• Home
  • About
  • Disclosure
  • Achievement
  • Green Activity
    • Agriculture
    • Environment
    • Forestry
  • Random
    • Advertisement
    • Contest
    • Reportage
    • Review
    • Tip and Tutorial
    • Others

EVRINASP

Menghijaukan Bumi Melalui Tulisan

in Agriculture· Contest

Jamu Indonesia Siap Mendunia

Last Updated on December 31, 2015 by evrinasp

Jika para artis perlu berlatih, menempa diri serta mempromosikan dirinya untuk go international, maka begitu pula dengan jamu yang merupakan obat tradisional Indonesia. Perlu dilakukan pengkajian, persiapan hingga promosi ekstra agar jamu bisa mendunia. Namun tau kah kamu bahwa jamu warisan budaya Indonesia ini sebenarnya siap dan bisa untuk go international?

Jamu merupakan warisan budaya Indonesia yang sudah diwariskan secara turun-temurun. Jamu dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan meski tanpa dilakukan uji secara empiris terlebih dahulu. Sebenarnya tanpa melakukan pelestarian, jamu akan selalu terjaga keberadaannya karena sudah mendarah daging dalam setiap sisi kehidupan manusia. Apalagi dengan adanya trend back to nature yang sekarang sedang digandrungi oleh masyarakat dalam upaya menerapkan healthy lifestyle. Kini keberadaan jamu kian memposisikan dirinya di kancah persaingan industri farmasi. Melihat peluang ini sudah seharusnya jamu tak hanya lestari tetapi juga bisa mendunia.

Peluang Pengembangan Jamu di Dunia Internasional

Peluang pengembangan jamu sangat terbuka lebar. Tak hanya di Indonesia, pengembangan jamu juga bisa merambah hingga dunia Internasional mengingat besarnya potensi yang dimiliki serta meningkatnya permintaan pasar. Apa saja peluang yang dimiliki oleh Indonesia dalam pengembangan jamu di dunia? Berikut ini ulasannya:

  1. Memiliki Bahan Baku yang Melimpah

Sejak dulu Indonesia sudah dikenal sebagai Negara yang dianugerahi dengan kekayaan alam yang melimpah disertai dengan kesuburan lahan. Salah satu kekayaan alam yang dimiliki adalah tingginya biodiversitas termasuk tanaman obat-obatan sebagai bahan baku jamu.

Jamu

Dilaporkan bahwa dari 30.000 jenis tanaman khas Indonesia sedikitnya ada 7.500 jenis yang sudah diketahui memiliki khasiat herbal atau tanaman obat. Dari jumlah tersebut baru 1.200 jenis tanaman yang sudah dimanfaatkan untuk bahan-bahan baku obat-obatan herbal atau jamu. Untuk kalangan industri sendiri, baru menggunakan 500 jenis tanaman obat sebagai bahan baku industri jamu [1].

  1. Cara Budidaya yang Mudah

Budidaya tanaman obat cukup mudah dibandingkan dengan tanaman hortikultura yang membutuhkan perawatan ekstra. Pembibitan dan perbanyakannya dapat melalui dua cara yaitu generatif dan vegetatif. Namun begitu lebih banyak perbanyakan dilakukan dengan vegetatif. Kemudahan proses budidaya ini memudahkan siapapun untuk memperbanyak bahan baku jamu di rumah atau pada lahannya sendiri hingga dapat memasok kebutuhan industri jamu.

  1. Potensi Pasar Dalam Negeri dan Luar Negeri

Jumlah penduduk Indonesia jumlahnya cukup banyak mencapai 250 juta jiwa pada tahun 2013 (BKKBN, 2013). Dari jumlah penduduk tersebut, ada sebanyak 1.045 etnis yang mendiami Nusantara dan sebanyak 209 etnis atau sekitar 20% dari total etnis tersebut telah menggunakan jamu secara turun-temurun. Kemudian dari 1200 jenis tanaman obat yang sudah dimanfaatkan telah digunakan oleh 209 etnis di seluruh Nusantara [1]. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar yang besar bagi pengembangan jamu.

Diberbagai belahan dunia, obat herbal atau jamu sudah menjadi bagian penting bagi kesehatan baik pada negara berkembang maupun negara maju. Contohnya di Afrika sebanyak kurang lebih 80% penduduknya menggunakan obat-obatan tradisional, disusul oleh China yang mengkonsumsi obat-obatan tradisional mencapai 30-50%. Sedangkan di Ghana, Mali, Nigeria, dan Zambia sekitar 60% anak-anak yang terinfeksi Malaria diobati dengan menggunakan pengobatan tradisional. Di Negara Eropa dan Afrika selatan sekitar 75% pasien HIV/AIDS menggunakan obat tradisional (Moeloek, 2011).

Jamu

  1. Trend back to nature

Pemikiran back to nature bersumber bahwa apabila penyakit berasal dari alam maka pengobatannya juga berasal dari alam. Trend back to nature mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan sekaligus menyembuhkan penyakit dengan menggunakan bahan alami yang berasal dari alam dan aman bagi kesehatan.

  1. Omzet penjualan yang cenderung naik

Data Kementerian Perindustrian Republik Indonesia (2014) menunjukkan bahwa Industri jamu dan obat tradisional mencatatkan prestasi yang cukup menggembirakan dalam beberapa tahun terakhir. Hal tersebut terlihat dari omzet yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013 penjualan mencapai Rp. 14 triliun dan pada tahun 2014 diperkirakan mencapai Rp. 15 triliun [2]. Bahkan pada tahun 2020 diprediksi akan mencapai angka Rp. 20 triliun [1].

