• Home
  • About
  • Disclosure
  • Achievement
  • Green Activity
    • Agriculture
    • Environment
    • Forestry
  • Random
    • Advertisement
    • Contest
    • Reportage
    • Review
    • Tip and Tutorial
    • Others

EVRINASP

Menghijaukan Bumi Melalui Tulisan

in Agriculture

Teknologi Unggulan Peternakan

Last Updated on September 18, 2016 by evrinasp




Sektor peternakan tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian. Keduanya saling berintegrasi untuk mendukung swasembada pangan. Itu sebabnya sektor peternakan masuk dalam ruang lingkup kerja Kementerian Pertanian. Pada peringatan Hari Pangan Sedunia yang berlangsung di Palembang pada tanggal 17-20 Oktober 2015 lalu, telah digelar sebuah teknologi unggulan peternakan mencangkup teknologi perkandangan, keragaan varietas unggul tanaman pakan ternak dan pengelolaan limbah ternak. Beberapa varietas tersebut selain mendukung program pemerintah dalam mencapai swasembada daging juga mendukung terciptanya pertanian yang ramah lingkungan.

Kandang sapi dibuat sedemikian rupa dengan cukup ventilasi dan memudahkan pembersihan kandang. Hal ini memungkinkan agar kandang tidak menimbulkan bau dan cemaran yang dapat mengganggu lingkungan. Kemudian kandang sapi juga dilengkapi teknologi pembuatan ransum (pakan ternak) yang terbuat dari jerami padi atau jagung. Ransum ini bermanfaat untuk penggemukan padi. Dari situ kita bisa lihat adanya integrasi antara pertanian dengan peternakan yang saling mendukung satu sama lain. Kotoran ternak nantinya dapat digunakan untuk menghasilkan pupuk organik, biourine dan biopestisida yang bermanfaat bagi usaha pertanian.




Ramsum

Bahan Pembuatan Ramsum

Ramsum

Cara Pembuatan Ramsum

Penggunaan kotoran ternak ini memungkinkan karena bau dari kotoran yang dihasilkan sudah dikurangi. Bapak Ainur dari Loka Sapi Potong menjelaskan bahwa pakan sapi sudah menggunakan bahan pakan seimbang dengan jumlah protein sebesar 9%. Jumlah protein ini cukup rendah namun tidak mengurangi produktivitas. Pakan yang mengandung sedikit protein tersebut sudah menghasilkan ampas yang tidak menimbulkan bau. Kemudian jika ingin mengurangi bau yang dihasilkan, dapat menggunakan pakan dari kulit kopi sehingga kandungan amoniak yang dihasilkan rendah.

Biogas

Reaktor Biogas

Biogas

Cara Pembuatan Biogas

Kotoran ternak yang dihasilkan kemudian dapat diolah menjadi kompos maupun biogas. Apabila hendak menghasilkan biogas untuk keperluan sehari-hari maka dalam satu kepala keluarga harus memiliki tiga ekor sapi. Teknologi pengelolaan kotoran sapi menjadi biogas memiliki beberapa unggulan diantaranya:

  1. Memanfaatkan secara optimal limbah peternakan dan mengurangi pencemaran lingkungan
  2. Menghasilkan sumber energi terbarukan untuk keperluan rumah tangga
  3. Menghasilkan produk sampingan berupa pupuk padat dan pupuk cair
  4. Memiliki daya tampung dengan kapasitas 18 m3 (Reaktor tipe fix dome) yang setara dengan 200 kg kotoran sapi/hari (10-20 ekor sapi) dengan waktu retensi 45 hari dan biogas yang dihasilkan sebesar 6 metrik kubik per hari

Selain ditampilkannya teknologi perkandangan dan pengelolaan limbah ternak, juga ditampilkan keragaan hijauan pakan ternak ruminansia pada gelar teknologi unggulan peternakan kali ini. Beberapa tanaman pakan ternak yang ditampilkan diantaranya Rumput Benggala, Rumput Vetiver, Rumput Setaria, Rumput Atra dan Rumput Signal yang memiliki kandungan gizi cukup tinggi bagi ternak.

Sebenarnya apabila kita memperhatikan, tanaman pakan ternak ini banyak tumbuh di sekitar kita sebagai ilalang, hanya saja karena kita tidak mengetahui jenis dan manfaatnya maka beberapa jenis rumput pakan ini dibiarkan begitu saja bahkan dimusnahkan apabila mengganggu tanaman lainnya. Sebagai gambaran, berikut adalah beberapa contoh tanaman pakan ternak yang ditampilkan pada gelar teknologi unggulan peternakan:

Rumput Benggala dan Vetiver

Rumput Benggala dan Vetiver

Rumput Setaria dan Atra

Rumput Setaria dan Atra

Rumput Signal

Rumput Signal

Peternakan dan pertanian tidak dapat dipisahkan, keduanya saling berintegrasi satu sama lain. Meningkatkan produktivitas pertanian juga turut serta membantu meningkatkan produktivitas peternakan begitu juga sebaliknya.

Filed Under: Agriculture Tagged With: biogas, Hari Pangan Sedunia, pakan ternak, peternakan, teknologi unggulan peternakan

Previous Post: « My English Exercise : Mount Gede, Iโ€™m Coming
Next Post: Saat Tepat Mengajukan Cuti »

Reader Interactions

Comments

  1. muhammad mukhlis says

    November 13, 2015 at 1:54 am

    ini aslah satu usaha kesuksesan ya mbak, kalo masalah pertanian saya dulu ada ngikut sama koperasi dibidang perkebunan mbak, setelah setahun kemudian diganti lagi ke perternakan sapi, ๐Ÿ™‚ sekarang udah ga lagi mbak, hehehe

    Reply
    • evrinasp says

      November 16, 2015 at 9:07 pm

      kalo punya peternakan itu bagus, tinggal diintegrasikan aja ke pertanian, asal bisa mengelola limbahnya

      Reply
  2. muhammad mukhlis says

    November 13, 2015 at 1:55 am

    sangat bermanfaat mbak infonya bisa diamankan mbak ๐Ÿ™‚ hehehe

    Reply
    • evrinasp says

      November 16, 2015 at 9:08 pm

      makasih semoga berguna ya

      Reply
  3. Budi Mulyono says

    November 13, 2015 at 3:52 am

    Gitu to m bak, saya pikir peternakan itu bagian dari pertanian.

