• Home
  • About
  • Disclosure
  • Achievement
  • Green Activity
    • Agriculture
    • Environment
    • Forestry
  • Random
    • Advertisement
    • Contest
    • Reportage
    • Review
    • Tip and Tutorial
    • Others

EVRINASP

Menghijaukan Bumi Melalui Tulisan

in Agriculture

Apakah Sayuran yang Dikonsumsi Sudah Aman Dari Residu Pestisida?

(Last Updated On: December 31, 2019)

Saya suka sekali dengan sayuran dan buah-buahan. Khusus untuk sayuran, mau dimakan mentah atau dimasak, keduanya saya sukai alias tidak ada pantangan untuk mengkonsumsinya. Paling tidak sampai saya menyadari, apakah sayuran tersebut sudah aman untuk saya konsumsi?.

Lho, aman dari mana? Terutama aman dari pestisida.

Setelah saya berkecimpung sebagai penyuluh pertanian, saya jadi tau bagaimana perilaku para petani dalam menangani tanaman sayuran ketika menghadapi hama penyakit. Semua itu dilakukan agar produksi tetap terjaga. Akan tetapi, bagaimana dengan keamanan pangan segar tersebut?.

Bagi petani yang paham prinsip PHT alias pengendalian hama terpadu, pasti akan menggunakan pestisida apabila serangan hama penyakit sudah melebihi ambang batas ekonomi. Artinya memang sudah merugikan secara finansial karena mengganggu produksi. Sehingga dapat dikendalikan dengan menggunakan pestisida.

Baca ini yuk: Mengenal Konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT)

Namun, ada juga lho petani yang pernah saya temui sudah mengaplikasikan pestisida padahal hama penyakitnya masih bisa dikendalikan dengan cara lain. Contohnya misalnya dengan menggunakan pestisida nabati yang lebih ramah terhadap lingkungan atau menggunakan cara mekanik untuk mengendalian hama penyakit.

pertanian-organik

Baca ini juga ya: Membuat Pestisida Nabati dari Bahan di Sekitar Rumah

Masalahnya, residu pestisida tentu sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut Balingtan (2007), residu pestisida kadang-kadang masih ditemukan sampai saat hasil pertanian mengalami proses selanjutnya atau bahkan saat dikonsumsi. Residu pestisida masih mempunyai potensi untuk menimbulkan keracunan terhadap manusia dan organisme bukan sasaran lainnya tergantung dari besarnya residu, sifat fisikokimia, sifat bioakumulatif dan toksisitasnya maka keracunan yang ditimbulkan dapat bersifat akut maupun kronis.

Berdasarkan hal tersebut, kita perlu melakukan langkah pencegahan untuk meminimalisir atau bahkan tidak membiarkan residu pestisida tersebut masuk ke dalam tubuh.

Pertama, lakukan pengecekkan residu pestisida pada pangan segar.

Untuk melakukan pengecekkan residu pada pangan segar sebenarnya bisa dilakukan sendiri asalkan memiliki alatnya. Masalahnya alat untuk mengecek residu tersebut cukup mahal yaitu sebesar Rp. 200.000,- dan itu hanya untuk sekali pakai.

Apabila keberatan untuk melakukan pengecekkan sendiri, berdasarkan informasi, masyarakat khususnya para pelaku di bidang pertanian dapat melakukan pengecekkan di UPT Ketahanan Pangan di bawah Dinas Ketahanan Pangan. Itu yang saya ketahui saat UPT Ketahanan Pangan mensosialisasikan tentang keamanan pangan segar.

Cara melakukan pengecekkan residu pestisida begini:

Satu, ambil sample pangan segar (bisa langsung dari lahan petani yang baru panen atau dari pasar), contohnya sayuran atau buah-buahan.

Dua, iris tipis sample tersebut lalu masukkan ke dalam wadah berupa cangkir kecil.

Tiga, tambahkan air Aquades hingga setengah cangkir agar irisan sayuran tersebut terendam seluruhnya. Lalu diamkan selama 10 menit.

Empat, kemudian ambil air rendaman tersebut dengan menggunakan pipet dan diteteskan ke alat Pesticides Detection Kit. Diamkan selama 10 menit hingga timbul indikator.

Lima, apabila indikator menunjukkan warna keduanya biru, maka pangan tersebut tidak mengandung residu pestisida. Sedangkan apabila salah satu indikator berwarna biru atau keduanya berwarna putih, maka pangan segar tersebut positif mengandung residu pestisida.    