Omset Jamu

  1. Dukungan WHO

Dukungan untuk menggunakan obat-obatan tradisional juga datang dari badan kesehatan dunia yaitu WHO melalui WORLD HEALTH ASSEMBLY yang merekomendasikan penggunaan obat tradisional, termasuk obat-obatan berbasis alam untuk menjaga kesehatan masyarakat, mencegah, dan mengobati penyakit, khususnya kronis, penyakit degeneratif dan kanker.

  1. Dukungan pemerintah

Di dalam negeri Pemerintah sangat mendukung berkembanganya jamu Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh Kemenperin RI yang telah mengadakan kegiatan Minum Jamu Bersama diikuti oleh beberapa menteri kabinet kerja. Untuk terus mendukung industri jamu di Indonesia, jamu akan menjadi minuman wajib yang akan disuguhkan kepada tamu-tamu di Kemenperin. Hal ini ditujukan untuk memasyarakatkan jamu sebagai warisan budaya nasional.

Selain itu Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) juga melakukan upaya yang sama dengan melakukan diseminasi teknologi pengembangan tanaman obat yang merupakan bahan baku jamu. Diseminasi dilakukan melalui publikasi, seminar, pelatihan, pameran dan kegiatan lainnya. Kementan RI juga telah melakukan pembinaan intensif kepada petani toga (tanaman obat keluarga) di 22 provinsi hingga proses pasca panen [3].

Pameran Jamu dan Tanaman Obat Badan Litbang Pertanian Kementan RI

Dukungan dari pemerintah agar jamu bisa mendunia ditunjukkan melalui upaya standarisasi jamu, kegiatan promosi, serta peningkatan kualitas produk jamu dengan melatih para pelaku usaha agar jamu dapat menembus pasar internasioal.

  1. Dukungan Sektor Pariwisata

Sektor pariwisata juga mendukung keberadaan jamu Indonesia. Beberapa hotel mulai menyediakan ruang khusus bagi jamu agar para tamu mendapatkan kenyamanan melalui aroma terapi dari tanaman obat Indonesia. Selain itu restaurant, cafe maupun outlet-outlet khusus jamu juga sudah mulai berkembang di beberapa tempat. Hal ini memberikan peluang tersendiri bagi pengembangan jamu pada sektor pariwisata yang dapat menarik turis domestik maupun internasional.

  1. Tanaman Obat Indonesia Sudah Dibudidayakan Pada Skala Luas

Beberapa jenis tanaman obat Indonesia sudah dibudidayakan pada skala luas diantaranya adalah jahe, kencur, kunyit, kapolaga, cabai jawa, adas, katuk, temulawak, lengkuas, lempuyang wangi, lempuyang gajah dan bangle. Beberapa komoditas tersebut memiliki sentra produksi tanaman tersendiri yang menjadi produk unggulan daerah. Contohnya saja Kencur atau Kaempferia galangal, Linn yang bermanfaat untuk mengobati diare, memperlancar haid, mata pegal, lelah, radang, kembung, masuk angin dan berbagai penyakit lainnya ini [4] ini memiliki sentra produksi di Kalimantan Selatan. Sedangkan Jahe Merah atau Zingiber officinale Linn Var. Rubrum yang bermanfaat untuk meredakan nyeri dan pegal linu, perangsang aktifitas saraf pusat, memperkuat sistem imunitas tubuh beserta manfaat lainnya [5] berada di Banten sebagai sentra produksi.

Begitu banyak peluang yang dimiliki Indonesia dalam pengembangan jamu seharusnya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya terutama bagi para pelaku usaha agar jamu bisa mendunia.

Jamu Indonesia Menuju Pasar Internasional

Dukungan agar jamu Indonesia bisa mendunia sudah ada sejak lama. Bahkan pemerintah mengharapkan agar jamu Indonesia bisa bersaing di pasar internasional.

Bentuk dukungan salah satunya datang dari para Menteri Kabinet Kerja yang berkomitmen untuk mendukung jamu agar semakin terkenal dan mendunia. Para menteri ini menandatangani sebuah nota kesepakatan untuk membiasakan diri meminum jamu dimulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Bahkan Presiden Joko Widodo sendiri mendorong agar jamu Indonesia memiliki brand di mata dunia, dimana Indonesia identik dengan jamu, jamu adalah Indonesia.

Pemerintah mendukung penuh industri jamu, sumber: www.tribunnews.com

Meskipun dukungan dari pemerintah cukup besar bagi industri jamu dalam negeri, akan tetapi belum semua produk jamu dapat menembus pasar internasional. Hanya ada beberapa produk jamu berasal dari perusahaan besar saja yang sudah bisa bersaing di pasar dunia.

Mengapa Jamu Sulit Menembus Pasar Internasional?

Salah satu penyebab sulitnya akses jamu Indonesia ke pasar dunia adalah kurangnya standarisasi produk baik dari segi bahan yang digunakan, cara pembuatan maupun faktor khasiat dan keamanan produk. Selain itu standarisasi jamu sulit dilakukan karena sebagian pembuat jamu beranggapan bahwa jamu adalah sebuah seni yang menekankan pada intuisi dan bukan pada pengukuran secara tepat bahan-bahan yang digunakan. Selain masalah standarisasi, masih ditemukan beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa produsen jamu. Seperti pemalsuan nomor pendaftaran, pencantuman identitas pabrik yang tidak lengkap, serta pencampuran dengan bahan kimia secara sembarangan. Padahal peraturan menteri kesehatan sendiri menyebutkan bahwa jamu tidak boleh mengandung bahan kimia obat selain dari yang dipersyaratkan [6].

Selain permasalahan tersebut, negara tujuan ekspor memberlakukan sistem proteksi bagi industri herbal. Siapapun yang ingin memasarkan produknya di negara tersebut akan dikenakan tarif tinggi untuk mendaftarkan produknya sementara Indonesia belum melakukan yang sama. Aturan tersebut menyebabkan produk Indonesia sulit dipasarkan ke luar negeri sementara produk herbal dari luar begitu mudahnya masuk ke Indonesia yang menyebabkan persaingan tinggi dengan produk jamu dalam negeri. Dari sekian ribu industri jamu yang ada di Indonesia, hanya 16 perusahaan besar saja yang mampu bersaing di pasar internasional [7].

