• Home
  • About
  • Disclosure
  • Achievement
  • Green Activity
    • Agriculture
    • Environment
    • Forestry
  • Random
    • Advertisement
    • Contest
    • Reportage
    • Review
    • Tip and Tutorial
    • Others

EVRINASP

Menghijaukan Bumi Melalui Tulisan

in Agriculture

Sistem Tanam di Lahan Sempit

Last Updated on September 18, 2016 by evrinasp




sistem-tanam-lahan-sempit

Sebelumnya, saya sudah pernah menulis mengenai bagaimana menanam tanaman untuk pekarangan sempit baik menggunakan sistem hidroponik terapung sederhana maupun menggunakan pot atau polybag yang disusun secara vertical. Pada postingan kali ini saya ingin menuliskan beberapa alternative budidaya tanaman (sekaligus budidaya ikan) untuk lahan yang sempit. Diharapkan melalui system budidaya ini, permasalahan menanam pada lahan sempit dapat teratasi.

Berikut adalah beberapa teknologi alternatif untuk menanam di lahan sempit:

  1. Teknologi Hidroponik

Seperti yang sudah pernah saya bahas sebelumnya bahwa Hidroponik merupakan system budidaya yang mengandalkan air sebagai pelarut nutrisi. System ini tidak menggunakan tanah sebagai tegakan, tetapi menggunakan media lain seperti stereofoam, rockwool, pasir dan zeolit. Keuntungan menggunakan teknologi hidroponik diantaranya adalah produktivitas lebih tinggi, tanaman lebih terhindar dari hama penyakit, nutrisi bagi tanaman terjamin karena tersedia secara kontinyu. Beberapa tanaman yang dapat menggunakan system ini diantaranya adalah tanaman sayuran, bunga, buah dan tanaman obat keluarga dengan tipe hidroponik yang berbeda.

Hidroponik sendiri memiliki berbagai macam jenis yang dapat kita sesuaikan dengan lokasi dan juga budget pembangunan. Berikut ini adalah berbagai macam tipe hidroponik:




Hidroponik Tipe Nutrient Film Technique (NFT)

Air yang telah dicampur dengan nutrisi dialirkan langsung ke akar secara terus menerus dengan menggunakan sirkulator. Istilah film merujuk pada aliran air yang ukurannya sangat tipis yaitu 5 mm. Tujuannya adalah untuk menghemat penggunaan air dalam budidaya.

Hidroponik NFT

Hidroponik Tipe Deep Flow Technique (DFT)

Sistem ini merupakan modifikasi dari system NFT, hanya saja memiliki kelebihan dalam aliran air yang lebih tebal sehingga pipa tanaman tidak langsung kering pada saat listrik padam. Air yang berisi nutrisi juga dialirkan menggunakan sirkulator secara terus menerus.

Hidroponik DFT

Hidroponik DFT

Hidroponik Tipe Deep Water Cultur (DWC) atau sistem terapung

Tanaman dibudayakan secara terapung sehingga akar langsung menyerap air yang telah bercampur dengan nutrisi. Bak penampung sedalam 20 cm membuat akar leluasa tumbuh dan menyerap unsur hara dalam air sehingga perakaran menjadi sehat. Sistem ini menggunakan injeksi udara melalui aerator.

Hidroponik terapung

  1. Teknologi Vertiminaponik

Saat ini telah hadir teknologi budidaya sayuran yang bersamaan dengan budidaya ikan (aquaponik). Sistem ini dinamakan dengan Vertiminaponik yang merupakan kombinasi antara system budidaya sayuran secara vertical berbasis pot talang plastic dengan aquaponik. Media tanam yang digunakan berupa batu zeolit dan kompos. Cara kerja Vertiminaponik adalah dengan mengalirkan air secara terus menerus menggunakan pompa akuarium dari bak pemeliharaan ikan sebagai penyiraman dan suplai hara tanaman. Keunggulan cara ini adalah menghasilkan tanaman serta ternak ikan yang ramah lingkungan dan bebas bahan kimia.

Vertiminaponik

  1. Teknologi Wolkaponik

Sistem budidaya yang mengintegrasikan antara tanaman dengan aquaponik lainnya adalah teknologi Wolkaponik. Teknologi ini merupakan gabungan dari budidaya tanaman secara wall gardening dengan budidaya ikan. Bedanya dengan vertiminaponik hanya pada penyusunan dan banyaknya wadah untuk menanam. Pada Wolkaponik, wadah yang digunakan lebih banyak dan tersusun secara bertingkat ke atas. Wolkaponik bisa didesign dengan menggunakan pot, talang atau pipa paralon.

