Last Updated on January 26, 2024 by evrinasp
Namanya juga bloger, pastinya sering menulis di blog. Menulis apa saja yang dia sukai, termasuk mengikuti sebuah lomba blog. Saya menyukai lomba blog. Rasanya seperti mendapatkan challenge ketika harus menulis berdasarkan mekanisme tertentu. Karena kesukaan itulah yang akhirnya membuat saya bertemu dengan Anugerah Pewarta Astra (APA) sejak tahun 2017 lalu. Saya tertarik mengikuti lomba ini karena temanya sangat menarik, jurinya independent, syarat ketentuannya sangat ketat, dan hadiahnya so pasti luar biasa. Bagi saya, kalau bisa masuk ke dalam nominasi Anugerah Pewarta Astra, rasanya seperti memenangkan sebuah beasiswa.
Nah pada tulisan ini, saya ingin berbagi cerita mengenai perjalanan saya mengikuti lomba Anugerah Pewarta Astra yang telah saya mulai sejak tahun 2017 lalu.
Apa Itu Anugerah Pewarta Astra?
Bagi para bloger sepertinya sudah tau ya apa itu Anugerah Pewarta Astra. Nah bagi yang belum mengetahui, izinkan saya untuk sedikit mendeskripsikannya dari berbagai sumber informasi yang berhasil saya himpun.
Anugerah Pewarta Astra adalah sebuah program dalam upaya mengapresiasi hasil karya tulis baik dari kalangan wartawan maupun umum. Astra mengajak setiap anak bangsa untuk menebar inspirasi kepada masyarakat melalui Anugerah Pewarta Astra yang menceritakan kisah inspiratif dari para Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards, tokoh penggerak Kampung Berseri Astra (KBA), atau tokoh penggerak Desa Sejahtera Astra (DSA) yang tersebar di seluruh Indonesia dalam melakukan kontribusi positif yang berkelanjutan dalam menghadapi tantangan di sekitarnya.
Teman kantor saya bilang begini: “Astra humble banget ya, lombanya bukan menceritakan soal Astra, tapi malah tokoh-tokohnya”.
Yes, that’s why I like this competition so much. Lomba ini tidak harus menceritakan apakah Astra sudah melakukan ini atau sudah melakukan itu, justru malah kita diminta untuk menceritakan kisah inspiratif dari para penerima SATU Indonesia Award maupun para penggerak KBA dan DSA. Membaca kisah mereka membuat saya sangat terinspirasi, banyak banget orang-orang keren dan berdedikasi di luar sana.
Untuk SATU Indonesia Award sendiri merupakan apresiasi yang diberikan oleh Astra kepada anak bangsa yang senantiasa memberi manfaat bagi masyarakat dalam lima bidang, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, Kewirausahaan, dan Teknologi, serta satu kategori Kelompok yang mewakili lima bidang tersebut. Frasa SATU Indonesia merupakan singkatan dari Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia. Baik SATU Indonesia Award dan Anugerah Pewarta Astra dilaksanakan setiap tahun. Informasi lebih jelasnya dapat meluncur ke website https://www.satu-indonesia.com/ .
Perjalanan Mengikuti Anugerah Pewarta Astra
Perjalanan saya mengikuti lomba ini dimulai sejak tahun 2017 lalu. Saya mendaftarkan diri pada platform https://anugerahpewartaastra.satu-indonesia.com/. Waktu itu saya menuliskan bagaimana peran Astra melalui salah satu yayasan yang berada di dalamnya ketika membantu pembangunan pada bidang pendidikan. Kebetulan lokasi program tersebut terletak di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor yang dekat dengan kantor saya bekerja sehingga saya menyempatkan untuk meliput dan menuliskannya ke dalam blog.
Ini judul tulisannya: Dari Leuwiliang, Membangun Cita-Cita Sejahtera Bersama Bangsa
Lalu menang kah? Enggak hehe.
