Hampir semua para penyuluh setiap harinya menggunakan ransel untuk membawa perlengkapan bekerja. Jarang sekali dari kami yang bisa tampil cantik dengan menggunakan tas wanita atau tampil elegan untuk para bapak seperti halnya pekerja kantoran. Semua itu karena perlengkapan yang harus dibawa setiap hari cukup banyak.
Pada tulisan kali ini saya ingin sharing mengenai perlengkapan apa saja yang biasa dibawa ketika terjun ke lapangan baik pada saat melakukan anjangsana (tatap muka) maupun pertemuan kelompok yang melibatkan sejumlah massa petani. Berikut adalah beberapa perlengkapan yang sering dibawa oleh para penyuluh ketika terjun ke lapangan:
Pertama, Perlengkapan yang selalu dibawa
- Bagan Warna Daun (BWD)
BWD merupakan alat berbentuk kotak untuk menentukan kebutuhan pupuk urea tanaman padi sawah. Unsur nitrogen pada urea dibutuhkan tanaman pada saat fase vegetative tanaman. Cara penggunaan BWD pada saat pemupukan susulan yaitu sekitar 25 hari setelah tanam (hst) atau fase anakan aktif dan 35 hst atau primordia dengan membandingkan warna daun padi teratas yang telah membuka penuh dengan BWD. Nanti kita bisa mendapatkan kebutuhan urea berdasarkan hasil yang diinginkan.
- Buku Hama Penyakit (happen) Padi
Pada saat turun ke lapangan seringkali para petani menanyakan hama dan penyakit yang menyerang tanaman mereka. Buku happen membantu penyuluh dalam memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis happen yang menyerang. Sebenarnya kita bisa menggunakan smartphone untuk melakukan browsing di internet terhadap gejala yang menyerang, hanya saja kondisi di lapangan kadang tidak memungkinkan penggunaan internet lantaran minimnya sinyal.
- Sepatu boots
Saya pribadi lebih senang jika turun ke sawah dengan bertelanjang kaki. Tetapi hal tersebut juga bahaya karena saya pernah beberapa kali mengalami luka pada telapak kaki lantaran terkena pecahan rumah keong. Teman saya pernah terkena tusukan sate ketika turun ke sawah dan berkat kejadian tersebut dia harus istirahat selama seminggu lamanya.
- Meteran
Meteran bermanfaat untuk mengukur tinggi tanaman dan luas lahan. Sebenarnya ada cara untuk mengukur luas lahan dengan membandingkan lebarnya langkah yang kemudian dikonversikan kedalam ukuran baku seperti meter atau kilometer.
- Buku harian
Buku harian memuat setiap kejadian yang kita temui pada saat ke lapangan. Buku harian ini juga sebagai bukti bahwa kita melakukan blusukan ke lapangan bersama petani karena di setiap tanggal kegiatan harus disertakan tandatangan serta cap pihak yang kita fasilitasi (petani).
- Kamera
Kamera baik yang terdapat pada smartphone maupun kamera digital bermanfaat untuk merekam aktivitas penyuluhan saat itu. Saat ini bukti penyuluh turun ke lapangan tidak hanya tertulis saja, tetapi dengan dilampirkan bukti foto kegiatan yang dilakukan.
Kedua, Perlengkapan yang kadang-kadang dibutuhkan
- pH Meter
Bermanfaat untuk mengukur pH tanah. Kondisi pH tanah sebaiknya dalam keadaan netral karena apabila terlalu asam, tanaman akan keracunan Aluminium (Al) dan apabila terlalu basa juga akan memberikan efek cekaman pada tanaman. Jika tanah terlalu asam dan basa maka harus diberikan kapur pertanian untuk menetralkan kondisi tanah.
- Alat ubinan
Alat ubinan ini cukup berat apabila dibawa seorang diri. Alat ini terdiri dari empat buah besi berukuran 2,5 m yang dirakit membentuk ubinan untuk menentukan potensi hasil panen padi. Di dalam perangkat ubinan juga terdapat timbangan untuk mengukur banyaknya gabah yang dihasilkan dari ubinan sehingga dapat diperkirakan besarnya produktivitas.
- Laptop dan infokus
Saat ini melakukan penyuluhan lebih banyak menggunakan media audio visual karena para petani lebih tertarik apabila menerima materi dengan bentuk seperti itu. Laptop dan infokus dapat digunakan pada secretariat petani yang tersedia sumber listrik.
- Kertas Koran
Bagi wilayah kerja penyuluh yang tidak mengungkinkan penggunaan laptop dan infokus untuk penyuluhan, kita masih bisa menggunakan media berupa peta singkap yang terbuat dari kertas Koran. Sehari sebelum melakukan penyuluhan, para penyuluh sudah membuat materi yang dituangkan dalam kertas Koran. Materi dibuat semenarik mungkin dengan memberikan warna di beberapa kertas.