Wolkaponik

  1. Teknologi Wall Gardening

Prinsip kerja dari teknologi ini adalah dengan memanfaatkan tembok atau dinding yang kosong sebagai lokasi penanaman dengan menggunakan terpal, paralon atau pot secara vertical.

  1. Teknologi Vertikultur

Merupakan system budidaya tanaman dengan menggunakan wadah yang disusun secara bertingkat. Umumnya teknologi ini menggunakan talang yang disusun secara bertingkat.

Vertikultur

ย Semakin sempitnya lahan tidak lagi menjadi halangan bagi setiap orang untuk menanam dan menghijaukan lingkungan. Diharapkan dengan dihasilkannya berbagai macam teknologi penanaman tersebut dapat menjadi salah satu solusi mengatasi permasalahan lahan yang sempit untuk melakukan budidaya tanaman maupun ikan.

Filed Under: Agriculture Tagged With: hidroponik, lahan sempit, vertikultur, vertiminaponik, wall gardening, wolkaponik

Previous Post: « Teknologi Unggulan Tanaman Hortikultura
Next Post: Kangen Empek-Empek Palembang »

Reader Interactions

Comments

  1. Tia Yusnita says

    November 25, 2015 at 4:12 am

    Cocok nih buat diterapin di rumah, tapi mesti punya ilmu menanam dulu ya Mbak biar tanamannya ga mati? Aku kalau bertanam kok jarang berhasil gitu, apalagi yang jenis sayur2an ๐Ÿ™

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 11:13 am

      pelan2 aja tia, nanti jadi terbiasa, wajar kalo baru mah gagal soalnya baru tau kan, nanti akan paham dengan sendirinya tanaman jadi tumbuh kabeh

      Reply
  2. sutopo says

    November 25, 2015 at 4:23 am

    wah ini , ilmu semuanya , btw masih mbak..!

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 11:17 am

      apa nih maksude? ora mudeng akuh

      Reply
  3. apri ani says

    November 25, 2015 at 4:35 am

    Saya bru tau zeolit digunakan dlm hidroponik? Batu zeolit kah?

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 11:46 am

      iyah yang hitam2, bis adipake kok kan buat tegakan, tapi untuk hidroponik tertentu

      Reply
  4. Tarry KittyHolic says

    November 25, 2015 at 5:07 am

    Pingin bikin yang kayak itu Mbak, rumah jadi lebih keren dan Adem pastinya ๐Ÿ™‚

    Ibu2 PKK kampung saya juga pada bikin tapi pada ndak telaten, beli sayur murah kok repot2 tanam katanya ๐Ÿ™‚

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 12:07 pm

      hahaha biasa ibu2 mah, di tempat ku juga sama, padahal menanam itu mengasikan dan lebih bisa mendapatkan kepastian klo sayurannya organik free pestisida

      Reply
  5. awen says

    November 25, 2015 at 7:57 am

    Waduh bagus juga ya mba. Meskipun sempit pastinya akan terasa punya kebun yang luas ๐Ÿ™‚
    tipe dep water kultur sangat indah sepertinya namun pengairannya pasti lebih sulit di praktekan ya mba .

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 12:18 pm

      itu malah lebih mudah hanya perlu bak atau stereofoam aja, karena bentuknya diapungkan tanamannya

      Reply
  6. Anne Adzkia says

    November 25, 2015 at 9:57 am

    Sekarang lagi ngetrend ya mbak Ev, teknik berkebun spt ini di kota-kota. Urban farming gitu namanya.

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 12:29 pm

      iyap betul banget mbak, supaya di kota besar kita masih bisa memproduksi tanaman

      Reply
  7. @kakdidik13 says

    November 25, 2015 at 4:32 am

    Melihat fotonya aja rasanya bahagia banget apalagi melihat yang sesungguhnya. Ayo jadi blogger #dukungGoGreen !!!

