Seorang penyuluh pertanian memiliki tugas untuk menyampaikan informasi dan teknologi khususnya kepada pelaku utama dan pelaku usaha. Tidak hanya itu, para penyuluh juga sebisa mungkin dapat menyampaikan informasi kepada masyarakat umum termasuk untuk kalangan penyuluh sendiri. Tidak ada salahnya tho mendapatkan ilmu dari teman sejawat.
Nah, ini yang saya lakukan ketika mendapatkan kesempatan untuk sharing di Bapeltan Provinsi Jawa Barat pada tanggal 7 Agustus 2020 lalu. Selain saya memberikan informasi yang saya ketahui, saya juga mendapatkan ilmu dari salah satu peserta.
Materi yang saya sharing saat itu adalah bagaimana menjadi penyuluh pertanian teladan dengan inovasi dengan peserta dari teman-teman penyuluh THL-TBPPD Provinsi Jawa Barat. Berikut adalah ringkasan materinya.
Langitkan Mimpimu
Waktu itu saya mendapat giliran untuk tampil pertama di kelas yaitu pukul 08.00 WIB. Ada asik dan enggaknya kalau kelas pagi itu. Ada rasa masih ngantuk sehingga perlu untuk penyegaran dulu.
Pagi itu, saya mencoba untuk membuka kelas dengan membawa peserta untuk melangitkan mimpinya. Caranya cukup mudah, peserta cukup menuliskan cita-cita yang paling ingin dicapai dalam waktu dekat dengan menggunakan tangan kiri.
Menurut saya clue tersebut sudah cukup jelas, tetapi ada penerimaan dari peserta lain bahwa cita-cita yang dimaksud terlalu luas karena tidak disebutkan bidangnya. It’s okay, apapun cita-citanya dituliskan saja dan benar-benar ditanam di dalam hati serta pikiran untuk menggapai cita-cita tersebut.
Saya sudah membuktikannya lho, ketika dulu saat awal-awal meniti langkah menjadi blogger, saya mengikuti sebuah kelas blogger yang digawangi oleh mbak Haya Aliya Zaki, Teh Ani Berta, dan mbak Shinta Ries. Di kelas tersebut, kami diarahkan oleh Mbak Haya untuk menuliskan cita-cita pada selembar kertas dengan menggunakan tangan kiri. Mengapa harus tangan kiri? Supaya terlihat usahanya, susah kan menulis pakai tangan kiri.
Dan alhamdulillah ternyata impian yang saya tulis saat itu yakni ke luar negeri dan mengajar dapat tercapai. Untuk mencapainya tentu diperlukan usaha dan proses panjang. Ketika impian sudah tercapai rasanya bahagia sekali, usaha memang tidak akan mengkhianati hasil.
Lalu apa hubungannya dengan menjadi penyuluh pertanian teladan dengan inovasi? Ada hubungannya dong, diperlukan keinginan kuat untuk menjadi seorang teladan, perlu kerja keras, perlu usaha, dan juga menemukan inovasi untuk dapat diaplikasikan di wilayah binaannya.
Yuk sekarang kita masuk ke pokok bahasan.
Baca ini yuk: Pengalaman Mengikuti Lomba Penyuluh Pertanian Teladan
Menjadi Penyuluh Pertanian Teladan
Menjadi penyuluh pertanian teladan sebenarnya buat saya itu berat banget lho. Karena harus menjadi contoh yang baik dalam segala hal terutama terkait kinerja penyuluh. Saya sendiri tidak menyangka akan mencapai tahap ini karena saya merasa apa yang saya kerjakan mengalir saja. Namun ternyata mendapatkan apresiasi.
Nah, bagi rekan-rekan yang juga ingin menjadi penyuluh teladan, coba deh kenali dulu faktor internal dan faktor externalnya.
Untuk faktor internal lebih kepada mengenal diri sendiri, apa sih potensi yang dimiliki sehingga dapat dijadikan alat untuk mengembangkan wilayah binaannya. Misalnya nih rekan-rekan penyuluh memiliki keahlian di bidang IT, di bidang budidaya komoditas tertentu, atau ahli dalam pemasaran, atau ahli lainnya. Kemudian kalau sudah mengenali potensi dirinya, seringlah berlatih. Contohnya seperti yang saya lakukan, ketika sudah menemukan potensi di bidang blogging, saya sering ikut kelas untuk blogger sehingga dapat memperkuat potensi.
Setelah itu, jangan lupa untuk melakukan branding diri karena yang namanya penyuluh pertanian itu banyak. Tapi penyuluh pertanian yang seperti apa? Tentu yang memiliki spesifikasi dan keahlian tertentu yang menjadi pembeda dengan penyuluh lainnya.