Kiri: negatif mengandung residu pestisida, kanan: positif mengandung residu pestisida

Dari hasil pengecekkan residu pestisida yang pernah saya lakukan bersama UPT Ketahanan Pangan diketahui bahwa sample sayuran segar seperti kacang panjang, tomat, dan mentimun mengandung residu pestisida. Sample Pangan segar tersebut diambil dari wilayah Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor.  

Kedua, lakukan pencucian yang benar terhadap pangan segar.

Dari sosialisasi yang diberikan oleh UPT Ketahanan Pangan, diketahui bahwa kandungan residu pestisida yang terbawa pangan segar dapat diminimalisir dengan cara mencucinya secara benar.

Cara mencucinya adalah dengan menggunakan sabun cair (seperti sabun cair untuk mencuci piring) di air yang mengalir. Atau dengan merendamnya terlebih dahulu di air hangat, baru kemudian membilasnya dengan menggunakan air mengalir.

Apakah teman-teman memiliki cara pencucian lain yang recommended untuk pangan segar? Apabila ada, nanti akan saya update di dalam tulisan ini.   

Ketiga, pandai memilih pangan segar.

Apabila memungkinkan, sebaiknya membeli pangan segar yang memang jelas sertifikasinya. Saat ini sudah ada sertifikasi Prima yang dikeluarkan oleh Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Daerah (OKKPD) dan Otoritas Kompetensi Keamanan Pangan Pusat (OKKPP). Sertifikasi Prima ini mulai dari yang tertinggi yaitu Prima 1, Prima 2, dan terendah yaitu Prima 3.

Sumber: http://okkpd.pertanian.jatimprov.go.id/sertifikasi-prima-3/

Sertifikat Prima 3 diberikan terhadap pelaksanaan usaha tani di mana produk yang dihasilkan aman dikonsumsi. Semakin tinggi sertifikat Primanya, maka produk yang dihasilkan semakin aman, berkualitas, dan ramah lingkungan.

Selain memilih dengan melihat sertifikasi produk, dapat juga memilih pangan segar dari jenis teknik budidayanya misalnya dengan memilih sayuran hidroponik. Sayuran hasil hidroponik umumnya lebih ramah karena jarang menggunakan pestisida.

Keempat, produksi sayuran segar sendiri dari rumah.

panen-sayuran

Nah supaya lebih aman lagi, ada baiknya apabila memproduksi pangan segar sendiri di rumah. Caranya dengan menanam di sekitar halaman rumah. Selain lebih sehat, juga membantu penghijauan di sekitarnya.

Baca lagi yuk: Sehat dari Rumah dengan Konsumsi Sayur dan Buah    

Jadi, apakah sayuran dan buah yang dikonsumsi sudah aman dari pestisida? Pintar-pintar saja ya ketika memilihnya, terutama untuk pangan segar yang dikonsumsi secara langsung alias tidak dimasak agar terhindar dari residu pestisida. ย 

Sumber informasi:

Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balitan). 2007. Petunjuk Teknis Analisis Residu Pestisida. Jakarta. Departemen Pertanian.

Filed Under: Agriculture Tagged With: pestisida, residu pestisida, sayuran

Previous Post: « ASUS ZenFone Max Pro M2 yang Kunanti
Next Post: Mendaftar Haji, Salah Satu Cita-Cita Menggapai Ridho Illahi »

Reader Interactions

Comments

  1. Maria Soraya says

    January 2, 2019 at 10:52 pm

    Aku kurang sreg sama yg membersihkan buah/sayuran pakai cairan sabun pembersih (meskipun khusus), bau sabunnya tetap nempel di buah/sayurnya yak. Ato aku cara pakainya salah yak ? Haha. Selama ini dicuci pakai air mengalir aja Mbak Ev.

    Reply
    • evrinasp says

      January 3, 2019 at 6:28 am

      Aku juga cuma pakai air mengalir aja, tapi katanya kalau pakai sabun itu cukup mengurangi Residu, tapi aku juga mikir sih kan jadi ada sisa bau sabun juga

      Reply
  2. Nining says

    January 3, 2019 at 8:42 am

    pak suami concern banget soal residu pestisida ibu mbak, jadi di rumah kalo mau mencuci sayur dan buah segar pakai alat ozonisasi yang bisa lenggelontorkan residu tsb. Semoga kita sehat selalu yaaa, sayang sekali kalau makan sayur homemade tapi lasih ada residu pestisidanya.