Dari tulisan saya yang pertama tersebut, saya tau kalau saya terlalu menceritakan peran Astra. Padahal seperti yang teman saya katakan bahwa pihak Astra itu humble, yang diinginkan sepertinya bukan bagaimana Astranya, tetapi bagaimana sosok penggerak yang telah mendapatkan penghargaan dari Astra ini mampu memberikan inspirasi bagi masyarakat.
Lalu pada tahun 2018 saya mengikuti kembali lomba ini (anaknya memang penasaran) dan kembali terjun langsung ke lokasi tempat program Astra berada. Saya mulai mencoba mengambil tema yang saya sukai yaitu terkait lingkungan dengan meliput Kampung Berseri Astra yang ada di Kota Depok dan Kabupaten Bogor. Ini kedua tulisan saya yaitu Oasis di Tengah Kota Depok dan Kampung Hijau Ecovillage Sarabar, Ciptakan Lingkungan Bersih dalam Kebersamaan. Kedua tulisan tersebut juga tidak mampu memikat hati dewan juri. Menurut saya mungkin karena memang story tellingnya kurang menyentuh pembaca.
Tahun 2019 saya tidak mengirimkan karya karena sedang fokus pada kegiatan di penyuluhan pertanian. Baru kemudian saya mengirim karya kembali pada APA 2020. Saya mengirimkan tiga buah artikel yang semuanya bertema pertanian dan lingkungan. Dua buah artikel menceritakan tentang dua KBA di Kota Bogor.
Saya terjun langsung ke lokasi menggali informasi yang ada. Ini kedua artikelnya: Asa Sang Perintis, ‘Akasia Formis’ dari KBA Warung Bandrek dan Meniti Jalan Liku Kampung Labirin. Artikel lainnya berjudul Menembus Batas, Petani Lokal Jadi Eksportir Bersama Inacom.id. Untuk artikel ketiga, saya menggali informasi dari narasumber secara langsung melalui zoom meeting.
Lalu apa hasilnya? Alhamdulillah dua artikel masuk ke dalam nominasi pemenang. Artikel pertama berjudul Meniti Jalan Liku Kampung Labirin masuk ke pemenang bulanan pada bulan November 2020.
Sedangkan artikel berjudul Asa Sang Perintis, ‘Akasia Formis’ dari KBA Warung Bandrek memenangkan Juara Favorit 15 pada Anugerah Pewarta Astra 2020.
Dari pengalaman tersebut saya belajar bahwa pemilihan judul yang menarik dan unik menjadi daya tarik tersendiri. Dan itulah kelemahan saya yaitu membuat judul yang mengigit sehingga saya membalik proses penulisan selanjutnya yaitu menulis saja dahulu, lalu tentukan judul kemudian.
Tahun 2021 dan 2022 saya hiatus tidak mengirimkan karya karena saya fokus menyelesaikan kuliah. Alhamdulillah tahun 2023 saya lulus dan mulai mencoba mengirimkan karya kembali di tahun 2023.