Setelah mengenali potensi diri, selanjutnya adalah mengenal betul potensi wilayah binaan kita. Potensi yang ada di wilayah binaan di antaranya potensi sumber daya manusia (SDM), potensi ekonomi, potensi sumber daya alam (SDA), dan potensi sosial. Coba dikelola dan dipelajari dengan baik hingga dapat ditemukan kira-kira apa yang dapat dikembangkan di wilayah binaan.
Nah, kalau sudah mengenal betul potensi wilayah binaan, selanjutnya adalah bergerak dengan SDM potensial yang mau diajak untuk maju. Bersama SDM potensial tersebut, secara bersama kita menjadi penggerak di desa agar petani lainnya juga mengikuti. Tanpa SDM potensial yang klop dengan penyuluh, rasanya susah ya untuk bergerak dengan jangkauan yang lebih luas.

bersama petani di wilbin cikarawang
Baru deh masuk ke tahap inovasi. Inovasi di sini bukan berarti seperti hasilnya para peneliti ya, tetapi lebih ke inovasi dalam penyuluhan pertanian.
Inovasi dalam Penyuluhan Pertanian
Menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), inovasi adalah penemu-an baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Menurut KBBI, inovasi itu termasuk di dalamnya berupa gagasan, metode, dan alat. Ini sudah jelas ya.
Sedangkan menurut Mardikanto (1988), inovasi dalam penyuluhan pertanian adalah suatu ide, perilaku, produk, informasi atau praktek praktek baru yang belum banyak diketahui. Bukan harus hasil penelitian mutakhir, hasil penelitian yang telah lalupun dapat disebut inovasi apabila diintroduksikan pada masyarakat yang belum mengenal sebelumnya, sehingga inovasi harus dipandang dari sudut masyarakat tani bukan kapan inovasi tersebut dihasilkan [1].
Nah kan tidak terlalu sulit inovasi dalam penyuluhan pertanian itu, sebab yang dilihat adalah dari sudut pandang masyarakat taninya bukan kapan inovasi itu ada. So, menurut saya untuk membuat inovasi terkait penyuluhan pertanian itu harus memperhatikan hal-hal berikut ini:
- Sesuai kebutuhan petani
- Memberikan keuntungan
- Murah
- Sesuai budaya setempat
- Dapat mengatasi faktor pembatas
- Tidak rumit
- Mudah diamati
Penyuluh Pertanian Teladan dengan Inovasi untuk Wilbin Cikarawang
Nah, saya mau sharing nih tentang inovasi yang saya hasilkan untuk wilayah binaan (wilbin) Cikarawang. Mungkin kalau sekarang dilihatnya pasti dianggap itu sih biasa saja, tapi kita lihat dari sisi penerima inovasinya yaitu kelompok tani yang ada di wilbin Cikarawang.
Berawal dari pengelompokkan komoditas yang saya lakukan mulai tahun 2016 agar masing-masing kelompok memiliki keunggulan masing-masing. Pengelompokkan ini tidak hanya dari on farmnya tetapi juga off farm. Nah, untuk menjembatasi hasil produk off farm yang terdiri dari olahan pangan, secara inisiatif pada tahun 2017 saya membuat website bernama kiosgapoktan.com untuk wilbin Cikarawang.
Website ini tidak hanya untuk menampung profil kelompok, tetapi juga menjadi katalog digital produk hasil wilbin Cikarawang. Selanjutnya website ini juga menjadi alat digital untuk pemasaran secara online yang dapat dilakukan oleh penyuluh pertanian maupun oleh kelompok tani.
Ini adalah inovasi yang saya berikan untuk wilbin Cikarawang. Sepengetahuan saya, pada tahun 2017 belum ada penyuluhdi Kabupaten Bogor yang membuat website serupa. Selain itu wilbin Cikarawang juga baru saat itu menerima inovasi berupa website yang dibuatkan oleh penyuluhnya, alias saya sendiri sehingga hal tersebut dapat dikatakan sebagai inovasi.
Syukur alhamdulillah ternyata kerja keras saya bersama kelompok membuahkan hasil dan mendapatkan apresiasi. Namun inovasi tidak boleh berhenti saat itu juga, tetapi harus terus berkembang sesuai tuntutan zaman.
Demikian adalah sharing dari saya terkait menjadi penyuluh pertanian teladan dengan inovasi. Semoga dapat meberikan insight baru bagi teman-teman ya.
Referensi:
[1] BPTP Sulsel. 2018. Kriteria Pemilihan Inovasi Pertanian Untuk Mempercepat Proses Adopsi dan Difusinya Kepada Pengguna. http://sulsel.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php/publikasi/buletin/53-buletin-nomor-6-tahun-2012/248-kriteria-pemilihan-inovasi-pertanian-untuk-mempercepat-proses-adopsi-dan-difusinya-kepada-pengguna [diakses tanggal 30 September 2020].
Bagus sekali mbak Ervina memang Pantas mendapat PPL Teladan semoga dapat menjadi penyemangat PPL2 yang lain, kapan2 bisa diundang kemagelang ya Mbak Ervina???