Last Updated on January 13, 2017 by evrinasp
Untuk mengurangi cemaran terhadap lingkungan, para peneliti telah melakukan berbagai macam riset guna mencari bahan alami sebagai pengganti bahan sintetis (kimia). Salah satunya adalah penggunaan tanaman untuk membuat pestisida nabati.
Pestisida nabati adalah sebuah pestisida berbahan alam yang berasal dari tanaman dan mengandung racun bagi organisme pengganggu tanaman (OPT). Pestisida ini dapat berfungsi sebagai penolak, perekat, penarik dan fungsi lainnya. Apabila bahan alam tersebut diberikan kepada tanaman maka tidak akan mengganggu fungsi fisiologisnya. Pestisida nabati hanya mempengaruhi hama (hewan pengganggu) dan juga penyakit yang mengganggu tanaman.
Bahan Pestisida Nabati dari Pekarangan Rumah
Ada banyak bahan alam yang dapat digunakan untuk membuat pestisida nabati. Bahan alam ini juga dapat diperoleh dari pekarangan rumah sehingga siapapun dapat membuatnya dengan cepat dan murah. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati diantaranya adalah (dirangkum dari berbagai sumber):
Sirsak
Bahan Aktif: Annonain
Bagian yang digunakan: Daun, Biji
OPT (Organisme pengganggu tanaman) Sasaran: Walang Sangit, WBC, ulat, thrips.
Cara membuat ekstrak:
- Untuk mengendalikan hama walang sangit: 50 lembar daun sirsak diremas-remas dicampur dalam 1 ons tembakau, direndam dalam 1 liter air selama 24 jam. Air rendaman disaring dan dilarutkan dalam 28 liter air kemudian disemprotkan.
- Untuk pengendalian ulat dan thrips: 50-100 lembar daun sirsak ditumbuk halus lalu ditambahkan 5 liter air dan 15 gram detergen yang diaduk rata dan direndam selama 24 jam. Satu liter larutan kemudian diencerkan dengan 10-15 liter air, lalu siap untuk disemprotkan.
Lengkuas dan Jahe
Bahan aktif: Minyak atsiri, flavonoid, fenol, terpenoid.
Bagian yang digunakan: Rimpang
OPT sasaran: ulat grayak kedelai
Cara membuat ekstrak: Lengkuas dan jahe ditumbuk atau diparut, kemudian diperas untuk diambil sarinya. Kemudian campurkan dengan air secukupnya untuk disemprotkan pada areal tanaman yang terserang.
Cabai
Bahan aktif: Minyak Atsiri, piperin
Bagian yang digunakan: buah
OPT Sasaran: Tikus dengan cara mengurangi nafsu makannya
Cara membuat: tumbuk halus cabai atau gunakan blender lalu rendam dalam air selama semalam. Saring dan langsung semprotkan pada tanaman yang terserang.
Bawang putih
Bagian yang digunakan: umbi bawang putih
OPT sasaran: Ulat, hama pengisap, nematoda, bakteri, antraknos, embun tepung
Bahan dan Alat : 85 gram bawang putih, 50 ml minyak sayur, 10 ml deterjen/sabun, 950 ml air, Alat penyaring, Botol
Cara membuat: Campurkan bawang putih dengan minyak sayur. Biarkan selama 24 jam. Tambahkan air dan sabun. Aduk hingga rata. Simpan dalam botol paling lama 3 hari. Untuk menggunakannya campurkan larutan dengan air dengan perbandingan 1 : 19 atau 50 ml larutan dengan 950 ml air. Kocok sebelum digunakan. Semprotkan ke seluruh bagian tanaman yang terserang OPT pada pagi hari.
Daun Pepaya
Bahan aktif: Papain
Bagian yang digunakan: daun pepaya
OPT sasaran: Ulat dan Penghisap
Cara membuat: Daun Pepaya dirajang kemudian direndam dalam 10 liter air. Tambahkan 30 gram deterjen lalu diamkan selama 24 jam. Setelah itu disaring dan disemprotkan pada tanaman.
