Last Updated on September 23, 2019 by evrinasp
Dulu, sebelum pindah dan bekerja di Bogor, saya menetap di Sindang Laut, Cirebon. Saya menemani suami yang bekerja di salah satu perusahaan gula yang ada di Cirebon. Kami mendapat fasilitas berupa rumah dinas yang dapat ditinggali selama bekerja di sana. Sayangnya saya kurang sreg dengan rumah tersebut karena berupa bangunan tua peninggalan Belanda yang besarnya lebih dari sekedar rumah.
Sejak pertama kali melihat rumah tersebut, saya langsung bergidik dalam hati. “Nomor 12A?” tanya saya dalam hati. Lalu saya melihat ke rumah di sebelahnya yang memiliki nomor 14. Itu artinya tidak ada rumah nomor 13 yang berganti menjadi nomor 12 A. Bukankah menurut legenda nomor 13 itu angka sial?. Meskipun begitu saya tetap positif thinking dan masuk ke dalam rumah.
Rumah dinas ini sama seperti bangunan peninggalan Belanda pada umumnya. Memiliki bangunan yang cukup tinggi, banyak jendela yang juga menjulang tinggi, lorong pintu di dalam rumah, keramik peninggalan zaman dulu hingga ruang menuju bawah tanah. Ruang bawah tanah Ev? Iya ruangan menuju ke bawah lebih tepatnya meski tidak terlalu ke bawah tanah karena bangunan utama di design lebih tinggi seolah ada ruang di belakang menuju ke bawah.
Nah, sewaktu saya ke sana dengan keluarga (ceritanya masih minta diantar sama orang tua waktu pindahan karena takut di rumah Belanda) kami melihat ke arah ruangan tersebut. Oleh penghuni sebelumnya, ruangan bawah tersebut disegel dengan kayu dan ditutup menggunakan gorden dari luar. Mama saya penasaran lalu melihat ke arah ruangan tersebut, menurut mama di dalam ruangan terdapat beberapa pakaian yang ditumpuk begitu saja. Karena sudah lama, maka pakaian tersebut penuh debu dan dikelilingi oleh sarang laba-laba. Setelah diceritakan seperti itu, saya tidak mau deh melihatnya. Rupanya ruangan ini dulu digunakan untuk kamar pembantu bagi para tuannya.
Kemudian saya mengamati lagi, pintu ke kebun belakang dari arah dapur yang juga disegel kayu. Kalau disegel berarti kita tidak boleh membukanya, maka kalau mau ke kebun belakang saya dapat melalui pintu samping yang ada di dekat kamar mandi. Sayangnya rumah sebesar ini hanya memiliki satu kamar mandi sementara banyak kamar kosong dengan pintu yang menyambung satu sama lain.
Seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa rumah ini memiliki banyak pintu. Jadi setiap kamar memiliki dua pintu yang menghubungkan antara ruangan satu dengan ruangan lain. Pintunya besar terbuat dari kayu yang kekar dan di atasnya terdapat ventilasi udara tempat keluar masuknya angin. Nah, walaupun rumah ini memiliki atap yang tinggi serta banyak jendela, namun udara di lingkungan tersebut tetap saja panas dari pagi hingga malam. Maklum, Cirebon kan dekat pantai, jadi tetap saja udaranya kurang sejuk.
Baiklah sekarang kita beranjak ke cerita horornya. Semua bermula ketika kedua orang tua saya sudah kembali ke Bogor. Saya tinggal di rumah dinas bersama anak, suami dan juga adik yang ikut menemani hingga saya berani sendiri.
Pada suatu pagi, saya meminta untuk membukakan pintu belakang yang ada di dapur. Memang dasar saya orangnya penasaran ingin lihat seperti apa sih di belakang sana. Akhirnya pintu yang tersegel tersebut terbuka. Angin masuk sepoi-sepoi dari arah belakang membuat udara di rumah menjadi sejuk. Setelah suami berangkat kerja, tinggallah saya, adik dan anak di rumah.
Untuk menghidupkan suasana, kami menyalakan televisi dengan volume yang cukup keras, membuka jendela dan pintu. Mengapa kami melakukan ini? Karena walaupun siang hari, suasana rumah terlihat sunyi dan sepi. Hal ini terjadi karena rumah dinas yang kami tempati berada di deretan rumah paling belakang dan jarang berpenghuni. Semakin menjadi-jadi dong ya perasaan takutnya. Jujur, saya memang takut tetapi tidak mengatakan apa-apa karena ada adik yang menemani.
Kemudian menjelang siang hari, anak saya tiba-tiba duduk menghadap ke arah pintu dapur. Saya diberitau adik, mengapa Alfi yang saat itu masih berusia 7 bulan ketawa sendiri, tepuk tangan dan seolah merajuk meminta digendong ke arah pintu dapur. Dari situ saya dan adik mulai merinding. Kami berdua langsung membawa Alfi ke luar rumah dan duduk di teras sambil menunggu suami datang.
