Acara tahunan Temu Penyuluh Jawa Barat (Jabar) yang merupakan ajang berkumpulnya para penyuluh dari berbagai kota dan kabupaten se-Provinsi Jawa Barat telah berlangsung pada tanggal 14-16 April 2015 lalu. Temu penyuluh ini berlangsung di Kebun Raya Cibodas dan dihadiri oleh para penyuluh baik penyuluh pertanian, peternakan, perikanan maupun kehutanan. Masing-masing kota kabupaten mengirimkan kontingennya untuk memeriahkan dan menyukseskan Temu Penyuluh tahun ini.
Tema Temu Penyuluh tahun ini adalah “Penyuluh Ngahiji Ngarojong Jabar Kahiji” yang berarti apabila semua penyuluh bersatu maka akan membawa Jabar menjadi nomor satu terutama dalam hal menyukseskan program swasembada pajale (padi, jagung, kedelai). Provinsi Jabar memang memberikan sumbangsih cukup besar bagi peningkatan produksi pangan terutama beras. Hingga tahun 2017 saja, Provinsi Jabar ditargetkan memberikan produksi beras hingga 11,3 juta ton. Meskipun luas sawah yang ada di Provinsi Jawa Barat hanya mencapai 900ribu ha dibandingkan dengan Provinsi Jawa Timur yang mencapai satu juta hektar lebih, produksi Provinsi Jabar ternyata lebih tinggi karena dukungan air yang melimpah sehingga dapat dilakukan penanaman padi hingga tiga musim. Untuk itu apabila semua komponen bersatu baik aparat, para petani dan dukungan kondisi alam maka peningkatan produksi beras in syaa Allah dapat tercapai.
Salah satu acara yang menarik dalam Temu Penyuluh yaitu adanya acara motivasi dari Bapak Abdul Basyir Ahmad. Beliau menyampaikan bahwa lagu Indonesia Raya yang diciptakan oleh Wage Rudolf Supratman sangatlah indah karena memiliki melodi yang dinamis dan mengalir. Itu merupakan bukti kesungguhan dari Bapak Wage dalam menciptakan lagu kebangsaan untuk negeri tercinta hingga menghasilkan karya yang indah. Hal ini senada dengan apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sudahkah kita melakukan pekerjaan dengan sepenuh hati? Jika sudah, maka kehidupan kita akan berjalan dengan indah. Beliau juga menyampaikan, bahwa penyuluh merupakan kata dari suluh yang berarti obor. Penyuluh diharapkan menjad obor yang dapat menyinari kegelapan. Seorang penyuluh harus menjadi pelopor terutama dalam mengembangkan potensi wilayah untuk kesejahteraan para pelaku utama (petani) maupun pelaku usaha.
Gubernur Jawa Barat, Bapak Ahmad Heryawan yang mendapakan gelar sebagai Bapak Penyuluh Jawa Barat berkesempatan hadir dalam acara Temu Penyuluh kali ini. Beliau menyampaikan bahwa lahan potensial semakin berkurang karena meningkatnya jumlah penduduk. Ini berarti bahwa kebutuhan pangan juga turut meningkat sehingga diperlukan upaya intensifikasi. Diantaranya adalah dengan menggunakan benih unggul yang mampu menghasilkan produktivitas tinggi, perbaikan irigasi, serta peran serta dari pahlawan pangan yaitu penyuluh. Tetapi dalam upaya pencapaian swasembada pangan yang ditargetkan oleh pemerintah, tetap harus memperhatikan prinsip keberlanjutan baik pangan maupun hortikultura. Misalnya meskipun kita dikejar target untuk meningkatkan produksi, bukan berarti lereng bukit yang tidak diperuntukan untuk tanaman semusim tetap dipaksa untuk ditanam tanaman tersebut. Prinsip keberlanjutan dan kelestarian harus dijaga sehingga keseimbangan alam tidak terganggu. Kemudian Beliau juga menyampaikan bahwa seluruh penyuluh apapun statusnya diharapkan dapat bersatu dalam mendukung dan menjadikan Jabar nomor satu terutama dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani khususnya pada Upsus Pajale (upaya khusus padi, jagung, kedelai).
Temu penyuluh menjadi prosesi penyegaran tersendiri yang memberikan semangat kepada para penyuluh karena apabila sudah bersatu maka semangat tersebut akan muncul kembali. Kemudian, dalam temu penyuluh kali ini diharapkan ada capacity building melalui kegiatan lomba. Lomba yang diadakan pada temu penyuluh kali ini adalah Lomba Karya Tulis Ilmiah, Lomba Materi Penyuluhan, dan Lomba Inovasi Teknologi.
Pada kesempatan kali ini Kabupetan Bogor mengirimkan dua orang penyuluh perikanan untuk mengikuti lomba karya tulis ilmiah yang akhirnya mendapatkan juara, yaitu juara 2 diraih oleh Bapak Yusuf Bachtiar dan juara 3 oleh M. Nurdin.
Temu Penyuluh tahun depan diharapkan dapat meriah lagi dan dapat dihadiri oleh seluruh penyuluh yang jumlahnya mencapai 5000 orang se Provinsi Jabar. Kegiatan tahun ini berjalan dengan lancar dan ditutup tepat pada hari Kamis tanggal 16 April 2015. Sampai jumpa pada Temu Penyuluh tahun berikutnya.
aprikull says
Hidup petani. Hidup penyuluh.. mdh2n kkita bisa jadi negara yg berdaulat pangan ya
evrinasp says
aamiin semangat ya bapak ibu penyuluh