Keberadaan Jamu Indonesia di Luar Negeri       

Meski produk jamu kita cukup sulit menembus pasar luar negeri, namun ada beberapa perusahaan jamu yang sudah mampu membuktikan keberadaannya di pasar dunia, diantaranya adalah:

http://picasion.com/

  1. Produk unggulan jamu dari PT Sidomuncul yang sudah berhasil masuk pasar Singapura dan Australia. Sidomuncul menargetkan dapat menguasai 10 persen pasar produk serupa di Singapura dan Australia dan akan menjajaki pasar Timur Tengah serta Eropa [8].
  2. Nyonya Meneer melakukan ekspansi usaha ke Malaysia dan Vietnam untuk memproduksi minyak telon. Nyonya Meneer melakukan kerja sama dengan perusahaan lokal, dimana pihak perusahaan akan menyiapkan resep minyak telon, dan perusahaan mitranya akan membangun pabrik. Kerja sama ini dilakukan untuk menyiasati biaya produksi sekaligus memperluas pasar. Semua bahan baku, resep, dan keahlian tetap berasal dari Nyonya Meneer dan merek produk tetap menggunakan nama Nyonya Meneer [9].
  3. Borobudur Herbal yang diproduksi  PT Industri Jamu Borobudur terbukti diminati pasar luar negeri. Borobudur yang hampir 90% bahannya menggunakan bahan herbal asli Indonesia ini telah melakukan ekspor ke beberapa negara yaitu Malaysia, Singapura, Brunei, Filipina, Timur Tengah, Cina, Nigeria, Rusia dan negara lainnya [10].
  4. Salah satu pengusaha spa di Melbourne, Australia, telah mengembangkan pijat asli Indonesia dengan dipadu ramuan jamu yang mengandung kunyit, daun sirih, dan kulit telur. Ada juga ramuan lain yang membantu wanita mendapatkan kembali vitalitasnya dengan cepat, meningkatkan laktasi, dan menghilangkan angin, pusing, sakit, dan nyeri [11].

Beberapa contoh di atas adalah bukti bahwa jamu sebenarnya mendapatkan tempat di pasar dunia asalkan memiliki kualitas yang sesuai dengan standart pasar. Produk jamu asal Indonesia harus memperhatikan hal ini apabila hendak menembus pasar Internasional.

Standar Dunia Internasional untuk Produk Jamu

Pasar internasional menerapkan sebuah standart mutu yang memberlakukan proteksi cukup ketat bagi produk jamu. Salah satunya adalah standar mutu higienitas. Produk jamu kita masih belum memiliki standar mutu tersebut sehingga sulit menembus pasar internasional. Standart yang berlaku di Indonesia merupakan standar yang dikeluarkan oleh BPOM yang hanya sampai pada tingkat konsumsi dan standart ini belum diakui sebagai salah satu standart internasional.

Selain itu dalam laporan survey yang dilakukan WHO pada tahun 2005 menyebutkan bahwa tantangan yang berkaitan dengan kontrol kualitas obat, keamanan dan kemanjuran obat herbal erat berkorelasi dengan kualitas bahan sumber yang digunakan dalam proses produksi. Oleh karena itu sangat sulit untuk melakukan kontrol kualitas pada bahan baku jamu.

Saat ini, otoritas kesehatan internasional telah memberlakukan standarisasi bahan baku jamu dan tumbuhan obat. Sayangnya, Indonesia belum memiliki alat uji mutu bahan baku guna menerapkan standar tersebut, dan hal ini menjadi salah satu kendala untuk menembus pasar dunia.

Standar jamu dunia

Standart kualitas yang dipakai yang dipakai pada perdagangan dunia salah satunya adalah ISO 9001. Standar ini merupakan salah satu wujud jaminan terhadap mutu produk yang dijual, bahkan persyaratan ini telah menjadi persyaratan yang mutlak dari pelanggan negara-negara maju khususnya Amerika, Eropa, Jepang, hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan [12]. Selain standart tersebut kini juga dikenal konsep Standar Manajemen Lingkungan yaitu ISO 14001.

Standar internasional tentang Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 memadukan kriteria lingkungan ke dalam kinerja perusahaan pada semua tingkatan. Sertifikasi ini diperlukan mengingat sebagian besar negara Eropa telah mewajibkan produk-produk yang masuk ke negara tersebut harus lulus uji layak lingkungan atau telah memiliki sertifikat ISO 14001. Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 biasanya dipersyaratkan bagi perusahaan yang ingin mengekspor produknya ke luar negeri khususnya ke negara-negara maju [13].

Solusi agar Jamu Bisa Mendunia

Melihat peluang yang dimiliki serta permasalahan yang harus dihadapi oleh industri jamu Indonesia sudah seharusnya para pemangku kepentingan termasuk pelaku usaha bergerak guna mengambil posisi di kancah persaingan pasar internasional agar cita-cita menduniakan jamu dapat terwujud. Beberapa langkah perlu dilakukan secara bersama secara terintegrasi agar jamu Indonesia dapat menembus pasar dunia. Berikut adalah beberapa solusi yang mungkin dapat dilakukan guna meningkatkan pamor jamu Indonesia di mata dunia:

  1. Menerapkan Standarisasi Sesuai Tuntutan Pasar

Pasar bebas ASEAN sebentar lagi akan dimulai. Saat itu berbagai macam produk dari dan ke luar negeri akan bebas keluar masuk. Tidak ada hambatan tariff, yang ada hanyalah hambatan mutu. Oleh karena itu produk jamu secara perlahan harus menerapkan standar sesuai dengan tuntutan pasar. Untuk menerapkan standar ini memang dibutuhkan waktu, tenaga, biaya dan juga pikiran. Tetapi apabila tidak dimulai saat ini juga maka kita akan ketinggalan dan kalah bersaing dengan produk luar.