Menjelang istirahat, suami langsung pulang ke rumah dan izin tidak kembali lagi ke kantor untuk menemani kami yang sedang mengalami ketakutan. Suami saya memang orangnya cuek, dia tidak terlalu khawatir dan menyangka hanya imajinasi saya saja.
Namun, kekhawatiran saya terbukti setelah pukul 9 malam, Alfi tiba-tiba menangis terus, badannya demam dan muntah. Dia meronta seperti sedang merajuk. Akhirnya kami berinisiatif untuk pindah tidur ke ruang tamu yang ada di depan menjauhi dapur. Saya dan adik ikut menangis melihat Alfi yang terus teriak. Akhirnya selelah beberapa kali membaca Alquran dan meminta doa dari orang rumah, sekitar pukul 22.30 dia sudah mulai tenang. Saya tidak bisa tidur sejak itu dan terus mengawasi Alfi yang terlihat sesak nafas.
Paginya, kami langsung membawa Alfi ke dokter. Dokter mengatakan kalau Alfi harus dirawat karena terkena ISPA, nafasnya sesak, batuk-batuk dan demam. Di satu sisi saya bersyukur Alfi dirawat di rumah sakit karena artinya saya bisa menjauhkan Alfi dari rumah tersebut, di satu sisi lagi kami kasihan melihatnya yang masih bayi mendapatkan perawatan jarum infus.
Akhirnya, kami memutuskan untuk kembali membawa Alfi ke Bogor dan tidak lagi tinggal di sana hingga saat ini. Saya trauma sekali melihat Alfi seperti itu dan tidak mau lagi menginjakkan kaki ke rumah itu.
Ternyata setelah saya sudah tinggal di Bogor, mama baru memberi tau bahwa sebenarnya sejak malam pertama menginap di sana, mama sudah merasakan hal yang aneh. Malam pertama, mama terbangun sekitar jam 3 pagi (karena mama biasa bangun pada jam tersebut). Tetapi mama terbangun karena mendengar suara orang mandi dari kamar mandi yang ada di dekat dapur. Setelah mama menuju kamar mandi tersebut ternyata lantai kamar mandi kering tidak ada bekas orang di situ. Mama kemudian menengok ke kamar saya dan melihat kami masih tidur di sana, begitu juga dengan adik.
Rupanya memang sejak awal rumah itu sudah berpenghuni. Menurut orang yang dapat “melihat”, katanya di rumah tersebut ada penunggu seorang nenek tua. Nenek tua itu menyukai Alfi dan ingin menggendongnya. Percaya atau tidak, waallahualam. Tetapi itulah cerita saya dengan bangunan tua peninggalan Belanda. Makanya saya kurang suka menginap di rumah berinterior peninggalan Belanda karena memiliki pengalaman yang kurang menyenangkan. Cukup sekali saja dan jangan sampai terulang kembali.
Pakde Cholik says
Wah, horor tenan ki.
Mertua saya juga tinggal di rumah jaman kuno. jendela dan pintunya gede-gede.
Tempat pendidikan militer dan kantor juga masih banyak yang bangunan kuno.
Alhamdulillah belum pernah menemui yang aneh2
Salam hangat dari Jombang
evrinasp says
itu juga kali pertama saya ngerasain pengalaman mistis pak dhe, jangan lagi deh
andre says
Saya pernah tinggal di rumah ini kamar yg disebut kamar pembantu. Pernah digunakan sebagai tempan sesaji utk sembahyang oleh penghuni sebelum saya. Saya tinggal disini pada akhir 70 an.
evrinasp says
wahhh banyak juga ternyata yang pernah tinggal di sini ya
Miya says
Wah,ibu apa kabar? Alfi skr UD umur brp? Masih suka buka komen ga? Semoga komenku dibaca yah. Aku habis liat jurnalkisahmisteri di yutub. Ada 6 episode. Dan itu lokasinya di PG.sindang laut. Aku random aja cari2 foto2 kompleks di PG itu. Rumah Belanda inipun ada dibahas di vlog yutub tsb.
evrinasp says
sudah 11 tahun, itu pengalaman saya dulu, mungkin karena masih kecil jadi sensitif
Dani says
Hueeeee.. Ya ampyuun Eeeev. Rumahnya sih bagus dan kelihatan asri banget…
evrinasp says
kalau dibersihkan, dicat, dibuang semak2nya insyaa Allah lebih hangat
Ety Abdoel says
Duh kenapa ya rumah peninggalan belanda kesannya horor. Padahal saya suka lho rumah model itu karena banyak ventilasi dan sirkulasi udaranya bagus.
evrinasp says
kalau yang dibagian depan terlihat eksotis mbak, nah ini yg di bagian belakang seperti itu penampakannya
archa bella says
Sereeemmm…
Jadi inget rumah kakekku..juga banyak hantunya….hiiii
evrinasp says
Asal tidak mengganggu gak apa2 mbak
Winny Widyawati says
Aduh Ev merinding deh saya. Btw salut, Evrina rajin dokumentasi foto, jadi banyak pengalaman yg bisa dishare.di blog ya Ev. Saluut
Amir says
Daerah mana mb citebonya
Amir says
Maaf cirebonnya daerah mana itu rumah belanda.
