• Home
  • About
  • Disclosure
  • Achievement
  • Green Activity
    • Agriculture
    • Environment
    • Forestry
  • Random
    • Advertisement
    • Contest
    • Reportage
    • Review
    • Tip and Tutorial
    • Others

EVRINASP

Menghijaukan Bumi Melalui Tulisan

in Agriculture

Penggunaan Pestisida

Last Updated on September 18, 2016 by evrinasp





penggunaan-pestisida

Saya sedang mengaplikasikan pestisida nabati terbuat dari daun mindi yang aman bagi lingkungan dan kesehatan

Suatu hari saya melakukan monitoring lapangan untuk memantau pertanaman di wilayah binaan. Sambil monitoring, saya juga anjangsana dengan beberapa orang petani yang ada di sawahnya. Saya melihat ada Bapak Fatah yang sedang menyemprotkan pestisida ke tanaman padinya. Setelah memperhatikan cukup lama, saya berpikir kalau Bapak Fatah ini termasuk petani yang aware terhadap kesehatannya karena dia sudah melindungi tubuhnya dari paparan pestisida ketika melakukan penyemprotan. Pak Fatah menggunakan masker serta rain coat plastic ketika menyemprotkan pestisida.

Setelah selesai, saya berbincang dengan Pak Fatah. Dari hasil perbincangan, saya mengetahui kalau pengetahuan tentang aplikasi pestisida Pak Fatah masih harus ditingkatkan lagi karena untuk beberapa hama tertentu dia masih belum paham pengendaliaanya serta cara pengaplikasian yang benar. Akhirnya saya menjelaskan beberapa hal mengenai pestisida.

Penggunaan pestisida merupakan langkah paling akhir untuk dilakukan apabila cara pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) lainnya seperti mekanik, budidaya tanaman sehat, pengendalian secara nabati tidak memberikan hasil signifikan. Selain itu apabila serangan OPT sudah melebihi ambang batas ekonomi, artinya populasi OPT sudah melebihi ambang batas kewajaran dalam satu tanaman sehingga keberadaannya dapat merugikan produksi, maka perlu dilakukan pengendalian secara sintetis.

penggunaan-pestisida

Contoh efek pestisida pada tanaman, warna merah diberikan ke dalam air sebagai pengganti pestisida, terlihat jika daun menyerap warna merah tersebut, apa jadinya jika pestisida masuk ke dalam jaringan tanaman?

Pengendalian OPT hendaknya mengikuti prinsip Pengendalian Hama Terpadu (PHT) seperti yang pernah dibahas pada postingan sebelumnya. Beberapa cara yang dapat dilakukan mengikuti prinsip PHT sebelum memutuskan penggunaan pestisida adalah dengan melakukan beberapa hal berikut:

  1. Melakukan rotasi tanaman, agar OPT tidak dapat berkembang karena terputus rantai makanan dan daur hidupnya
  2. Mengatur pengairan yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman. Lingkungan yang lembab sangat disukai OPT untuk melakukan perkembangan
  3. Membersihkan lingkungan di sekitar pertanaman seperti melakukan penyiangan gulma
  4. Mengatur jarak tanam, selain agar matahari dapat menyinari secara optimal serta memudahkan pemeliharaan, cara ini juga dapat menghalau hama untuk diam lebih lama di pertanaman. Contohnya adalah hama tikus, tikus tidak menyukai lingkungan yang terbuka sehingga pengaturan jarak tanam perlu dilakukan
  5. Menggunakan varietas yang sesuai, misalnya apabila suatu wilayah diketahui endemis terhadap wereng, maka gunakanlah varietas yang tahan terhadap serangan wereng
  6. Penanaman serentak yang dapat memutus siklus hidup OPT apabila dikolaborasikan dengan melakukan rotasi tanaman
  7. Pengendalian secara mekanis, misalnya dengan menggunakan perangkap. Contohnya menggunakan daun yang diletakkan pada alur irigasi agar hama keong yang memakan bibit padi dapat berkumpul sehingga memudahkan pengendalian atau menggunakan terasi untuk menangkap hama walang sangit pada tanaman padi.
  8. Penggunaan pestisida nabati, pestisida nabati yang terbuat dari tanaman yang tidak disukai OPT lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan.
  9. Menggunakan musuh alami, Ekosistem kita sebenarnya sudah seimbang, jika ada OPT maka ada juga musuh alaminya yang dapat menghalau perkembangan OPT tersebut. Contoh musuh alami adalah belalang berkumis panjang, laba-laba, parasit telur dan lain-lainnya.
  10. Lakukan pengamatan berkala, pengamatan perlu dilakukan sebagai tindakan preventif untuk mencegah terjadinya ledakan serangan OPT.
penggunaan-pestisida