Membuahkan Hasil di Anugerah Pewarta Astra 2023
Tema Anugerah Pewarta Astra 2023 adalah “Semangat Untuk Hari Ini dan Masa Depan Indonesia” dengan periode lomba 6 Juni-6 November 2023. Saya meniatkan diri untuk mengikuti lomba ini lagi. Langkah-langkah yang saya lakukan adalah sebagai berikut:
- Mempelajari syarat dan ketentuan lomba dengan rinci dan hati-hati. Saya catat poin penting yang harus saya highlight ke dalam tulisan
- Mengunduh material yang dibutuhkan seperti E-Booklet Penerima Apresiasi SATU Indonesia Awards 2023, Daftar Penerima SIA Nasional 2010-2022, Daftar Penerima SIA Provinsi 2017-2021, Daftar KBA, dan Daftar DSA
- Kemudian melakukan filtering terhadap data di nomor dua untuk menentukan materi mana yang akan saya gali. Rata-rata saya memilih lokasi dan narasumber yang dekat dengan lokasi saya berada. Ada lokasi yang sebenarnya menarik, sayangnya agak jauh dengan jalanan cukup terjal karena berupa perkebunan kopi. Ada pula yang dekat, namun tidak cukup waktu untuk saya gali informasinya saat itu. Saya hanya berhasil mendatangi lokasi dan narasumber di daerah Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor yang menggerakkan pertanian organik. Untuk mencapai lokasi ini saya harus menggunakan motor dengan gigi satu dan dua karena jalanannya turun naik. Ini hasil tulisannya: Hijaukan Bumi, Sejahterakan Petani Bersama Desa Sejahtera Astra (DSA) Bogor-Mitra Organik. Tulisan ini tidak masuk nominasi apapun karena saya juga berpikir kurang menggigit lantaran tidak banyak sumber online (selain offline) yang dapat saya gali untuk memperkaya tulisan.
- Selang satu bulan dari submit tulisan pertama, saya mencoba memerhatikan dan mengikuti saran dari beberapa orang untuk melakukan riset terhadap materi. Riset ini tidak harus datang langsung ke lokasi, tetapi dapat dengan mempelajari dari sumber yang tersedia secara online. Saya coba melakukan filtering lagi lalu ketemulah saya dengan sosok Vania Febriyantie dan Seni Tani. Saya coba mendalami webinar yang digelar oleh Astra, di mana Mbak Vania menjadi salah satu narasumbernya. Setelah saya mendengar apa yang disampaikan oleh Mbak Vania, saya sangat terinspirasi oleh gerakan yang dilakukan oleh nya bersama Seni Tani sehingga membulatkan tekad saya agar kisah Mbak Vania dan Seni Tani ini harus dibaca oleh banyak orang. Saya ulang lagi video webinar, saya catat semua perkataannya yang menurut saya penting untuk dikembangkan, lalu saya mencari sumber informasi lainnya mengenai Mbak Vania dan Seni Tani dari berbagai sumber yang ternyata banyak tersedia secara online.
- Mumpung saya sedang terinspirasi dan sedang semangat ingin menceritakan kisahnya, saya langsung menuliskan apa yang ada di dalam otak saya. Setelah selesai menuliskan, saya membacanya berulang kali untuk mengatur komposisi paragraph agar paragraph satu dengan lainnya nyambung. Kalau dosen saya mengatakannya jangan sampai membuat alur seperti terkotak, harus menyambung satu dengan lainnya.
- Dosen saya mengatakan juga bahwa apa yang kita katakan tanpa dasar data dan fakta sebenarnya adalah opini yang perlu diuji. Sehingga saya mencoba mencari dukungan informasi baik berupa data maupun hasil penelitian serta pemikiran para ahli yang dapat mendukung gagasan Mbak Vania serta Seni Tani. Lalu menggabungkannya ke dalam tubuh tulisan.
- Terakhir, saya membuat judul. Untuk membuat judul ini saya meminta pendapat beberapa orang teman kuliah di satu grup. Lalu ketemulah dua judul ini:
Nyala Terang Ketahanan Pangan dari Kota: Jejak Karbon Berkurang, Pendapatan Terbilang. Sebuah Inspirasi Pembangunan Berkelanjutan.
Nyala pembangunan berkelanjutan dari kota. Dimulai dari pemberdayaan, berdampak pada jejak karbon berkurang, pendapatan terbilang.
Setelah bolak-balik membaca, akhirnya saya memutuskan membuat judul seperti yang saya submit: Nyala Terang Pembangunan Berkelanjutan dari Kota: Jejak Karbon Berkurang, Pendapatan Terbilang
8. Baca kembali, lalu submit, dan lupakan.
Sebenarnya masih ada satu target lokasi dan narasumber lagi yang ingin saya datangi dengan tema pertanian terpadu. Saya tertarik dengan tema tersebut. Hanya saja kesibukan menjelang akhir tahun, akhirnya membuat saya tidak jadi berangkat ke lokasi tersebut dan saya hanya mengirimkan dua artikel saja untuk lomba APA tahun 2023.