    Reply
    • evrinasp says

      January 8, 2019 at 8:07 am

      Wah iya itu alat ozonisasi bisa melunturkan Residu Pestisida, bagus banget mbak langkahnya

      Reply
  3. maya rumi says

    January 3, 2019 at 1:40 pm

    aq kalau masak sayur atau makan sayur mentah gak pernah di cuci pake sabun khusus gitu, tahu sih ada tapi gak pernah beli, jadi pakai air bersih aja dari wastafel langsung gitu, atau direndam lalu di keringan dengan di taruh di saringan gitu mbak.

    baru tahu ternyata produk sayuran dan buahan mungkin yah pakai sertifikat jaminan produk.

    Reply
    • evrinasp says

      January 8, 2019 at 8:02 am

      Ada ok sertifikat jaminan produk, tapi belum semua petani mengurus sertifikasi tersebut

      Reply
  4. Tami says

    January 3, 2019 at 5:09 pm

    Pilih yang bekas digigit ulet hihihi. Ini tips ngawur dari buebu pasar atau memang logika kayak gitu ya mba

    Reply
    • evrinasp says

      January 8, 2019 at 7:20 am

      Haha katanya sih kalo ada gigitan ulet pertanda gak pake pestisida, padahal ya kalau ada kena gigitan ulet kadang disemprot pestisida juga

      Reply
  5. Heri says

    January 3, 2019 at 9:54 pm

    Saya suka makan sayur mentah (selada, mentimun, pare, kol, dll).
    Tapi selama ini sih, kalau makan, bismillah saja, soalnya, belinya juga dari pasar, terus dicuci biasa saja.
    Jadi, kurang tepat ya?

    Reply
    • evrinasp says

      January 8, 2019 at 7:15 am

      Enggak juga kok, itu sudah bagus dicuci di rumah, cuci di air mengalir ya

      Reply
  6. Suryani Palamui says

    January 4, 2019 at 2:01 pm

    Mahal juga ya alatnya kak. Apalagi cuma sekali pakai. Saya selama ini sih langsung makan aja kak. Tapi emang kalo cuma di cuci air gitu ngga mempan ya?

    Reply
    • evrinasp says

      January 8, 2019 at 6:32 am

      Menurut info waktu sosialisasi kemarin itu ya berkurang, tapi lebih baik dicuci pakai sabun, cuma kadang kan bekas sabunnya masih ada ya

      Reply
  7. Bloggergaes says

    January 6, 2019 at 10:00 am

    Terimakasih tips nya, semoga kita bisa lebih jeli dalam memilih sayuran yang akan di konsumsi…niatnya pingin sehat makan sayur mayur eh nnti malah sakit karna residu nya itu

    Reply
    • evrinasp says

      January 8, 2019 at 6:24 am

      Sama2, lebih bagus lagi kalau nanam sendiri di rumah

      Reply
  8. Aldhi Fajar says

    January 17, 2019 at 11:20 pm

    Halo mbak salam kneal, mbak aku mau tanya katanya hidriponik sistemnya lebih bagus untuk nanam sayuran?
    btw salam kneal mbak

    Reply
    • evrinasp says

      February 7, 2019 at 6:34 am

      Iya baiknya memang untuk bertanam sayuran terutama sayuran daun ya. Eh maaf baru membalas

      Reply
  9. cicifera says

    February 12, 2019 at 3:28 am

    iya juga ya, ga kepikiran apakah sayuran yang biasa dikonsumsi sudah bebas pestisida atau belum xD tips keempat udah lama banget dilakukan, memproduksi sayuran segar sendiri dari rumah. tapi sampai sekarang belum dieksekusi juga, haha

    Reply
    • evrinasp says

      February 20, 2019 at 6:23 am

      Hehehe ayo mbak semangat Panen dari rumah

      Reply

Trackbacks

  1. Pengujian Bebas Residu Pestisida di UPT Pengujian Mutu Pangan Segar Kabupaten Bogor - EVRINASP says:
    September 8, 2020 at 2:23 pm

    […] Baca ini yuk: Apakah Sayuran yang Dikonsumsi Sudah Aman Dari Residu Pestisida? […]

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

evrina-profile

I am Evrina, an agricutural extension officer, blogger, and hiker.

More about me...