Lakukan pengamatan secara berkala

Apabila semua point di atas sudah dilakukan dan ternyata OPT cukup membahayakan hingga melebihi ambang batas ekonomi maka prose pengaplikasiannya harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:

  1. Tepat Sasaran, penggunaan pestisida harus disesuaikan dengan OPT yang akan dikendalikan
  2. Tepat waktu, pengendaliannya harus disesuaikan dengan waktu pada saat serangan sudah melebihi ambang ekonomi. Ada baiknya aplikasi pestisida dilakukan pada saat pagi hari saat OPT masih banyak dipertanaman atau sore hari.
  3. Tepat dosis, dosis atau konsentrasi harus sesuai dengan petunjuk yang terdapat pada kemasan pestisida karena jika melebihi akan menyebabkan OPT menjadi kebal atau resisten
  4. Tepat cara, tidak semua pestisida diaplikasikan dengan cara disemprotkan, ada beberapa pestisida yang diaplikasikan dengan cara penaburan
  5. Tepat jenis, gunakan pestisida sesuai dengan jenis OPT yang menyerang serta jenis tanamannya
  6. Tepat mutu, gunakan pestisida yang memiliki izin terdaftar karena sudah melalui pengujian terlebih dahulu.

Perlu diketahui bahwa penggunaan pestisida sintetis yang berlebihan dapat merusak keseimbangan ekosistem serta mengganggu kesehatan. Pestisida sintetis dapat meninggalkan residu zat berbahaya pada tanaman yang disemprot sehingga apabila termakan oleh hewan atau manusia maka akan membahayakan. Dalam jangka waktu tertentu zat racun tertentu dapat terakumulasi dalam tubuh yang dapat menyebabkan penyakit kronis. Oleh karena itu gunakanlah pestisida sintetis secara bijak. Bila perlu, gunakanlah pestisida nabati untuk melakukan pengendalian OPT yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan.




Filed Under: Agriculture Tagged With: hama, OPT, organisme penggangu tanaman, penggunaan pestisida, Penyakit, pestisida

Previous Post: « Kosmetik Herbal untuk Kulit Cantik Alami
Next Post: Kita Liburan Yuk! »

Reader Interactions

Comments

  1. Lidya says

    February 25, 2016 at 2:19 am

    kalau penggunaan pestisida gak sesuai ngri juga ya,kkta mau makan sayur biar sehat malah kena pestisida

    Reply
    • evrinasp says

      February 27, 2016 at 12:04 am

      yap betul mbak, makanya pad aberalih ke organik

      Reply
  2. Anjar Sundari says

    February 25, 2016 at 3:19 am

    Saya pikir penggunaan pestisida itu boleh kapan saja asal hamanya hilang mbak Ev, ternyata tidak ya. Kalau melihat contoh sayur yang dimasukkan pestisida dan berubah jadi merah, ngeri juga ya mbak akibat pestisida yang nggak sesuai dosis, dampaknya ke manusia juga.

    Belalang berkumis panjang, pengin lihat saya, panjang kumisnya seberapa ๐Ÿ™‚

    Reply
    • evrinasp says

      February 27, 2016 at 12:03 am

      panjangnya hingga menyamai badannya mbak, kalo yg berkumis pendek dia masuk hama

      Reply
  3. @danirachmat says

    February 25, 2016 at 3:48 am

    Hueeee. Warna merah itu pestisidanya ya Ev? Gw sering nemu sawi putih ada semu merahnya gituuu. Makasih ilmunya Ev!