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 11:33 am

      aku dukung go green kok, makanya ngajak menanam nih

      Reply
  8. Edi Padmono says

    November 25, 2015 at 4:34 am

    Teman-temanku lagi hyporia soal hydroponik. sempat kepikiran ikut-ikutan juga tapi dipikir pikir koq tidak sesuai antara modal dengan kebutuhan. Akhirnya tetep cara lama tanam cabe, tomat dan terong di tanah

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 11:44 am

      kalo mau hidroponik pake cara yg sederhana aja kaya postingan ku sebelumnya

      Reply
  9. Lidya says

    November 25, 2015 at 5:46 am

    cocok banget buat rumah aku, ih aku mau dong kapan2 private Rin

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 12:12 pm

      kapan atuh mbak kita ketemuannya

      Reply
  10. Inda Chakim says

    November 25, 2015 at 9:10 am

    kemren aku lihat cara tanam hidroponik mak ev, asyik gt, tempat buat nanemnya itu dikasih warna warni polkadot, jd lucu..

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 12:26 pm

      iya sekarang bisa kita macem2in bahkan dalam wadah kecil sekalipun mbak

      Reply
  11. ei says

    November 25, 2015 at 5:11 pm

    Hwaaaaa, cocok banget nih lagi ngerayu misua bikinin rangka dari talang … duh, jadi pengen belajar banyak …

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 10:50 pm

      hayuuu mbak dirayu maut supaya mau membangun, kalo ada ini d rumah jadi seger

      Reply
  12. Jiah says

    November 25, 2015 at 12:15 pm

    musim hujan, mulai pengen bertanam

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 10:49 pm

      ayo kita mulai mbak mumpung cuaca mendukung

      Reply
  13. PrayitnoLiz says

    November 25, 2015 at 6:27 pm

    DWP itu boleh pake busa cuci piring? aku juga suka berkebun,nih.Salam kenal

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 10:52 pm

      salam kenal, wah bisa aja, tapi kan kecil2 ya sayang untuk dipotong2, baiknya pake rockwool aja

      Reply
  14. Rima says

    November 26, 2015 at 1:38 pm

    Mbak, plastik polybag itu khusus kah? Atau bisa pake plastik apa aja? Bekas belanja gitu.

    Aku mau nyoba nanam pake polybag. Kemarin beli seledri yang udah ditanam di polybag. Daunnya 8nan deh. Kutaruh kamar mandi ? soalnya rumahnya baru direnov. Yang ga dipenuhin barang ya kamar mandi. Semoga ga mati

    Reply
    • evrinasp says

      November 26, 2015 at 10:03 pm

      aamiin, tidak harus ploybag kok, plastik belanja,bekas kemasan kaya kemasan snack atau minyak goreng itu bisa kok

      Reply
  15. Amir says

    November 27, 2015 at 5:44 am

    Wah, keren banget itu, bisa buat budidaya sayuran. Kalo di tempat saya ada yang nanem di tabung besi seperti suling dan di tanami daun selada

    Reply
    • evrinasp says

      November 30, 2015 at 9:19 pm

      bagus itu juga, apapun caranya dan medianya yang penting kita menanam dan menghijaukan bumi

      Reply
  16. dewan says

    November 30, 2015 at 11:23 pm

    Wah kere banget nih tanamannya, modalnya cukup paralon ya! Tapi paralon atau alat itu harganya mahal ga nih!

    Reply
    • evrinasp says

      December 2, 2015 at 11:15 am

      kalau merakit sendiri tidak terlalu mahal, kalau minta dirakitkan jatuhnya jadi mahal

      Reply
  17. Eksa Studio says

    December 2, 2015 at 10:41 pm

    Seneng banget ya mbak kalau lihat tanaman pada tumbuh seger gitu ๐Ÿ˜€

    Reply
    • evrinasp says

      December 9, 2015 at 1:01 am

      iyah, tanaman bikin mata kita fresh lagi karena hijaunya

      Reply
  18. Anggarani Ahliah Citra says

    December 4, 2015 at 12:40 am

    Mba Ev, sebenernya depan rumahku tanah kosong nih. Tapi sering banjir, jadi berubah kaya rawa gitu deh. Cuma rumput yang tumbuh.

    Jadi tetep pake pot kalau mau nanem.

    Reply
    • evrinasp says

      December 9, 2015 at 1:26 am

      ohhh iya mbak ga apa2 mbak, klo banji gitu tanaman kan gak kuat cekaman rendaman air

      Reply
  19. Muhammad Mukhlis says

    December 9, 2015 at 10:36 am

    sebuah usaha yang sangat bagus untuk dilestarikan mb, tujuannya bisa membuat bumi dari penghijauan ๐Ÿ™‚

    Reply
    • evrinasp says

      December 10, 2015 at 10:19 pm

      betul, ayo ikut menanam biar bumi makin hijau

      Reply
  20. Muhammad Mukhlis says

    December 9, 2015 at 10:37 am

    suasanya dallam lahan nya sangat rapi bahkan lengkap dengan tanaman yang indah ๐Ÿ™‚

    Reply
    • evrinasp says

      December 10, 2015 at 10:17 pm

      asal kita bisa menatanya insyaa Allah akan terlihat indah

      Reply
  21. Lilliam Vintinner says

    January 2, 2016 at 4:14 pm

    sebuah informasi yang sangat inovatif dan merupakan sebuah ide yang menarik untuk dipelajari, dan saya sangat senang dengan tulisan anda yang membuat saya selalu belajar dan belajar, terima kasih atas ide dan kreasinya!