Masih ada kah..
Kebetulan sy lg hunting tumah tua buat syuting.trimakasih
evrinasp says
di PG Sindang Laut Cirebon, cari aja ya
evrinasp says
di PG Sindang Laut Cirebon, cari aja ya
@eviindrawanto says
Ya Allah Mbak Ev, kok serem banget pengalamannya. Tapi emang sih melihat kondisir luar rumah saja sudah menyeramkan begitu. Karena terus pulang ke Bogor, terus barang-barang siapa yang ngepakin, Mbak?
evrinasp says
kalau barang2 berat masih di sana, soale suami masih tinggal di sana mbak, dia mah nerima aja sih dan cuek
Mak irul says
Ikutan deg2 an
evrinasp says
pegangan mbak, hehe
leeviahan says
hadehhh….ngeriii, dulu punya temen juga dia tinggal di rumah tua belanda kaya gini juga mak, cuma kalau dia kan rumah kakeknya yang jendral jepang gitu lebih besar lagi malah dan lebih banyak ruang dan lorong juga ada lorong bawah tanahnya di sumur, dan ada foto kakeknya lg foto ama presiden pertama,udah gitu rumahnya engga di rombak lg dalemnya masih perabotan dulu juga malah ada mesin tik hiiii, itu pas aku tanya dia bilang dgn santai emang ada tiap hari, tp karna udah biasa jadi cuek aja dia kalau ketemu si setannya hahaha, ngeri lahh rumah belanda mah pokonya >.<
evrinasp says
memang gimana orangnya sih mbak, kalo aku kan penakut juga dan paling gak suka sama yang mistis2
Khoirur Rohmah says
wahh… di kotaku bnyak itu mbak, rumah peninggalan belanda seperti ituh hampir mirip lah
apalagi ada juga di pabrik gula di kotaku, yang juga banyak peninggalan rumah belanda berpenghuni mbak
hihiiiii aku sendiri merinding mbak,,,
evrinasp says
tidak semuanya menakutkan kok, kalau dirawat dan diisi jadi hangat rumahnya
Amir says
Daerah mana mb..kebetulan sy sedang hunting rumah belanda buat syuting film.trimakasih infonya
evrinasp says
di PG Sindang Laut Cirebon, cari aja ya
Irawati Hamid says
serem banget Mbak Ev, gak kebayang kalo saya yang tinggal di rumah itu pasti gak akan betah karena saya orangnya penakut 🙁
evrinasp says
ya sama mbak, paling gak suka di tempat sepi, takut ada orang jahat juga soalnya kan itu dekat kebun tebu
Herva yulyanti says
Penasaran mba truz suami ttp tinggal disitu kah?
Serem liat rumahnya juga hehehe
evrinasp says
iya dia masih di situ haha
Mas Ukky says
suami asmane sinten nggih mbak…
evrinasp says
Hmmm siapa ya namanya
Tri Wahyuni Zuhri says
Ikutan merinding membacanya mba..apalagi pas liat penampakan rumahnya. Pengalaman yang sungguh menegangkan
evrinasp says
iya tak terlupakan mbak
Julia says
Salut deh Mba’, biar takut aksi foto tetap berjalan.. 😀
evrinasp says
itu fotonya sebelum kejadian mbak, setelah kejadian mana berani aku ngabadiin
lianny hendrawati says
Huaaah ngeriiii, untung bacanya pagi-pagi.
Dari fotonya aja sudah kelihatan sereemm *kabuuurr
evrinasp says
haha, kan gak ada penampakannya mbak
Ika Puspitasari says
Hiii…takuut. Berarti suami mb Ev sekarang tinggal disana sendiri kah?
evrinasp says
iya dia mah udah kebal, walaupun awalnya disambut dengan lampu dapur yang kedap-kedip
Sally says
Sebenarnya aku suka rumah dengan jendela tinggi…adem suasananya.
Tapi kalau horor mah teteup aja cemen aku hahhahaa
evrinasp says
iya kalau asri dan hangat lain cerita mbak, itu pun aku suka
Aisyah As-Salafiyah says
aih, jadi merinding kak bacanya.. padahal kelihatannya asri ya, walaupun agak serem juga sih..
Salam kenal kak Evrina.. 🙂
evrinasp says
itu banyak semaknya lho, belum dibersihkan
Witri Prasetyo Aji says
Seremmm Mbak Ev,
Etapi di Boyolali juga ada loh, rumah peninggalan Belanda dan di depan rumahnya itu ada patung manusia bertarung sama singa…
evrinasp says
ini yang bikin serem karena memang tidak dihuni sebelumnya, kalau diberi kehangatan pasti lain cerita
Sie-thi Nurjanah says
Weuwww..horor.
