Last Updated on September 23, 2019 by evrinasp
Setahun yang lalu saya mendapatkan sebuah kesempatan berharga untuk mengunjugi Kota Makassar di Sulawesi Selatan. Kepergian saya ke sana berkat sebuah tulisan yang diikut sertakan pada Lomba Blog Perdesaan Sehat. Itu untuk pertama kalinya saya pergi ke luar Pulau Jawa lho dan untuk pertama kalinya menggunakan pesawat. Pada satu sisi saya sangat senang dengan keberangkatan ke Makassar tapi di sisi lain saya juga takut karena saya buta sekali dengan daerah di luar Pulau Jawa. Beruntung ada salah seorang teman dari dunia maya yang sama-sama memiliki hobi menulis kemudian menawarkan kedua belah tangannya menyambut saya yang belum pernah ke Makassar. Teman itu bernama Aida.
Saya dan Aida sama-sama suka menulis. Blog adalah salah satu media yang kami gunakan untuk mencurahkan dan merekam jejak tulisan kami. Kami juga bergabung pada beberapa komunitas blogger dan menjadi akrab di sana. Namun keakraban itu hanya terjadi di dunia maya, paling tidak itu adalah anggapan saya. Siapa sangka pertemanan di dunia maya berlanjut dengan tali persaudaraan yang begitu erat.
Sebelum saya berangkat ke Makassar, Aida selalu menghubungi saya. Sepertinya dia khawatir kalau saya nyasar atau dikerjai orang tidak dikenal. Dia tidak sungkan dan langsung menawarkan untuk menginap di rumahnya. Saya lebih memilih untuk menginap di hotel yang disediakan panitia agar saya tidak terlalu merepotkan Aida. Baru keesokan harinya jika acara sudah selesai, saya akan nginap di rumah Aida.
Akhirnya saya bertemu dengan Aida di acara Perdesaan Sehat. Orangnya pendiam dan ramah, juga sangat feminism. Berbeda dengan saya yang agak tomboy dan terlalu berisik. Pertolongan Aida tak hanya berhenti di situ saja, dia menghubungi teman blogger lainnya yang menyukai hobi travelling benama Kak Abby.
Berkat pertemuan dengan Kak Abby, saya jadi mengetahui beberapa lokasi wisata serta kuliner yang ada di Makassar. Mereka juga tidak sungkan mengajak saya untuk berkunjung ke Kota Bunga Malino yang letaknya jauh dari Makassar. Saya tidak akan pernah melupakan hari itu ketika kami bersama berdiri di sebuah jembatan merah yang berada tepat di tengah-tengah perbukitan. Aidalah yang membuat saya hingga bisa ke sini.
Hari terakhir bersama Aida di Makassar sebenarnya saya agak sedih, namun kehidupan harus terus berlanjut. Aida menyempatkan dirinya untuk mengenalkan kampus tercintanya kepada saya. Sebuah pengalaman yang tak terlupakan lagi Aida.
Kini meskipun setahun sudah berlalu, Ia tetap saja baik hati. Kemarin saya menerima sebuah hadiah berupa Tenun Sutera dari Sengkang Sulawesi Selatan. Aida rupanya ingat kalau dulu saya kepingin membeli kain ini. Tetapi karena waktu kunjungan di Makassar terbatas, saya belum sempat membeli kain tenun tersebut.
Terimakasih ya Aida, hadiahnya sudah diterima, semoga Allah semoga mencurahkan segala kebaikan dan melimpahkan rezeki yang halal dan thoyibban bagi Aida dan Keluarga. Kali ini saya yang menunggu Aida di Bogor ya, semoga suatu hari nanti Aida bisa berkunjung ke Bogor. Aamiin.
Aida, teman Blogger dari Makassar yang kini menjadi tenaga pendidik dan mencurahkan perhatiannya untuk anak didiknya.
Blog Aida: http://aidamaruf.blogspot.co.id/
Irwin Andriyanto says
jalan jalan terussss nih,,,, tar kerjaannya numpuk ๐
evrinasp says
itu udah lama lho
Vhoy Syazwana says
Aaah seneng sekali baca ini. Cerita persahabatan selalu menarik untuk dibaca. Semoga persahabatan ini langgeng seterusnya ya Mak ^_^
evrinasp says
aamiin terimakasih ya maaaaak
nunung yuni a says
Waah senang sekali yaa persahabatan dari dunia blog yang maya menjadi nyata.
evrinasp says
iya alhamdulillah mbakkk
Nefertite Fatriyanti says
Ev, bersyukur dan berbahagia ya saat kita benar-benar memiliki sahabat, karena memiliki sahabat itu tak mudah
evrinasp says
iya mbak alhamdulillah bisa dipertemukan dengan sahabat2 yang baik
Inda Chakim says
senengnyaaa..
beraeal dr dunia maya akhirnya bnr2 mnjadi sahabt di dunia nyata ๐
evrinasp says
iyah alhamdulillah, efek positif dumay nih
nur islah says
Sarung sutra ya..itu produk terkenal sulsel khususnya sengkang, aslinya dibikin handmade lho
evrinasp says
iya langsung dengan menggunakan tangan ya? waktu ke makassar belum sempat membeli soalny, eh ternyata dapet kiriman dari Aida
Irly says
Saya juga punya pengalaman seperti ini, cuma emang odal nekat doang, yang penting jalan..hihi
Pertolongan itu bisa ditawarkan ke orang yang bahkan tidak meminta, tapi tidak semua orang bisa melakukannya. Semoga selalu terjaga silaturrahimnya ^^
evrinasp says
terimakasih mbak Irly, iya alhamdulillah nih ada teman yang mengulurkan tangan sewaktu ke Makassar
Lidya says
kainnya cantik rin, salam kenal buat Aida
evrinasp says
iyah mbak, wah Aida ada salam itu dari Mbak Lidya
Aida Al Fath says
Salam kenal kembali mbak :)) hehe
evrinasp says
kita kan udah kenal haha
echaimutenan says
alhamdulillah
evrinasp says
iya mbak alhamdulillah
Sultan says
Wah, jadi kangen Makassar. Salam buat Aida ya, bilang aja dari sekampungnya yg tinggal di Bogor ๐
evrinasp says
lho di Bogor tho? kok enggak ke Makassar lagi?
Sultan says
Hatiku terpaut di Bogor ๐
evrinasp says
lahhhhhh baliklah ke makassar
awen says
mba aida baik bener ya mba ๐
meskipun sudah setahun berlalu tapi masih ingat akan keinginan sahabat dumay nya ๐
siip lah semoga saja nikmat sehat selalu tercurah untuk kita semua wabil khusus untuk mba aida.
evrinasp says
aamiin terimakasih. Iya Aida memang baik, aku diajak kelilingnya waktu di Makassar kemarin itu