    Reply
  22. chandra says

    March 22, 2016 at 6:24 am

    asslmlkm, infonya sangat bermanfaat, saya ingin tanya, kalau untuk sistem DWC atau yang terapung harus pakai aerator ya? kalau tidak pakai aerator dampak apa yang akan terjadi.

    terimakasih

    Reply
    • evrinasp says

      March 24, 2016 at 1:50 pm

      baiknya pakai aerator supaya ada oksigen untuk air, kalau tidak pakai mungkin akan kedap udara ya, paling dikasih sela diantara spon/gabus supaya udara keluar masuk dari sana

      Reply
  23. kozhe says

    August 5, 2017 at 4:06 am

    Bermanfaat postinganya nih mba, jadi pengen bikin sendiri.

    Reply
    • evrinasp says

      August 7, 2017 at 5:41 pm

      Ayo dicoba dibikin sendiri

      Reply
  24. nia ar says

    November 28, 2017 at 10:28 am

    bisa beli ga yah yang sudah jadi seperti ini?

    Reply
    • evrinasp says

      December 9, 2017 at 3:33 pm

      sepertinya pesan ke orang yang bisa merakitnya

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

evrina-profile

I am Evrina, an agriculture extension officer, blogger, and hiker.

More about me...

Categories

  • Advertisement
  • Agriculture
  • Contest
  • Environment
  • Forestry
  • Others
  • Reportage
  • Review
  • Tip and Tutorial

Eco Blog 2024

Evventure Blog

Download Aplikasi Kios Gapoktan

kios gapoktan

Archives

2025

  • – May (1)
    • Step by Step Mengikuti Uji Kompetensi (Ujikom) Penyuluh Pertanian (Pengalaman Tahap 1 Tahun 2024)

2024

  • + September (1)
  • + June (1)
  • + March (2)
  • + January (1)

2023

  • + December (2)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (3)
  • + July (2)

2022

  • + December (1)
  • + November (1)
  • + September (1)
  • + June (2)
  • + March (3)
  • + January (1)

2021

  • + December (4)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (1)
  • + August (4)
  • + July (4)
  • + June (4)
  • + April (2)
  • + March (2)
  • + February (2)

2020

  • + December (2)
  • + October (3)
  • + September (3)
  • + August (2)
  • + July (2)
  • + June (2)
  • + May (6)
  • + April (3)
  • + March (1)
  • + February (1)
  • + January (2)

2019

  • + November (2)
  • + October (5)
  • + September (6)
  • + August (4)
  • + July (1)
  • + June (2)
  • + May (1)
  • + March (3)
  • + February (3)
  • + January (2)

2018

  • + December (4)
  • + November (2)
  • + October (4)
  • + September (6)
  • + August (3)
  • + July (2)
  • + June (3)
  • + May (2)
  • + April (3)
  • + March (5)
  • + February (4)
  • + January (5)

2017

  • + December (5)
  • + November (5)
  • + October (2)
  • + August (5)
  • + July (5)
  • + June (7)
  • + May (11)
  • + April (8)
  • + March (6)
  • + February (8)
  • + January (6)

2016

  • + December (8)
  • + November (10)
  • + October (8)
  • + September (13)
  • + August (9)
  • + July (5)
  • + June (9)
  • + May (4)
  • + April (10)
  • + March (9)
  • + February (15)
  • + January (8)

2015

  • + December (12)
  • + November (12)
  • + October (22)
  • + September (21)
  • + August (10)
  • + July (21)
  • + June (16)
  • + May (4)
  • + April (5)
  • + March (2)
  • + February (2)
  • + January (4)

2014

  • + December (3)
  • + November (1)
  • + October (4)
  • + September (2)
  • + August (2)

Quote

Siapa yg sedikit kejujurannya, sedikit pula temannya. | man qalla shidquhu qalla shadiquhu

— #mahfuzhat

Footer

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2025 · Market theme by Restored 316