Bentuk rumahnya aja sudah nampak misterius mba
evrinasp says
ditambah lagi dengan nomornya ya
Rotun DF says
Hiii…Mba Ev mengingatkan aku pada rumah dinas di Palopo nih. Persis gitu dan pekarangannya luaaaass. Kesana siang2 fix saya nggak mau. Bayangin aja tinggal bertiga sama dua balita selama suami kerja. Rumahnya gelap walopun siang, karena kurang ventilasi. Jendela di segel semua :(. Akhirnya pas udah setahun ngontrak dapet rumdin yg lain di lokasi ramai.
evrinasp says
wah jangan sampe deh mbak, cukup saya yang ngalamin, beneran kalo cuma sama anak aja pas suami kerja cari tempat yang ramai, takut ada orang iseng juga
niezye says
Sereem amaat mbak, sama kejadiannya sama saya. Waktu itu rumah kontrakan sic, besar juga, didaerah sumatra. Suka mengganggu anak saya kalo malam. Gegara itu sy jdi suka trauma sama rumah” besar yg auranya gimana gituuu hiii sereem
evrinasp says
ini pas kebagian yang jarang ditempatin soalnya jadi masih berasa penunggunya
Triani Retno A says
Rumahku sekarang bukan peninggalan Belanda tapi yaaah… “berpenghuni” juga. Dari suara perang sampai barang-barang yang berpindah sendiri di depan mata. Seneweeeen emang. 🙂 Waktu kecil sempat tinggal di rumah peninggalan Belanda, waktu ABG di rumah nomor 13 tapi malah aman-aman aja.
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah ya, Mbak.
Tatit says
Horor mbak.untung bacanya siang.Percaya nggak percaya makhluk gaib itu ada.
Lia Harahap says
Serem Mbakkk. Untung bacanya siang. Mbak Ev berani juga lagi dokumentasiin semuanya. Aku mah takuuut. Hihihihi
lia lathifa says
heuheuheuu.. untung bacanya siang gini, hihi.. biasanya rumah lama tak berpenghuni memang sarangnya kuman ISPA mbak, krn lembab dan debu. Syukurlah gak di situ lagi, kebayang deg-degan tiap hari 🙂
Beautyasti1 says
Kalau orang jaman dulu bilang, tersapa gitu kali mba baby nya.. Secara aura rumah ini udah serem nian.. Kalau sebentar aja sih dinasnya mending nginep di hotel.. Tapi memang nomor 13 itu jadi nomor sial ya, sama nomor 4
Yurmawita says
Wah, mba..jadi trauma deh, tinggal disitu.
Anjar Sundari says
Iya mbak Ev, bangsa jin itu memang ada apalagi dirumah yang kosong, besar dan sepi. Dari penampakan rumahnya aja sudah terasa horor ya.
Saya juga penakut lho mbak, dan pernah punya pengalaman yang semacam ini. Kalau ingat jadi gimana gitu. Tapi sebagai orang yang beriman kita harus selalu berdoa dan tidak boleh takut pada jin ya mbak. Semoga tidak terulang lagi 🙂
Anggarani Ahliah Citra says
Bangunan yang lebih dari 40 hari dalam keadaan kosong memang selalu ada mahkluk lain yg nempatin, Mba Ev.
Hihiii…
Liat dari luar itu dah ketauan horornya.
evrinasp says
Iyah image nya begitu ya
Ria says
Wah kalo tinggal disana harus keluarga besar biar gak takut.
evrinasp says
Makanya aku bawa ortu pas pindahan
wylvera says
Lihat foto rumahnya aja sudah merinding aku. 🙁
evrinasp says
Aku pun begitu mbak
nova violita says
katanya sih..kalo rumah tua jarang atau lama gak ditempatin suka ada yang aneh-aneh…, serem bacanya..
evrinasp says
Iya katanya kaya gitu
Florensi Mellia says
Hi mba Ev, salam kenal. Aku juga ada pengalaman serem tinggal di rumdin nya pabrik gula. Padahal aku tinggalnya paling lama cuma 3 mingguan. Ternyata di jabar n jatim sama aja. Hehehe:))
evrinasp says
Salam kenal mbak. Rumdinnya juga rumah tua kah? Rumdin yg sebelumnya rumah biasa dan alhamdulillah aman
Florensi Mellia says
Iya mbak, rumah tua. Masuk di dalam kompleks yang one gate lagi. Bukan akses jalan kampung. Makin sepi lah ituu..
evrinasp says
wuahhh kebayang deh, aku juga sama, gak ada penduduk kampung
El Nurien says
padahal kelihatannya sangat asri ya Mbak.
