Saking pentingnya mengkonsumsi sayuran dan buah, Kementerian Kesehatan RI menempatkan konsumsi sayur dan buah sebagai salah satu aktifitas utama dalam Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) yang merupakan penerapan paradigma pilar pertama dari program Indonesia Sehat.
Kalau soal konsumsi buah, jangan ditanya deh. Teman-teman yang sudah mengenal saya pasti sudah tau kalau saya ini seorang fruitaholic. Dari kecil, saya sudah suka dengan hampir semua jenis buah-buahan sehingga tidak sulit lagi ketika diminta untuk konsumsi buah. Dapat dikatakan kalau tidak konsumsi buah sehari saja rasanya hampa.
Nah, sayangnya saya tidak melakukan itu kepada komoditas sayuran. Saya menyesal sekali karena baru suka dengan sayuran saat saya kuliah di salah satu perguruan tinggi jurusan pertanian di Bogor. Saat itu saya merasakan sendiri bagaimana enaknya rasa sayuran. Saya pikir sayuran itu memiliki rasa pahit, ternyata tidak lho.
Menurut saya rasa sayuran itu segar, fresh, renyah, dan enak saat dimakan bersama sumber karbohidrat, protein, dan sumber makanan lainnya. Saya jadi ingat nih kalau pernah menolak untuk mengkonsumsi balado terong ungu sebagai menu makan siang.
Percaya atau tidak, saya sekarang jadi penggemar balado terong ungu lho! Karena ternyata rasa pahit itu sebenarnya tidak ada. Itu hanya perkiraan saya saja yang akhirnya terbawa hingga dewasa. Nyatanya setelah sadar bahwa sayuran itu enak, saya jadi ketagihan untuk memakannya setiap hari.
Begitu pentingnya konsumsi sayur dan buah bahkan membuat Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K) mengajak masyarakat untuk mulai membiasakan diri mengkonsumsi sayur dan buah setiap hari. Himbauan tersebut juga sesuai dengan tema Peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) 2017 yang berbunyi Peningkatan Konsumsi Sayur dan Buah Nusantara Menuju Masyarakat Hidup Sehat dengan slogan Ayo Makan Sayur dan Buah Setiap Hari.
Himbauan tersebut dilakukan mengingat masih banyak penduduk yang tidak cukup mengkonsumsi sayuran dan buah. Hasil penelitian riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2010 menyatakan bahwa masih banyak penduduk yang tidak cukup mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Sementara itu data dari Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa sebanyak 93,5% penduduk usia >10 tahun mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan di bawah anjuran. Padahal, konsumsi sayuran dan buah-buahan merupakan salah satu bagian penting dalam mewujudkan Gizi Seimbang.
Nah, supaya semakin peduli untuk konsumsi sayuran dan buah, saya sudah merangkum apa saja manfaat sayuran dan buah dari website Kemenkes dengan hasil berikut ini:
Dan masih banyak lagi manfaat konsumsi sayuran serta buah bagi tubuh. Itu sebabnya mulailah untuk mengkonsumsi keduanya dengan takaran sesuai anjuran. Menkes menganjurkan untuk mengkonsumsi sebanyak 3-4 porsi sayur dan 2-3 porsi buah setiap hari atau setengah bagian piring berisi buah dan sayur (lebih banyak sayuran).
Panen Sayuran dari Pekarangan
Sekarang karena sudah sangat suka dengan sayuran dan buah, saya jadi senang memproduksi sendiri di rumah. Sebenarnya itu memang harus dilakukan karena saya bekerja sebagai penyuluh pertanian yang mengajak para petani untuk berbudidaya tanaman. Masa iya ibu penyuluhnya tidak melakukan budidaya tanaman, nanti dianggap NATO alias No Action Talking Only.
Manfaatkan Pekarangan Rumah
Itu sebabnya meski memiliki pekarangan kecil di depan serta di belakang rumah, saya masih tetap bisa menanam terutama untuk sayuran. Lahan pekarangan sempit tidak menjadi masalah untuk menanam karena sekarang kan zamannya urban farming. Berbagai cara inovatif dapat dilakukan untuk menanam.
Manfaatkan Barang yang Ada untuk Menanam
Saya sendiri menggunakan pot bekas serta talang air yang dirakit menjadi vertikultur sebagai tempat menanam. Ada juga beberapa tanaman yang sudah saya tanam langsung di tanah karena tidak memungkinkan apabila menggunakan wadah penanaman.
