Last Updated on September 23, 2019 by evrinasp
Halo teman-teman, jumpa lagi dengan review sahabat di blog evrinasp.com. Pas banget nih, disaat saya sedang maju mundur syantiek dalam menulis, saya berhasil mendapatkan inspirasi menulis dari sosok Akarui Cha, pemilik blog www.tamanrahasiacha.com. Kalau ngeblog dan menulis mungkin menjadi pilihan kedua saya setelah berprofesi sebagai ibu penyuluh galau, namun tidak bagi Aisyah Utami, nama asli dari Akarui Cha yang berkulit putih ini.
Ingin mengenalnya lebih jauh? Coba yuk kita kupas satu persatu.
Mengenal Pemilik Blog Tamanrahasiacha
Aisyah Utama adalah nama asli dari pemilik blog Tamanrahasiacha.com. Nama ini digunakan Mbak Aisyah untuk menggeluti profesinya sebagai seorang Copywriter untuk digital media. Sedangkan Akarui Cha merupakan nama pena mbak Aisyah untuk blog dan juga untuk beberapa karya yang sudah dia hasilkan. Mbak Aisyah memiliki nama panggilan yang imut, yaitu Mbak Chaca, jadi untuk seterusnya kita panggil Mbak Chaca saja ya.
Mbak Chaca ini dulunya menempuh pendidikan di jurusan ekonomi manajemen karena ingin belajar komunikasi bisnis. Namun garis kehidupan mempertemukan dirinya terhadap profesi yang Ia cintai dalam bekerja yaitu menjadi seorang Copywriter, sesuai dengan passion berarti ya mbak. Memang, kalau kita bekerja sesuai dengan yang disukai insyaa Allah jadi semangat, bahkan ketika diminta lemburpun bisa jadi tidak masalah ya *eh.
Nah, Mbak Chaca ini sudah jatuh hati sampai level tertinggi terhadap dunia kepenulisan. Saya tau itu ketika mendapatkan jawaban ketika mewawancarainya via messenger, dia menulis begini:
“Aku sudah cintaaaaaaa banget sama menulis dari kecil. Dulu waktu SD pernah nulis puisi di koran Kilas (koran daerah di NTB waktu itu, sekarang kayaknya udah ga ada)……”
Coba hitung ada berapa huruf a di kata cinta? Banyak kan hehe. Itu pertanda bahwa dia benar-benar menyukai dunia tulis menulis. Mbak Chaca ini sejak di usia SD sudah mulai menulis puisi untuk Koran lokal di NTB, sementara saya waktu usia SD masih sibuk mencari siput, ikan sepat atau lindung di persawahan. Dan hobinya ini terus berkembang berkat aktifitasnya yang rajin memperkaya diri melalui kegiatan membaca.
Mbak Chaca, terpesona dengan hal-hal yang berbau penelitian seperti yang dilakukan oleh sang Papah. Dia suka mengikuti papah tercinta untuk membaca sambil bermain di sawah, ladang, pantai, atau apapun yang sedang diteliti oleh Papah tercinta. Menginjak usia sweet seven teen dikala SMA, Mbak Chaca menyukai karya fiksi pada buku teenlit, dan sejak itu dia jadi menyukai karya fiksi sekaligus menghasilkan karya.
Karirnya sebagai seorang Copywriter pada media Digital dan Social Media bukan hanya dalam menyusun copy print ads, program di social media, tetapi juga menulis artikel atau listicle untuk sebuah brand. Walaupun Mbak Chaca sudah sibuk sebagai seorang Copywriter, namun tidak menyurutkan langkahnya untuk menerbitkan karya, berikut adalah beberapa karya yang sudah Ia terbitkan:
- Perempuan Itu … Sesuatu (Universal Nikko, 2012)
- When … I Miss You (Universal Nikko, 2012)
- Senyum (Universal Nikko, 2012)
- Loveable & replaceable (Diva Press, 2013)
- How To Script A Kiss (NulisBuku, 2016)
Sudah menelurkan buku tidak menjadi pemberhentian untuk berkarya, jejak karya Mbak Chaca juga ada di beberapa media yang masih berlangsung hingga saat ini, yaitu:
- sidomuncul.com (2014 – sekarang)
- tolakangin.co.id (2015 – sekarang)
- kukubimaenergi.com (2015 – sekarang)
- servispedia.com (2015)
- sidomunculstore.com (2016 – sekarang)
- universalnikko.com (2016 – sekarang)
walaupun sudah menghasilkan karya, namun Mbak Chaca ini tidak pelit untuk berbagi inspirasi lho. Simak hasil wawancara saya berikut ini ya *kayak infotainment ajah.