Rumah yang lama kosong cenderung ditempati makhluk2 halus, dan yang paling sering diganggunya adalah anak kecil. btw, ga takut mbak suami ditinggal sendiri? kalau-kalau ada makhluk halus naksir suami mbak..#nambahin horornya..:)
salam kenal, Mbak.
evrinasp says
Wkwkwk bisa aja. Dia mah cuek. Mau gimana lagi soalny masih tugas di sana
ade anita says
Syukurlah dirimu tidak bisa melihat mereka. Aku dan putriku kadang bisa melihat mereka. Tidak seperti di film2 memang dimana digambarkan menerkam terbang lalu melaju mendekati kita. Sepertinya mereka jaga jarak dengan kita jadi tidak bisa menyentuh kita. Tapi asli serem banget penampakan mereka itu.
evrinasp says
Wah mbak ade. Saya tidak mau melihat. Cukup hidup masing2 aja
Nia Haryanto says
Wuih… Serem. Aku mana berani masuk ke dalam. Liat fotonya aja, aduuuh… Untung gak liat penampakannya, ya, Ev… 😀
evrinasp says
Jangan sampe. Naudzubillah
andyhardiyanti says
Rumah kayak gitu jenis rumah peninggalan Belanda ya mbak? Wah..berarti sedikit banyak mirip rumah orangtua saya yang saat ini saya tempati. Awalnya ya memang horor, tapi lama kelamaan rasanya biasa saja. Istilahnya sih ‘hidup sendiri sendiri’ aja kitanya.
Yang sering syok biasanya orang yang baru pertama kali ke rumah ini ataupun supir taksi yang kami panggil kalau mau kemana-mana. Setiap kali memesan taksi, drivernya pasti bertanya kenapa kami berani tinggal di tempat ini. Hehehehe
evrinasp says
Kalo gak ada gangguan aman mbak. Ini karena lama tidak ditempati
simpel says
jahil nih penunggunya
evrinasp says
Mungkin ingin kenalan
Dwina says
Rumahku skrg no. 12A, Ev….Ada penunggunya juga loh….:)
evrinasp says
Penunggunya mbak dwina hehe
sulis says
Iyo mbak…penampakan luarnya aja dah serem gitu kok. .. Biasanya anak2 lebih peka ma makhluk2 ga kliatan gitu. Anakku yo pernah pas bayi sering mlm2 nangis kejer…sembuhnya setelah di rumah “dibersihin”. Padahal rumahnya bukan produk lama…cuma dulu sebelum dibangun rumah lamaaa jd kebun kosong…
evrinasp says
Iya katanya kalo anak2 lebih peka ya karena masih suci
Rina says
Awal buka ini penasaran, sebab sepertinya pernah lihat itu rumah. *kebetulan aku tinggal di Sindang laut, tapi jarang banget keluar rumah (pendatang juga sih heheh). Cuma ingat saja, pernah lihat itu deh kayaknya waktu diajak keliling sama suami.
Menyeramkan ih. Lihat fotonya aja udah merinding gimana gitu.
Salam kenal mbak 🙂
evrinasp says
Salam kenal mbak rina. Kompleks ini juga sering dipake prewedd bergaya kuno lho
Ririe Khayan says
Mbak, ijin gak baca isi ceritanya. Bw malem2 lagi ini. Maaapkeun yaaa
evrinasp says
Hahaha tenang aja mbak ririn. I feel you
Mbak Avy says
sejak kecil saya sudah tinggal di perumahan dinas AD krn ayah saya tentara,
bangunannya ya kuno peninggalan belanda….jendela, pintu dan atap tinggi 2
pokoknya semua interior serba kuno dan keliatan banget kurang terawat meski sering ganti cat…
tapi selama 30 tahun tinggal disana, sekalipun saya tdk pernah mendapat pengalaman yg horor,
dan waktu itu gak ada terbersit rasa takut…
eh setelah pindah ikut suami…. kadang ada rasa takut kalo hrs pulang ke rumah
sejak 2004 kami sdh pindah ke rumah yg normal krn ayah pensiun
ternyata penghuni pengganti kami tdk kerasan dan sering di goda sesuatu (kejadian yg tdk pernah kami alami selama tinggal di sana)
memang cukup aneh tapi nyata….
evrinasp says
Tergantung sama penghuninya berarti mbak. Tempat ku sepi banget soalnya
Hilda Ikka says
Weleeeh, ngeliat foto sambil bayangin ceritanya aja udah merinding disko Mbak. Untung gak jadi tinggal di situ ya. 🙂
evrinasp says
Iya cukup seminggu aja di sana
Desy Yusnita says
Kalau rumahnya dipugar seremnya mungkin berkurang, walau tetap saja aura2 dingin itu tdk begitu saja hilang.
Kebayang paniknya Mba Ev & Adik saat Alfi diganggu. Gak keruan pasti deh
evrinasp says
Banget soalnya kalopun dia lagi sakit gak sampe teriak2
Rima says
Hii… Ngeri. Rumahku nomor 13 alhamdulillah ga kenapa-kenapa. Jangan sampai
evrinasp says
Itu kan kepercayaan orang2 barat aja mbak
Tanti Amelia says
Jadi ingat, adikku juga tahun 2015 lalu ditugaskan di Palembang. Dapat rumah super horor karena banyak yang berusaha menampakkan diri. Mulai dari yang remang remang sampe suara berisik.