Bagaimana caranya memproduksi sayuran dan buah sehat dari pekarangan?
Ya tentunya dengan menanam.
Karena ini skalanya adalah rumah tangga dan tujuannya untuk dikonsumsi sendiri, maka saya melakukan budidaya sayuran dan buah secara organik. Untuk memulai produksi sayuran dan buah dari pekarangan caranya cukup mudah, yaitu:
- Bagi para pemula, sebaiknya pilih komoditas sayuran dan buah yang budidayanya cukup mudah. Contohnya untuk jenis sayuran dapat menanam komoditas sayuran daun seperti kangkung atau bayam yang memang langkah budidayanya mudah sehingga orang awampun dapat memproduksi sayuran tersebut.
- Gunakan media tanam yang siap pakai atau gunakan pupuk kandang yang nantinya dapat dicampur dengan tanah untuk berbudidaya secara organik.
- Gunakan wadah (sebaiknya wadah bekas untuk sekaligus mengurangi sampah) atau tanam langsung di tanah.
- Ikuti cara budidaya tanaman secara umum mulai dari persiapan media tanam, pembibitan (untuk sebagian jenis tanaman), penanaman, pemeliharaan, hingga panen. Saya juga sudah menuliskan langkah-langkah umum dalam berbudidaya tanaman di blog ini lho. Coba klik saja menu Agriculture pada menu bar di atas ya.
- Agar sayuran dapat tersedia setiap saat, maka atur jarak waktu penanamannya. Misalnya menanam kangkung di satu barisan di hari pertama, lalu jeda seminggubaru menanam lagi agar kangkung dapat selalu tersedia dan memiliki waktu panen yang berbeda.
- Jika hasil panennya berlebih, bisa untuk dijual ke warung-warung atau berbagi dengan tetangga agar mereka terinspirasi untuk memproduksi sayuran dari pekarangan sendiri.
Saya sudah mencoba menghasilkan sayuran dari pekarangan sendiri, seperti sayuran pakcoy, kaylan, seledri, kangkung, bayam, dan caisin. Rasanya lebih segar dan renyah apabila dibandingkan dengan membeli di luaran. Kemudian ada rasa kepuasan tersendiri karena berhasil memanen tanaman dari pekarangan rumah yang sempit.
Keberhasilan saya dalam memproduksi sayuran sendiri dari pekarangan sangat dipengaruhi oleh salah satu faktor utama. Apakah itu? Saya jelaskan lebih lanjut pada paragraf di bawah ini ya.
Suatu hari saya sedang melakukan penyuluhan di Kelompok Wanita Tani (KWT) Dahlia Desa Cikarawang. KWT Dahlia merupakan kelompok ibu-ibu tani dan ibu rumah tangga yang berfokus pada kegiatan pemanfaatan pekarangan sekaligus olahan pangan.
Saat itu ada seorang ibu yang bertanya mengapa benih yang sudah disemai tidak tumbuh padahal sudah 2 minggu lamanya dari tanggal persemaian. Setelah saya gali lebih dalam, ternyata permasalahannya terletak pada benih yang dia pakai karena media tanam dan wadah yang digunakan sudah cukup sesuai.
Si ibu menggunakan benih yang dihasilkan sendiri dari panen sayuran sebelumnya. Penanganan benih saat panen atau tingkat kematangan benih mungkin menjadi penyebab mengapa benih yang dihasilkan tidak bermutu sehingga tidak mampu tumbuh.
Nah ini yang saya sebut sebagai faktor utama ketika melakukan budidaya tanaman yaitu penggunaan benih bermutu.
Benih bermutu yang memiliki sifat unggul adalah salah satu kunci keberhasilan dalam budidaya tanaman.
Meskipun kondisi lingkungan kurang mendukung, tetapi sang benih memiliki vigoritas serta daya tumbuh yang baik, maka benih tersebut mampu survive hingga menjadi tanaman dewasa. Tinggal nanti kita memperbaiki kondisi lingkungan melalui kegiatan pemeliharaan agar tanaman tumbuh dengan baik.
