• Home
  • About
  • Disclosure
  • Achievement
  • Green Activity
    • Agriculture
    • Environment
    • Forestry
  • Random
    • Advertisement
    • Contest
    • Reportage
    • Review
    • Tip and Tutorial
    • Others

EVRINASP

Menghijaukan Bumi Melalui Tulisan

in Agriculture

Belajar Budidaya Seledri untuk Pekarangan

Last Updated on April 18, 2017 by evrinasp




budidaya-seledri

Budidaya seledri ternyata tidak mudah, tanaman ini menghendaki beberapa perlakuan agar dapat tumbuh subur dan memberikan hasil yang maksimal.

Seledri merupakan salah satu sayuran yang daun serta batangnya dimanfaatkan sebagai rempah penyedap masakan atau hiasan makanan. Sayuran ini diminati oleh para ibu rumah tangga untuk dibudidayakan sendiri di lahan pekarangan. Namun, budidaya seledri ternyata tidak mudah, dibutuhkan kondisi lingkungan yang memadai agar dia mampu tumbuh subur.

Saya sendiri masih belajar budidaya seledri karena sampai saat ini belum memberikan hasil yang maksimal untuk melakukan budidaya seledri di pekarangan sendiri. Kebetulan ibu petani meminta saya memberikan materi bagaimana cara budidaya seledri yang baik. Kami sedang belajar bersama dalam mengembangkan seledri di pekarangan yang ternyata cukup sulit dilakukan.

Ibu petani ini sebenarnya sudah sangat ahli dalam hal budidaya tanaman, tetapi untuk komoditas yang satu ini mereka pun seolah angkat tangan karena dari beberapa kali penanaman yang dilakukan belum memberikan hasil maksimal.

Berdasarkan hasil pengamatan, study literature dan juga sharing pengalaman dengan beberapa orang penyuluh, ternyata ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan ketika ingin melakukan budidaya seledri, diantaranya adalah:

Persyaratan Tumbuh untuk Budidaya Seledri

  1. Budidaya seledri menghendaki temperatur udara yang berkisar di antara 16-21 derajat celcius. Pantas saja seledri agak susah ditumbuhkan di dataran rendah karena umumnya memiliki suhu yang lebih tinggi seperti di tempat saya berada saat ini. Itu sebabnya seledri banyak dibudidayakan di daerah dataran tinggi yang memiliki suhu lebih dingin.
  2. Seledri membutuhkan unsur hara yang cukup tinggi terutama pupuk organik. Semakin banyak pupuk organik yang diberikan maka tanaman seledri akan semakin subur, berwarna hijau dan memiliki batang yang besar. Unsur nitrogen diperlukan bagi pertumbuhan seledri mengingat yang diambil dari tanaman ini lebih banyak batang dan daunnya.
  3. Budidaya seledri membutuhkan tanah yang mampu menahan air dan berdrainase baik karena sistem perakaran seledri yang dangkal. Pantas saja ketika saya pernah menanam seledri di dalam polybag dan juga pot, tanaman ini lebih cepat layu daripada tanaman lainnya dalam kondisi sama. Ternyata tanaman ini selalu menghendaki akan tersedianya air.

Nah, sudah tau persyaratan apa yang dibutuhkan untuk menanam seledri, sekarang kita masuk ke cara budidayanya.

Budidaya Seledri untuk Pekarangan

Sebenarnya teknis budidaya untuk menanam seledri hampir sama dengan menanam sayuran pada umumnya. Hanya saja memang perlu diperhatikan beberapa faktor di atas agar seledri dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Berikut adalah beberapa tahapan budidaya seledri untuk pekarangan:

  1. Persemaian

Benih seledri bentuknya kecil dan ringan, mudah sekali terbang jika terkena angin. Benih ini disemai terlebih dahulu dengan ditanam dangkal dengan jarak tertentu mengingat sistem perakarannya yang dangkal juga, jadi jangan terlalu dalam ya. Hal tersebut mungkin yang menyebabkan mengapa benih seledri yang saya semai kemudian tidak tumbuh karena meletakkannya terlalu dalam. Masa perkecambahan benih seledri antara 7-12 hari.

budidaya-seledri

  1. Transplanting

Transplanting atau pemindahan bibit seledri dilakukan sewaktu tanaman berumur 2 bulan. Pantas saja bibit yang saya pindahkan ke wadah yang lebih besar pertumbuhannya kurang bagus karena waktu itu umurnya kurang dari 2 bulan. Ternyata masa pembibitannya cukup lama juga untuk seledri.

budidaya-seledri

bibit seledri yang siap dipindah

  1. Media tanam

Media tanam untuk menanam seledri di pekarangan menggunakan komposisi tanah:pupuk kandang = 1:1 yang dicampur secara merata. Sebelumnya tanah diayak terlebih dahulu agar menghasilkan komposisi tanah yang halus agar akar seledri mampu menembus ke dalam tanah.