Alhamdulillah, adikku tinggal selama 5 bulan saja dan ditarik kembali ke Jakarta. Dia pernah tidur dan… Ada rambut yang dimasukkan ke mulutnya.
Kuncinya satu, kata adikku : cuekin… -___-
Salut sama Evrina, aku termasuk penyuka bangunan tua, tapi kalo horor….ngggggh…
evrinasp says
Aku gak suka bangunan tua mak. Makanya itu gak betah hiks
rita asmaraningsih says
Di Palembang juga banyak rumah2 tua peninggalan Belanda.. Konon rumah2 seperti itu punya daya magis yang kadang bikin bulu kuduk berdiri..
evrinasp says
Iyah mungkin karena bangunan tuanya ya mbak
Susindra says
Sebagian peristiwa semacam itu lebih banyak karena pengaruh pikiran, Mbak Ev. Tapi bisa juga nyata karena memang sudah lama tidak ditinggali. BIsa juga krn ada peristiwa kematian tragis. BIsa karena memang “diundang” pemilik rumah sebelum-sebelumnya. Yg jelas, bukan karena nomor 13 dan bukan karena rumah Belanda. Kalau tentang makhluk lain di rumah, (Saya merujuk ke Jin), memang ada di setiap rumah. Bahkan kita punya personal qorin yg menempel bagai bayangan kita. Tapi kita tak serta merta menyadari kehadirannya, dan tidak semua anak bayi/kecil bisa. Pengalaman saya sedari bayi tinggal di rumah yang memang dipendam benda2 gaman serta berpindah2 rumah sejak menikah 12 tahun ini membuat saya “agak” paham sedikit tentang hal itu.
evrinasp says
Bisa jadi karena pikiran saya. Suasana di sana gak nyaman banget untuk ditinggali oleh saya dan Alfi. Gak ada tetangga di sana mana sepi
Anne says
Huaaaaa…aku nyesel baca postingan ini. Asliiii, sumpaaah. Huhuhu. Mana malem2 lagi bacanya.
evrinasp says
hehe jangan dinggat2 ya mbakkkk
nur rochma says
Dua kali saya tinggal di rumah dinas demi mengikuti suami berpindah-pindah tugas. Setahun yang lalu suami mengajak tinggal di rumah dinas. Saya diajak melihat tempatnya. Bangunannya masih baru. Tapi saya kurang sreg karena banyak rumah dinas yang kosong.
evrinasp says
Aku klo bukan bangunan belanda kayany masih berani mbak. Yang ini nakutin dr awal masuk
Yusuf says
Aku suka dengan bangunan peninggalan Belanda kelihatan kokoh banget lho Mbak…
Adriana Dian says
Serem bener sih Mbak.. 🙁 Aku juga ngga akan berani tuh tinggal disitu 🙁 Suaminya sendirian dirumah, tapi ngga knp-knp kan mbak? Suami aku juga penakut, kalo tinggal sendirian di rumah semacam itu, mana mau dia.. Wehehee
fitri anita says
rumahnta tua bangrt mba…
jadi merinding baca ceritanya
evrinasp says
cukup dibaca aja ya, jangan dibayangkan
Ika Koentjoro says
Horor. Bayanginnya aja udah serem. Kalau aku nggak berani mbak. Mending kontrak rumah aja.
evrinasp says
hehe iya aku mikirnya gitu mbak
inayah says
Rumah dinas dimana mana begitu mba. Aku ada cerita juga..
evrinasp says
iyah ternyata begitu ya
atanasia rian says
wah ngeri juga ya mbak, duh saya jadi ikut takut
evrinasp says
jangan dibayangkan mbak hihi
Mia says
Aku pernah ngekos drumah yg kyk gitu, Mba. Sebulan tidur dkosan cuma 3 hari itu pun nggak tidur. Mata liat ke arah jendela mulu. Entah kenapa susah bgt trpejam. Padahal di kamar berdua temenku (memang pindah kesitu karena kamarnya besar dan murah kalo dibagi berdua bayarnya).
Akhirnya akhir bulan kami pindah kosan lain. Ga lama temen yg duluan tinggal di sana dan merekomendasikan kosan tsb malah ikut pindah ke kosan kami yg baru. Trnyata dia pernah selfie di ruang tv dan ada mahluk lain di fotonya. Aak ngeri kali aku. Untung aku uda pindah duluan xD
evrinasp says
waduhhhh itu mahluk pengen numpang eksis juga ternyata, duh aku juga ngibrit kalo ada yang ikut di foto
fajar herlambang says
jin nya nakal banget ya, kalau uda tua dan lama nggak terhuni. mungkin wajar mbak -_-
seram juga
evrinasp says
iya penghuni sebelumnya cuma make buat naro barang aja gak tidur di rumah itu
Melly Feyadin says
Tp aku suka bangunan rumah belanda kek gitu mbak. Malah klo punya rezeki bikin bikin rumah dg desain sepeeti itu.. Hehe. Tp klo serem ga mau deh hehe.
evrinasp says
kalo design baru gak masalah kayanya mel
oka nurlaila says
Oka gak berani lanjut baca bagian mama mbak ev yg cerita…. serem.