Sebaliknya, apabila benih yang digunakan sejak awal tidak bermutu meskipun lingkungan di sekitar mendukung, maka dibutuhkan input yang lebih banyak guna menunjang pertumbuhan benih menjadi bibit hingga menjadi tanaman seutuhnya.
Benih bermutu itu yang bagaimana?
Benih bermutu adalah benih yang telah lulus dalam serangkaian pengujian baik di tingkat laboratorium maupun lapangan sehingga memiliki kejelasan sertifikasi mutu termasuk vigoritas, daya tumbuh, kemurnian benih, hingga masa berlakunya.
Contohnya adalah benih bermutu yang dihasilkan oleh PT East West Seed Indonesia atau EWINDO.
Sekilas Tentang Benih Bermutu Cap Panah Merah
Sahabat Petani yang Paling Baik
'
Saat tulisan ini tayang, saya sedang melakukan pembibitan benih sayuran dengan menggunakan benih cap panah merah untuk menggantikan tanaman seledri yang sudah saya tanam sebelumnya. Menjelang tahun 2019 ini saya ingin menanam sayuran daun lainnya. Bibit pakcoy, caisin, cabai, dan beberapa jenis komoditas lainnya dari benih cap panah merah menjadi pilihan untuk ditanam pada wadah vertikultur dan juga wadah lainnya yang ada di pekarangan.
EWINDO memiliki banyak produk, terhitung ada 23 produk yang terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan, dan bunga dengan berbagai macam varietas. Semuanya merupakan benih berkualitas karena diproduksi secara terjaga sesuai dengan visi perusahaan yang percaya bahwa pada benih sayuran berkualitas tinggi untuk hidup yang lebih baik.
Dari hasil pengalaman menggunakan benih cap panah merah, ada beberapa keunggulan yang menurut saya telah diberikan oleh EWINDO dalam menghasilkan benih bermutu sekaligus mensejahterakan petani serta masyarakat, di antaranya adalah:
Pertama, Benih Bermutu yang Dihasilkan Terjamin oleh ISO 9001:2008 dan Akreditasi dari International Seed Testing Association (ISTA).
EWINDO yang sudah berdiri sejak tahun 1990 dengan cap panah merah telah menghasilkan lebih dari 150 varietas (data tahun 2015). EWINDO berkomitmen untuk selalu menyediakan benih sayuran berkualitas tinggi dengan jaminan mutu untuk membantu perbaikan penghidupan petani agar semakin sejahtera.
Kedua, Misi yang Sejalan dengan Pemerintah
EWINDO yang sudah berdiri sejak tahun 1990 dengan cap panah merah ini memiliki misi untuk menyediakan benih berkualitas tinggi untuk meningkatkan pendapatan petani dan memperbesar konsumsi sayuran. Nah ini sangat sejalan dengan program pemerintah yang menghendaki masyarakat mengkonsumsi sayuran. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, konsumsi sayur dan buah merupakan salah satu aktifitas utama dalam GERMAS yang merupakan penerapan paradigma pilar pertama dari program Indonesia Sehat.
Ketiga, Inovasi Tiada Henti
Produk yang dihasilkan merupakan makhluk hidup berbentuk benih dengan lingkungan diluaran yang fluktuatif sehingga EWINDO secara kontinyu terus berinovasi agar benih yang dihasilkan selalu terjaga kualitasnya. Beberapa inovasi yang dilakukan di antaranya:
Mengembangkan benih berkualitas yang mampu berproduksi optimal di segala kondisi agroklimat
Hal ini merupakan target para pemulia tanaman EWINDO yang melakukan riset di tiga lokasi penelitian yaitu di Purwakarta untuk dataran rendah, Wanayasa untuk dataran menengah, dan Lembang untuk dataran tinggi. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan benih berkualitas yang mampu beradaptasi pada berbagai kondisi dan mampu menghasilkan produksi tinggi.
Penggunaan advanced technology atau teknologi terkini seperti kultur jaringan, Isoelectric Focusing (IEF) serta teknologi molekuler
Teknologi terkini yang digunakan mampu mengembangkan benih sesuai keinginan petani. Contohnya terciptanya varietas tahan penyakit atau varietas yang memiliki karakteristik tertentu.