  1. Menyeimbangkan Tarif Proteksi Produk Jamu

Jika Negara lain memiliki proteksi yang kuat untuk mendaftarkan produk herbal yang masuk ke negaranya, maka Indonesia diharapkan juga dapat melakukan yang sama. Hal ini bermanfaat untuk melindungi produk jamu Indonesia dari persaingan produk herbal luar negeri. Jika ada keseimbangan proteksi, maka produk Indonesia dimungkinkan dapat menembus pasar ekspor.

  1. Melakukan Diferensiasi Produk

Jika produk jamu yang dikonsumsi dengan cara diminum begitu sulit untuk tebus pasar internasional lantaran terkait keamanan pangan, maka kita dapat menyiasatinya dengan melakukan diferensiasi produk jamu. Diantaranya adalah dengan memproduksi produk aromaterapi, jamu untuk kecantikan, atau jamu untuk memelihara kesehatan dari luar seperti minyak telon, sabun kecantikan dan lainnya.

http://picasion.com/

  1. Perkuat Organisasi Produsen Jamu

Untuk melawan arus globalisasi produk-produk jamu luar negeri maka diperlukan organisasi atau wadah yang kuat guna mendukung keberlangsungan industri jamu dalam negeri. Organisasi ini bermanfaat untuk menjamin stabilitas harga, kekuatan dan regulasi dalam mempertahankan jamu Indonesia.

  1. Peningkatan Kualitas Ilmu Pengetahuan dalam Standar Mutu Jamu

Pendidikan dan pelatihan perlu diberikan untuk para produsen jamu agar dapat memahami standar mutu serta sistem yang berlaku dibeberapa negara yang menjadi tujuan pasar. Pemberian ilmu pengetahuan ini dapat melibatkan kalangan akademisi, pemerintah maupun praktisi dari luar yang dapat memberikan informasi dan suntikan semangat baru dalam pengembangan mutu jamu Indonesia.

  1. Melakukan Kerjasama dan Upaya Diplomasi dengan Beberapa Negara

Ini merupakan tugas pemerintah sebagai penyambung aspirasi produsen jamu dalam upaya menduniakan jamu Indonesia. Salah satu bentuk kerja sama yang sudah dilakukan adalah rencana kerja sama pemerintah Indonesia dengan Republik Ceska yang dapat membuka pasar ekspor produk jamu ke luar negeri terutama Eropa. Dari kerjasama ini, pemerintah Ceska akan memberikan berbagai kemudahan, salah satunya birokrasi yang fleksibel alias tidak berbelit-belit [14]. Melalui upaya diplomasi maka kerja sama dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai ekspor produk jamu Indonesia baik ekspor bahan baku maupun produk jadi.

  1. Upaya Promosi Jamu

Upaya promosi jamu Indonesia dapat dilakukan salah satunya dengan melibatkan peran Kementerian Pariwisata baik promosi dalam negeri maupun luar negeri. Upaya promosi ini dapat diterapkan bagi wisatawan lokal yang datang ke Indonesia ataupun mempromosikannya pada acara-acara kenegaraan yang berlagsung di luar negeri.

  1. Dukungan Teknologi Canggih

Untuk mendukung mutu jamu terutama bahan baku jamu yang masih dipermasalahkan oleh beberapa negara di luar negeri, pengembangan jamu di Indonesia membutuhkan dukungan teknologi canggih berupa alat yang dapat melakukan pengecekkan mutu sehingga nantinya akan didapatkan produk jamu yang sesuai dengan standart kualitas pasar internasional.

Salah satu bentuk dukungan teknologi dan ilmu pengetahuan dalam proses penemuan obat

Industri jamu Indonesia sebenarnya sudah cukup besar dan mampu bersaing dengan dunia internasional. Apalagi khasiat jamu Indonesia sudah terbukti memberikan manfaat bagi kesehatan sehingga layak untuk terus dikembangkan hingga ke manca negara. Hanya saja upaya perbaikan mutu harus terus dilakukan agar produk unggulan jamu Indonesia dapat menempatkan dirinya di pasar internasional.

Apabila pemerintah dan produsen jamu saat ini mengharapkan bahwa jamu Indonesia siap mendunia, maka beberapa saat lagi diharapkan jamu Indonesia tak hanya bisa dan siap mendunia tetapi sudah mendunia.

Sumber Informasi  

BKKBN. 2013. BKKBN: Tahun Ini Penduduk Indonesia Capai 250 Juta Jiwa. Edisi 25 Februari 2013. http://health.liputan6.com/read/521272/bkkbn-tahun-ini-penduduk-indonesia-capai-250-juta-jiwa (diakses tanggal 14 Juli 2015).

Moeloek, N.F. 2011. Herbal and Traditional Medicine. Special Envoy of the President of the Republic of Indonesia on MDGs. Jakarta, 20-21 July 2011.

WHO. 2005. National Policy on Traditional Medicine and Regulation of Herbal Medicine. Report of a WHO Global Survey.

[1] Lesmana, S. 2014. Jamu Dapat Bersaing di Kancah Global. Majalah Sains Indonesia Edisi 34 Oktober 2015.

[2] Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. 2014. Kemenperin Gelar Pameran Industri Kosmetik dan Jamu. Siaran Pers 26 Agustus 2014. http://www.kemenperin.go.id/artikel/10050/Kemenperin-Gelar-Pameran-Industri-Kosmetik-dan-Jamu (diakses tanggal 14 Juli 2015).

[3] Lesmana, S. 2014. Pamor Jamu Kian Memikat Para Pesohor. Majalah Sains Indonesia Edisi 34 Oktober 2015.