  1. Pemupukan

Seledri membutuhkan zat hara dalam jumlah banyak khususnya nitrogen untuk menyuplai pertumbuhan batang dan daun. Itu sebabnya seledri menghendaki media tanam yang sangat subur. Jika seledri di tanam pada lahan dalam skala luas, maka diperlukan pupuk kandang sebanyak 20-30 ton/ha, nitrogen 300kg/ha, phosphor 75 kg/ha dan kalium 250 kg/ha. Karena budidaya seledri ditujukan untuk skala rumah tangga di pekarangan, maka penggunaan pupuk berasal dari pupuk organik.

Saya belum menemukan takaran pupuk organik yang tepat untuk seledri di pekarangan, tetapi saya mengakalinya dengan melihat pertumbuhan seledri. Apabila terlihat kurus, kurang hijau dan tanah terlihat tidak gembur, maka perlu diberikan tambahan pupuk organik.

  1. Pemeliharaan

Lakukan penyiangan gulma atau tanaman pengganggu secara berkala dengan cara mencabutinya. Jangan sampai gulma tumbuh di sekitar pertanaman seledri karena akan terjadi kompetisi dalam pemakaian unsur hara. Kemudian lakukan juga penyiraman secara berkala karena seledri mengehndaki lingkungan tumbuh yang selalu tersedia air.

  1. Pengendalian Hama Penyakit

Pengendalian hama penyakit untuk budidaya seledri di pekarangan dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan mengingat hasil panen digunakan untuk konsumsi sendiri. Hindari penggunaan pestisida sintetis, sebaiknya gunakan pestisida nabati yang dapat dibuat sendiri.

Tanaman seledri yang ada di pekarangan rumah saya pernah terkena hama kutu kebul di bagian batang bawahnya. Berkat serangan ini, batang bawah menjadi busuk dan membuat tanaman seledri mati. Waktu itu saya langsung melakukan langkah eradikasi dan menghilangkan hama kutu kebul tersebut secara mekanis.

budidaya-seledri

kutu kebul (warna putih) menyerang batang bawah seledri

Ada beberapa organisme pengganggu tanaman (OPT) seledri yaitu lalat penggorok daun, bercak daun bakteri, busuk lunak bakteri, penyakit fusarium, penyakit hawar serkospora, rebah kecambah, busuk akar dan berbagai macam virus yang harus diwaspadai.

  1. Panen

Seledri dapat dipanen pada umur sekitar 90-125 hari atau pada saat tanaman sudah terlihat layak digunakan. Saya dan ibu petani sudah mencoba melakukan panen dengan cara menggunting daunnya dalam jangka waktu dua minggu sekali. Cara ini membuat daun baru dapat tumbuh kembali.

budidaya-seledri

hasil panen belum maksimal, batang dan daun masih terlihat kecil

Oke, saya masih perlu belajar lagi agar dapat melakukan budidaya seledri dengan baik. Bagi teman-teman yang tertarik melakukan budidaya yang sama dapat memperkaya wawasan dengan membaca materi dari Cybex Kementerian pertanian. Semoga tulisan ini bermanfaat ya, selamat menghijaukan pekarangan.




Filed Under: Agriculture Tagged With: budidaya seledri, budidaya tanaman, pupuk kandang, seledri

Previous Post: « Can’t Smile Without You, Dua Lelakiku
Next Post: Review ZenFone 3 Max ZC553KL Titanium Gray »

Reader Interactions

Comments

  1. Melly Feyadin says

    April 18, 2017 at 10:21 am

    Aku biasanya nanem seledri dr sisa akar yg dibeli ๐Ÿ˜€
    Pernah berhasil, tp seringnya gagal hehhe.
    Cuma lumayan deh bisa dipetik sesekali terutama klo pas butuh sedikit.
    Makasih sharing infonya mbak. Aku tertarik belajar hidroponik nih. Tp belajarnya kurang maksimal ๐Ÿ˜€

    Reply
    • evrinasp says

      April 20, 2017 at 6:58 am

      hidroponik mudah kok mel, asal nutrisinya tersedia aja, lumayan agak mahal nutrisinya, kalaus eledri dari potongan belum pernah nyoba, baru dari benih saja

