Last Updated on September 18, 2016 by evrinasp
Hari Sabtu tanggal 25 Juni 2016 sore saya ditelepon oleh Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pak Ketua nampak panik karena mendadak mendapatkan satu buah surat dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan). Di dalam surat tersebut dikatakan bahwa gapoktan akan mendapatkan dana hibah senilai Rp. 150 juta setelah melalui proses seleksi. Dan bagi gapoktan yang terpilih harus menghubungi Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat melalui nomor HP yang tertera.
Sejak awal saya sudah curiga kalau ini pasti penipuan karena seperti tahun lalu, ada saja oknum yang mengatas namakan instansi tertentu untuk meminta sumbangan dana terkait hibah yang akan diberikan. Beberapa kejanggalan yang ditemukan di antaranya:
- Pada amplop surat tidak tertera alamat pengirim dan tidak menggunakan kop surat Kementan, padahal layaknya instansi yang melakukan surat menyurat pasti menggunakan kop surat resmi dan cap institusi pada amplop yang digunakan
- Surat diperoleh bukan hari kerja dan terkesan mendadak tanpa melibatkan pihak kabupaten yang jelas-jelas menjadi tempat naungan gapoktan berada
- Terjadi salah ketik pada tanggal surat
- Struktur surat tidak sesuai dengan pedoman menulis surat pada instansi pemerintah
- Memberikan nomor telepon pribadi bukan nomor telepon kantor untuk urusan pekerjaan
- Cap direktur jenderal menggunakan lambing garuda, seharusnya menggunakan lambang tanaman seperti pada kop surat
Ketua Gapoktan saat itu sudah menelpon ke nomor telepon yang ada pada surat dan orang yang dihubungi jelas-jelas meminta gapoktan untuk mentransfer sejumlah uang demi kelancaran proses pencairan hibah. Padahal yang namanya bantuan terutama hibah TIDAK DIPERBOLEHKAN untuk meminta dana dari si penerima. Sudah jelas melanggar hukum dong ya.
Ketua gapoktan, iseng bertanya-tanya hingga akhirnya membuat kesal orang yang Ia hubungi. Dan setelah menelusuri ke pihak Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat yang dilakukan oleh atasan kami di kantor diketahui bahwa surat itu memang palsu dan digunakan untuk menipu.
Hati-hati ya teman-teman, moho infokan kepada para petani yang memang dekat di sekitarnya, karena tahun lalu ada yang kena tipu akibat beredarnya surat-surat seperti ini. Apalagi tidak semua gapoktan atau petani yang paham akan modus penipuan ini. Rata-rata mereka takut jika sudah diberikan surat dari pusat sehingga mematuhi apa yang diperintah.
Oke sekian info dari saya, semoga bermanfaat.
Linasasmita.com says
Ya Ampuuun tega banget ya, menipu hanya untuk memperoleh sejumlah uang untuk kepentingan dunia pula. Suka geram sama orang yang seperti itu, pengen doain yang nggak-nggak biar dia kapok dengan adzab yang ditimpakan Allah. Tapi hanya bisa elus dada. Duh Gustiii.
evrinasp says
iya mbak lina, tahun lalu ada petani di kecamatan sebelah nyerahin uang karena takut mengatasnamakan orang pusat, sekarang kejadian lagi, sering begitu kalau menjelang lebaran
Irawati Hamid says
ckckck, ngeri juga motif penipuannya yah Mba Ev, berani juga si penipu itu mengatasnamakan pemerintah untuk menjalankan aksinya ๐ ๐
evrinasp says
wah bukan main sekarang mah, yang ngaku2 jaksa sambil ngancam juga ada
fitri anita says
ada2 aja motifnya ya mba…
evrinasp says
iyah, harus hati2 biasa banget menjelang lebaran
@kakdidik13 says
Terima kasih atas informasinya mbak, sangat bermanfaat sekali nih bagi gapoktan di desa-desa ๐
evrinasp says
sippp sebarkan ya jangan sampai ada yang tertipu
eda says
ampun, tega banget yg nipu sih.. kasihan petani yg gak tau ya mba ๐
evrinasp says
iyah mbak, tahun lalu ada yang kena karena takut duluan petaninya, sekarag sudah diwanti-wanti
fanny fristhika nila says
Kadang aku ga abis pikir, kok ada aja org yg nyari uang dgn cara nipu gini… oke lah, penjahat emg ada di mana2, tp keluarganya ama dia sendiri makan dgn uang haram trs2an, apa ga takut ya… ato justru krn trs2an dimakan, jdnya nurani lgs mati rasa :D.. -__-.
evrinasp says
entahlah mbak, beruntung petani saya gak kena nih, tahun lalu soale ada yang kena karena ketakutan duluan