Last Updated on December 15, 2020 by evrinasp
Yuhuuu senang sekali saya bisa metime kembali dengan blog kesayangan di evrinasp.com. Updating kali ini saya ingin cerita sedikit tentang sharing session bersama BBP2TP, Kementan RI melalui Zoom Meeting. Tema sharing yang diangkat saat itu mengenai pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk penyuluhan pertanian.
Namun sebelumnya, saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada panitia dari BBP2TP yang telah memberikan wadah bagi saya untuk berbagi, karena yang namanya berbagi itu sangat menyenangkan. Apalagi di sharing session kemarin itu, saya pribadi dapat reunian dengan rekan-rekan penyuluh meski melalui teleconference saja, sekali lagi itu sangat menyenangkan.
Oke deh bagi rekan-rekan dan pembaca yang kemarin tidak sempat melihat sharing sessionnya, silahkan kunjungi channel YouTube di bawah ini ya karena alhamdulillah difasilitasi oleh pihak BBP2TP bersama virtual literacy PUSTAKA, Kementan untuk direkam selama acara.
Nah, saya juga akan di blog ini secara garis besar.
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian
Penggunaan TIK sudah lekat dalam kehidupan sehari-hari, terutama di era industri 4.0. Kalau kita perhatikan, teknologi selalu berkembang dengan pesat mengikuti zaman. Itu sebabnya, sebagai penyuluh pertanian yang juga berperan dalam sektor pertanian juga harus mengikuti perkembangan TIK itu sendiri. Sebab kalau kita mau mengajarkan kepada petani tentang TIK, otomatis kita juga harus memahami TIK tersebut.
Nah, mengenai TIK dalam penyuluhan diatur dalam dasar hukum lho, di antaranya ada di Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Perlindungan Dan Pemberdayaan Petani dan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor: 03/Permentan/Sm.200/1/2018. Coba lihat gambar di bawah ini ya, saya sudah mengambil bagian dari kedua dasar hukum tersebut yang terkait dengan penggunaan TIK.
Dari gambar tersebut, terlihat jelas bahwa penyuluh pertanian selaku fasilitator, wajib menggunakan TIK dalam penyuluhannya dan sudah seharusnya juga penyuluh memfasilitasi petani agar mereka dapat mengakses TIK.
Untuk memanfaatkan TIK, kita perlu memahami TIK itu sendiri. Umumnya kalau berbicara tentang TIK, orang selalu menghubungkan dengan internet, gadget, laptop dan lain-lain. Padahal TIK tidak hanya sebatas pada perangkat saja, melainkan juga berupa penemuan metode atau cara-cara tertentu. Kalau di pertanian, ada yang namanya paket budidaya dengan pengelolaan tanaman terpadu (PTT) itu juga sudah termasuk ke dalam teknologi. Coba lihat batasan setiap terminologi dari TIK di bawah ini ya.Sedangkan menurut Kominfo.go.id, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, pengelolaan, dan penyampaian atau pemindahan informasi antar sarana/media.
Saya mengutip dari salah satu jurnal sebagai berikut:
“Walaupun penggunaan komputer ditekankan, namun TIK bukan berarti hanya terbatas pada penggunaan alat-alat elektronik yang canggih (sophisticated), seperti pemanfaatan komputer dan internet, melainkan juga mencakup alat-alat yang konvensional seperti: bahan tercetak, kaset audio, Overhead Transparancy(OHT)/Overhead Projector (OHP), bingkai suara (sound slides), radio, dan Televisi (Siahaan, 2010)”
Artinya sudah jelas ya, tidak melulu harus terhubung dengan internet, dengan perlengkapan konvensional, kita juga sudah bisa melaksanakan TIK untuk penyuluhan pertanian.
Menggunakan TIK untuk Penyuluhan
Saat saya melaksanakan penyuluhan pertanian di wilayah binaan, saya akan menyesuaikan dengan jumlah sasaran yang ingin disuluh dan esensi materi yang ingin dicapai. Saya membaginya ke dalam penyuluhan sasaran perorangan, kelompok, dan masyarakat luas.
