Hari Jumat kemarin tepatnya tanggal 18 September 2015 saya dan beberapa rekan kantor menghadiri sebuah peresmian di BBP2TP. BBP2TP atau Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian sedang mengadakan sebuah acara bertajuk Peresmian Taman Agro Inovasi dan Agrimat. Taman ini terbuka untuk umum dan menampilkan berbagai macam teknologi inovatif yang dihasilkan oleh para peneliti. Balai yang terletak di Jalan Tentara Pelajar nomor 10 Bogor ini menyajikan sebuah taman berisikan aneka macam tanaman mulai dari sayuran, buah-buahan hingga obat-obatan.
Selain rombongan penyuluh dan masyarakat umum, acara pada hari itu turut serta diramaikan oleh kunjungan beberapa orang siswa dari berbagai sekolah. Meskipun cuaca cukup terik dengan suhu sekitar 32-35 derajat celcius, tidak membuat semangat para siswa untuk belajar mengenai pertanian.
Sekarang kita lihat Taman Agro Inovasinya yuk.
Pertama kita akan disambut sebuah stand yang menjual buah-buahan, sayur-sayuran serta tanaman hias. Kemudian apabila berjalan ke sebalah kanan kita akan mulai memasuki gerbang Taman Agro Inovasi. Di pintu gerbang ini terdapat salah satu inovasi yang menarik perhatian saya yaitu Vertiminaponik yaitu hidroponik yang menggabungkan budidaya tanaman serta budidaya ikan dengan tanaman ditanam secara vertikal di atas kolam.
Kemudian di sebelah kanan terdapat dua buah singkong besar yang menurut saya merupakan varietas Darul Hidayah. Singkong ini sangat besar dan cukup enak untuk dikonsumsi. Hanya saja pemanfaatnnya lebih diarahkan pada ekstraksi tepung aci yang dihasilkan singkong.
Mari kita berjalan lagi. Para siswa sepertinya antusias terhadap penjelasan pemandu mengenai koleksi tanaman yang ada di taman ini. Banyak yang belum tau lho kalau bentuk tanaman jagung seperti apa, di sini mereka diajarkan mengenal berbagai jenis tanaman koleksi Taman Agro Inovasi.
Beberapa tanaman buah dalam pot (tabulampot) juga ditampilkan pada taman ini. Tabulampot Mangga terlihat segar dan berdiri kokoh, saya senang sekali melihatnya karena dengan ukuran pot yang tidak terlalu besar tanaman ini mampu tumbuh subur. Saya memang sedang mengumpulkan informasi mengenai tabulampot ini karena ingin mempraktekan di rumah. Maklum lahan di tempat saya sudah mulai sempit bagi penanaman pohon sehingga tabulampot menjadi alternatif yang baik untuk budidaya tanaman buah.
Taman ini mengajarkan kita untuk memanfaatkan setiap space bagi budidaya tanaman dengan tetap memperhatikan keindahannya. Seperti pada bentuk lahan di bawah ini yang membentuk lahan menjadi bulat bertingkat untuk penanaman sayuran, kemudian di bawahnya masih bisa ditanami kangkung serta sudutnya ditanam tanaman buah.
Tanaman obat juga terdapat di sini, meskipun lahannya sempit namun tanaman ini terlihat banyak dan sehat. Lagi-lagi penataannya yang sangat rapih dan indah membuat taman ini sangat sedap dipandang mata. Meskipun judulnya tanaman obat tetapi tidak mengurangi unsur keindahan yang berusaha ditampilkan taman ini.
O iya untuk menyokong kebutuhan tanaman pada lahan taman, di sini tersedia rumah pembibitan. Rumah ini fungsinya adalah menghasilkan bibit tanaman yang nantinya akan di taman pada lahan maupun wadah tanaman. Jadi kalau kita memiliki lahan untuk penanaman sebaiknya memang menyediakan lahan untuk tempat pembibitan.
Setelah berkeliling, saya dan rekan-rekan penyuluh kembali ke tenda utama yang terletak dekat dengan Perpustakaan. Kami akan menyaksikan pembuatan kompos skala rumah tangga yang menggunakan sampah dapur sebagai bahan dasar. Ingat ya bahan dasar yang digunakan adalah sampah dapur bukan merupakan olahan dapur yang sengaja dibuat menjadi kompos. Karena pada saat sesi diskusi ada yang bertanya mengenai penggunaan nasi atau buah-buahan sebagai bahan kompos.