Nilai tambah produk melalui EWINCOAT dan PRIMED Seed
Benih sehat dan prima tentu sangat berharga bagi petani sehingga pengawasan penyakit tetap dilakukan hingga dijual ke petani. EWINCOAT merupakan benih EWINDO yang sudah mendapatkan perlakuan seed coating atau pelapisan benih dengan polymer dan additive tertentyu sehingga tampil memikat dan terlindung dari penyakit tertentu. PRIMED Seed membantu petani mendapatkan benih seragam dengan proses priming. Terdapat logo PRIMED Seed pada kemasan tertentu.
Keempat, Memiliki Kemasan Produk yang Disesuaikan dengan Kebutuhan Pasar Serta Mudah Diperoleh di Pasaran
EWINDO menyediakan dua jenis kemasan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar yaitu untuk kebutuhan petani dan untuk kebutuhan para pecinta tanaman di perkotaan. Kemasan untuk petani memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengak kemasan urban farming karena petani lebih banyak membutuhkan benih untuk budidaya skala luas.
Sedangkan kemasan urban farming lebih kecil dengan jumlah lebih sedikit karena untuk budidaya di perkotaan dalam hal ini pekarangan tidak membutuhkan benih banyak benih. Kemasan kecil tersebut juga terkait dengan masa berlaku benih sehingga penggunaan benih untuk urban farming lebih efektif dan efisien.
Untuk memperoleh benih cap panah merah cukup mudah karena tersedia di toko pertanian, supermarket, dan toko online.
Kelima, Peduli Petani dan Masyarakat
“Sahabat Petani yang Paling Baik” adalah salah satu nilai perusahaan yang diusung EWINDO. Petani tidak hanya sahabat, tetapi juga bagian dari keluarga besar EWINDO. Untuk itu dilakukan Expo Nasional dan Seed Production Expo untuk membangun kapasitas petani dan mitranya.
Selain itu EWINDO juga telah meluncurkan aplikasi bernama Sipindo yang merupakan kependekan dari Sistem Aplikasi Petani Indonesia. Melalui aplikasi ini diharapkan membantu memudahkan mengakses informasi serta mendukung kemajuan sektor pertanian di Indonesia.
Fitur yang disajikan Sipindo dihadirkan secara realtime dan akurat mencakup informasi profil petani di wilayah lain, harga dan tren permintaan komoditas di pasaran, cara penanganan hama dan penyakut, pola dan musim tanam, perkiraan iklim dan cuaca, forum jual beli hasil panen, dan lain-lain.
Ayo Tanam dan Konsumsi Sayuran serta Buah Dimulai Dari Rumah
Bagaimana dengan penjelasan saya di atas? Sudah lebih terang kan ya bahwa mengkonsumsi sayuran dan buah itu sangat penting karena memang dibutuhkan oleh tubuh. Pemerintah saja sampai mengajak untuk makan buah dan sayur mengingat tingkat konsumsi di tingkat masyarakat masih rendah.
Kemudian untuk mendukung gemar makan buah dan sayur, kita dapat memproduksi sendiri dengan memanfaatkan lahan yang ada sebab caranya sangat mudah. Asalkan mengerti bagaimana proses budidayanya dan menggunakan benih unggul agar tanaman yang mampu tumbuh dengan baik sehingga menghasilkan produksi yang maksimal.
Ayo sehat dari rumah dengan konsumsi sayuran dan buah sejak dini.
Sumber Informasi:
Kemenkes RI. 2017. Hari Gizi Nasional 2017: Ayo Makan Sayur dan Buah Setiap Hari. http://www.depkes.go.id/article/print/17012600002/hari-gizi-nasional-2017-ayo-makan-sayur-dan-buah-setiap-hari.html [diakses tanggal 1 Desember 2018].
Kemenkes RI. 2017. Tingkatkan Konsumsi Sayur dan Buah Nusantara Menuju Masyarakat Hidup Sehat. http://www.depkes.go.id/article/view/17012500002/tingkatkan-konsumsi-sayur-dan-buah-nusantara-menuju-masyarakat-hidup-sehat-.html [diakses tanggal 1 Desember 2018].
East West Seed Indonesia. 2015. 25 Years Creating Vegetables Seeds for Better Living. Jakarta. PT East West Seed Indonesia.