[4] Pusat Studi Biofarmaka IPB. Kencur. http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/1175-herbal-plants-collection-kencur (diakses tanggal 15 Juli 2015).

[5] Pusat Studi Biofarmaka IPB. Jahe Merah. http://biofarmaka.ipb.ac.id/brc-upt/brc-ukbb/bccs-collection/1154-herbal-plants-collection-jahe-merah (diakses tanggal 15 Juli 2015).

[6] Ramadhitya, F.P. Negara Jamu Bernama Indonesia. http://www.apoteker.info/Topik%20Khusus/negara_jamu.htm. (diakses tanggal 14 Juli 2015).

[7] Warsono, A. 2015. Ini Penyebab Jamu Sulit Tembus Pasar Dunia. Edisi Rabu 25 Mei 2015. http://bisnis.tempo.co/read/news/2015/05/27/090669946/ini-penyebab-jamu-sulit-tembus-pasar-dunia. (diakses tanggal 10 Juli 2015).

[8] Hendrawan, P. 2012. Jamu Sidomuncul Masuk Pasar Singapura dan Australia. Edisi Sabtu 25 Februari 2012. http://bisnis.tempo.co/read/news/2012/02/25/090386338/jamu-sidomuncul-masuk-pasar-singapura-dan-australia (diakses tanggal 10 Juli 2015).

[9] Amirullah. 2014. Ny Meneer Buat Minyak Telon di Malaysia dan Vietnam. Edisi Senin 17 November 2014. http://bisnis.tempo.co/read/news/2014/11/17/090622566/ny-meneer-buat-minyak-telon-di-malaysia-dan-vietnam (diakses tanggal 10 Juli 2015).

[10] Tempo. 2014. Herbal lokal yang diminati di Mancanegara. Edisi Sabtu 11 Januari 2014. http://www.tempo.co/read/news/2014/01/11/140543917/herbal-lokal-yang-diminati-di-mancanegara (diakses tanggal 10 Juli 2015).

[11] Trip, B. 2012. Situs Time Mengulas Jamu. Edisi Kamis 1 Maret 2012. http://tekno.tempo.co/read/news/2012/03/01/061387342/situs-time-mengulas-jamu (diakses tanggal 10 Juli 2015).

[12] Hima K3. 2015. ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 = Standar Kualitas, Lingkungan, dan Keselamatan & Kesehatan. http://hima-k3.ppns.ac.id/?p=103 (diakses tanggal 10 Juli 2015).

[13] Prastyono, R. 2011. Penerapan ISO 14001 Terhadap Volume Ekspor Produk Jamu PT. Nyonya Meneer. http://lib.unnes.ac.id/10117/ (diakses tanggal 10 Juli 2015).

[14] Siregar D. 2012. Ceska Pintu Masuk Jamu ke Eropa. Edisi Senin 9 Juli 2012. http://bisnis.tempo.co/read/news/2012/07/09/090415747/ceska-pintu-masuk-jamu-ke-eropa (diakses tanggal 10 Juli 2015).

Filed Under: Agriculture, Contest Tagged With: jamu, jamu indonesia, pasar internasional, standarisasi

Previous Post: « Belanja Furniture Menjelang Lebaran
Next Post: Untuk Mu Para Petugas Lebaran (Selamat Hari Raya) »

Reader Interactions

Comments

  1. niaharyanto says

    July 15, 2015 at 2:26 am

    Yang paling aku suka dari inovasi jamu dari masa ke masa itu adalah jamu jadi tidak pahit. Soalnya dulu, kalo mau minum jamu teh udah segen duluan. Hehehehehe…. semoga dengan tidak pahit, jamu bisa diterima semua kalangan dan mendunia

    Reply
    • evrinasp says

      July 15, 2015 at 5:46 am

      aamiin, iya sebisa mungkin rasa jamu mengikuti keinginan pasar dengan tidak mengurangi nilai manfaatnya

      Reply
  2. HM Zwan says

    July 15, 2015 at 2:26 am

    produk jamu udah merambah luas ya mbak,baru tahu ada sampo mengkudu hehehe…
    lagiiii,aku padamu makkkk,kandidat nih..suksesssss ya makkk^^

    Reply
    • evrinasp says

      July 15, 2015 at 5:45 am

      aamiin makasih dukungannya, ini ngerjainnya mepet2 mak, semoga maksud yg disampaikan dapat dimengerti ya

      Reply
  3. Sucipto Kuncoro says

    July 15, 2015 at 6:18 am

    Dulu deket rumah ada kios jamu yang buka tiap malam, tapi sekarang udah tutup. Mungkin karena perekonomian Indonesia yang lagi melorot jadi mengurangi daya beli masyarakat, atau sekarang jamu trennya kurang diminati lagi? Semoga produk jamu Indonesia bisa mendapat perhatian serius dari pemerintah.

    Reply
    • evrinasp says

      July 15, 2015 at 9:01 am

      dulu mungkin kurang diminati, tetapi sekarang trendnya adalah kembali kepada alam, jamu bis ahidup kembali

      Reply
  4. Lidya says

    July 15, 2015 at 12:38 pm

    dari tanaan juga bisa menghasikan obat yang berkualitas ya

    Reply
    • evrinasp says

      July 15, 2015 at 2:29 pm

      iya mbak, dikenal sebagai herbal atau obat tradisional

      Reply
  5. Tri sulistiyowati says

    July 15, 2015 at 1:53 pm

    Aduh…lengkapnya mbak….serasa baca skripsi,,,, dftar pustakanya bejibun… Good luck ya!