Daun Babadotan
Bahan aktif: precocene I dan precocene II, saponin, flavanoid dan polifenol dan minyak atsiri
Bagian yang digunakan: daun babadotan
OPT sasaran: serangga,
Cara membuat: 0,5 kg daun babadotan dihaluskan lalu dilarutkan dalam 1 liter air ditambah dengan 1 gram deterjen. Kemudian diamkan selama 24 jam. Setelah itu disaring dan disemprotkan pada tanaman.
Serai Wangi
Bahan aktif: sitronella, geranisol, sitral, nerol, metil heptenon dan diptena
Bagian yang digunakan: daun dan batang
OPT sasaran: serangga,
Cara membuat: secara tradisional dapat digunakan minyak atsirinya dari serai wangi dengan cara menggosok ke kulit untuk mengusir nyamuk, untuk mengendalikan hama gudang dapat digunakan abu hasil pembakaran daun untuk mengusir serangga atau nyamuk. Tanaman ini juga dapat membantu mengusir hama serangga dengan menanam di sudut pekarangan.
Sifat Pestisida Nabati
Pestisida nabati yang terbuat dari bahan alam sangat ramah lingkungan karena bersifat biodegradable atau mudah terurai. Selain itu, pestisida nabati ini juga memiliki sifat Hit dan Run yang artinya dapat membunuh hama dan penyakit pada waktu diaplikasikan dan residunya cepat menghilang.
Pembuatan pestisida nabati ini tidak dapat berlaku umum yang artinya jenis tanaman yang ditanam pada tempat berbeda maka akan mengandung bahan aktif yang berbeda juga. Sehingga efektifitas pestisida nabati ini bergantung pada pengalaman setempat dan kondisi pertanaman.
Penggunaan pestisida nabati bukan berarti tidak mengizinkan adanya pestisida sintesis. Keberadaan pestisida nabati bermanfaat untuk mengurangi cemaran lingkungan dan ketergantungan akan pestisida sintesis karena pestisida nabati memiliki keunggulan dan kelemahan yang tidak dimiliki oleh bahan sintetis. Keunggulan dan kelemahan pestisida nabati menurut Balitbangtan (2013):
Keuntungan penggunaan pestisida nabati:
- Murah dan mudah karena dapat dibuat sendiri oleh petani
- Relative aman terhadap lingkungan
- Tidak menyebabkan keracunan pada tanaman
- Sulit menimbulkan kekebalan terhadap hama
- Kompatibel apabila digabung dengan pengendalian yang lain
- Menghasilkan produk pertanian yang sehat karena bebas residu pestisida sintetis
Kelemahan penggunaan pestisida nabati:
- Daya kerjanya relative lambat tidak seperti pestisida sintetis yang langsung memberikan efek
- Tidak membunuh jasad sasarn secara langsung
- Tidak tahan terhadap sinar matahari
- Kurang praktis
- Tidak tahan untuk disimpan
- Cepat terurai
- Harus disemprotkan berulang untuk mendapatkan efek yang lebih baik
Pestisida nabati hadir sebagai salah satu alternative dalam melakukan pengendalian hama terpadu yang menyelaraskan budidaya pertanian dengan kebaikan alam. Diharapkan dengan hadirnya bahan alami yang dapat diperoleh di sekitar rumah maka siapapun dapat membuat pestisida nabati secara mandiri tanpa tergantung dengan pestisida sintesis.
Sumber Informasi:
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2013. Pestisida Nabati Murah, Mudah dan Ramah Lingkungan. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. 50hal.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan. 2013. Buku Pedoman Pengendalian OPT Tanaman Pangan. Pemerintah Provinsi Jawa Barat. 299hal.
Epetani. 2015. Cara Pembuatan Pestisida Nabati Dari Bawang putih (Allium sativum L) http://epetani.pertanian.go.id/berita/detail/29 [diakses tanggal 13 Januari 2016].
Fitri, YA. 2013. Daun Babadotan (Ageratum conyzoides L.) sebagai Insektisida dan Herbisida Nabati. http://ditjenbun.pertanian.go.id/perlindungan/berita-250-daun-babadotan-ageratum-conyzoides-l-sebagai-insektisida-dan-herbisida-nabati.html. [diakses tanggal 13 Januari 2016].