Akarui Cha says
Seru sekali bisa mendapatkan sayuran segar dari rumah hasil menanam sendiri.
evrinasp says
Iya jadi tau kan komposisi input budidayanya apa saja
Amir says
Wah nanem selada juga, saya paling suka selada buat lalap hihihi
evrinasp says
Suka juga ya sama lalapan, biasanya orang sunda yg Suka lalapan
Bai Ruindra says
Bakal sehat selalu ini 🙂
evrinasp says
Aamiin, harus sehat dong
raif says
lengkap banget ulasannya mbak..
evrinasp says
Terbiasa lengkap
Dedew says
Wahh sayur dan buah penting banget ya tiap hari harus rutin, terimakasih artikel ciamiknya ya ev
evrinasp says
Iya mbak, jangan lupa sayuran dan buah ya, untuk vitamin mineral Dan serat bagi tubuh
Fanny F Nila says
Aku juga termasuk yg telat suka sayuran mba. Baru seneng itu pas udh nikah. Bahkan yg pahit kyk pare pun aku udh seneng banget. Tp memang blm kepikir sih utk nanam sendiri :p. 1-1nya yg pernah aku tanam, itu jamur, beli dari olshop, yg cuma dirobek dikit box nya, trus disemprot secukupnya, dan jamur bakal rameeee tumbuhnya hahahaha. Aku puas deh masak jamur sampe bbrp hari kedepan 🙂
evrinasp says
Itu sudah termasuk menanam kok mbak, mumpung belum terlambat, ayo kita banyak makan sayur
Dee Rahma says
Hi Kak Ev,
Beruntung banget sih aku dari dulu nggak ada pantangan makan sayur apa.
Malah suka banget makan lalapan dan sayuran hahaha.
Seru juga yah kalo udah suka sayuran bisa menanam sendiri di rumah. Tapi, kayaknya waktunya sulit hiks hiks.
Thanks for sharing yaa Kak Ev, artikelnya selalu bagusss dan lengkap. Luvvv
Cheers,
Dee Rahma
evrinasp says
Makasih ya kak Dee, aku nyesel sih Baru suka sayurannya saat sudah kuliahz ternyata enak yooo
Tri Bintang says
Wah ini sih auto menang mbak, jadi minder sayaa heheheh
evrinasp says
Duh, aamiin makasih doanya, Saya aamiinkan dulu
Zalfaa Azalia says
Mashaallah, mantap nih!
Udah hemat sehat pula :)) bisa jadi inspirasi nih buat temen-temen yg pengen sehat tapi ga perlu mahal-mahal yaa mba
evrinasp says
Iya dong, bisa menghijaukan lingkungan pula
Ety Budiharjo says
Ternyata benih pengaruh juga yak. Kirain tergantung dari perawatan nya. Saya penasaran dengan bawang merah dari biji dan baru denger juga. Selama ini taunya kan dari akar. Saya jadi terinspirasi buat nanem sayur nih di kebun soalnya udah ga punya pekarangan.
evrinasp says
Bawang merah varietas Tuk Tuk ya? Aku juga baru tau ada benihnya. Kemarin Saya ke toko tani, ada di sana, tadinya mau beli, tapi lupa kalau wadah tanamnya lagi penuh dengan komoditas lain jadi batal.
Iya mbak, benih itu berpengaruh banget, kunci utamanya di sana baru ke komponen budidaya
Maria Soraya says
Suka banget dengan tulisannya, komplit dan banyak link yg bisa aku kunjungin sebagai bahan belajar menanam. Ku gemas Mamahku nanam langsung di tanah, hanya siram2 aja, bisa subur cabai + jahe + sereh + bawang dll yg diambil dari sisa bumbu dapur. Batang kelor yg dikasih dari tetangga juga tumbuh subur daunnya. Nanam pake benih juga subur kayak bayam merah dan kangkung.
Sementara aku nanam cabe, tomat, kangkung dan kelor di pot belum panen2, gemas khaaan wkwkwkwk ah, 2019 kudu nanam sayur juga di rumah, semangaaat !
Btw, thank you for sharing Mbak Evrina 🙂
evrinasp says
Tenang, itu sebentar lagi bakalan jadi expert soal menanam deh, aku juga awalnya gitu kok gak mau tumbuh, lama2 jadi tau karakteristiknya, jadi tau harus diapakan
Everglow says
Makan sayur disamping lebih sehat juga lebih murah dikantong hehehe
evrinasp says
Dua2nya sehat berarti ya