Inspirasi Menulis dari Tamanrahasiacha.com
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya, Mbak Chaca ini kan cinta banget dengan dunia kepenulisan. Nah, kira-kira apa sih yang membuatnya jadi suka menulis? Berikut ini adalah jawaban Mbak Chaca:
“Menulis itu buatku, seperti menjelajah suatu tempat yang penuh tantangan. Menyenangkan. Membuat rindu. Tapi sometimes aku juga minta libur nulis, tiap kali pengen baca, nonton, atau traveling alias lost in a place I never know before. Doaku, dengan menulis, aku bisa lebih banyak berbagi. Bukankah ada banyak hal yang bisa dibagi seseorang melalui tulisannya?”
Ah ini menginspirasi banget, menulis untuk berbagi. Jadi itu yang membuat Mbak Chaca suka menulis. Saya juga suka mbak, walaupun masih campur aduk, niatnya juga ingin berbagi, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain kan?. Nah, masalahnya kalau saya nih belum bisa menulis fiksi, seringnya non fiksi, kalau Mbak Chaca sendiri bagaimana caranya menghasilkan dua karya yang berbeda tersebut?
“Hmm … baik fiksi maupun non fiksi punya tantangannya masing masing. Tapi satu kesamaannya. Bagaimana cara membuat kedua jenis tulisan ini terasa hidup. Mau fiksi, non fiksi, copy, tantangannya ya sama Mba. Sama beuratnya, melebihi beurat badanku. *eh *ups”
“Membuat tulisan itu seolah hidup dan berbicara sendiri dibenak pembacanya itu lebih sulit daripada menjawab soal soal ujian. Tapi inilah tantangannya. Makanya … aku nggak mau berhenti belajar. Doakan aku ya Mba.”
“Semoga Mba Ev juga terus menjadi lebih keren setiap harinya. Aamiin.”
Eh saya kok malah didoain, hihi terimakasih ya mbak. Benar banget, membuat tulisan itu tidak semudah menjawab soal ujian yang jawabannya benar atau salah. Saya sudah pernah menuliskan hal itu. Kalau Mbak Chaca yang sudah mahir saja masih terus mau belajar, masa saya enggak?. Sekarang, bagaimana caranya Mbak Chaca menggali ide atau mengatasi kejenuhan karena everyday aktivitasnya menulis?
“Kehabisan ide? Hmm … ide buatku bukan dicari tapi ditemukan Mba”
Catet itu yah Ev, ide itu ditemukan bukan dicari!
“Aku tipe anak gadis yang nggak bisa melakukan hal yang sama setiap harinya. Bahkan jam menulis pun aku gak’ punya. Beneran parah sih kalo soal ini. Tapi sejak menjadi copywriter, dengan tuntutan pekerjaanku yang butuh ide ide banyak setiap hari, jadi seolah lagi main pokemon go (keliling ke sana ke mari alias jalan jalan, nonton, baca, humming aka nyanyi nyanyi ga jelas, atau bobo lebih cepat di malam hari dan bangun pagi banget) cuma buat nemuin pokemon (ide) yang aku butuhkan. Aku menganggap pekerjaanku yang berkaitan dengan dunia menulis, seperti bermain sepuasnya di taman bermain. Kalau di luar jam kantor, aku pulang ke rumah yang ada di tengah taman rahasia”.
Oh jadi begitu ya cara Mbak Chaha menemukan idenya, kalau saya entah kenapa ide itu seliweran pas disaat sedang menyapu atau naik motor. Terus pas mau eksekusi tetiba jadi lupa *nangis* hihi. Dari semua kegiatan Mbak Chaca, bagaimana cara mbak menyeimbangkan waktu agar kegiatan menulis tetap konsisten dilakukan?
“Cara seimbangin waktunya. Hmm… aku sangat bersyukur bekerja secara in house, bukan agency. Jadinya jam kantornya jelas. Kalo di kantor mikirin, iklan, program socmed, atau keberlangsungan content di web. Di luar kantor, untuk kehidupan pribadi dan Taman Rahasia Cha. Walopun porsi bermainku lebih banyak sih Mba. Hehehe”.
Nah, sama ya kita mbak, jadi kalau urusan kantor selesaikanlah di kantor juga, jangan dibawa-bawa ke rumah, rugi!. Di luar akntor waktunya untuk me time sendirian atau bareng keluarga dan teman-teman. Selanjutnya, dari semua kegiatan yang mbak lakukan, apa harapan terbesar yang ingin dicapai di masa depan?
“Menulis itu meninggalkan prasasti untuk banyak orang. Semoga dunia kepenulisan Indonesia terus berkembang ya Mba Ev. Yuk kita doain bareng bareng.
“Sebab penulis bukan cuma bikin fiksi. Bikin buku. Tapi bisa film, lagu, bahkan salah satu syarat jadi diplomat kalo ga salah minimal bisa nulis.”