Kantor Informasi Penyuluhan Pertanian. 2013. Beberapa Jenis Tumbuhan yang Berpotensi Sebagai Pestisida Nabati. Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. 13hal.
Putra, R. Pembuatan Pestisida Nabati Daun Pepaya untuk Pengendalian Ulat dan Serangga Penghisap Tanaman. http://kepri.litbang.pertanian.go.id/ind/images/pdf/teknologipetisida.pdf. [diakses tanggal 13 Januari 2016].
herva yulyanti says
Mba Ev klo OPT ulat/serangga kek daun sirsak, daun pepaya sama daun babadotan mesti dicampur detergen?berarti ga tll alami y mba ev krn dicampur kimia dikit?CMIIW
apakah memang OPT kek serangga /ulat itu sulit y klo pure nabati?
terimakasih infonya mba Ev someday aku punya taman bisa gunain pestisida alami begini 🙂
evrinasp says
Detergen fungsinya untuk perekat saja karena sifat pestisida nabati itu mudah terurai.
monda says
terima kasih infonya mbak
yang pernah dicoba baru larutan cabe aja mbak, paling gampang dapatnya ya, waktu itu dipakai buat nyemprot hama putih di daun
evrinasp says
iya memang paling mudah mbak, prinsipnya cari yang berbahan pedas dan pahit untuk hama penyakit
apri ani says
sebenarnya membuatnya mudah, manfaatnya baik bt lingkungan, cm kadang orang malas untuk membuatnya ya, dan rata2 pada cri yg praktis dng pestisida kimia
evrinasp says
iya tapi kalau untuk di rumah sendiri jangan sampai pakai pestisida karena lebih sedikit tanamannya
Rikiwh says
Ternyata sangat mudah yah bikin pestisida nabati. Yang cocok buat tanaman padi yang mana ya?
Itu yang cabai bisa di ganti tomat gk? Lagi mahal cabenya. Hehe
evrinasp says
ini untuk pekarangan, padi ada sendiri umumnya menggunakan daun sirsak dan daun mindi
Acun says
Kalau 4 bahan di campur boleh gak mbak seperti cabe.lengkoas.bawang putih dan serai…
Bubuk Minuman says
tanaman2 di atas memang bisa dimanfaatkan juga sebagai tanaman obat keluarga ya mbak, sy juga nanem beberapa di teras depan rumah, bisa di kombain juga sama hidroponik, bikin asri rumah ^^
evrinasp says
iya selain untuk pestisida nabati, juga untuk tanaman obat juga bisa
Inayah says
kadang kita gtau mba, sasarn kita tuh apa. pokoknya serangga aja,,,atau jamur aja…ahahha
evrinasp says
beda-beda tiap sasaran, tapi ada pestisida nabati umum uang terbuatd ari daun sirsak dan daun mindi
Nefertite Fatriyanti says
Mantaap infonya Ev, aku pernah coba larutan cabe, ngusir ulat yang nemplok di pohon rambutan sama pohon sawo
evrinasp says
iya mbak, intinya cari yang bikin mata gak suka, pahit dan pedas
Ilham says
ternyata mudah ya membuatnya mbak … tapi terkadang orang ingin yang praktisny aja 🙂
evrinasp says
iya silahkan dicoba ya di rumah
contoh surat lamaran kerja says
bener banget mbak… selayaknya kita harus menjaga bumi dan minimalisir pemanasan global
evrinasp says
iya sepakat 😀
Melly Feyadin says
Aku pernah bikin pestisida sendiri, dari air rebusan cabai dicampur mama lemon 😀
evrinasp says
sippp mantab, itu lebih ramah lingkungan dan tidak merusak diri karena aman
Leli says
mbak, fungsinya minyak sayur di bawang putih untuk apa?
evrinasp says
sepertinya bahan perekat bersama sabun mbak
Ratna says
Mbak kenapa ya kalo buat pestisida harus ditunbuk dulu? Apa nggak bisa cuma direndem aja.?
evrinasp says
Mungkin supaya sari-sarinya lebih keluar ya