      Reply
  2. Nathalia DP says

    April 18, 2017 at 11:10 am

    Pengen deh nanem seledri, biar ga usah beli… Tp ga berbakat saya mah, yg gampang aja ga berhasil apalagi yg susah ๐Ÿ˜€

    Reply
    • evrinasp says

      April 20, 2017 at 6:55 am

      hahaha insyaaAllah bisa mbak, dicoba dulu soalnya setiap orang sebenarnya bisa menanam kok

      Reply
  3. Lucky Caesar Direstiyani says

    April 18, 2017 at 2:06 pm

    Aku belum pernah berhasil nanem seledri nih mbak :” hiks
    btw makasih sharingnyaa, aku akan mencobanyaa lagi. .

    Reply
    • evrinasp says

      April 20, 2017 at 6:52 am

      semangat mbak, aku juga gagal nih, tumbuh paling satu dua, udah tumbuh malah kena hama

      Reply
  4. Ransel Usang says

    April 18, 2017 at 2:55 pm

    wah hamanya warna putih susah juga di ketahui,kalau seandainya di tanam di area panas bisa hidup ga ya?

    Reply
    • evrinasp says

      April 20, 2017 at 6:49 am

      seledri lebih suka di daerah dataran tinggi dengan suhu yang tidak terlalu panas

      Reply
  5. monda says

    April 18, 2017 at 8:31 pm

    aku ya gagal terus mbak nanam seledri..
    penasaran deh, padahal dulu di rumah orang tua seledri mah lebant banget…
    sering dibawa ke pasar tukar sama syuran lain

    aku nggak nanam dari biji mbak, tapi dari potongan yang masih ada akarnya
    itu ya yang bikin gagal?

    Reply
    • evrinasp says

      April 20, 2017 at 6:47 am

      itu masih bisa sih mbak tapi mungkin tidak terlalu bagus seperti dari biji kayanya

      Reply
  6. Inayah says

    April 19, 2017 at 1:37 pm

    Belum pernah seledri, kalau tomat udah. Makasi infonya mba Ev

    Reply
    • evrinasp says

      April 20, 2017 at 6:39 am

      sama-sama nay, aku tomat juga baru berhasil dikit hehe

      Reply
  7. Armita Fibriyanti says

    April 19, 2017 at 3:18 pm

    Aku lagi nyari ini. Di Bandung cocok banget nanem seledri karena daerahnya relatif dingin. Tapi aku nanem sering busuk, hiks, kayaknya terlalu sering kehujanan deh ๐Ÿ™

    Reply
    • evrinasp says

      April 20, 2017 at 6:34 am

      aku ini busuk karena ada si kutu kebul mita, dia bikin kelembaban di daerah batang bawah

      Reply
  8. Kopiah Putih says

    April 19, 2017 at 5:04 pm

    Dulu, saat menang Giveaway dari Mbak Ev dapat bibit kangkung. Saya menanamnya dipekarangan rumah. Lumayan bisa hemat. ๐Ÿ˜€
    Nah, ini kayaknya asyik juga nanem seledri juga. Cobain, ah..

    Salam bahagia dari Bondowoso.

    Reply
    • evrinasp says

      April 20, 2017 at 6:33 am

      hehe iya aku lagi belajar nanam seledri nih, lebih sering gagalnya soalnya

      Reply
  9. Eksapedia says

    April 19, 2017 at 9:26 pm

    Aku juga suka nanam nanam gini ๐Ÿ˜€
    cuma belum pernah nyobain nanam seledri..

    Reply
    • evrinasp says

      April 23, 2017 at 6:47 am

      ayo dicoba, siapa tau malah bisa numbuh lho

      Reply
  10. Wichan says

    April 20, 2017 at 2:17 pm

    Aku suka banget seledriii.
    Budidayanya ribet pantesan mahal ya seledri.

    Reply
    • evrinasp says

      April 23, 2017 at 6:38 am

      iya susah soalnya hanya hidup di lingkungan yang bener2 optimal untuknya

      Reply
  11. AbdulMc says

    April 27, 2017 at 8:33 am

    Ternyata membudidaya daun seledri itu tidak semudah apa yang telah dibayangkan. Oh iyah mba, kalo menanam daun seledri itu bisa didaerah cuaca yang panas ngga sih mba? atau hanya didaerah cuaca yang dingin saja ? Ngomong-ngomong terimakasih mba atas informasinya, informasi yang sangat bermanfaat sekali mba ๐Ÿ™‚