“Trus awal mula bisa menulis kan dari membaca. Iqra’ Iqra’ Iqra”.
“Semoga makin banyak penulis keren yang bermunculan ya Mba. Mba Ev juga tetap semangat menulisnya yaaaa. Yosh”.
Benar kan, saya mendapat sebuah inspirasi dari Mbak Chaca untuk selalu semangat dalam menghasilkan karya. Karena karya kita baik di media maupun blog itu sebagai prasasti pada suatu hari nanti. Jika tulisan kita bermanfaat, insyaa Allah akan memberikan berkah sepanjang hayat.
Sebagai penutup, ada pesan dari Mbak Chaca nih untuk menghargai setiap proses yang kita lakukan:
“Nikmatilah prosesnya. Hargailah idenya. Kedua hal ini yang lebih mahal dari hasilnya lho”
Kita sama mbak, itulah yang saya sukai ketika mengikuti lomba atau menghasilkan karya. Saya menyukai proses dan menikmati ketika membuatnya, hasil akan mengikuti kemudian dari usaha yang sudah kita lakukan. Nah, bagi teman-teman yang ingin mendapatkan inspirasi menulis lainnya dari Mbak Chaca, silahkan ubek-ubek alamat berikut in:
Blog: www.tamanrahasiacha.com
Facebook: Akarui Cha
Twitter: @Akarui_Cha
Instagram: @akarui.cha
Oke teman-teman, sampai segitu dulu ya review sahabat episode kali ini, nantikan episode selanjutnya dengan sosok menginspirasi yang berbeda. See you.
Note: Semua foto diambil dari blog tamanrahasiacha.com atas izin pemilik blog
Lidya says
nama penanay berbau Jepang ya. boleh juga ditiru ide menulisnya ya
evrinasp says
Iya mbak, kalau nama saya berbau apa ya mbak hehe
rita asmaraningsih says
Rasanya aku belum pernah main ke blognya tamanrahasiacha.com Salam kenal buatnya dan langsung ke TKP ahh..
evrinasp says
Salam kenal kembali mbak rita *jubir mbak chaca
Adriana Dian says
Wih keren banget ya mbak cha cha iniiii. Nanti mampir ah ke blognyaaaa. Mak Ev jaman SD nyari siput dimanaaa, deket rumah aku nggak ada siput sih. Jaman SD palingan main bekel, sama lompat karet. Hueheheheee
evrinasp says
Di rumah ku dulu ada sawah dan sungai, cakep banget deh. Udah puas lulumpuran hehe
inayah says
Aku sepakat di bagian nemuin ide. Nulis emang inspirasinya dari jalan…dan sebangsanya. Bukan dengan duduk menekuri laptop hehehe
evrinasp says
Nah sepakat, ayo kuta halan-halan
Irawati Hamid says
wahh, Mba Acha masih SD udah menulis dan dimuat di koran?? saya umur segitu masih main masak-masakan sama teman-teman, hihihi..
Mba Acha hebat euy *jempol*
evrinasp says
Saya juga masih nyari siput, lulumpatan di sungai mbak hehe
Kang Nurul Iman says
Boleh lah ku saya datangi langsung saja ke ktp ya, ahi hi hi.
evrinasp says
boleh, silahkan mangga diantos
ernawati lilys says
suka sekalisama acha semangat dan masih muda tapi banyak karyanya
evrinasp says
iya, pecinta dunia tulis menulis
Anjar Sundari says
Keren ya mbak, mbak Acha sudah banyak bukunya. Semoga menginspirasi saya untuk lebih semangat lagi menulis 🙂
evrinasp says
Iya ayo semangat mbak, menulis itu mengasikan
Diah says
Wiiihh, Mbak Acha itu masih muda tapi udah menginspirasi banget yah Mbak *sak tua banget deh bilang muda, hihiih
Mbak Acha kerreenn, spt pemilik blog ini 🙂
evrinasp says
jiaaaah,aku mah maju mundur cantik dalam menulis, mbak acha ini keren, dia konsisten
Akarui Cha says
Mbaaaaa Eeeeeeeeevvvvvvv
*baru nongol setelah perjalanan rahasia ke sudut pedalaman (di kata dunia punya sudut kayak laci meja kantor apa
Makacyiiiii udah ngebahas blog aku. Senengggg banget. Semoga semangat kita tetap terjaga dan semangat silaturrahmi-nya juga terjaga. Peyuuuuuukkkkkkk.
evrinasp says
sama-sama enenggg, makasih ya atas inspirasinya
Aininur says
Mbak Acha ternyata punya segudang sisi inspiratif yang tersembunyi hehe
evrinasp says
betul sekali, gak kaya aku yang narsis hehe