Quote

Banyak orang yang mau tapi hanya sebagian yang konsisten dengan kemauannya

— Marsudiyanto

Categories

  • Advertisement
  • Agriculture
  • Contest
  • Environment
  • Forestry
  • Others
  • Reportage
  • Review
  • Tip and Tutorial

Archives

2020

  • + December (2)
  • + October (3)
  • + September (3)
  • + August (2)
  • + July (2)
  • + June (2)
  • + May (6)
  • + April (3)
  • + March (1)
  • + February (1)
  • + January (2)

2019

  • + November (2)
  • + October (5)
  • + September (6)
  • + August (4)
  • + July (1)
  • + June (2)
  • + May (1)
  • + March (3)
  • + February (3)
  • + January (2)

2018

  • + December (4)
  • + November (2)
  • + October (4)
  • + September (6)
  • + August (3)
  • + July (2)
  • + June (3)
  • + May (2)
  • + April (3)
  • + March (5)
  • + February (4)
  • + January (5)

2017

  • + December (5)
  • + November (5)
  • + October (2)
  • + August (5)
  • + July (5)
  • + June (7)
  • + May (11)
  • + April (8)
  • + March (6)
  • + February (8)
  • + January (6)

2016

  • + December (8)
  • + November (10)
  • + October (8)
  • + September (13)
  • + August (9)
  • + July (5)
  • + June (9)
  • + May (4)
  • + April (10)
  • + March (9)
  • + February (15)
  • + January (8)

2015

  • + December (12)
  • + November (12)
  • + October (22)
  • + September (21)
  • + August (10)
  • + July (21)
  • + June (16)
  • + May (4)
  • + April (5)
  • + March (2)
  • + February (2)
  • + January (4)

2014

  • + December (3)
  • + November (1)
  • + October (4)
  • + September (2)
  • + August (2)

Evventure Blog

Footer

evrinasp

Sore-sore Panen, Panen sore-sore ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜… #hidrop Sore-sore Panen, Panen sore-sore ๐Ÿ˜‚๐Ÿ˜…

#hidroponikNFT #hidroponik #sayuransehat #sayuranhidroponik #panenpekarangan #panenhasilsendiri #pemanfaatanpekarangan #AyoMenanam
Dulu kalau hujan terobos aja, sekarang mikir-mikir Dulu kalau hujan terobos aja, sekarang mikir-mikir ๐Ÿ˜. Pingin ke lapangan akhirnya batal karena si hujan.

Ceritanya kebagian #workfromoffice saya sendirian di ruangan, berasa jadi bos *eh. Dulu pas awal pandemic rasanya sedih banget karena kerja digilir dan lebih sering sendiri. Sekarang sudah terbiasa.

Kalau ada teman yang datang ke ruangan, rasanya happy banget ๐Ÿ˜… berasa enggak menghadapi sendirian.

Ujung-ujungnya kami malah produksi konten ๐Ÿ˜‚ buat @bppdramaga tercinta *alhamdulillah enggak jadi dipindah ๐Ÿ˜….

Jadi intinya ini apa? Bukan apa-apa cuma pingin update aja ๐Ÿ˜‚

#shortvideo #oneminutevideo #hujan #cerita #curcol #penyuluhpertanian #narsis #tapi #optimis
Innalillahi wa innalillahi rooji'un. Dari kemarin Innalillahi wa innalillahi rooji'un. Dari kemarin dapat kabar yang kurang enak terus.

Turut berduka cita untuk Syekh Ali Jaber, semoga husnul khotimah. Aamiin.

Juga untuk pak ketua poktan yang sejak Desember 2020 lalu belum ketemu lagi ๐Ÿ˜ข karena sama-sama menjaga diri dari penyebaran corona ๐Ÿ˜ข semoga husnul khotimah ya pak. Aamiin.

Semoga Allah selalu memberikan kesabaran, kekuatan, dan juga kesehatan bagi kita semua. Aamiin.

#hope #pray
Serius dengan amanah masing-masing. yang satu seda Serius dengan amanah masing-masing. yang satu sedang #workfromhome yang satu lagi sedang #pjj #schoolfromhome 

Syukuri, nikmati, alhamdulillah masih diberi kesehatan

#pandemic #covid19 #dirumahaja #pakaimasker #psbb #lagi
Tambah koleksi jejak karya akhir tahun 2020 ๐Ÿ˜€. Tambah koleksi jejak karya akhir tahun 2020 ๐Ÿ˜€. Hari ini baru diserahkan sertifikatnya karena tertunda pandemic ๐Ÿคญ, hadiahnya sudah habis duluan ๐Ÿ˜…

Video dibuat dengan shooting sederhana pakai hp nya babang Gong Yoo si #Zenfone4selfie 

Udah gitu aja, jangan lupa #pakaimasker
Kehujanan, melipir sebentar menghangatkan diri di Kehujanan, melipir sebentar menghangatkan diri di @dakaracoffee.id ๐Ÿคง

#nasiboranglapangan #minum #kopi #dulu
Load More... Follow on Instagram

Follow me on Twitter

My Tweets

Evrinasp.com Fanpage

Evrinasp.com Fanpage
  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2021 · Market theme by Restored 316