    Reply
    • evrinasp says

      July 15, 2015 at 2:30 pm

      hahaha, aslinya saya pusing mbak hehe, makasih atas doanya

      Reply
  6. ririe says

    July 16, 2015 at 5:48 am

    Saya sukak jamu,
    waktu ibu msh kuat fisiknya, tiap mudik dibuatin jamu dr bahan2 yg ada di sekitar rumah, seger dan eksotis rasanya

    Reply
    • evrinasp says

      July 16, 2015 at 12:16 pm

      wah ibunya bisa meracik jamu sendiri ya mbak, saya paling banter kunyit asam mbak

      Reply
      • Ririe Khayan says

        July 23, 2015 at 6:45 pm

        sebenarnya, bukan bisa meracik jamu tapi sekedar mencampur-campur dedaunan dan umbi-umbian di sekitar rumah yg diketahui memiliki manfaat kesehatan. Jadi komposisi dsb based on feeling saja kok mbak

        Reply
        • evrinasp says

          July 23, 2015 at 10:43 pm

          hooo gitu, kalo based on feeling dan untuk dikonsumsi pribadi itu tidak terlalu masalah ya meskipun hati2 juga, karena tetangga saya malah ada yg muntah2 gara2 meracik jamu sendiri dgn takaran yg tidak pas

          Reply
  7. Bimo Aji Widyantoro says

    July 19, 2015 at 12:52 pm

    Wah jamu Indonesia sudah siap mendunia nih, maju terus danharumkan nama Indonesia dengan sajian minuman khas jamu

    Reply
    • evrinasp says

      July 21, 2015 at 12:05 am

      Anak Indonesianya jangan sungkan2 untuk minum jamu ya

      Reply
  8. Uniek Kaswarganti says

    July 20, 2015 at 2:08 pm

    Indonesia memang kaya luar biasa akan tanaman2 bermanfaat ya Mak. Sudah selayaknya seluruh lapisan masyarakat mendukung perkembangan jamu hingga ke tingkat internasional. Saya paling suka jamu kunir asem Mak, seger dan penuh manfaat.

    Reply
    • evrinasp says

      July 21, 2015 at 12:06 am

      betul mbak, kita anak bangsa harus mendukung kelestarian jamu hingga bisa mendunia, saya juga suak kunyit asem karena paling mudah dibikin mbak

      Reply
  9. Pakde Cholik says

    July 20, 2015 at 10:16 pm

    Saya belum merasakan manfaat lagsung dari Jamu
    Kebetulan saya juga kurang suka
    Salam hangat dari Jombang

    Reply
    • evrinasp says

      July 21, 2015 at 12:08 am

      wah pak dhe, memang sih jamu efeknya tidak cespleng seperti obat kimia, sama seperti pestisida sintetis dengan pestisida nabati, kalo sintetis langsung cespleng namun meberikan dampa pd lingkungan, pestisida nabati efeknya lambat namun ramah lingkungan

      Reply
  10. ahmad darwin says

    July 20, 2015 at 4:02 pm

    Jamu ” baras kencur z yang bisa q minum heee… Itu pun waktu q masih kecil

    Reply
    • evrinasp says

      July 21, 2015 at 12:07 am

      waktu kecil memang kebanyakan minumnya jamu ya

      Reply
  11. armayani says

    July 21, 2015 at 12:34 am

    Lengkap bgt ulasan nya,,, i like jamu

    Reply
    • evrinasp says

      July 21, 2015 at 1:47 am

      makasih may, jamu itu banyak manfaatnya

      Reply
  12. Nurudin says

    July 21, 2015 at 8:08 am

    ssayangnya masih ada pihak-pihak tidak bertanggungjawab yang ingin meraih keuntungan besar dengan cara yang tidak benar (meracik jamu tanpa memperhatiakan ramuan dan takaran ) sehingga menimbulkan keraguan pada sebagian masyarakat untuk mengkonsumsi jamu.

    Reply
    • evrinasp says

      July 22, 2015 at 3:13 am

      nah itu perlunya standarisasi jamu supaya proses meracik jamu pun tidak boleh semabarangan karena jamu itu dikonsumsi manusia

      Reply
  13. ipah kholipah says

    July 22, 2015 at 12:44 am

    tanaman sekarang sudah banyak yang di jadikan obat tradisional ya mba dan khasiatnya begitu sangat besar 🙂
    sukses untuk jamunya ,,,

    Reply
    • evrinasp says

      July 22, 2015 at 3:19 am

      masih banyak lho tanaman obat Indonesia yang belum tereksplore dan pasti banyak manfaatnya

      Reply
  14. tia shintiyani says

    July 22, 2015 at 2:53 am

    Sehabis melahirkan saya rajin minum jamu berasa banget manfaatnya tubuh saya lebih terasa lebih sehat dan asi saya juga melimpah…

    Reply
    • evrinasp says

      July 22, 2015 at 3:10 am

      Saya juga minum jamu sewaktu melahirkan dulu, membantu pemulihan tubuh terutama tenaga

      Reply
  15. iqbal wahid muharam says

    July 22, 2015 at 4:42 am

    banyak juga ya manfaat jamu, mudah-mudahan jamu indonesia bisa tembus ke pasar nasional

    Reply
    • evrinasp says

      July 22, 2015 at 7:21 am

      aamiin, iya mudah2an bisa go international dan lestari selamanya

      Reply
  16. Nurul Fitri Fatkhani says

    July 24, 2015 at 11:54 pm

    Jamu, meskipun pahit tapi saya tetap mengkonsumsinya. Ingat khasiatnya, soalnya.
    Ulasannya lengkap sekali mbak…sukses ya…

    Reply
    • evrinasp says

      July 25, 2015 at 11:06 pm

      makasih mbak nurul, sekarang jamu sedikit demi sedikit diolah tidak terlalu pahit kok mbak

      Reply
  17. Yati Rachmat says

    July 26, 2015 at 12:08 am

    Gila!!! keren banget kontennya postingan ini, Evrina. Hampir mencakup semua info yang umumnya dibutuhkan pembaca. Sekali lagi, keren banget dengan menjelajahi referensi yang menyangkut jamu. Wawasan jadi luas, ya.