Sebaiknya bahan yang digunakan adalah sampah dapur sisa mengolah bahan makanan seperti sampah sayuran atau potongan buah-buahan. Mengapa menggunakan sayuran dan buah-buahan? Karena kedua jenis bahan tersebut mengandung air yang dapat mempercepat proses pembusukan. Kita tidak perlu sengaja mengumpulkan dedaunan untuk membuat kompos. Itupun dapat dilakukan hanya saja fokus utama tetap pada pemanfaatan sampah dapur. Jangan lupa untuk memotong-motong sampah organik ini agar proses penguraian menjadi lebih cepat.
Bahan lain yang diperlukan adalah kompos yang sudah jadi sebagai starter, gula dan dekomposer. Dekomposer yang digunakan pada praktek kali ini adalah dekomposer yang bisa kita beli pada toko pertanian, namun kita juga bisa menggunakan ragi sebagai dekomposer hanya saja proses penguraiannya nanti kurang cepat bila dibandingkan dengan menggunakan dekomposer buatan pabrik.
Semua bahan tersebut dicampur menjadi satu dan ditambahkan air sebagai pelembab. Letakkan pada suatu wadah pengomposan dan beri tutup. Kemudian kita harus melakukan pembalikkan setiap minggunya agar proses penguraian merata pada seluruh lapisan. Kompos dapat kita panen paling cepat satu bulan setelah pembuatan dan paling lama tiga bulan sejak pembuatan tergantung tebalnya lapisan kompos.
Setelah sesi pembuatan kompos rumah tangga sebenarnya ada praktek okulasi dan pembuatan hidroponik hanya saja waktunya terlalu sore sehingga saya tidak bisa ikut menyaksikan. Saya dan beberapa orang teman lebih dulu beranjak pulang. Kami mendapatkan sebuah souvenir berupa bibit tanaman setelah sebelumnya mengisi kuesioner tempel yang disediakan panitia.
Bagi teman-teman yang ingin berkunjung ke Taman Agro Inovasi dan Agro Klimat bisa mendatangi alamat ini:
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) di Jalan Tentara Pelajar nomor 10 Bogor
Rutenya dari Stasiun Bogor naik angkot nomor 12 menuju Cimanggu lalu turun langsung di BBP2TP yang terletak di sebelah kanan. Kemudian apabila berangkat dari Terminal Baranang Siang maka bisa naik angkot 03 menuju Istana Bogor lalu turun di Istana Bogor depan Regina Pacis lalu menyebrang dan menyambung naik angkot 12 menuju Cimanggu.
Semoga bermanfaat ya dan selamat berkunjung ke Taman Agro Inovasi.
Ety Abdoel says
Wah, saya tertarik dengan vertiminaponik. Keren inovasinya
evrinasp says
iya mbak, itu untuk budidaya tanaman sama ikan sekaligus
ade anita says
OMG..itu singkong kok bisa gede bangettttttt
evrinasp says
singkong darul hidayah mbak kalo ga salah namanya
PutriKPM says
Singkongnya segede pahaku hahaha *gagal pokus*
evrinasp says
hahaha iya tah mbak? qiqiqiqi
Adi Pradana says
siswanya sangat antusias ya mbak, apalagi ada pemandunya yang menjelaskan secara detail gitu. Siswa jadi dapat banyak ilmu yang bermanfaat…
evrinasp says
iya ada kok petugas pemandunya, yang jaga ada kalau mau tanya-tanya
Nefertite Fatriyanti says
Kereen, ada bibit unggulan yang bisa dibeli disini nggak ya?
Blogger asinan kudu kesini niiih
evrinasp says
Ada mbak, silahkan datang ke BB2TP
Nia Haryanto says
Keren banget tamannya. Jadi pengen jalan-jalan ke Bogor. Biar bisa lihat yang hijau-hijau….
evrinasp says
ayo teh ke Bogor main ke BB2TP yukkk
Choirul Huda says
paling seneng kalo liat yang kayak gini mbak
seger dan sejuk dipandang mata ๐
kebetulan di rumah ada beberapa pot tanaman, meski ga hobi nanam, tapi kalo pagi2 liat tanaman berasa gimana gitu, bikin semangat
kapan2 kalo ke ekalos lagi, mampir deh penasaran
evrinasp says
ayooo mampir atuh, deket di cimanggu kok, tambah seger kalo melihat langsung
Riski ReeNgan says
Singkongnya… !!
Satu pangkal itu bisa buat berapa hari ya…
evrinasp says
buat berapa hari ya, seminggu kali hihihi, gede kan ya