    Reply
    • evrinasp says

      February 27, 2016 at 12:03 am

      itu ceritanya pestisidanya dikasih warna supaya menunjukkan kalau terserap ke dalam

      Reply
  4. Keke Naima says

    February 25, 2016 at 5:09 am

    kalau kita ngecek sendiri bisa gak, sih? Misalnya abis belanja sayur trus pengen ngecek banyak pestisidanya atau enggak

    Reply
    • evrinasp says

      February 27, 2016 at 12:02 am

      kalo untuk kandungannya mesti ke lab sih mbak, paling secara fisik aja, kaya kalo ad ayg putih2 mesti wasada, tapi biasanya sudah dicuci sama produsen, pestisida yg nempel d luar itu bisa hilang dalam dua minggu setelah penyemprotan nah kalo yg terserap belum tau

      Reply
  5. Mugniar says

    February 25, 2016 at 3:47 pm

    Ooh jadi pestisida itu bukannya yang langsung digunakan, melainkan langkah terakhir ya, baru tahu, Mbak Ev. TFS ๐Ÿ™‚

    Reply
    • evrinasp says

      February 27, 2016 at 12:01 am

      iya pilihan terakhir karena termasuk membahayakan lingkungan juga

      Reply
  6. inayah says

    February 26, 2016 at 9:26 am

    Tanam setentak. Alangkah susahnya mba..di lahan pertanian para petani gurem. Beda sama di Jepang..yang kepemilikan lahannya luas..

    Reply
    • evrinasp says

      February 27, 2016 at 12:00 am

      Iyah soalnya gak kaya dulu, coba kalo duduk bareng dan gotong royong bisa deh serempak

      Reply
  7. Lusi says

    February 27, 2016 at 11:34 am

    Susah juga ya. PEtani harus didampingi terus nih

    Reply
    • evrinasp says

      February 29, 2016 at 11:54 pm

      iya mbak lusi, gak bisa ditinggalkan kecuali yang sudah maju

      Reply
  8. Beautyasti1 says

    February 27, 2016 at 7:01 am

    hhmm makanya kadang aku memilih sayuran dan buah buahan di pasar pagi, pasar tradisional, bukan di supermarket karena biasanya sayur di pasar masih ada bolong bolong nya, yang berarti pernah dimakan ulat. sedang kan di supermarket terlihat segar melimpah loh jinawi hehehe *aposeh* yang mana sepertinya banyak terlindungi pestisida.
    aku betul gak sih makk selama ini? apa gak ada hubungan nya antara sayur yang bolong bolong itu dengan pestisida? ^ ^’

    Reply
    • evrinasp says

      February 29, 2016 at 11:51 pm

      ada sih mbak asti, jadi kalau yg bolong2 itu pernah keserang hama semacam ulat, kalau ulat aja suka sama sayuran berarti aman tak ada racun di dalamnya, kalau tercium aroma pestisida pasti hama gak mau nempel

      tetapi gak semuanya sayuran yg gak bolong itu berbahaya, bisa jadi dia menerapkan pertanian organik di dalam greenhouse sehingga terlindungi dari hama penyakit

      Reply
  9. Heru Arya says

    February 27, 2016 at 11:40 am

    Hallo mbk Ervi. Jujur, baru kali ini membaca materi yang emang biasanya saya dapetkan di bangku kuliah. Kebetulan, saya ini Mahasiswa Agroteknologi.

    Membaca penjelasan mbk mengenai Penggunaan Pestisida, memang benar adanya, mbk. Banyak sekali petani yang sebenarnya hanya terpengaruh dengan promosi para penjual pestisida di pasar. Tanpa berfikir effeck dari pestisida itu sendiri.