- GPS
GPS bermanfaat untuk menentukan titik koordinat suatu wilayah atau lahan petani. GPS juga bisa membantu para penyuluh dalam menentukan luasan lahan sehingga lebih akurat lagi besaranya. Saat ini apabila petani hendak mengajukan bantuan maka pada proposal harus mencantumkan titik koordinat lahan atau wilayah yang ingin diberikan bantuan.
6. Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)
PUTS adalah suatu alat untuk analisis kadar hara tanah sawah yang dapat digunakan di lapangan dengan cepat, mudah, murah dan cukup akurat. PUTS dirancang untuk mengukur kadar N, P, K dan pH tanah. Prinsip kerja PUTS adalah mengukur hara N, P, dan K tanah yang terdapat dalam bentuk tersedia secara semi kuantitatif dengan metode kolorimetri (pewarnaan). Hasil analisis N, P, dan K tanah selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan rekomendasi pemupukan N, P, dan K spesifik lokasi untuk tanaman padi sawah dengan produktivitas setara IR-64 (5-7 ton GKP/ha).
Semua perlengkapan penyuluhan tersebut merupakan perlengkapan yang sering kami gunakan apabila turun ke lapangan. Tetapi saya masih membutuhkan satu buah perlengkapan lagi yaitu teropong bushnell. Teropong ini saya butuhkan untuk mencari petani di Desa Ciherang yang sulit ditemukan karena lahannya cukup luas dan banyak. Sejak kemarin saya banyak menghabiskan waktu untuk mencari satu-dua orang petani di lapangan. Petani tersebut tidak memiliki handphone dan terlalu sering melakukan mobile dari lahan satu ke lahan lainnya. Bisa dibilang jika saya bisa menemukannya di suatu tempat itu berarti keberuntungan. Dari empat kelompok yang saya cari, baru dua kelompok petani yang sudah bisa ditemukan. Jadi memiliki teropong bagi saya sangat membantu untuk menemukan petani tersebut.
Bisa jadi semua perlengkapan di atas berbeda antara satu daerah daerah lainnya mengingat potensi wilayah beserta topografinya juga berbeda. Semua perlengkapan di atas merupakan alat untuk mendukung kesuksesan penyuluhan, tetapi faktor utama keberhasilan penyuluhan adalah bagaimana penyuluh bisa mendapatkan tempat di suatu kelompok kemudian bisa mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku petani dari yang tidak tau menjadi tau dan dari yang tidak bisa menjadi bisa untuk meningkatkan kesejahteraannya.
dani says
Wah, terima kasih sudah dibagi ceritanya Mbak. Luar biasa sekali persiapan yang harus dilakukan ya. Dan memang benar, selengkap apapun persiapannya mendapatkan tempat di suatu kelompok petani memang faktor utama ya.
evrinasp says
yap bener banget, kalo sudah diterima dan peralatan kurang, penyuluhan tetap jalan
momtraveler says
Banyak juga ya mak bawaannya. Kalau penyuluhnya kaya mak Ev pasti para petani.bahagia dan makin rajin deh 🙂
evrinasp says
hadeuhhhh sayangnya malah kebalikannya mak, aku lagi membuat petani galau juga
Kevin Ahmad says
Dulu pas masih SMA diajarin sama guru kimia tentang bagaimana mengukur pH tanah,, kalau gak salah caranya pakai bawang,,,, tapi saya lupa lagi caranya… mungkin teh evri bisa menjelaskannya 🙂
evrinasp says
lah lah saya aja baru tau bisa pakai bawang, belum pernah diajarin menggunakan media bawang soalnya
gustyanita pratiwi says
Percis kayak kerjaannya ibuku kaaa…tp sekarang nyambi jd mantri hewan
evrinasp says
wahhhh keren atuh, memang harus double job supaya berkembang
Lusi says
Ya ampun banyak juga ya peralatan perangnya. Semangat terus bu, demi pertanian Indonesia.
evrinasp says
terimakasih mbak atas semangat dan doanya
pandawa lima says
mbaknya penyulu pertanian? kereennnnn
evrinasp says
iya mbak, kadang suka galau haha
nia nastiti says
Baru tau Mba Ev PPL. eh PPL bukan? Bapakku jg PPL, hihi. Aku sempet bercita cita kayak Bapakku tapi akhire ke sini (ke kerjaan aku skrg) :p
evrinasp says
PPL neng, bapaknya nia mulia sekali, aku penerus bapaknya nia berarti