    Reply
    • evrinasp says

      November 16, 2015 at 9:13 pm

      iya bagian dari pertanian juga, saling berintegrasilah

      Reply
  4. Sultan says

    November 13, 2015 at 8:44 am

    Sapi dikasih kulit kopi apa gak melek sepanjang malam? Hehe..
    Tulisan yg bagus. Jd tambah ilmu ttg peternakan

    Reply
    • muhammad mukhlis says

      November 14, 2015 at 3:16 am

      saya ikutan kopi mas ๐Ÿ™‚

      Reply
      • evrinasp says

        November 16, 2015 at 9:25 pm

        apa nih om, mau kulit kopi tah?

        Reply
    • evrinasp says

      November 16, 2015 at 9:30 pm

      makasih yak semoga bermanfaat hehe

      Reply
  5. Arinta Setia Sari says

    November 13, 2015 at 8:43 am

    Pertanian terintegrasi, di beberapa tempat di GunungKidul ada yg pakai model kayak gitu mbak, jadi kotorannya dijadikan pupuk ada juga yg dijadikan biogas…

    jadi baguslah klo kayak gitu, gak ada yg terbuang sia2 dari daging ternak hingga kotorannya ๐Ÿ™‚

    Reply
    • evrinasp says

      November 16, 2015 at 9:31 pm

      betulll sebisa mungkin zero waste

      Reply
  6. Nia Haryanto says

    November 14, 2015 at 1:17 pm

    Sebagai emak yang buta banget tentang peternakan, tulisan ini sungguh keren. Banyak ilmu baru yang aku dapet. Salut buatmu, Maaaaaak.

    Reply
    • evrinasp says

      November 16, 2015 at 9:23 pm

      makasih mbak niaaa, semoga bermanfaat

      Reply
  7. Rohma Azha says

    November 16, 2015 at 6:06 am

    behh enak itu dah ya mbak. kotoran sapinya bisa langsung diproses menjadi pupuk. terlebih lagi nggak terlalu bau. kalau dulu di rumah, kotoran sapi sampe dibuang2 di sungai mbak. heee

    Reply
    • evrinasp says

      November 16, 2015 at 9:16 pm

      wah itu sih mencemari sungai namanya, kasih tau ya supaya diolah, jangan dibuang d sungai

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

evrina-profile

I am Evrina, an agriculture extension officer, blogger, and hiker.

More about me...

Categories

  • Advertisement
  • Agriculture
  • Contest
  • Environment
  • Forestry
  • Others
  • Reportage
  • Review
  • Tip and Tutorial

Eco Blog 2024

Evventure Blog

Download Aplikasi Kios Gapoktan

kios gapoktan

Archives

2025

  • – July (1)
    • Langkah Kecil Untuk Dampak Besar, Pengelolaan Food Waste Di Rumah Tangga
  • + June (1)
  • + May (1)

2024

  • + September (1)
  • + June (1)
  • + March (2)
  • + January (1)

2023

  • + December (2)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (3)
  • + July (2)

2022

  • + December (1)
  • + November (1)
  • + September (1)
  • + June (2)
  • + March (3)
  • + January (1)

2021

  • + December (4)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (1)
  • + August (4)
  • + July (4)
  • + June (4)
  • + April (2)
  • + March (2)
  • + February (2)

2020

  • + December (2)
  • + October (3)
  • + September (3)
  • + August (2)
  • + July (2)
  • + June (2)
  • + May (6)
  • + April (3)
  • + March (1)
  • + February (1)
  • + January (2)

2019

  • + November (2)
  • + October (5)
  • + September (6)
  • + August (4)
  • + July (1)
  • + June (2)
  • + May (1)
  • + March (3)
  • + February (3)
  • + January (2)

2018

  • + December (4)
  • + November (2)
  • + October (4)
  • + September (6)
  • + August (3)
  • + July (2)
  • + June (3)
  • + May (2)
  • + April (3)
  • + March (5)
  • + February (4)
  • + January (5)

2017

  • + December (5)
  • + November (5)
  • + October (2)
  • + August (5)
  • + July (5)
  • + June (7)
  • + May (11)
  • + April (8)
  • + March (6)
  • + February (8)
  • + January (6)

2016

  • + December (8)
  • + November (10)
  • + October (8)
  • + September (13)
  • + August (9)
  • + July (5)
  • + June (9)
  • + May (4)
  • + April (10)
  • + March (9)
  • + February (15)
  • + January (8)

2015

  • + December (12)
  • + November (12)
  • + October (22)
  • + September (21)
  • + August (10)
  • + July (21)
  • + June (16)
  • + May (4)
  • + April (5)
  • + March (2)
  • + February (2)
  • + January (4)

2014

  • + December (3)
  • + November (1)
  • + October (4)
  • + September (2)
  • + August (2)

Quote

Al Quran; ia dihafal jadi kemuliaan bagi akal, ia diamal jadi kebaikan nan dikenal, ia direnungi jadi keteguhan bagi hati.

— Salim A. Fillah

Footer

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2025 · Market theme by Restored 316