Seharusnya oka bacanya siang-siang pas kosan ramai 🙁
evrinasp says
Hahaha ya udah jangan dibaca nanti kebayang2 lagi
Aireni Biroe says
Katanya orang2, anak kecil bisa melihat yang gaib2, aku juga sering merinding, Mbak, kalau ada anak kecil yang nunjuk-nunjuk satu tempat terus ketawa-ketiwi kayak bermain dengan seseorang yang tidak bisa dilihat orang dewasa
evrinasp says
Katanya sih seperti itu karena masih suci
Salman Faris says
Biasanya bangunan belanda ini awet2 dan adem karena bangunannya cenderung tinggi2 gitu, jadi pengen punya rumah2 kayak gini
evrinasp says
Iya memang asal asri dan cerah ceria akupun mau hehe
Eko Nurhuda says
Saya sengaja baca posting ini siang-siang begini, tapi tetap aja merinding. Hiiiii.
Pernah dulu menginap di sebuah rumah tua jaman Belanda, rumah saudara, malam-malam terbangun (ngelilir) karena dengar suara sesuatu di kamar mandi yang terletak di sebelah. Wuihhh, mau melek aja nggak berani sampai akhirnya tertidur lagi 😀
evrinasp says
Haha sama aku juga lebih milih gitu aja baiknya
Istiadzah Rohyati says
Serem amat Mbak rumahnya 🙁 Tanpa diceritain kalau angker, keliatan banget rumahnya horor duluan. Hiiiiy. Suamimu betah banget ya Mbak. Aku yang was-was :(((
evrinasp says
Soale mau gimana lagi mbak aku udah nyuruh pindah kok tapi dia tetap mau di sana aja daripada di luar katanya
ENDANG PARIASIH says
KOK BERANI AMAT YA
evrinasp says
berani saja kok
Gandhes says
Hiiii? Kisah nyata ya Akai?
evrinasp says
nyata banget mbak
anoeg says
Lapangan tenis di depan rumah masih ada mba…. ama pohon sawo di halaman belakang….. ada foto tampak belakang ga mba…. ?
evrinasp says
masih ada kayanya waktu itu, pohon sawo tidak ingat karena saya tidak mau melihat di belakang
Mohyiyi Abas says
Pohon sawo msh berbuah,
Lap tenis msh srg dipake kok
dian ashari says
samping kamar, mangga gedong gincunya MANTUL pisan…sawonya jg besar dan manis. tahun 2000-2005 saya tinggal dirumah itu,
evrinasp says
Hahaha rumahnya kurang nyaman menurut saya
Alice says
Assalaamu alaikum Mbak. Saya dapat kiriman ini dr kakak saya karena kami pernah tinggal di rumah itu pada tahun 80 an sekitar 3 tahun, waktu itu saya akhir SD. Tapi alhamdulillah Kami tidak pernah mendapat gangguan dari ‘penunggunya’.
Terharu membaca tulisan ini. Karena kami dibawa kembali ke masa lalu. Terimakasih.?
Sayang sekali pintu ke halaman belakang disegel. Padahal dulu Ada pohon sawo besaaaar (yg membuat rumah ini lebih angker). Kalau panen hasilnya bisa bertenggok -tenggok. Ada juga pohon belimbing wuluh , disamping kamar mandi belakang. Saking lebatnya sering dibikin manisan oleh ibu.
Alhamdulillah nomor 12A tidak membawa sial bagi kami. Setelah 3 tahun di sana Bapak dapat promosi dan pindah ke PG Tersana Baru.
Salam kenal Mbak ?
evrinasp says
salam kenal, iya sebelum ditinggali oleh pak suami rumah ini tidak ditinggali, jadi mungkin terasa sepi ya
andre says
Saya pernah tinggal di rumah ini di akhir 70an. Masih asri saat itu.