Alhamdulillah surprise sekali, ternyata karya saya masuk nominasi. Saya berpikir: ah paling masuk juara favorit lagi karena saya tidak mau berharap banyak, supaya siap kalah hehe. Namun ternyata rezeki dari Allah berkata lain, rupanya kisah yang saya tuliskan ini menarik di mata juri dan alhamdulillah mendapatkan apresiasi Juara 1 Anugerah Pewarta Astra 2023 Kategori Umum.
Dari penjelasan dewan juri, saya tau bahwa karya yang mendapatkan apresiasi berupa karya yang bercerita, ditelaah mendalam, namun tetap ringan untuk dibaca. Story telling memang sangat berperan. Saya memposisikan diri saya seolah berada dalam kegiatan Seni Tani sehingga saya dapat bercerita berdasarkan apa yang saya lihat dan saya rasakan meski tidak berada langsung di sana. Kemudian yang menurut saya penting adalah saya menyukai tema yang saya pilih ditambah dengan sosok yang saya jadikan tulisan adalah sosok yang menginspirasi bagi diri saya sendiri, sehingga saya dapat dengan mudah menuliskannya secara mengalir hingga akhir. Mungkin itu salah satu hal yang membawa tulisan ini mendapatkan apresiasi.
Selebihnya adalah karena takdir dari Allah, rahmat dari Allah, semua yang menggerakkan isi otak saya dan tangan saya adalah Allah SWT. Barakallahu fiik. Terima kasih Allah, terima kasih Astra Indonesia dan dewan juri atas apresiasinya pada Anugerah Pewarta Astra. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat ya, aamin.
Nunung says
Selamat Mbak Ev. Jadi tau dan banyak belajar dari Mbak Evrina tips memenangkan juri di Astra. Sepertinya saya sudah belajar untuk menulis story telling dan bikin tulisan panjang. Tapi ternyata judulnya kurang unik. Terima kasih Mbak…
Selamat sekali lagi yaa….
Apri says
Mantap, maju terus pantang mundur.. Menang deh akhirnya.. MasyaAllah tabarakallah
evrinasp says
Alhamdulillah
evrinasp says
Terima kasih mbak nunung, hapunten saya belum ngecek tulisan mbak, tapi menurut saya sudah mendalam kok
Arni says
Inilah kelemahan Saya
Paling susah membuat judul. Padahal sejak dulu Sadar sih kalau judul yang unik dan menarik itu bisa menjadi pemikat pertama bagi pembaca untuk memutuskan lanjut baca artikel atau tidak. Tapi ya ituuu… Sunlit ternyata
Selamat mbak Evrina
Terimakasih sudah berbagi ceritanya
Saya belajar banyak
Luar biasa tulisannya. Padahal gak riser langsung ke lokasi tapi bisa banget bercerita dengan mendalam dan detail. Kereeeeen
evrinasp says
Terima kasih mbak Arni, saya juga sulit membuat judul, sekarang saya nulis dulu apa yang ada di kepala, baru nentuin judul kemudian
Shanty says
Selamat Mbak. Asli keren banget ini. Makasih sudah berbagi ya.
evrinasp says
Terima kasih mbak
Diah Woro Susanti says
Evrina yg kukenal selalu totalitas dalam segala hal. Hobi nguprek yg susah-susah dari blusukan sampe koding html. Tapi beneran ya kata pepatah, ga ada usaha yang mengkhianati hasil. Congrats ya Ev, makasih udah menginspirasi diriku ????
evrinasp says
Iya mbak, untuk menulis ini bolak-balik saya baca dan cari sumbernya
FADEL says
keren kak, sangat menginspirasi ….
evrinasp says
Terima kasih