi ya apabila ingin mendapatkan nilai yang baik. Selain hasil ujian, nilai yang baik juga dapat diperoleh dari keaktifan peserta selama dikdas ditambah dengan tugas-tugas. Jika mendengar hal tersebut, jangan stress ya, enjoy saja karena pada intinya dikdas itu mengasikkan.
Saya saja enjoy banget sewaktu mengikuti dikdas kemarin, apalagi teman-temanya juga asik, penuh kekeluargaan, dan kalau bercanda bikin lupa deh yang namanya sedih karena jauh dari keluarga. Katanya sih jangan terlalu serius kalau sedang dikdas, tapi ternyata dua kelompok di angkatan saya ini serius semua, tapi seru banyak cerita.
Ada yang katanya melihat hantu padahal karung putih *tepok jidat, ada yang jadi sasaran tukang menghabiskan makanan karena tidak tega melihat makanan mubazir, ada yang rela menembus hujan demi sebuah cilok, ada yang harus rela kena macet panjang demi mengantar para ibu yang haus belanja di Pasar Baru. Seru deh.
Anyway, semoga informasi ini bermanfaat ya, terutama bagi teman-teman yang ingin menjadi penyuluh pertanian. Tetap semangat dan penuh dedikasi, semoga sayapun begitu. Aamiin.
maya rumi says
rinjani tetap lebih menggoda yah mbak evrina, hehehe
dari baca postingan ini aq jadi pingin minta dibuatin training juga loh buat kerjaan aq, wl beda bidangnya tapi sama tujuannya untuk membantu orang lain untuk mengembangkan bisnisnya..
tfs yah mbak…
evrinasp says
sama-sama neng maya, boleh ditawarkan ke tempat pekerjaannya, supaya kerjaan lancar dari proses awal sampai akhir
Rhoshandhayani KT says
uwaaaa, mbak evrina postingannya bermanfaat banget, hahaha
apalagi cocok sama aku, yang baru satu semester menjalani perkuliahan Pengelolaan Sumber Daya Air Pertanian
tapi ilmu yang satu ini, belum pernah dapat. dapatnya ya baru ini, hahaha
makasih yaaa udah bersedia sharing 💕
evrinasp says
sama2 mbak, wah asik ih lagi kuliah, duh moga aku bisa nyusul kuliah lagi, kangen juga
Diskartes says
Wah abis dikdas, abis upgrade ilmunya dong
Masih keren aja ni blog, satu-satunya yang tentang pertanian di Indonesia mba Ev. Lanjutkannnn
evrinasp says
semoga saya istiqomah ya, kadang blog ini diselingi artikel non pertanian kok
Suryani Palamui says
Wah mantap banget pelatihannya yah mba. Pasti udah banyak ilmu nih. Hehe..
evrinasp says
alhamdulillah jadi lebih tercerahkan nih mbak, tidak abu-abu lagi hehe
Yuniarti Rahayu says
Tulisan yang bagus Mbak Evrina…
Teruslah menulis…teruslah berkarya..
evrinasp says
Terima kasih mbak Yuni 😀
Mirwan Choky says
Mantap mbak, lengkap banget deh iinfonya.
evrinasp says
sebarin ke temennya yang pertanian ya haha
Liana says
wih, keren kak ev.
artikelnya informatif banget, aku jadi banyak dpt info baru 🙂
keep sharing ya!
evrinasp says
Terima kasih mbak semoga bermanfaat ya
Rizky says
Assalamualaikum mba..
Postingannya sangat bermanfaat. Kebetulan juga saya mau tes, terus nemu postingan ini..hehe.. Makasih banyak mba evrina sudah sharing ilmu dan pengalamannya 😍
evrinasp says
Alhamdulillah,semangat ya, semoga sukses tesnya neng
Arum says
Wah masyaa Allah mbk … Jadi tercerahkan,😍selalu menginspirasi.. ditunggu terus ya mbak update an blognya . Terima kasih ilmunya mbak😊
evrinasp says
Sama2 arum semoga bermanfaat ya
Risa says
Alhamdulillah mba dapat pencerahan, saya yang dari terampil mba belum latdas 😭
evrinasp says
Semangaaaat ya
Satri says
Boleh share g mba’?
evrinasp says
Boleh, silahkan dengan senang hati
Itta says
Terima kasih untuk infonya mb evrina..suka banget. Banyak hal yg saya dapat. Tetap terus share hal2 sprti ini. Karna sangat bermanfaat. Saya juga penyuluh pemula. Barakallah mb
evrinasp says
wah salam kenal ya, semangaaat
Ika says
Terimakasih kak, sudah berbagi pengalamannya. berguna banget bagi saya yang pengen jadi penyuluh pertanian
evrinasp says
Sama2 alhamdulillah kalau bermanfaat
Meilita says
Sangat Informatif ka, cocok buat aku yang baru mau nyimpluk jadi penyuluh pertanian. Doain aku lulus ujian buat dapet Sarjana tahun ini ka, Aamiin. Pengen banget belajar bareng kaka, thank you so much ka 😀
evrinasp says
Aamiin alhamdulillah jika bermanfaat, semangat terus ya