    Saya sendiri, pencinta hidroponik. Bahkan, untuk sayur saja, saya selalu berusaha menggunakan PESNAB. Meskipun rasa terkadang sedikit terjadi perubahan, tapi saya selalu memantau pH dan Nutrisi yang saya berikan. Biar tidak terjadi perubahan rasa.

    Bagus mbk, menambah wawasan banget. Salam kenal, ya mbk. ๐Ÿ™‚

    Reply
    • evrinasp says

      February 29, 2016 at 11:58 pm

      halo heruuu, wah kuliah dimana? jangan2 adik kelas nih hehe, iyah kita harus sering mengedukasi mengenai bahaya pestisida ini karena belum tentu memberikan efek yang baik bagi tanaman itu sendiri

      Reply
      • Buyamuda says

        November 3, 2016 at 11:13 pm

        beri tanaman nutrisi yang menjadi kan dia kuat.
        salah satu yang jarang dibicarakan atau mungkin sedikit yang tau tmengenai unsur silikat. silikat ini memilki peran yang sangat penting bagi tanaman.

        Reply
        • evrinasp says

          November 4, 2016 at 6:38 am

          iya Si juga sangat membantu tanaman

          Reply
  10. wizam says

    March 12, 2016 at 2:30 am

    kalo pake pupuk organik gimana mba?

    Reply
    • evrinasp says

      March 12, 2016 at 9:18 am

      pupuk organik tidak apa-apa

      Reply
  11. Syafiq says

    March 18, 2016 at 10:17 am

    Makasih mbak sangat bermanfaat ๐Ÿ™‚

    Reply
    • evrinasp says

      March 21, 2016 at 12:13 pm

      sama2 ya

      Reply
  12. Basuki says

    September 25, 2016 at 10:18 am

    Mba, tanaman (pohon) mangga saya suka di hinggapi belalang, sampe2 udah berbunga gak jadi gegara dimakanin hama (munkin belalang juga).
    Sy udah gunakan CURACRON (Insekrisida), tapi 2 minggu kemudian dtg lagi belalang yg lainnya.
    Sy mau tanya gimana cara menanggulangi yg aman? Karena sy pake CURACRON bau nya gak enak, bikin pusing….. tolong bantu pencerahannya Mba. Makasih banyak sebelumnya

    Reply
    • evrinasp says

      September 25, 2016 at 10:56 am

      Maaf pak basuki, belalang sifatnya nomaden alias pindah-pindah, kalau untuk insektisida memang tidak terlalu dianjurkan baik kontak maupun sistemik, itu yang disemprot belalangnya kan? memang agak susah sih karena belalang mudah loncat, sementara ini pengendaliannya secara mekanis dengan menangkap belalang tersebut, o iya itu belalangnya yang kumis pendek ya? kalo kumisnya panjang tidak berbahaya. sebaiknya kalau pohonnya tidak banyak, jangan pakai insektisida karena justru akan berbahaya untuk bapak

      Reply
  13. desi says

    September 27, 2016 at 10:29 am

    nah aku demen nih yang kaya gini, pestisida terbuat dari bahan yang aman, karena tidak menjadi racun dan amn untuk lingkungan

    Reply
    • evrinasp says

      September 27, 2016 at 6:00 pm

      iya sebaiknya menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan

      Reply
  14. sri wahyuni says

    September 27, 2016 at 10:31 am

    apakah pestisida seperti ini sudah terjual secara online mbak… terima kasih

    Reply
    • evrinasp says

      September 27, 2016 at 6:01 pm

      ada kok pestisida organik yang dijual online, bisa dicari di toko2 online

      Reply
  15. team alfa says

    September 27, 2016 at 10:34 am

    keren sekali bisa membuat pestisida dengan herbal… paut di kembangkan dan di publikasikan nih