View this post on Instagram
Seorang Penyuluh Pertanian harus melek teknologi dan mengikuti perkembangan zaman. Soalnya bagaimana mau menyampaikan teknologi terkini kepada para petani kalau si Penyuluhnya tidak mengupgrade diri. In frame: Bapak Ahmad Bastari, ketua KEP Tani Jaya Bersama. Saya sedang memberitaukan Cara mendownload aplikasi Kiosgapoktan.com. Kiosgapoktan.com adalah website khusus yg memberikan informasi aktivitas kelompok dan produk hasil pertanian di wilayah binaan Cikarawang. Aplikasinya juga tersedia dan dapat diunduh secara gratis di PlayStore dengan nama kiosgapoktan. #PenyuluhPertanian #Pertanian #petani #kiosgapoktan #cikarawang #dramaga #bogor #agriculture #AgriculturalExtensionOfficer #MyJobMyAdventure #PenyuluhPertanianMilenial
Untuk melaksanakan penyuluhan dengan sasaran perorangan, saya lebih sering menggunakan alat bantu smartphone sebagai sumber TIK. Misalnya membantu ketika harus video call dengan pengurus, membantu mencarikan harga komoditas, dosis pupuk, persyaratan pendaftaran tertentu, memperlihatkan gambar, dan lain-lain dengan seorang atau dua orang petani.
Ketika melaksanakan penyuluhannya untuk kelompok, alat TIK yang saya gunakan dapat berupa laptop, LCD Projector, atau komputer. Nanti disesuaikan juga dengan jenis materinya dan banyaknya sasaran yang hadir, apakah cukup menggunakan satu perangkat saja atau kombinasi keduanya.
Sementara untuk masyarakat luas, saya menggunakan perangkat digital seperti website atau blog pribadi, bisa juga mengisi website cyber extension milik Kementan. Kemudian memanfaatkan media sosial yang banyak digunakan oleh masyarakat seperti facebook, instagram, dan Twitter. Untuk materi audio visualnya saya juga menggunakan channel YouTube personal. Tak lupa juga, pelaksanaan siaran radio juga menjadi alat TIK untuk penyuluhan dengan sasaran masyarakat luas.
Baca ini yuk: Siaran Radio Bagi Penyuluh Pertanian
Saya mengambil langkah di atas karena ingin mengajak masyarakat ikut serta melaksanakan pertanian minimal di pekarangannya sendiri dengan membuat konten sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami. Dengan begitu, diharapkan akan memunculkan kecintaan terhadap dunia pertanian.
Nah, bagaimana memanfaatkan penggunaan TIK di wilayah binaan yang notabenenya tingkat penyerapan SDM berbeda-beda? berikut adalah cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan penggunaan TIK di wilayah binaan:
- Meningkatkan keasadaran pentingnya TIK untuk menunjang usaha budidaya dari on farm hingga pemasaran
- Memobilisasi informasi melalui penyuluhan
- Mengembangkan kemampuan dan membina pemimpin yang sadar TIK, dalam hal ini dapat melatih pengurus kelompok agar dapat mengadopsinya dan menularkan ke anggota lain
- Memfasilitasi penyediaan akses informasi melalui program-program baik yang ada di tingkat kabupaten, provinsi, maupun dari pusat
- Menggalang kemitraan, misalnya dengan menghadirkan fasilitator dari tempat lain untuk membantu mengembangkan TIK di wilayah binaan, contohnya melalui program magang mahasiswa
Yak demikianlah sedikit resume singkat mengenai isi dari sharing session tentang pemanfaatan TIK dalam penyuluhan pertanian. Semoga sharing yang diberikan saat itu dapat memberikan manfaat dan insight tambahan untuk melaksanakan penyuluhan pertanian.
Sumber informasi:
1. https://bpptik.kominfo.go.id/glosarium/teknologi-informasi-dan-komunikasi/
2. https://www.indoworx.com/
3. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Dr.%20Christina%20Ismaniati,%20M.Pd./Penggunaan%20Teknologi%20Informasi%20dan%20komunikasi%20dalam%20peningkatan%20kualitas%20pembelajaran.pdf
Onix says
langka banget ini memanfaatkan teknologi untuk penyuluhan pertanian! para petani juga butuh melek teknologi yaah. setuju! 🙂
evrinasp says
semangatttt, pertanian pasti bisa
ursula meta rosarini says
Wahhh keren banget mbak, kalau banyak penyuluhan gini semua kalangan bisa melek teknologi
evrinasp says
in syaa Allah mbak, pelan-pelan pertanian memanfaatkan teknologi
iidYanie says
Masa pandemi saat ini memang baiknya penyuluhan pertanjan disampaikan melalui teknologi ya , dan para petani pun dapat belajar menggunakan teknologi informasi tersebut dengan baik
evrinasp says
iya mbak, memutus hambatan jarak dan ruang