evrinasp says
masih lebih terawat ya
DewiRizkiArya says
Haloooooooooo wuih endingnya saya dapet blog yang detail kaya gini (walaupun aga terlambat)
halo mmba saya Dewi , rumah saya dekat sekali dengan PG Gempol Palimanan , itu terkenal banget karena Trans 7 sering bolak balik kesitu . 😀 kalau saya kebalikan dari mba , saya sukaak sekali dengan bangunan2 kuno apalagi bergaya Belanda , saking senangnya saya sering main kerumah dinas di PG Gempol , ( note: sudah tidak berpenghuni dan beroperasi dan sekarang sudah di gusur semua) . dari situlah saya kenalan sama anak anak belanda yang suka main keluyuran disana 😀
evrinasp says
Haaaaa anak2 belandanya kasat mata apa enggak mbak? Duh saya malah gak berani sama bangunan tua, kapok deh
DewiRizkiArya says
pernah aku ajak temen ku , tapi dia ga liat apa apa katanya mba 😀 berati cuma Dewi yang matanya mbeler 😀
evrinasp says
Dewi dianugerahi indera ke-6 berarti nih
DewiRizkiArya says
tapi mereka baik kok mba …
gapernah ikut Dewi ke rumah , mereka lucu , tapi mereka ga pernah bisa bersuara apalagi bicara 🙁
evrinasp says
Wuidihhh Dewi, saya tetap gak berani, alhamdulillah gak bisa melihat, kamu keren berani banget
Dimas prakoso says
Didaerahku banyak rumah peninggalan belanda seperti itu mbak.. karna didesa saya ada pabrik gula sragi di pekalongan.. dulu saya punya temen yang tinggal dirumah dinas tersebut dan dulu waktu sd suka main dirumah tersebut.. memang suasananya adem tapi kalo malem sering bau singkong bakar tapi emang temen saya jg masa bodoh aja jadi cuma dicuekin aja kebetulan temen saya non muslim dan dia tinggal dirumah itu udah 8 tahun dan sekarang udah balik ke rumah aslinya disragen.. salam kenal dari pekalongan hehe
evrinasp says
Salam kenal juga, kalau cuma dateng buat foto2 aja di rumah belanda gak apa2, saya gak berani kalau sampai tinggal di sana
elia barasila says
Wah, kalau ada dana mah rumah kayak gini baiknya direnovasi, seperti acara “renovation man” itu rumah serem jadi begitu indah kembali. Renovation man itu acara di TV Nat geo people dimana rumah2 kuno di Inggris dari abad ke 15 direnovasi sehingga menjadi layak tinggal kembali. Saya pikir rumah yang mbak tinggali itu, belum layak ditempati, makanya kelihatan serem sekali.
YT : Amy Quro says
Hai, boleh tau? Kalau sekarang, tepatnya Oktober 2020, rumah tua itu apakah kosong? Mungkin disewakan? Boleh minta alamat lengkap beserta kontak yg bisa dihubungi?
Terimakasih 🙂
evrinasp says
halo maaf baru balas, tempat tersebut masih jadi rumah dinas dan tidak disewakan, jika ingin tau langsung saja datang ke PG Sindang Barang
Ainul says
Hallo mbak salam kenal. Kebetulan saya orang Cirebon juga, dan dulu sekolah saya dekat dengan kawasan rumah tsb. Setiap hari jum’at (sekitar tahun 2016/2017) karena sekolah cuma setengah hari biasanya saya sempatkan buat main disana, didekat lapangan volly, belakang masjid. Suasananya emang enak buat nongkrong sambil jajan cilok bareng temen, sepi banyak angin sepoi-sepoi juga hehehe tapi emang saya lihat rumah-rumah disana suasananya rada serem ya mbak…
elin says
masyaallah
terimaksih sudah mendokumentasikan rumah tersebut. saya disana sekitar tahun 1995 sampai 2004. 12 tahun menetap disana. pohon saweo yg selalu dtunggu klo lagi panen. ada pohon kedondong dan tempat penjaga semacam marcucuar pantai. naik tangga menjulang tinggi. krn ada adek saya yg kecil SD maka tempat penjaga itu di bongkar. pohon magga disamping kamar ada dua mangga gedong ginju…masyaallah maniss banget. dan mangga yg dideoan ada dua mangga kepek..cocoknya dibikin rujak.
saya sering berada d ruang bawah krn masih berfumgsi dngn baik. dapur yg besar sekali dan kamar pembantu dekat dapur dijadikan tempat gudang. soal mistis sih…alhamdulillah tdk pernah mengganggu kita. kamarmandi belakang juga terawat baik. kadang saya suka rebutan kamar mandi atas dan tidak kebagian..akhirnya di belakang mandinya. .
kolam ikan masih ada tiga dekat jemuran dan d belakang kamar utama. suka nyempluk disana klo sdh lagi bersikan kolam ikan…senanng bangaet. kolam yg belakang biasanya kami pelihara lele..tp sering ilang..yg ada kepalanya ada…dimakan kucing. ikannya sering loncat2.
dibawah pohon sawo ada ring basket…dan suka tempat main bulu tangkis yg sering kesangkut di dahan.
untuk dalam rumah posisi yg sering ada penampakan setelah kami lepas dari rumah itu ada d kamar depan atau yg lebih sering kamar saya yg tenggah.
saaat saya pernah mengunjungi lagi tahun 2007 memang suasananya berbeda…mungkin sdh lama tdk dhuni dan jarang di sholati dan mengaji Al quran..jadi terasa banget ada jin nya
Elin says
MasyaAllah.. ikut terhanyut ceritanya. Saya pernah tinggal disini 10 tahun.. pertengahan 2005 baru pindah dr rumah itu.. Alhamdulillah tidak pernah d kerjain ma yg ada penghuni.. Klo pun ada jin,kita cuek aja… Karena nyakin Allah yg selalu bersama kita ????
evrinasp says
Mungkin karena memang saya sudah merasa something wrong yah, jadi malah terbawa terus