    Reply
    • evrinasp says

      September 27, 2016 at 6:01 pm

      silahkan jika bermanfaat, baiknya memang pilih yang ramah lingkungan

      Reply

Trackbacks

  1. Wereng Batang Coklat, Hama Utama Pada Tanaman Padi says:
    October 18, 2016 at 7:03 am

    […] Penggunaan insektisida yang diizinkan dan efektif apabila populasi WBC mencapai โ‰ฅ 20 ekor/rumpun pada tanaman berumur ย โ‰ฅ 40 hari setelah tanam […]

    Reply
  2. Pertanian Organik dan Penerapannya dalam Budidaya Pertanian says:
    October 22, 2016 at 8:33 am

    […] hama, penyakit dan gulma tidak memperkenankan dengan menggunakan pestisida sintetis. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pengendalian mekanis, penggunaan pestisida nabati, […]

    Reply
  3. Wereng Batang Coklat, Hama Utama Pada Padi – KiosAgri says:
    September 3, 2022 at 6:42 pm

    […] Penggunaan insektisida yang diizinkan dan efektif apabila populasi WBC mencapai โ‰ฅ 20 ekor/rumpun pada tanaman berumur  โ‰ฅ 40 hari setelah tanam […]

    Reply
  4. Syarat Pertanian Organik : My Blog says:
    February 1, 2024 at 6:42 am

    […] hama, penyakit dan gulma tidak memperkenankan dengan menggunakan sintetis sintetis . Pengendalian dapat dilakukan dengan cara pengendalian mekanis, penggunaan pestisida nabati, […]

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

evrina-profile

I am Evrina, an agriculture extension officer, blogger, and hiker.

More about me...

Categories

  • Advertisement
  • Agriculture
  • Contest
  • Environment
  • Forestry
  • Others
  • Reportage
  • Review
  • Tip and Tutorial

Eco Blog 2024

Evventure Blog

Download Aplikasi Kios Gapoktan

kios gapoktan

Archives

2025

  • – May (1)
    • Step by Step Mengikuti Uji Kompetensi (Ujikom) Penyuluh Pertanian (Pengalaman Tahap 1 Tahun 2024)

2024

  • + September (1)
  • + June (1)
  • + March (2)
  • + January (1)

2023

  • + December (2)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (3)
  • + July (2)

2022

  • + December (1)
  • + November (1)
  • + September (1)
  • + June (2)
  • + March (3)
  • + January (1)

2021

  • + December (4)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (1)
  • + August (4)
  • + July (4)
  • + June (4)
  • + April (2)
  • + March (2)
  • + February (2)

2020

  • + December (2)
  • + October (3)
  • + September (3)
  • + August (2)
  • + July (2)
  • + June (2)
  • + May (6)
  • + April (3)
  • + March (1)
  • + February (1)
  • + January (2)

2019

  • + November (2)
  • + October (5)
  • + September (6)
  • + August (4)
  • + July (1)
  • + June (2)
  • + May (1)
  • + March (3)
  • + February (3)
  • + January (2)

2018

  • + December (4)
  • + November (2)
  • + October (4)
  • + September (6)
  • + August (3)
  • + July (2)
  • + June (3)
  • + May (2)
  • + April (3)
  • + March (5)
  • + February (4)
  • + January (5)

2017

  • + December (5)
  • + November (5)
  • + October (2)
  • + August (5)
  • + July (5)
  • + June (7)
  • + May (11)
  • + April (8)
  • + March (6)
  • + February (8)
  • + January (6)

2016

  • + December (8)
  • + November (10)
  • + October (8)
  • + September (13)
  • + August (9)
  • + July (5)
  • + June (9)
  • + May (4)
  • + April (10)
  • + March (9)
  • + February (15)
  • + January (8)

2015

  • + December (12)
  • + November (12)
  • + October (22)
  • + September (21)
  • + August (10)
  • + July (21)
  • + June (16)
  • + May (4)
  • + April (5)
  • + March (2)
  • + February (2)
  • + January (4)

2014

  • + December (3)
  • + November (1)
  • + October (4)
  • + September (2)
  • + August (2)

Quote

Dipuji tak terbang, dicaci tak tumbang.

— Anies Baswedan

Footer

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2025 · Market theme by Restored 316