    Reply
    • evrinasp says

      July 26, 2015 at 12:18 am

      walah Bunda, saya jadi tersanjung sampai episode 10 nih hehe, alhamdulillah Bunda jika bermanfaat. hanya ingin menyampaikan kalo jamu kita bis ago internasional

      Reply
  18. Indah Nuria Savitri says

    July 26, 2015 at 2:16 pm

    memang jamu indonesia itu sangat potensial…saya kemana pergi selalu bawa jamu lho mbaa…yang namanya tolak angin paling ampuuuh untuk musim dingin 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      July 26, 2015 at 9:08 pm

      wahhhh bener kan tolak angin udah sampai USA ya Mbak Indah? soalnya pernah liat ada yg moto tolak angin di luar negeri tapi lupa dimana, saya juga klo pergi2 bawa jamu yg itu

      Reply
  19. Dwi Puspita Nurmalinda says

    July 27, 2015 at 12:29 am

    aku doyan banget loh ama jamu mbak..apalagi jamunya manis hehehe spt mbak evrina 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      July 27, 2015 at 11:56 pm

      bahhhh bisa aja nih bumil hehe, yang sehat ya bumil

      Reply
  20. sari widiarti says

    July 27, 2015 at 1:32 am

    orang – orang sekarang ini mulai sadar akan pentingnya pemakaian herbal, termasuk untuk pengobatan, nah ini peluang jamu, kan herbal nggak ada bahan kimia, meskipun agak pahit2 gimana gitu, huahahahah..

    Mohon maaf lahir bati ya Mak 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      July 27, 2015 at 11:55 pm

      mohon maaf lahir batin juga ya mbak, iya jamu jangan dikasih bahan2 sintetis, biarlah dia alami seperti dulu

      Reply
  21. Beautyasti1 says

    July 28, 2015 at 9:32 pm

    Dulu, aku suka jamu karena nyokap suka jamu.. *waktu kecil* entah kenapa sudah beranjak dewasa aku gak suka jamu mba 😀 itu juga minum jamu nya cuma kencur sama manisnya aja hehehe.. Aku sendiri kurang tahu manfaatnya apa.. Tapi setelah baca ini, jadi tau. Thanks for sharing mba ^_^

    Reply
    • evrinasp says

      July 28, 2015 at 10:45 pm

      sama2 mbak, minum jamu itu salah satunya untuk menjaga kesehatan tubuh, paling tidak menjaga imunitas kita

      Reply
  22. Salman Faris says

    July 30, 2015 at 4:16 pm

    Optimis kalau Jamu bisa bersaing dengan minuman khas negara lain, karena selain herbal, khasiat jamu juga luar biasa Mba

    Reply
    • evrinasp says

      July 30, 2015 at 10:26 pm

      aamiin semoga jamu kita bisa segera go internasional ya, apalagi tahun depan mau MEA

      Reply
  23. cumilebay.com says

    August 4, 2015 at 9:22 am

    Gw sampai sekarang masih suka minum jamu beras kencur, beli botolan di mbak2 yg jual jamu keliling

    Reply
    • evrinasp says

      August 4, 2015 at 11:53 pm

      nah itu juga saya masih kok, mbok jamunya datang sore hari

      Reply
  24. Indi Sugar says

    August 4, 2015 at 10:29 am

    Wah, keren nih, semoga jamu bisa semakin diterima di negara-negara lain. Aku suka jamu, tapi yang rasanya gak pahit aja, hehehe 😀

    Reply
    • evrinasp says

      August 4, 2015 at 11:52 pm

      wah kalo itu sama mbak, tapi pahitnya jamu itu karena ada khasiatnya

      Reply
  25. Ani N says

    August 5, 2015 at 10:19 pm

    Mantep kalau mendunia, sy juga lebih suka jamu dibanding obat kimia 🙂 walau pait tapi itulah jamu heheh dan khasiatnya kerasa

    Reply
    • evrinasp says

      August 6, 2015 at 1:27 pm

      iyah itulah warisan budaya kita mbak, harus tetap ada sepanjang masa

      Reply
  26. susanti dewi says

    August 7, 2015 at 7:09 am

    jamu Indonesia memang sudah berinovasi banyak ya…

    Reply
    • evrinasp says

      August 14, 2015 at 4:27 pm

      iya mbak, menyesuaikan tuntutan zaman dengan tidak mengurangi khasiatnya

      Reply
  27. Irwin Andriyanto says

    August 22, 2015 at 7:01 am

    ini baru indonesia… jangan mau kalah sama ramuan cina… indonesia punya Jamu.. dan Jamu Go Internasional

    Reply
    • evrinasp says

      August 22, 2015 at 12:44 pm

      sippp makanya hayuuu kita ikut mendukung dan melestarikan

      Reply
      • Irwin Andriyanto says

        August 25, 2015 at 4:44 am

        Saya tiap malem minum jamu,,, Tolak angin,,, siangnya kerja biar tolak miskin.,. 😀

        Reply
        • evrinasp says

          August 25, 2015 at 5:40 am

          hahaha, bisa bisa, kreatif dah, iya mudah2an jamu tolak miskin juga ada

          Reply
          • Irwin Andriyanto says

            August 25, 2015 at 9:49 am

            Jamu Tolak miskin yah kerja mba hehehehe

          • evrinasp says

            August 25, 2015 at 10:30 am

            wahhhhh betul pake bingitsss dah itu, tolak miskin ya kerja hehe

  28. mangs aduls says

    August 22, 2015 at 8:45 am

    sudah saatnya indonesia menjadi peng expor jamu. dukungannya sudah melimpah kan.