    Reply
    • evrinasp says

      May 6, 2017 at 5:02 pm

      di cuaca panas bisa tapi jangan kena matahari langsung deh, cepat layu soalnya butuh air banyak karena perakaran dangkal

      Reply
  12. abahadil says

    May 1, 2017 at 6:26 am

    wah info yang bagus sekali kira-kira kalou saya tanem di cuaca agak panas numbuh gaknya

    Reply
    • evrinasp says

      May 6, 2017 at 4:41 pm

      baiknya jangan kena panas langsung ya

      Reply
  13. bunda aisyah says

    May 10, 2017 at 7:20 am

    aku dulu pernah nanem, tapi pas urah pertengahan jalan tiba tiba daun jadi kuning dan lama lama mati… itu kenapa ya mbak padahal sudah sesuai dengan artikel yang mbak tulis?

    Reply
    • evrinasp says

      May 11, 2017 at 4:56 am

      sepertinya ada fungi di akar mbak, itu perakarannya rentan terhadap kelembaban yang memicu cendawan

      Reply
  14. Fitri says

    November 5, 2017 at 12:13 am

    Seledri saya kayak kena kutu kecil2 warna merah. Trus daunnya ada bercak putih kecil2, itu kenapa ya mba? Udah coba saya semprot pake insektisida organik ga mau ilang kutu2nya.

    Reply
    • evrinasp says

      November 7, 2017 at 6:40 am

      itu mungkin memang hamanya ya, selain pakai pestisida organik juga dihilangkan secara langsung mbak dengan mematikan serangga tersebut, soalnya kan pestisida organik kerjanya tidak langsung memberikan efek saat itu juga

      Reply
  15. sundari says

    February 21, 2021 at 2:26 pm

    kalau di letakkan di toilet yg tdk trkena matahari bisa tmbuh subur ga ya

    Reply
    • evrinasp says

      September 25, 2021 at 7:38 pm

      Hmmm harus kena dinar matahari mbak

      Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

evrina-profile

I am Evrina, an agriculture extension officer, blogger, and hiker.

More about me...

Categories

  • Advertisement
  • Agriculture
  • Contest
  • Environment
  • Forestry
  • Others
  • Reportage
  • Review
  • Tip and Tutorial

Eco Blog 2024

Evventure Blog

Download Aplikasi Kios Gapoktan

kios gapoktan

Archives

2025

  • + October (1)
  • + July (2)
  • + June (1)
  • + May (1)

2024

  • + September (1)
  • + June (1)
  • + March (2)
  • + January (1)

2023

  • + December (2)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (3)
  • + July (2)

2022

  • + December (1)
  • + November (1)
  • + September (1)
  • + June (2)
  • + March (3)
  • + January (1)

2021

  • + December (4)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (1)
  • + August (4)
  • + July (4)
  • + June (4)
  • + April (2)
  • + March (2)
  • + February (2)

2020

  • + December (2)
  • + October (3)
  • + September (3)
  • + August (2)
  • + July (2)
  • + June (2)
  • + May (6)
  • + April (3)
  • + March (1)
  • + February (1)
  • + January (2)

2019

  • + November (2)
  • + October (5)
  • + September (6)
  • + August (4)
  • + July (1)
  • + June (2)
  • + May (1)
  • + March (3)
  • + February (3)
  • + January (2)

2018

  • + December (4)
  • + November (2)
  • + October (4)
  • + September (6)
  • + August (3)
  • + July (2)
  • + June (3)
  • + May (2)
  • + April (3)
  • + March (5)
  • + February (4)
  • + January (5)

2017

  • + December (5)
  • + November (5)
  • + October (2)
  • + August (5)
  • + July (5)
  • + June (7)
  • + May (11)
  • + April (8)
  • + March (6)
  • + February (8)
  • + January (6)

2016

  • + December (8)
  • + November (10)
  • + October (8)
  • + September (13)
  • + August (9)
  • + July (5)
  • + June (9)
  • + May (4)
  • + April (10)
  • + March (9)
  • + February (15)
  • + January (8)

2015

  • + December (12)
  • + November (12)
  • + October (22)
  • + September (21)
  • + August (10)
  • + July (21)
  • + June (16)
  • + May (4)
  • + April (5)
  • + March (2)
  • + February (2)
  • + January (4)

2014

  • + December (3)
  • + November (1)
  • + October (4)
  • + September (2)
  • + August (2)

Quote

Persaudaraan adalah berbagi. Tapi salah satu harus memulai; sepertinya lebih mudah bukan dengan meminta; tapi memberi.

— Salim A. Fillah

Footer

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2025 · Market theme by Restored 316