    Reply
    • evrinasp says

      August 22, 2015 at 12:45 pm

      iyah semoga nanti kita tidak hanya mengeskpor bahan bakunya tapi juga produknya

      Reply
  29. lingerie says

    August 28, 2015 at 7:26 pm

    Excellent, what a weblog it is! This weblog gives helpful facts to us, keep
    it up.

    Reply
    • evrinasp says

      August 29, 2015 at 1:46 am

      wew thank you very much for visiting my blog, I hope this blog would give you some useful information

      Reply
  30. listiadp says

    September 1, 2015 at 3:25 am

    Tulisannya paket komplit. Lengkappp banget 🙂 selamat ya mb menang lombanya ♥

    Reply
    • evrinasp says

      September 1, 2015 at 10:27 am

      waaah makasih ya, ini ngejar sertifikat aslinya hehe

      Reply
  31. turyanto says

    September 29, 2015 at 9:48 am

    Dear Evrina

    Mohon izin untuk artikelnya sebagai referensi makalah saya, apa di perbolehkan??
    terima kasih

    Salam
    Turyanto

    Reply
    • evrinasp says

      September 29, 2015 at 12:33 pm

      silahkan pak, tapi apakah boleh tulisan blog untuk makalah? biasanya harus dari sumber yang ilmiah

      Reply
  32. perumahan murah bekasi says

    October 19, 2015 at 1:40 pm

    kunjungan ke dua…..
    manfaat banget website/Blog nya…..
    keep posting yang positif gan/sist..
    ijin lihat-lihat blog/website nya ya…..

    jangan lupa kunjungi website saya ya 🙂

    Reply
    • evrinasp says

      October 19, 2015 at 10:21 pm

      makasih sudah berkunjung

      Reply
  33. Wisata pulau pari says

    November 24, 2015 at 2:45 pm

    Saved as a favorite, I love your website!

    Reply
    • evrinasp says

      November 25, 2015 at 1:03 am

      thank you

      Reply
  34. Imam Asngari says

    November 17, 2016 at 5:07 am

    Saya paling suka jamu gendong, karena baru dibuat dan masih segar

    Reply
    • evrinasp says

      November 17, 2016 at 9:04 am

      Iya, tapi tetap hati2 ya cari yg benar2 buatan sendiri

      Reply
  35. dilulurke says

    February 3, 2024 at 9:56 am

    Kebetulan saya tinggal di Sleman Jogja, tiap seminggu sekali ke Wirobrajan minum jamu tradisional, gelasnya dari batok kelapa, seger banget. kayaknya sudah lama buka, sejak saya SMA taun 1993 sudah ada.. Jamu Indonesia siap mendunia

    Reply
    • evrinasp says

      June 17, 2024 at 10:10 am

      Terima kasih infonya kak

      Reply

Trackbacks

  1. Manfaat Tanaman Obat di Pekarangan - Evrina Budiastuti says:
    March 29, 2016 at 12:43 pm

    […] Baca: Jamu Indonesia Siap Mendunia […]

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Primary Sidebar

evrina-profile

I am Evrina, an agriculture extension officer, blogger, and hiker.

More about me...

Categories

  • Advertisement
  • Agriculture
  • Contest
  • Environment
  • Forestry
  • Others
  • Reportage
  • Review
  • Tip and Tutorial

Eco Blog 2024

Evventure Blog

Download Aplikasi Kios Gapoktan

kios gapoktan

Archives

2025

  • – May (1)
    • Step by Step Mengikuti Uji Kompetensi (Ujikom) Penyuluh Pertanian (Pengalaman Tahap 1 Tahun 2024)

2024

  • + September (1)
  • + June (1)
  • + March (2)
  • + January (1)

2023

  • + December (2)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (3)
  • + July (2)

2022

  • + December (1)
  • + November (1)
  • + September (1)
  • + June (2)
  • + March (3)
  • + January (1)

2021

  • + December (4)
  • + November (1)
  • + October (2)
  • + September (1)
  • + August (4)
  • + July (4)
  • + June (4)
  • + April (2)
  • + March (2)
  • + February (2)

2020

  • + December (2)
  • + October (3)
  • + September (3)
  • + August (2)
  • + July (2)
  • + June (2)
  • + May (6)
  • + April (3)
  • + March (1)
  • + February (1)
  • + January (2)

2019

  • + November (2)
  • + October (5)
  • + September (6)
  • + August (4)
  • + July (1)
  • + June (2)
  • + May (1)
  • + March (3)
  • + February (3)
  • + January (2)

2018

  • + December (4)
  • + November (2)
  • + October (4)
  • + September (6)
  • + August (3)
  • + July (2)
  • + June (3)
  • + May (2)
  • + April (3)
  • + March (5)
  • + February (4)
  • + January (5)

2017

  • + December (5)
  • + November (5)
  • + October (2)
  • + August (5)
  • + July (5)
  • + June (7)
  • + May (11)
  • + April (8)
  • + March (6)
  • + February (8)
  • + January (6)

2016

  • + December (8)
  • + November (10)
  • + October (8)
  • + September (13)
  • + August (9)
  • + July (5)
  • + June (9)
  • + May (4)
  • + April (10)
  • + March (9)
  • + February (15)
  • + January (8)

2015

  • + December (12)
  • + November (12)
  • + October (22)
  • + September (21)
  • + August (10)
  • + July (21)
  • + June (16)
  • + May (4)
  • + April (5)
  • + March (2)
  • + February (2)
  • + January (4)

2014

  • + December (3)
  • + November (1)
  • + October (4)
  • + September (2)
  • + August (2)

Quote

Jangan bersikap lemah sehingga kau diperas. Jangan bersikap keras sehingga kau dipatahkan

— #mahfuzhat

Footer

  • Facebook
  • Instagram
  • Twitter
  • YouTube

Copyright © 2025 · Market theme by Restored 316